Anda di halaman 1dari 9

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI…

BAB I PENDAHULUAN…

1.1 Latar Belakang……


1.2 Tujuan……
1.3 Definisi…

BAB 2 TATA LAKSANA…

2.1 Kebijakan…

2.2 Tata Laksana…

2.3 Prosedur Pendidikan Pasien dan Keluarga…

2.4 Materi Pendidikan Pasien dan Keluarga……

2.5 Penerima Informasi dan edukasi....

2.6 Proses Pemberian Informasi dan edukasi…

2.7 Tempat Penyampaian Pendidikan Pasien dan keluarga..

2.8 Cara memberikan Pendidikan Pasien dan Keluarga…

2.9 Kualifikasi educator pendidikan pasien dan keluarga…

2.10 Pendidikan Kesehatan Kolaboratif……

2.11 Media pendidikan pasien dan keluarga………

BAB 3 DOKUMENTASI……

BAB 4 PENUTUP…
BAB I

PENDAHULUAN

Pendidkan pasien dan keluarga merupakan suatu upaya untuk meningkatkan


partisipasi pasien dan keluarga dalam pengambilan keputusan terkait pelayanan
kesehatan yang akan diberikan kepadanya. Hal ini merupakan kegiatan yang sangat
penting untuk dilakukan secara konsisten mulai pasien masuk sampai pasien keluar
dari rumah sakit, guna melibatkan peran serta pasiendan keluarga secra aktif dalam
proses perawatannya.

1.1 Latar Belakang

Adanya perbedaan pandangan pasien dan keluarga tentangkondisi kesehatannya


dengan keadaan sebenarnya menurut ilmu kedokteran/kesehatan kadang dapat
mempengaruhi proses pelayanan dan pengobatan yang komprehensif. Pengetahuan
dan IPTEK di masyarakat yang semakin berkembang juga harus diapresiasi karena
menimbulkan proses pemikiran yanglebih kritis. Hal tersebut diantisipasi dengan
komunikasi dan edukasi yang diharapkan terjadi kesepahaman antara pemberi
layanan dan penerima layanan kesehatan, sehingga tidak sampai terjadi saling
menyalahkan diantara keduanya.

Komunikasi informasi dan edukasimerupakan suatu strategidan metode


pendidikan kesehatan dengan meningkatkan hubungan saling percaya dengan pasien
beserta keluarga sehingga dapat membantu perubahan perilaku kearah yang lebih
baik. Panduan pemberian informasi dan edukasi merupakansalah satu langkah untuk
mewujudkan hubungan saling percaya antara petugas sebgai pemberi layanan dan
pasien beserta keluarga sebagai penerima layanan kesehatan, sehingga kepuasan atas
pelayanan dapat tercapai.
1.2 Tujuan

a. Tujuan Umum

Tersediannya pendidikan pasien dan keluarga untuk menunjang


partisipasi pasien dan pengambilan keputusan termasuk proses pelayanan
kesehatan yang akan diberikan kepada pasien.

b. Tujuan Khusus

1) Pasien dan keluarga mendapatakan pengetahuan dan ketrampilan


untuk berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan terkait
asuhan pasien.
2) Terjadinya hubungan kerjasama yang baik antara petugas dan pasien/
keluarga, sehungga menunjang selama proses pelayanan kesehatan.

1.3 Definisi

a. Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, ketrampilan, dan kebiasaan


sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi ke generasi
berikutnya melalui pengajaran, pelatihan dan penelitian.
b. Informasi adalah suatu pesan yang disampaikan oleh komunikator kepada
komunikan, yang berupa data , fakta, rumusan, gagasan, konsep, kebijakan,
aturan, standar, norma, pedoman, atau acuan yang diharapkan dapat diketahui,
dipahami, diyakini, dan diimplementasikanoleh komunikan.
c. Edukasi adalah suatu proses kegiatan yang terukur untuk mendorong
terjadimya perubahan pengetahuan, wawasan, sikap, dan perilaku khalayak
sasaran mengenai suatu kegiatan secara wajar, sehingga khalayak bersedia dan
dapat melakasanakan yang disertai tanggung jawabatas keberhasilan dan atau
kegagalannya.pelembgaan dan pembudayaan transmigrasi sebagai kebutuhan
bersama.
BAB 2
TATA LAKSANA

2.1 Kebijakan

Pendidikan pasien dan keluarga diberikan secara efektif oleh petugas kepada
pasien. Upaya pengkajian awal tentang kebutuhaninformasi dan edukasi harus
dilakukan pada saat pertama pasien masuk rumah sakit (MRS) dan selama menjalani
proses pelayanan kesehtan didalam rumah sakit. Sesuai dengankebijakan Kepala UPT
Rumah Sakit Kusta Kediri Nomor :…………………………. Tentang Kebijakan
Pendidikan Pasien dan Keluarga.

2.2 Tata Laksana

1. Rumah sakit menyediakan pendidikan untuk menunjang partisipasi pasien dan


kelurga dalam pengambilan keputusan dan proses pelayanan, dengan cara :
a) Rumah sakit merencanakan pendidikan konsisten dengan misi, jenis
pelayanan dan populasi pasien.
Dibentuknya pengorganisasianunit pengelola edukasi yan g terdiri dari
semua unsure professional pemberi Asuahan (PPA). Serta
diterbitkannya surat keputusan Kepala UPT Rumah Sakit Kusta Kediri
tentang Tim pengelola edukasi rumah sakit dan tersusunnya program
kerja dengan misi, jenis pelyanan serta kelompok populasi.

b) Tersedia mekanisme atau struktur pendidikan yang memadai di


seluruh rumah sakit
Mekanisme pendidikan pasien dan keluarag dilakukan ketika pasien
masuk rumah sakit hingga pasien keluar rumah sakit, dan
terdokumentasi dalam rekam medis pasien.
c) Struktur dan sumber daya pendidikan diorganisasikan secara efektif.
Dibentuknya pengorganisasi struktur dan sumber daya pendidikan
dibawah seksi UKM dan Litbang yang kemudian diklarifikasikan
menjadi 3 bagian, yaitu :
 Terbentuknya Tim Edukator Rumah sakit
 Tim PKRS internal rumah sakit
 Tim PKRS eksternal rumah sakit
Untuk melakukan tugas dan fungsi sesuai dengan tugas pokok yang
telah ditetapkan.
2. Dilaksanakan asesmen kebutuhan pendidikan masing-masing pasien dan
dicatat dalam rekam medis pasien.
a) Dilakukan asesmen kebutuhan pendidikan pasien dan kelurga untuk
mengetahui kebutuhan edukasi pasien dan kelurga.
b) Hasil asesmen kebutuhan pendidikan pasien dicatat dalam rekam
medis pasein
c) Tersedia system pencatatan pendidikan pasien pasien yang seragam
oleh seluruh staf.
Hal ini dilakukan ketika pasien pertama masuk rumah sakit, yang
terdokumentasi dalam biodata pasien dan terdokumentasi dalam status
rekam medis pasien.
d) Ketika informed consent dipersyaratkan, pasien dan keluarga belajar
tentang proses memberikan informed consent.
e) Pasien dan keluaga belajar tentang bagaimana berpartisipasi dalam
pengambilan keputusan terkait pelayanannya.
f) Pasien dan keluarga belajar tentang kondisi kesehatannya dan
diagnosa pasti, sehingga terjadi pemahaman pasien dan kelurga atas
kondisi kesehatan dan diagnose pasti.
g) Pasien dan kelurga belajar tentang hak mereka untuk berpartisipasi
pada proses pelayanan.
h) Dilakukan asesmen kemampuan dan kemauan belajar pasien dan
kelurga, meliputi :
1) Pasien dan keluarga dilakukan asesmen atas elemen-elemen :
 Keyakinan dan nilai-nilai pasien dan kelurga
 Kemampuan membaca, tingkat pendidikan dan bahasa
yang digunakan.
 Hambatan Emosional dan motivasi belajar
 Keterbatasn fisik dan kognitif
 Kesediaaan pasien untuk menerima informasi
2) Temuan elemen ases men dipergunakan untuk membuat
rencana pendidikan
3) Temuan asesmen didokumentasikan dalam rekam medis
pasien.
3. Pendidikan dan pelatihan membantu pemenuhan kebutuhan kesehatan
berkelanjutan dari pasien.
a) Pasien dan keluarga mendapatkan pendidikan dan pelatihan untuk
memenuhi kebutuhan kesehatan secara berkelanjutan.
b) Rumah sakit mengindetifikasi dan menjalin kerja sama dengan
sumber-sumber yang ada di komunitas yang mendukung promosi.
c) Bila kondisi pasien mengindikasikan, pasien dirujuk ke sumber-
sumber yang tersedia dikomunitas.
4. Pendidikan pasien dan keluarga termasuk topic-topik berikut, penggunaan
obat yang aman, pedoman nutrisi, manajemen nyeri dan teknik-teknik
rehabilitasi.
a) Terkait dengan pelayanan yang diberikan, pasien dan keluarga dididik
tentang penggunaan seluruh obat-obatan secara efektif dan aman, serta
tentang potensi efek samping obat, pencegahan terhadap potensi
interaksi obat dengan obat OTC dan atau makanan.
b) Terkait dengan pelayanan yang diberikan, pasien dan keluarga dididik
tentang keamanan dan efektifitas penggunaan peraltan medis.
c) Terkait dengan pelayanan yang diberikan, pasien dan kelurga dididik
manajemen nyeri.
d) Terkait dengan pelayanan yang diberikan, pasien dan keluarga dididik
tentang reabilitasi.
5. Metode pendidikan mempertimbangkan nilai-nilai dan pilihan pasien dan
keluarga, dan memperkenankan interaksi yang memadai antara pasien,
keluarga dan staf agar terjadi pembelajaran.
a) Terdapat proses untuk memverifikasi bahwa pasien dan keluarga
menerima dan memahami pendidikan yang diberikan.
b) Mereka yang memberikan pendidikan perlu mendorong pasien dan
keluarganya untuk bertanya dan member pendapat sebagai peserta
aktif.
c) Informasi verbal perlu diperkuat denganmateri secara tertulis yang
terkait dengan kebutuhan pasien dan konsisten dengan pilihan
pembelajaran pasien dan keluarganya.
6. Tenaga kesehatan professional yang member pelayanan pasien berkolaborasi
dalam memberikan pendidikan.
a) Bila ada indikasi, pendidikan pasien dan keluarga diberikan secara
kolaboratif.
b) Mereka yang memberikan pendidikan memiliki pengetahuan yang
cukup tentang subjek yang diberikan.
c) Mereka yang memberikan pendidikan mempunyai ketrampilan
berkomunikasi.
2.3 Prosedur pendidikan pasien dan keluarga

Tahap pengumpulan informasi pasien ( Assesment patient)

Upaya untuk mengetahui tentang informasi atau edukasi yang dibutuhkan


oleh pasien dan keluarga penting untuk diketahui dan didokumentasikanoleh petugas.
Hal ini perlu untuk dilakukan agar pasien dan keluarga mengerti tentang proses
asuhan pasien. Pelaksanaan pengkajian dilakukan oleh petugas sesuai dengan
prosedur operasional yang telah ditetapkan.

Aspek yang menjadi perhatian dalam melakukan assessment untuk


merencanakan pendidikan pasien dan keluarga adalah sebagai berikut :

a) Aspek keyakinan, nilai dan kepercayaan pasien dan keluarga;


b) Kemampuan membaca, tingkat pendidikan dan bahasa yang
digunakan;
c) Hambatan emosinal dan motivasi;
d) Keterbatasan fisik dan kognitif
e) Kesediaanpasien untuk menerima informasi.

2.4 Materi Pendidikan Pasien dan Keluarga

a. Hak Pasien
Merupakan pemberian informasi dan edukasi yang bertujuan untuk
menambah wawasan dan pengetahuan tentang hak pasien dan keluarga selama
menjalani proses pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Kusta Kediri.
Adapun 18 hal yang menjadi hak pasien dan keluarga adalah sebagai berikut :
1) Pasien berhak memperoleh informasi mengenai tata tertib dan
peraturan yang berlaku dirumah sakit.
2) Pasien berhak memperoleh informasi tentang hak dan kewajiban
pasien.
3) Pasien berhak memperoleh laanan yang manusiawi, adil, jujur dan
tanpa diskriminasi.
4) Pasien berhak memperoleh layanan kesehatan yang bermutu sesuai
dengan standar profesi dan standar prosedur operasional.
5) Pasien berhak memperolehlayanan yang efektif dan efisien sehingga
pasien terhindar dari kerugian fisik dan materi.
6) Pasien berhak mengajukan pengaduan atas kualitas pelayanan yang
didapatkan.
7) Pasien berhak memilih dokter dan kelas perawatan sesuai dengan
keinginan dan peraturan yang berlaku dirumah sakit.
8) Pasien berhak meminta konsultasi tentang pelayanannya kepada
dokter lain (second opinion) yang mempunyai Surat Ijin Praktek
(SIP) baik didalam maupun diluar rumah sakit.
9) Pasien berhak mendapat privasi dan kerahasiaan yang diderita
termasuk data-data medisnya
10) Pasien berhak mendapat informasi yang meliputi diagnose dan tata
cara tindakn medis, tujuan medis, alternative tindakan, resiko, dan
komplikasi yang mungkin terjadi dan prognosis terhadap tindakan
yang dilakukan serta perkiraan biaya pengobatan.
11) Pasien berhak memberikan persetujuan dan penolakan atas tindakan
yang akan dilakukan oleh tenaga kesehatan terhadap penyakit yang
dideritanya.
12) Pasien berhak didampingi keluarganya dalam keadaan kritis.
13) Pasien berhak menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan
kepercayaan yang dianutnya selama hal itu tidak mengganggu pasien
lainnya.
14) Pasien berhak memperoleh keamanan dan keselamatan dirinya selama
dalam perawatan dirumah sakit.
15) Pasien berhak mengajukan usul, perbaikan atas perilaku rumah sakit
terhadap dirinya.

Anda mungkin juga menyukai