Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa banyak
perubahan dalam dunia konstruksi. Material konstruksi yang awalnya diambil dari bahan-
bahan alam perlahan mulai digantikan dengan bahan-bahan olahan manusia. Manusia
senantiasa berusaha menemukan material konstruksi baru yang dapat memenuhi
kebutuhan konstruksi dari segi kekuatan dan kelangsungan struktur serta biaya yang
harus dikeluarkan. Pada dasarnya, manusia berusaha memperkecil celah antara biaya
harus dikeluarkan dengan kualitas material yang digunakan (Fajar, 2015:13).
Tak terkecuali di Indonesia, beberapa material yang awalnya sering digunakan
sebagai material konstruksi kini mulai tergantikan. Alasan tergantikannya material
konstruksi ini bermacam-macam. Sebagian tergantikan karena alasan struktural dan
biaya, sebagian tergantikan karena material konstruksi tersebut semakin sulit ditemukan
atau dibatasi penggunaannya, sebagiannya lagi tergantikan karena sudah tidak sesuai
dengan trend zaman (wahyu, 2013:65)
Salah satu material yang sudah mulai tergantikan tempatnya dalam dunia
konstruksi adalah material kayu. Material kayu yang awalnya digunakan hampir di
sebagian besar bagian konstruksi bangunan kini hampir tidak digunakan lagi, khususnya
pada bangunan-bangunan dalam skala besar. Kayu yang pada awalnya menjadi material
utama pembentuk bangunan, kini bahkan sudah tidak lagi memiliki tempat di trend
konstruksi modern yang menyajikan begitu banyak alternatif material bangunan.
Tergantikannya material kayu sebagai bahan konstruksi pada dasar adalah wajar.
Ada banyak alasan yang bisa membenarkan penggunaan material non-kayu sebagai
bahan konstruksi. Namun, tidak semua alasan akan dijadikan sebagai pertimbangan
dalam latar belakang proposal ini. Latar belakang penulisan proposal ini hanya akan
menilai penggunaan kayu dari kacamata ketekniksipilan. Dalam konteks ini, yang
dibicarakan adalah penggunaan kayu dalam kaitan dengan perbandingannya dengan
material konstruksi lain dalam konteks kekuatan dan keberlansungan konstruksi serta
biaya yang harus dikeluarkan.
Material yang digunakan sebagai pembanding dari penggunaan material kayu
adalah baja ringan. Penggunaan baja ringan belakangan menjadi trend di dunia
konstruksi, khususnya di Indonesia. Sebagai dampak dari proses globalisasi, Indonesia
mulai mengadopsi gaya konstruksi negara-negara maju, mulai dari bentuk sampai
material yang digunakan (Ike, 2014:12). Baja ringan adalah material yang tidak terkecuali
dari penjelasan di atas.
Guna meruncingkan arah perbandingan sebagaimana tersebut di atas, perlu
terlebih dulu dibuat batasan yaitu pada bagian konstruksi apa dibuat perbandingan antara
penggunaan material kayu dan baja ringan ini. Perbandingan penggunaan material kayu
dan baja ringan yang akan dikaji hanya akan ditinjau pada bagian atap. Bagian atap dipilih
karena pada keseluruhan konstruksi, penggunaan material baik kayu maupun baja ringan
mendominasi seluruh bagian konstruksi. Dengan demikian, ketika dibandingkan, faktor
yang dipertimbangkan adalah benar-benar hanya penggunaan material kayu dan baja
ringannya saja.
Tidak semua segi akan dibahas dalam usaha membandingan penggunaan
material kayu dan baja ringan dari kacamata ketekniksipilan. Kekuatan struktur dan biaya
yang harus dikeluarkan adalah aspek yang akan ditinjau dalam membandingkan
penggunaan dari material kayu dan baja ringan sebagai material konstruksi atap.
Kekuatan struktur perlu ditinjau karena tidak semua jenis kayu dan profil baja ringan dapat
dijadikan bagian dari suatu konstruksi atap. Hanya jenis kayu dan profil baja dengan
dimensi yang sesuai dan memenuhi kriteria struktural tertentu yang dapat dijadikan
bagian dari kostruksi tersebut. Biaya yang harus dikeluarkan untuk merealisasikan hasil
perencanaan juga adalah aspek yang harus ditinjau karena tujuan dari pemilihan material
konstruksi pada akhirnya adalah biaya yang harus dikeluarkan (Fajar, 2015:40)
Oleh karena alasan di atas, penulis mengangkat judul “BAJA RINGAN SEBAGAI
SALAH SATU ALTERNATIF PENGGANTI KAYU PADA STRUKTUR RANGKA ATAP
DAN KUDA-KUDA DITINJAU DARI SEGI KEKUATAN STRUKTUR DAN BIAYA” untuk
mengetahui bagaimana perbedaan antara penggunaan material kayu dan baja ringan dari
segi kekuatan struktur dan biaya pada konstruksi atap.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah dibuat sebagai berikut:
1. Bagaimana perbandingan kekuatan struktur pada penggunaan material baja
ringan dan kayu pada konstruksi rangka atap dan kuda-kuda?
2. Bagaimana perbandingan biaya pada penggunaan material baja ringan dan kayu
pada konstruksi rangka atap dan kuda-kuda?
1.3 Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penilitian dibuat sebagai berikut:
1. membandingan kekuatan struktur antara material baja ringan dan kayu pada
konstruksi rangka atap dan kuda-kuda
2. membandingan biaya antara penggunaan material baja ringan dan kayu pada
konstruksi rangka atap dan kuda-kuda

Anda mungkin juga menyukai