Infeksi
Infeksi
1.1 PENDAHULUAN
Pericardium terdiri dari pericardium viseralis yang melekat ke miokardium dan bagian
luar yaitu pericardium parietalis yang terdiri dari jaringan elastic dan kolagen serta villi-villi
penghasil cairan perikard dan membungkus rongga perikard. Rongga perikard normal berisi
15-50 ml cairan perikard yang mengandung elektrolit, protein dan cairan limfe dan berfungsi
sebagai lubrikan.
keduanya. Pada perikarditis sering diikuti dengan tanda-tanda efusi perikardium. Sedangkan
gejala efusi pericardial adalah penumpukan cairan abnormal dalam ruang pericardium (1).
Etiologi perikarditis terdiri dari infeksi, penyakit autoimun sistemik, sindrom pasca-
infark miokard, kelainan metabolik, kehamilan, trauma, neoplasma, iatrogenik, dan obat-
obatan. Respons perikard terhadap peradangan bervariasi dari efusi perikardium, deposisi
perikardium kronik masif jarang ditemui, prevalensinya 2 - 3,5% dari semua efusi
perikardium besar. Insidens tamponade jantung di Amerika Serikat adalah 2 kasus per 10.000
populasi. Lebih sering pada anak laki-laki (7:3), sedangkan pada dewasa tidak ada perbedaan
dengan deformitas katup jantung, contohnya pada Demam Reumatik Akut. Penyakit
perikardial harus ditangani dengan cepat karena dapat menyebabkan tamponade jantung yang
fatal pada pasien. Biasanya pada perikarditis sering diikuti dengan adanya efusi perikard.
Efusi perikard adalah akumulasi cairan dalam rongga perikard, yang dapat timbul sebagai
respons terhadap cedera perikard akibat perikarditis 1). Penyebab perikarditis yang sering
ditemukan adalah infeksi bakteri virus, tuberculosis, uremia, infark miokard akut, neoplasma,
dan trauma. Efusi perikard dapat menimbulkan kegawatan bila proses terjadinya singkat atau
bila jumlah cairan yang terkumpul cukup banyak pada kondisi yang kronis, sehingga
mengganggu fungsi diastolik jantung; kondisi ini lazim disebut tamponade jantung 1,3,4).