Anda di halaman 1dari 4

LEMBAR HASIL DISKUSI

PENDIDIKAN IPS

KESIAPAN INDONESIA DALAM KANCAH MEA DAN REVOLUSI


INDUSTRI 4.0

Dosen Pengampu :

Dra. Yayuk Mardiati, M.A

Disusun Oleh:

Kelompok 4/Kelas A

FARAH MAWADDAH 180210204015

DESY RAHMASARI 180210204027

IKLIMATUL MAWADHA 180210204037

AFIATUL MU'AWANAH 180210204048

NALURITA INTYASTITIE 180210204059

ARIS WAHYUDI 180210204066

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER

2019
SESI KE-1
1. Andrean Pratama (180210204057) : Bagaimana upaya generasi Indonesia dalam
menghadapi MEA?

Jawab :
Cara generasi muda Indonesia dalam menghadapi MEA yaitu dengan
meningkatkan kualitas sumber daya manusia itu sendiri, seperti menguasai bahasa
asing / training agar bisa bersosialisasi terutama bahasa Inggris sebagai bahasa nasional
dengan seperti itu akan memudahkan hubungan antar luar negeri, karena link dari
generasi muda itu sendiri akan membuka peluang besar bagi Indonesia itu sendiri.
Bisa juga dengan menumbuhkan sikap profesionalisme, contohnya seperti
mengambil serttifikasi profesi dari Lembaga sertifikasi agar memiliki kemampuan yang
lebih dibidangnya, seperti mengambil jurusan keguruan jadi kita harus mengambil
profesi guru agar mematangkan ilmu kepada calon generasi peserta didik.
Dari MEA itu sendiri yang dibutuhkan generasi muda untuk bisa menguasai
atau mendominasi MEA yang ada di ASIA Tenggara adalah generasi kita harus
memiliki sebuah keberanian atau leadership, memiliki mental bisnis ingin menjadi
pengusaha di negeri sendiri, mengembangkan usaha-usaha yang akan memakmurkan
negara Indonesia.
Fadhilah Noer Zannah (180210204054) {menambahkan}Di PGSD sendiri juga ada
UKM-UKM yang bisa melatih kita berbicara bahasa inggris atau melatih kita cara
public speaking dengan benar, dan ada juga UKM koperasi itu juga dapat
mengembangkan mahasiswa untuk melatih skill

2. Novita Qurrota A’yun (180210204047) : Apa kelebihan revolusi industri 4.0?

Jawab :
Semakin cepat adalah kelebihan dan manfaat pertama, jadi misalkan sebuah
bisnis elektronik TV dan sebagainya, MES production nya akan semakin cepat,
semakin banyak dan waktu yang digunakan juga semakin sedikit. Karena seluruh
kegiatan produksinya dari mulai pembuatan hingga perakitan itu sudah menggunakan
teknologi mesin. Mungkin presisi tapi juga membutuhkan skill/kemampuan yang tidak
dimiliki oleh manusia. Jadi keuntungan dari insdustri 4.0 ini adalah semakin cepatnya
pembuatan product, ini juga mengefisiensi waktu dan tenaga manusia itu sendiri

3. Dita Dwi Wahyuni (180210204049) : Selain melalui jalur pendidikan untuk


meningkatkan SDM, jalur apa saja yang peranannya sama penting seperti pendidikan?

Jawab :
Jalur pendidikan memang yang paling efektif, tetapi ada beberapa jalur yang
mungkin bisa meningkatkan SDM dan pelatihan dari soft skill manusia itu sendiri. Jadi
pada revolusi industri 4.0 ini sudah banyak pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan oleh
manusia sekarang sudah digantikan oleh mesin. Jadi bagaimana caranya kita sebagai
seorang mahasiswa harus memiliki sebuah soft skill khususnya dimiliki oleh diri kita
sendiri, tidak hanya kemampuan akademik tetapi juga harus memiliki keemampuan
non-akademik. Misalkan dalam mahasiswa, kita tidak hanya belajar dikelas tetapi kita
juga harus mengikuti kegiatan yang lain seperti mengikuti UKM atau yang lainnya.

SESI KE-2
4. Muhammad Iqbal Fathoni (180210204013) : Isu yang terjadi sekarang adalah
adanya demo akibat datangnya pekerja asing yang bekerja ke Indonesia. Apakah
Indonesia sudah siap dalam menghadapi MEA?

Jawab :
Jika ditelaah dari keadaan sumber daya manusia memang masih banyak kekurangan
yang dihadapi oleh Indonesia, salah satunya adalah tantangan yang ada pada industri
4.0 itu adalah salah satu lemahnya sumber daya yang ada di Indonesia. Mindset kita
masih belum terbuka dan juga menerima ilmu baru dari pihak asing, jadi dikhawatirkan
SDM kita yang masih dibawah rata-rata ini akan terungguli oleh SDM dari negara lain
yang telah memiliki standar nasional. Untuk pemerintah sendiri sudah menyiapkan 5
sektor yang akan diunggulkan dalam MEA tersebut, tetapi secara sumber daya
masyarakat belum siap untuk bersaing dalam dunia global. Jadi antara siap dan tidak
siap masih ada pro dan kontra.

5. Leny Andriani (180210204029) : Apakah ada organisasi yang menangani


perekonomian ASEAN, sebelum adanya MEA?

Jawab :
Menurut kelompok kami sebelum adanya MEA memang sudah ada, tetapi
hanya perjanjian antar negara-negara tidak dalam lingkup organisasi. Misalnya
Indonesia bekerja sama dengan Malaysia dengan ekspor karet atau dengan negara
lainnya. Jadi hanya sebatas perjanjian antar negara saja tidak dalam lingkup organisasi
perekonomian sebelum adanya MEA. Entah itu dalam lingkup industry atau tenaga
professional. Dengan adanya MEA ini nantinya organisasi ini memiliki tujuan untuk
menstabilkan perekonomian yang ada di ASEAN. Perekonomian di negara Singapore
sudah maju, jadi diharapkan negara lainnya juga mengikuti perkembangannya, agar
lebih terbuka mengenai teknologi-teknologi.

Tambahan dari Dra. Yayuk Mardiati, M.A :


Revolusi industri yang kita gunakan bisa dalam perekonomian MEA, jadi ini
memerlukan kekreatifan dan inovatif. Mengamati dan memproses apa yang kita punya
sehingga dalam persaingan global itu sudah siap. Jadi untuk menyambut MEA ini kita
butuh exchange, misalkan ada pertukaran exchange seperti menjadi guru anda juga bisa
menjadi guru di Bandar Seri Begawan di Brunei sangat besar peluangnya karena adanya
MEA ini atau bisa menjadi guru di Thailand, Jepang, atau juga di Singapore dan
sebaliknya orang-orang luar negeri pun bisa mengajar di Indonesia. Jadi sebagai
mahasiswa, mindset perlu diubah harus prepare. Dan harus bisa menguasai bahasa
Inggris karena itu adalah bahasa internasional, karena jika kalian unggul bisa
berinterkasi menggunakan bahasa inggris maka gaji yang didapatkan pun semakin
tinggi. Dan jika kaitannya dengan product, misalkan dalam hal pangan seperti didaerah
Papua yang makanan pokoknya adalah sagu, kalian harus bisa mengubahnya menjadi
makanan-makanan unik yang terbuat dari sagu, atau juga buah manga yang bisa
dijadikan jus dan buah kakao yang bisa dijadikan kue coklat, permen dan lainnya lalu
dikemas secara rapi dan dikirim ke luar negeri itu adalah contoh mempersiapkan
industri 4.0,kreatif dan inovatif.

Anda mungkin juga menyukai