Anda di halaman 1dari 4

INSTRUMEN PENELITIAN

KUESIONER PERANAN SATUAN PENGAWAS INTERNAL (SPI) dan


KESIONER PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE
(GCG)

Petunjuk Pengisian:
1. Isilah data responden pada tempat yang telah disediakan
2. Berilah jawaban untuk setiap nomor pada kuesioner dengan member tanda
check list (v) pada kolom di sebelah pernyataan.
3. Berikanlah jawaban yang sejujurnya.
4. Kami akan menjamin kerahasiaan jawaban anda.

Keterangan:
1. Sangat Tidak Setuju (STS)
2. Tidak Setuju (TS)
3. Netral (N)
4. Setuju (S)
5. Sangat Setuju (SS)

Identitas Responden:
 Nama :
 Jenis kelamin : L/P
 Jabatan :
 Instansi Unit Kerja :
 Usia :
KUESIONER PERANAN SATUAN PENGAWAS INTERNAL (SPI)
No Pertanyaan 1 2 3 4 5
1 Peranan dan sasaran SPI berfokus pada area dari dampak
berbagai risiko yang menghambat pencapaian
kecamatan.
2 Piagam SPI (Audit Charter) mengatur hubungan SPI
dengan para objek audit dikembangkan sesuai konsep
customer focus oriented di samping tanggung jawab
fungsional lainnya.
3 SPI bertanggungjawab kepada camat dan memiliki
hubungan kerja fungsional dengan camat.
4 SPI memiliki akses yang tidak terbatas (4 – 12 kali
setahun) terhadap para pejabat dilingkungan kecamatan
dan berkomunikasi informal dengan pejabat
dilingkungan.
5 Independensi SPI diakui Camat sebagai kunci bagi
efektivitas SPI.
6 Tradisi SPI yang independen begitu mengakar dan
ditegaskan dalam Audit Charter SPI.
7 Strategi SPI benar-benar merupakan penjabaran dari
sasaran kecamatan.
8 SPI juga terlibat dalam revisi penyempurnaan Rencana
Kerja (RENJA) Kecamatan.

9 Laporan SPI juga mencakup analisis biaya manfaat dari


rekomendasi, assessment terhadap semua aspek
lingkungan pengendalian dan fokus audit ke depan.
10 Hasil assessment risiko oleh SPI didiskusikan dengan
Camat dan diperbandingkan dengan hasil assessment
risiko yang dibuat sebelumnya.
KUESIONER PELAKSANAAN GOOD GOVERNANCE
No Pertanyaan 1 2 3 4 5
1 Kecamatan menyediakan informasi yang
dibutuhkan secara tepat waktu.
2 Kecamatan menyediakan informasi yang memadai.
3 Kecamatan menyediakan informasi yang jelas dan
mudah diakses oleh masyarakat.
4 Informasi yang diungkapkan meliputi motto, janji
layanan, kondisi keuangan, sutruktur kecamatan,
dan kejadian-kejadian penting yang mempengaruhi
kondisi kecamatan.
5 Tidak ada kerahasiaan informasi yang dibutuhkan
masyarakat sesuai dengan perundang-undangan
yang berlaku berupa hak-hak masyarakat.
6 Setiap kebijakan kecamatan didokumentasikan dan
dikomunikasikan kepada pejabat dilingkungan
kecamatan maupun kepada masyarakat.
7 Dalam melaksanakan tugas dan fungsi masing-
masing, organ kecamatan selalu menghindari
adanya dominasi oleh pihak manapun.
8 Dalam melaksanakan tugas dan fungsi masing-
masing organ kecamatan bebas dari benturan
kepentingan dan dari segala pengaruh atau tekanan
yang bersifat internal.
9 Dalam melaksanakan tugas dan fungsi masing-
masing organ kecamatan bebas dari benturan
kepentingan dan dari segala pengaruh atau tekanan
yang bersifat eksternal.
10 Pengambilan keputusan dilakukan secara objektif.
11 Masing-masing organ kecamatan menghindari
adanya saling lempar tanggung jawab antara yang
satu dengan yang lainnya.
12 Rincian tugas dan tanggung jawab masing-masing
organ kecamatan dan semua pejabat dilingkungan
kecamatan ditetapkan secara jelas selaras dengan
motto dan janji pelayanan.
13 Setiap organ kecamatan dan pejabat dilingkungan
kecamatan mempunyai kemampuan sesuai dengan
tugas, tanggung jawab antara yang satu dengan
yang lainnya.
14 Sistem pengendalian internal dilakukan secara
efektif dalam pengelolaan kecamatan.
15 Adanya system penghargaan dan sanksi (reward
and punishment system) terhadap kinerja organ
kecamatan.
16 Dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawab,
selalu berpegang pada etika bisnis dan pedoman
perilaku (code of conduct) yang telah disepakati.
17 Setiap organ kecamatan berpegang pada prinsip-
prinsip kehati-hatian dalam melaksanakan tugas dan
fungsi masing-masing.
18 Adanya kepatuhan terhadap Undang-Undang Yang
Berlaku.
19 Adanya kepatuhan terhadap Anggaran Dasar.
20 Melaksanakan tanggung jawab social seperti peduli
terhadap masyarakat dan lingkungan terutama
dilingkungan kecamatan.
21 Diberikan kesempatan kepada masyarakat
memberikan masukan dan pendapat bagi
kepentingan kecamatan.
22 Memberikan perlakuan yang setara dan wajar
kepada masyarakat sesuai dengan manfaat dan
kontribusi yang diberikan kepada kecamatan.
23 Kecamatan memberikan perlakuan yang setara dan
wajar kepada pejabat dilingkungan kecamatan
dalam melaksanakan tugasnya secara professional
tanpa membedakan suku, agama, ras, golongan,
gender, dan golongan fisik.
24 Adanya kebijakan kompensasi positif
(penghargaan, intensif, dll) terhadap keberhasilan
pejabat dilingkungan kecamatan.
25 Adanya kebijakan kompensasi negative (hukuman,
teguran dll) terhadap kinerja yang buruk dari
masing-masing organ kecamatan.

Anda mungkin juga menyukai