No Nama Jawaban
Disease merupakan sebuah gangguan
kesehatan pada manusia yang lebih menjurus
pada kondisi fisik dan mental, dalam artian
penyakit tersebut dapat dirasakan dengan
panca indra manusia (Kleiman 1980). Selain
itu illness merupakan pentakit yang hanya
dirasakan oleh seseorang itu sendiri, tetapi
secara fisik tidak di temukan adanya penyaki,
artinya orang tersebut kelihatan sehat seperti
pada gejala-gejala awal dari sebuah penyakit
(Hibah 1977). Sedangkan sickness merupakan
sebuah keadaan yang tidak sehat, karena
penyakit merupakan hal yang tidak untuk
diminta-minta artinya itu ada karena sedah
menjadi kehendak tuhan dan pola hidup
seseorang tersebut dalam hal ini merupakan
sebuah kondisi sosial yang mampu membuat
seseorang merasakan ketidaknyamanan
(Hordenfe 1994).
Sumber Referensi:
Kleinman, A., Eisenberg, L., Good, B. (1978).
Culture, illness, and care: clinical lessons
from antropologic and cross-cultural
research. Annals of Internal Medicine, 88
(2), 251-258. Retrieved from:
https://drive.google.com/drive/u/0/folders/1
OPFC_12xhknX1NftzRdi7QgR_U9MH5UH
1 Hasriani UBEXRQ Y
Boyd, K. M. (2000). Disease, illness, sickness,
health, healing, and wholeness: exploring
some elusive concepts. Med Ethics:
Medical Humanities, 26 (1), 9-17. DOI:
10.1136/mh.26.1.9. Retrieved from:
https://drive.google.com/drive/u/0/folders/1
OPFC_12xhknX1NftzRdi7QgR_U9MH5UH
Sumber Referensi :
1. Boyd, K. M. (2000). Disease,
Illness, Sickness, Health, Healing and
Wholeness: Exploring Some Elusive
Concepts. Medical Humanities, 26(1),
9-17. doi:10.1136/mh.26.1.9. Retrieved
from
https://drive.google.com/file/d/1q1Of7Fz
poI85VVIgrhVnggGOrtgmivwH/view
Sumber Referensi :
Sumber Referensi:
1. Boyd, K. M. (2000). Disease, illness,
sickness, health, healing, and
wholeness: exploring some elusive
concepts. Med Ethics: Medical
Humanities, 26 (1), 9-17. DOI:
10.1136/mh.26.1.9. Retrieved from
https://drive.google.com/drive/u/0/folder
s/1OPFC_12xhknX1NftzRdi7QgR_U9M
H5UH
2. Kleinman, A., Eisenberg, L., Good, B.
(1978). Culture, illness, and care:
clinical lessons from antropologic and
cross-cultural research. Annals of
Internal Medicine, 88 (2), 251-258. DOI:
10.7326/0003-4819-88-2-251. Retrieved
from
https://drive.google.com/drive/u/0/folder
s/1OPFC_12xhknX1NftzRdi7QgR_U9M
H5UH
3. Yew, V. W. C. & Noor, N. A. M. (2014).
Anthropological inquiry of disease,
illness and sickness. e-Bangi, 9 (2),
116-124. Retrieved from
https://drive.google.com/drive/u/0/folder
s/1OPFC_12xhknX1NftzRdi7QgR_U9M
H5UH
Referensi :
Sumber Referensi :
1. Boyd, K. M. (2000). Disease,
Illness, Sickness, Health, Healing
and Wholeness: Exploring Some
Elusive Concepts. Medical
Humanities, 26(1), 9-17.
doi:10.1136/mh.26.1.9. Retrieved
from
https://drive.google.com/file/d/1q1Of7FzpoI8
5VVIgrhVnggGOrtgmivwH/view
2. Yew, V. W., & Noor, N. A. M. (2014).
Anthropological Inquiry of Disease, Illness,
and Sickness. e-Bangi,
9(2), 116-124. Retrieved from
https://drive.google.com/file/d/1uAB33ODBg
8u4k6ZjiOMGfY-Ntepng-xi/view
3. Kleinman, A., Eisenberg, L., & Good, B.
(1978). Culture, illness, and care: clinical
lessons from anthropologic and
cross-cultural research. Annals of internal
medicine, 88(2), 251-258.
doi:10.7326/0003-4819-88-2-251.
Dalam bahasa Indonesia illness, disease, d an
sickness d iartikan sebagai penyakit. Namun,
dalam berbagai perspektif ketiganya memiliki
makna yang berbeda. Dari perspektif
antropologi, menurut pengamatan Fabrega dan
Silver (1973) yang dikutip oleh Yew dan Noor
(2014) bahwa masyarakat suku maya
menafsirkan illness sebagai hukuman dari
dewa karena telah berbuat dosa. Sedangkan
disease adalah gangguan pada fisiologis yang
menyebabkan penurunan kemampuan fisik
(Twaddle, 1994). Kleinman, Eisenberg, dan
Baik (1978) juga berependapat bahwa illness
dan disease mempunyai perbedaan yang
mendasar. Menurut Boyd (2000), disease
adalah keadaan patologi yang tejadi pada fisik
seperti infeksi tenggorokan, atau bahkan
penyakit yang belum ditemukan penyebabnya.
dalah perasaan tidak sehat yang
Illness a
dirasakan oleh pribadi. Sickness a dalah dilihat
dari keadaan ekternal dan kesehatan
masyarakat.
Sumber referensi :
1. Boyd, K. M. (2000). Disease, illness,
sickness, health, healing, and
wholeness: exploring some elusive
concepts. Med Ethics: Medical
Humanities, 26 (1), 9-17. DOI:
10.1136/mh.26.1.9. Retrieved from
https://drive.google.com/drive/u/0/folder
s/1OPFC_12xhknX1NftzRdi7QgR_U9M
H5UH
7 Dian Sukma Putri 2. Kleinman, A., Eisenberg, L., Good, B.
(1978). Culture, illness, and care:
clinical lessons from antropologic and
cross-cultural research. Annals of
Internal Medicine, 88 (2), 251-258. DOI:
10.7326/0003-4819-88-2-251. Retrieved
from
https://drive.google.com/drive/u/0/folder
s/1OPFC_12xhknX1NftzRdi7QgR_U9M
H5UH
3. Yew, V. W. C. & Noor, N. A. M. (2014).
Anthropological inquiry of disease,
illness and sickness. e-Bangi, 9 (2),
116-124. Retrieved from
https://drive.google.com/drive/u/0/folder
s/1OPFC_12xhknX1NftzRdi7QgR_U9M
H5UH
Sumber Referensi
Sumber Referensi
Sumber Referensi :
1. Boyd, K. M. (2000). Disease, Illness,
Sickness,
10 Hamdiah Hambali Health, Healing and Wholeness:
Exploring Some
Elusive Concepts. Medical Humanities,
26(1), 9-17.
doi:10.1136/mh.26.1.9. Retrieved from
https://drive.google.com/file/d/1q1Of7Fz
poI85VVIgr
hVnggGOrtgmivwH/view.
2. Kleinman, A., Eisenberg, L., & Good,
B. (1978).
Culture, Illness, and Care. Annals Of
Internal
Medicine, 88(2), 251-258.
doi:10.7326/0003-4819-88-2-251.
Retrieved from
https://drive.google.com/file/d/1_IqvaUrp
s8u2D4mZ
Dg-D4SmtpbtAG2Nd/view
3. Yew, V. W., & Noor, N. A. M. (2014).
Anthropological Inquiry of Disease,
Illness, and
Sickness. e-Bangi, 9(2), 116-124.
Retrieved from
https://drive.google.com/file/d/1uAB33O
DBg8u4k6
ZjiOMGfY-Ntepng-xi/view
Sumber Referensi :
1. Boyd, K. M. (2000). Disease, Illness,
Sickness, Health, Healing and Wholeness:
Exploring Some Elusive Concepts. Medical
Humanities, 26(1), 9-17.
doi:10.1136/mh.26.1.9. Retrieved from
https://drive.google.com/file/d/1q1Of7FzpoI
85VVIgrhVnggGOrtgmivwH/view
2. Kleinman, A., Eisenberg, L., & Good, B.
(1978). Culture, Illness, and Care. Clinical
Lessons from Anthropologic and
Cross-cultural Research. Annals Of Internal
Medicine, 88(2), 2 51-258.
doi:10.7326/0003-4819-88-2-251. Retrieved
from
https://drive.google.com/file/d/1_IqvaUrps8
u2D4mZDg-D4SmtpbtAG2Nd/view
3. Yew, V. W., & Noor, N. A. M. (2014).
Anthropological Inquiry of Disease, Illness,
and Sickness. e-Bangi, 9(2) 116-124.
Retrieved from
https://drive.google.com/file/d/1uAB33ODB
g8u4k6ZjiOMGfY-Ntepng-xi/view
Dikenal bahwa kata disease, illness, dan sickness
diartikan sebagai suatu hal yang sama yaitu
12 Umi Muawiyah Muslimin “Penyakit”, walapun sebenarnya memiliki maknIa
yang berbeda satu sama lain. Tanpa disadari, masih
banyak masyarakat bingung dengan perbedaan ini,
perbedaan terjadi karena adanya faktor keyakinan
budaya yang berbeda. Menurut Kleinman (1980,
1986) (dalam Yew & Noor, 2014), disease
merupakan terjadinya perubahan yaitu gangguan
fungsi dari proses-proses biologi dan
psikofisiologik pada individu yang mengakibatkan
hilangnya fungsi dari organ tubuh manusia.
Menurut Prof. Marshall, illness d imana pasien
mendiagnosa sakitnya dilakukan oleh individu itu
sendiri berdasarkan apa dirasakannya serta
pengetahuan yang dimilikinya. Berbeda dengan
illness, sickness merupakan pandangan sakit
menurut pandangan orang lain dimana individu
tidak dapat melakukan fungsi kegiatan sosialnya
dan melihat sakit dalam perspektif kultural
(Twaddle, 1979).
Sumber referensi :
1. Boyd, K. M. (2000). Disease, illness,
sickness, health, healing and wholeness:
exploring some elusive concepts. Medical
Humanities, 26(1), 9-17.
doi:10.1136/mh.26.1.9
Daftar referensi:
Sumber referensi :
Sumber referensi:
Referensi:
Boyd, K. M. (2000). Disease, illness, sickness,
health, healing and wholeness: exploring some
elusive concepts. Medical Humanities, 26( 1), 9-17.
http://doi.org/10.1136/mh.26.1.9.
Sumber Referensi :
1. Boyd, K. M. (2000). Disease, Illness,
Sickness, Health, Healing and Wholeness:
Exploring Some Elusive Concepts. Medical
Humanities, 26(1), 9-17.
doi:10.1136/mh.26.1.9. Retrieved from
Andi Tenri Pratama Indah https://drive.google.com/file/d/1q1Of7FzpoI
18 Sari 85VVIgrhVnggGOrtgmivwH/view
2. Kleinman, A., Eisenberg, L., & Good, B.
(1978). Culture, Illness, and Care. Annals
Of Internal Medicine, 88( 2), 251-258.
doi:10.7326/0003-4819-88-2-251. Retrieved
from
https://drive.google.com/file/d/1_IqvaUrps8
u2D4mZDg-D4SmtpbtAG2Nd/view
3. Yew, V. W., & Noor, N. A. M. (2014).
Anthropological Inquiry of Disease, Illness,
and Sickness. e-Bangi, 9(2), 116-124.
Retrieved from
https://drive.google.com/file/d/1uAB33ODB
g8u4k6ZjiOMGfY-Ntepng-xi/view
Dalam artian bahasa Indonesia illness,
disease dan sickness d apat dikatakan
dalam satu kata yang sama yaitu
penyakit, namun pada setiap kata
tersebut memiliki makna yang berbeda
beda. Perbedaan tesebut karena faktor
budaya (Kleiman et al. 2006). Kemudian
menurut Frank (1995: 6) illnes d i kaitkan
sebagai pengalaman sakit dari pasien
yang bercerita tentang sakit yang telah
di alaminya. Boyd (2000), disease
adalah kondisi patologis yang di lihat
dari adanya perubahan biologis dari
seseorang yang menderita suatu
penyakit. Kemudian disebutkan oleh
Twaddle (dalam Yew & Noor, 2014)
sickness m erupakan suatu kondisi
adanya gangguan atau masalah
kesehatan yang dilihat dari aspek
aktivitas atau kegiatan kegiatan sosial
19 Waratil Nurtartilah kehidupan seseorang.
Sumber referensi
Boyd, K. M. (2000). Disease, illness,
sickness, health, healing and
wholeness: Exploring some elusive
concepts. Medical Humanities, 26( 1),
9-17. doi: 10.1136/mh.26.1.9. Diakses
dari
https://drive.google.com/file/d/1q1Of7F
zpoI85VVIgrhVnggGOrtgmivwH/view
Sumber referensi :
oyd, K. M. (2000). Disease, illness,
1. B
sickness, health, healing and
wholeness: exploring some elusive
concepts. Medical Humanities, 26( 1),
9-17.
http://doi.org/10.1136/mh.26.1.9
Sumber referensi:
Boyd, K. M. (2000). Disease, Illness, Sickness,
Health, Healing and Wholeness: Exploring
Some Elusive Concepts. Medical Humanities,
26(1), 9-17. doi:10.1136/mh.26.1.9
Sumber Referensi :
Sumber referensi :
Boyd, K. M. (2000). Disease, illness, sickness,
health, healing and wholeness: Exploring
some elusive concepts. Medical
Humanities, 26( 1), 9-17. doi:
28 Irma Sari R 10.1136/mh.26.1.9. Diakses dari
https://drive.google.com/file/d/1q1Of7FzpoI
85VVIgrhVnggGOrtgmivwH/view
Sumber referensi :
1. Boyd, K. M. (2000). Disease,
illness, sickness, health, healing
and wholeness: exploring some
elusive concepts. Medical
Humanities, 26(1), 9-17.
2. Yew, V. W., & Noor, N. A. M.
(2014). Anthropological inquiry of
disease, illness and sickness.
e-Bangi, 9(2), 116-124.
3. Kleinman, A., Eisenberg, L., &
Good, B. (1978). Culture, illness,
and care: clinical lessons from
anthropologic and cross-cultural
research. Annals of Internal
Medicine, 88(2), 251-258.
Berdasarkan disiplin ilmu kesehatan terdapat
beberapa istilah yang sama tetapi pada dasarnya
kata tersebut berbeda makna dan digunakan untuk
menyimpulkan suatu kondisi penyakit. Misalnya
istilah disease, illness dan sickness. Perbedaan ini
berkaitan dengan perspektif budaya sistem
pelayanan kesehatan tiap wilayah (Kleinman, 1980:
33-34) . Disease merupakan gangguan fungsi
normal kondisi patologis yang ditandai dengan
gejala (Byod, 2000). Illness ialah pengalaman dan
30 St. Nur Rabithatul Janna persepsi terhadap penyakit yang dipengaruhi sosial,
budaya maupun lingkungan (Kleinman, Eisenberg,
& Good, 1978). Sedangkan menurut Twaddle
(1979), sickness merupakan keadaan dari seseorang
mengalami sakit meliputi penyakit yang dialaminya
dan dampak sosial budaya (masyarakat) dari
penyakit tersebut. Singkatnya, sickness adalah
gabungan konsep disease dan illness.
Sumber Referensi:
Sumber referensi:
Sumber:
Boyd, K. M. (2000). Disease, Illness, Sickness,
Health, Healing and Wholeness: Exploring Some
Elusive
Concepts. Medical Humanities, 26(1), 9-17.
doi:10.1136/mh.26.1.9. Retrieved from
https://drive.google.com/file/d/1q1Of7FzpoI85VVI
grhVnggGOrtgmivwH/view
Kleinman, A., Eisenberg, L., & Good, B. (1978).
Culture, Illness, and Care. Annals Of Internal
Medicine, 88(2), 251-258.
doi:10.7326/0003-4819-88-2-251. Retrieved from
https://drive.google.com/file/d/1_IqvaUrps8u2D4m
34 Marwah ZDg-D4SmtpbtAG2Nd/view
Yew, V. W., & Noor, N. A. M. (2014).
Anthropological Inquiry of Disease, Illness, and
Sickness. Journal of Social Sciences and
Humanities,
9(2), 116-124. Retrieved from
https://drive.google.com/file/d/1uAB33ODBg8u4k6
ZjiOMGfY-Ntepng-xi/view
Sumber Referensi:
Boyd, K. M. (2000). Disease, illness,
sickness, health, healing and
wholeness: exploring some elusive
concepts. Journal of Medical Ethics,
26(1), 9-17. DOI: 10.1136/mh.26.1.9
Sumber referensi:
Yew, V. W. C., & Noor, N. A. M. (2014).
Anthropological inquiry of disease,
illness and sickness. e-Bangi, 9(2),
116-124.
Sumber Referensi
1. Boyd, K. M. (2000). Disease,
Illness, Sickness, Health, Healing and
Wholeness: Exploring Some Elusive
Concepts. Medical Humanities, 26(1),
9-17. doi:10.1136/mh.26.1.9. Retrieved
from
https://drive.google.com/file/d/1q1Of7Fz
poI85VVIgrhVnggGOrtgmivwH/view
Referensi:
1. Boyd, K. M. (2000). Disease, illness,
sickness, health, healing and
wholeness: exploring some elusive
concepts. Medical Humanities, 26(1),
9-17.
Sumber Referensi
Sumber Referensi:
Sumber Referensi :
1. Boyd, K. M. (2000). Disease, Illness, Sickness,
Health, Healing and Wholeness: Exploring
Some Elusive Concepts. Medical Humanities,
26(1), 9-17. doi:10.1136/mh.26.1.9. Retrieved
from
https://drive.google.com/file/d/1q1Of7FzpoI85
VVIgrhVnggGOrtgmivwH/view
2. Kleinman, A., Eisenberg, L., & Good, B. (1978).
Culture, Illness, and Care. Annals Of Internal
Medicine, 88(2), 251-258.
doi:10.7326/0003-4819-88-2-251. Retrieved
from
https://drive.google.com/file/d/1_IqvaUrps8u2D
4mZDg-D4SmtpbtAG2Nd/view
3. Yew, V. W., & Noor, N. A. M. (2014).
Anthropological Inquiry of Disease, Illness, and
Sickness. e-Bangi, 9(2), 116-124. Retrieved
from
https://search.proquest.com/openview/5f970831
c3dfce11fa8f0a93f089260f/1?pq-origsite=gscho
lar&cbl=616374
Sumber Referensi :
Sumber Referensi
Sumber Referensi
Sumber referensi :
● Boyd, K. M. (2000). Disease,
illness, sickness, health, healing
and wholeness: exploring some
elusive concepts. Med Ethics:
Medical Humanitie, 26, 9-17.
● Kleinman, A., Eisenberg, L., &
Good, B. (1978). Culture, illness,
and care: Clinical Lessons from
Anthropologic and Cross-Cultural
Research. Annals of Internal
Medicine, 88, 252-258.
● Yew, W., V., & Noor, N., A. (2014).
Anthropological inquiry of disease,
illness and sickness. e-Bangi
Journal of Social Sciences and
Humanities, 9( 2), 116-124.
Sumber referensi:
53 Agung Satrya Mahardika
● Boyd, K. M. (2000). Disease, illness,
sickness, health, healing and
wholeness: exploring some elusive
concepts. Med Ethics: Medical
Humanitie, 26, 9-17.
● Kleinman, A., Eisenberg, L., & Good,
B. (1978). Culture, illness, and care:
Clinical Lessons from Anthropologic
and Cross-Cultural Research. Annals
of internal Medicine, 88, 252-258.
● Yew, W., V., & Noor, N., A. (2004).
Anthropological inquiry of disease,
illness and sickness. e-Bangi Journal
of Social Sciences and Humanities,
9(2), 116-124.
Sumber referensi
● Yew, V. W. C., & Noor, N. A. M.
(2014). Anthropological inquiry of
disease, illness and sickness.
e-B
angi, 9(2), 116-124. Retrieved
by
https://drive.google.com/file/d/1uA
B33ODBg8u4k6ZjiOMGfY-Ntepng
-xi/view?usp=drivesdk
Nadira adalah seorang wiraswasta yang bertempat tinggal di desa campurjo kecamatan wonomulyo
polewali mandar provinsi Sulawesi barat yang lahir pada tahun 1973. Di tempat ia tinggal itu sangat
kental dengan budaya mandar. Dia beragama islam dan merupakan anak bungsu dari tiga bersaudara.
Diumurnya sekarang yang 45 tahun sampai saat ini dia belum menikah dan mungkin memilih tidak akan
menikah dikarenakan kondisi fisiknya.
Nadira ini memiliki kedua tangan yang menengkuk akan tetapi meski kondisinya seperti itu dia masih bias
melakukan pekerjaan layaknya orang yang memiliki tangan yang normal. Sebenarya penyakit yang
dideritanya sekarang ini berawal dari kecil ketika dia berumur kira kira 6 tahun. Pada saat itu bermula dia
mengalami penyakit cacar yang tak kunjung berhenti, dimana seluruh badanya terkena bintik bintik merah
lalu dia dibaringkat terus oleh orang tuanya di tempat tidur selama berminggu minggu tapi tak kunjung
berhenti. Selama penyakit cacar nya juga disertai dengan gejala types .Pada saat itu orang belum terlalu
berobat ke dokter , orang tuanya hanya mengandalkan yang namanya sando yang orang dulu
menganggapnya sebagai pengganti dokter. Setelah beberapa minggu dia tidak berhenti cacarnya, karena
dia dibaringkan terus tidak pernah dibangunkan untuk bergerak kemana-mana maka secara tidak ia
sadari tangannya kaku dan mengeras lalu membengkok masuk sendiri , dengan begitu perlahan cacar
nya mulai berhenti namun muncul penyakit baru dengan tangannya . akhirnya dia terus berobat ke sando
dengan memijat tangannya agar kembali normal , namun nadira ini saat kecil malah semakit takut jadi dia
tidak berobat lagi ke sando dan orang tuanya hanya membiarkannya tanpa berobat ke dokter sehingga
sampai sekarang tanagnnya masih tetap seperti itu.
Dari kebudayaan yang dimiliki nadira tadi itu sangat mempengaruhi penyakitnya, seperti kebudayaan nya
yang dahulu yang sangat mempercayai yang dinamakan “sando” dibandingkan dengan langsung dibawa
ke tenaga kesehatan seperti dokter. Dilihat dari kondisi fisiknya bahwa memang si nadira ini megalami
disease yang terlihat dari kondisi patologis yang diderita pada tanaganya. Ini terbukti dari pernyataan
Menurut Kleinman (1980, 1986) bahwa Disease adalah penyakit yang ditinjau dari
segi medis
berupa patologi pada tubuh yang dapat dilihat . kemudian dalam hal
illnesyakni pengalaman sakit, nadira juga pernah merasakannya pada saat
ia masih anak anak berusia 6 tahun dia mersa sangat kesakitan karena
penyakit yang berbeda beda yang dia rasakan hingga akhirnya terbawa
sampai dia besar . begitupun yang dijelaskan bahwa Illness merupakan sesuatu
yang dirasakan dari kondisi sakit yang dialami, dilihat dari faktor psikologis dan emosional yang
dirasakan yang dapat dilihat dari factor budaya (Kleinman, 1978). Serta masyarakat
disekitarnya dapat menilai mengenai kesakitan yang dimiliki nadira itu bahwa memang dia
mempunyai penyakit tersebut dan masyarakat juga tidak terlalu kaget dengan adanya penyakit
seperti itu karena padawaktu itu bukan hanya nadira yang sakit seperti itu tapi ada beberapa
orang lain juga di luar lingkungan masyarakatnya. Jadi memang pandangan masyarakat muncul
saat melihat penyakit nadira dan mencap bahwa nadira ini memang betul betul sakit. Hal ini
sejalan dengan dengan konsep sakit sicknes Menurut Twaddle, sickness adalah suatu
pandangan seseorang mengenai sakit dilihat dari aktifitas sosialnya (Vew & Noot, 2014). Juga
Jika dimaknai secara mendalam ternyata pengertian disese, illness dan sickness itu sangat
berbeda. Menurut Marinker yang dikutip oleh Boyd (2000) tiga gaya tidak sehat yaitu, disease
merupakan proses patologi dalam tubuh yang dapat dilihat secara fisik, ditandai dengan adanya
gejala dan tanda-tanda khas. illness adalah perasaan yang dialami oleh penderitanya tanpa
melihatnya tetapi dapat merasakannya. Sedangkan sickness merupakan sikap yang nampak
dari penyakit yang dialami yang sangat dipengaruhi oleh peran sosial budaya. Walaupun saat
ini nadira tidak merasakan sakit apapun dari tangannya , dia mampu menjalankan aktifitas
sehari-harinya meskipun adanya sedikit keterbatasan tapi tetap dia digolongkan kedalam
disease , dan dia sudah tidak merasakan illness dalam dirinya juga untuk sickness,
masyarakatsudah tidak menganggapnya sakit lagi seiring dengan berjalnnya waktu dan melihat
nadira telah melakukan aktifitas layaknya orang pada umumnya. Pandangan seseorang
maupun sekelompok orang terhadap penyakit sangat dipengaruhi oleh budaya di mana orang
tersebut berada. Dari contoh kasus yang dapat kita lihat itu sejalan dengan teori yang telah
dipelajari sebelummnya yakni mengenai disese, illness, dan juga sicknes.