Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PENELITIAN TENTANG ANALISIS POLA INTERAKSI MAHASISWA

KOST TERHADAP WARGA SEKITAR

(TUGAS UAS METODE PENELITIAN SOSIAL)

DISUSUN OLEH :

DELA NU’MAH APRILISTA (NIM : D0317017)

PROGRAM STUDI SOSIOLOGI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

TAHUN 2018
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Interaksi sosisal sangat penting dalam menjalani hubungan sosial dalam
bermasyarakat. Interaksi sosial adalah hubungan perseorangan atau kelompok yang dapat
mempengaruhi, mengubah, atau memperbaiki sikap dan perilaku individu dan terjadi
hubungan timbal balik. Interaksi sosial dapat terjadi dimana saja dan dapat menghasilkan
perubahan sikap dan tingkah laku seseorang, karena interaksi juga dipengaruhi oleh
norma dan nilai sosial yang ada di lingkungan masyarakat. Interaksi sangat penting dalam
kehidupan bermasyarakat karena menjadi salah satu aspek kelancaran dalam hubungan
sosial. Manusia ingin memperlancar dalam menjalin hubungan sosial karena mempunyai
keinginan untuk bergaul, menambah informasi, memperluas pengetahuan, serta
memenuhi kebutuhan hidupnya. Bentuk interaksi sosial sangat bermacam-macam
diantaranya yaitu dapat berupa kerjasama maupun persaingan. Kerjasama merupakan
suatu usaha yang dilakukan oleh individu dengan individu atau kelompok untuk mencapai
suatu tujuan bersama yang dilakukan secara bersama-sama dengan pembagian tugas.
Sedangkan persaingan merupakan proses interaksi sosial dimana individu atau kelompok
yang saling bersaing untuk mendapatkan keuntungan sendiri. Namun interaksi sosial
tidak selalu mengalami perubahan atau perkembangan yang lebih baik, interaksi sosial
juga dapat mempengaruhi cara berpikir seseorang. Interaksi sosial terdaji mulai dari
terjalin hubungan baik, hubungan biasa, sampai terputusnya hubungan. Terputusya
hubungan dapat terjadi karena adanya faktor tertentu misalnya kontroversi maupun
persaingan, maka akan muncul keegoisan antar individu lainnya.
Mahasiswa pendatang merupakan warga baru yang harus menyesuaikan dengan
warga sekitar di tempat mereka tinggal atau kos, sehingga mereka akan menemukan
situasi yang berbeda dengan kehidupan di tempat asalnya. Mahasiswa-mahasiswa tersebut
tersebar di berbagai sudut kota dengan kecenderungan tinggal di sekitar kampus masing-
masing. Dalam situasi yang berbeda dengan daerah asalnya, mereka perlu menyesuaikan
diri untuk mengurangi gesekan nilai dan kebiasaan dengan masyarakat yang telah lama
tinggal di daerah itu, dengan cara memahami dan menghargai nilai dan kebiasaan yang
dianut masyarakat setempat. Tidak semua mahasiswa pendatang dapat berbaur dan
berinteraksi baik dengan warga, mereka juga pasti menemukan perbedaan-perbedaan
ideologi, agama, ras, suku, dll. Bahkan ada yang benar-benar tidak mau berinteraksi
samasekali dengan warga sekitar, ataupun terganggu karena kesibukan mereka sebagai
seorang mahasiswa. Maka mahasiswa perlu mengenal lebih dalam dengan orang-orang
disekitar dengan cara menjalin interaksi sosial. Hal ini dimaksud agar tidak terjadi
kesalahpahaman dalam pergaulan diantara mereka. Apa yang dianggap baik belum tentu
dapat diterima dan dianggap baik oleh masyarakat setempat. Misalnya dalam hal
berbicara atau berperilaku. Pada dasarnya mereka masingmasing memiliki pandangan
yang berbeda terhadap nilai-nilai budaya yang dianggap baik atau sopan. Perbedaan ini
berpengaruh pula terhadap sikap, kebiasaan, tingkah laku, dan cara interaksi masing-
masing individu dalam kehidupan sehari-hari. Hubungan ini banyak ditentukan oleh
lingkungan sosial di mana mereka berada. Keberadaan mahasiswa sebagai pendatang di
tengah-tengah kehidupan masyarakat akan membangun sebuah proses sosial. Bentuk
umum proses sosial adalah interaksi sosial. Interaksi sosial merupakan hubungan-
hubungan sosial yang dinamis dan menyangkut hubungan antara individu dengan
individu, individu dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pola interaksi sosial mahasiswa kos dengan warga sekitar ?
2. Bagaimana hubungan sosial yang terjalin antara mahasiswa kos dengan warga
sekitar?
3. Bagaiman upaya meningkatkan interaksi sosial antara mahasiswa kos dengan warga
sekitar?

C. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui pola interaksi sosial anatar mahasiswa kos dengan warga sekitar.
2. Mengetahui hubungan sosial yang terjalin antara mahasiswa kos dengan warga
sekitar.
3. Mengetahui upaya yang harus dilakukan untuk meningkatkan interaksi sosial anatar
mahasiswa kos dengan warga sekitar.

D. Manfaat Penelitian
1. Menambah wawasan pengetahuan tentang interaksi sosial di masyarakat.
2. Mengubah perilaku seseorang agar menjadi lebih baik dalam menjalin hubungan
sosial.
BAB II
LANDASAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR

A. Landasan Teori
1. Mahasiswa
Pengertian Mahasiswa Pengertian mahasiswa sangatlah beragam, dijelaskan
dalam peraturan pemerintah RI No.30 tahun 1990, bahwa mahasiswa adalah peserta
didik yang terdaftar dan belajar di perguruan tinggi tertentu. Pendapat lain
mengatakan bahwa mahasiswa adalah individu yang secara resmi terdaftar untuk
mengikuti pelajaran di perguruan tinggi dengan batas usia sekitar 18-30 tahun. 1
Mahasiswa sebagai individu yang sedang menuntut ilmu pengetahuan di perguruan
tinggi, baik negeri maupun swasta atau lembaga lain yang setingkat dengan perguruan
tinggi. Mereka dinilai memiliki tingkat intelektualitas yang tinggi, kecerdasan dalam
berpikir dan kerencanaan dalam bertindak. Berpikir kritis dan bertindak cepat dan
tepat merupakan sifat yang cenderung melekat pada diri setiap mahasiswa, yang
merupakan prinsip yang saling melengkapi.
2. Masyarakat
Beberapa ahli mengemukakan pendapatnya mengenai pengertian masyarakat
seperti berikut ini :
Menurut Hassan Shadily (1983:31) masyarakat adalah golongan besar atau kecil
dari beberapa manusia, yang dengan atau sendirinya bertalian secara golongan dan
mempunyai pengaruh kebatinan satu sama lain. Sedangkan menurut Ralp Lintan
dalam bukunya “The Study of Man” (1936:91) mengemukakan bahwa masyarakat
adalah setiap kelompok manusia yang telah cukup lama hidup dan bekerjasama,
sehingga mereka dapat mengorganisasikan dirinya dan berpikir tentang dirinya
sebagai satu kesatuan sosial dengan batasan-batasan. Masyarakat adalah setiap
kelompok manusia yang telah hidup dan bekerjasam cukup lama sehingga mereka
dapat mengatur diri mereka dan menganggap diri mereka sebagai satu kesatuan sosial
dengan batas-batas yang jelas.
J.L.Gillin dan J.P.Gillin dalam bukunya “Cultural Sociology” (1954:134)
mendefinisikan masyarakat adalah kelompok manusia yang terbesar yang mempunyai
kebiasaan, tradisi, sikap, dan perasaan persatuan yang sama. Berbeda dengan M.J.
Herskovits dalam buku “Man and His Works” (1948:56) menjelaskan definisi
masyarakat sebagai kelompok individu yang diorganisasikan yang mengikuti suatu
cara hidup tertentu.
3. Pengertian Kost
Kost adalah tinggal di rumah orang lain tanpa makan, dengan membayar setiap
bulannya. Dalam Wikipedia definisi kost adalah sebuah jasa yang menawarkan kamar
untuk ditinggali dengan sejumlah pembayaran tertentu setiap periode (umumnya
pembayaran dilakukan setiap bulan). Kata “kost” berasal dari bahasa Belanda yakni in
the kost. Definisi “in the kost” sesungguhnya adalah “makan didalam” apabila
dijabarkan lebih lanjut dapat pula berarti “tinggal dan ikut makan” didalam rumah
tempat menumpang tinggal. Namun, maknanya sudah bergeser cukup jauh dari masa
ke masa. Pada dasarnya, rumah kost adalah rumah hunian yang menyediakan kamar
untuk tinggal, lengkap dengan perabot standart tempat kost yakni tempat tidur dan
lemari. Pembayarannya dilakukan bulanan, dan penghuni kost (biasa disebut anak
kost, walaupun mungkin sama sekali bukan anak-anak) biasanya sudah tidak
membayar biaya listrik dan
4. Interaksi Sosial
a. Pengertian Interaksi Sosial
Definisi interaksi sosial menurut para ahli ;
1) Maryati Da Surawati (2003), iinteraksi sosial adalah kontak atau hubungan
timbal balik atau interstimulasi dan respon antar individu dan kelompok.
2) Murdiyatmoko dan Handayani (2004), interaksi sosial adalah hubungan antara
manusia yang menghasilkan suatu proses pengaruh mempengaruhi yang
menghasilkan hubungan tetap dan pada akhirnya memungkinkan
pembentukan struktur sosial.
3) Young dan Raymond W. Mack, interaksi sosial adalah hubungan-hubngan
sosial yang dinamis dan menyangkut hubungan-hubungan antar individu
demgam kelompok maupun antar kelompok dengan kelompok.
4) Broom dan Selznic menyatakan bahwa interaksi sosial adalah proses bertindak
yang dilandasi oleh kesadaran adnya orang lain dan proses menyesuaikan
respon (tindakan balasan) sesuai dengan tindakan orang lain.
5) Soerjono Soekanto, interaksi sosial adalah proses sosial mengenai cara-cara
berhubungan yang dapat dilihat jika individu dan kelompok-kelompok sosial
saling bertemu serta menentukan sistem dan hubungan sosial.
b. Bentuk-bentuk Interaksi Sosial
Interaksi sosial dibedakan menjadi dua bentuk
1) Asosiatif
Bersifat mengarah pada bentuk penyatuan terdiri atas beberapa hal
berikut :
a) Kerjasama, terbentuk karena masyarakat menyadari adanya kepentingan
yang sama untuk mencapai tujuan bersama.
b) Akomodasi, suatu proses penyesuain dalam interaksi untuk mengurangi,
mencegah atau mengatasi ketegangan dan kekacauan.
c) Asimilasi, proses yang ditandai adanya usaha mengurangi perbedaandalam
masyarakat seperti usaha menyamakan sikap mental dan tindakan.
d) Akulturasi, yaitu proses yang muncul apabila suatu kebudayaan asing
sehingga unsure kebudayaan itu diterima diolah kedalam kebudayaan
sendiri tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian itu sendiri.
e) Disosiatif, interaksi yang mengarah pada bentuk pemisahan yang terbagi
dalam tiga bentuk :
1) Kompetisi, suatu perjuanganyang dilakukan perorangan atau kelompok
agar memperoleh kemenangan.
2) Kontraversi, bentuk proses sosial yang berada di antar persaingan,
pertentangan atau konflik, wujudnya antara lain tidak senang,
menghalangi, menghasut, memfitnah,.
3) Konflik, proses sosial yang terjadi karena adanya perbedaan paham
dan kepentingan yang sangat mendasar, sehingga menimbulkan maslah
yang menganjal di antara mereka yang bertikai.
c. Faktor Yang Mempengaruhi Interaksi Sosial :
1) Sugesti, proses pemberian pandangan atau pengaruhkepada orang
laindengancara tertentu dan diikuti tanpa berpikir panjang.
2) Imitasi, pembentukan nilai dengan meniru cara-cara orang lain.
3) Identifikasi, meniru dirinya menjadi sama dengan orang yang ditirunya.
4) Simpati, perasaan tertarik yang timbul dan membuat merasa seolah-olah
berada dalam keadaan orang lain.
5) Empati, rasa haru ketika seorang melihat orang lain mengalami sesuatu yang
menarik perhatian, dan merupakan kelanjutan dari rasa simpati.
6) Motivasi, dorongan yang mendasari seorang untuk melakukan perbuatan
berdasarkan pertimbangan dan muncul dari pengaruh boring lain sehingga
individu melakukan kontak dengan orang lain.
B. Kerangka Berpikir
1. Deskriptif
Mahasiswa pendatang baru biasanya cenderung susah untuk menjalin interaksi
dengan masyarakat sekitar kost mereka. Karena mereka datang dari daerah yang berbeda-
beda serta budaya asal mereka dengan lingkungan baru mungkin berbeda. Maka perlu
penyesuaian dengan budaya dan orang-orang baru dilingkungan sekitar. Hal tersebut
dapat dilakukan dengan berinteraksi dengan warga sekitar.
Ketidakpedulian serta rasa individualis mahasiswa dengan lingkungan sekitar
menyebabkan interaksi yang terjalin dengan warga menjadi tidak baik, atau hubungan
sosial yang terjalin tidak berjlan lancar, sehingga menyebabkan kurangnya kebersamaan
dan kerja sama antar mahasiswa kost dengan warga sekitar. Oleh karena itu perlu
dilakukan kegiatan-kegiatan yang dapat mengubah pola interaksi mahasiswa kost agar
menjadi lebih baik..

Mahasiswa kost Warga sekitar

Penyesuain
dengan
lingkungan baru

Dapat memebaur Pola interaksi Bersifat


dengan warga sosial individualis

Perlu peningkatan
pola interaksi
yang terjalin

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir


BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian


Dalam melakukan penelitian mengenai pola interaksi sosial mahasiswa kost
peneliti menggunakan sebuah metode penelitian berupa metode penelitian kualitatif,
dimana metode penelitian tersebut sangat cocok digunakan oleh penulis untuk
melakukan penelitian mengenai pola interaksi sosial mahasiswa kost dengan warga
sekitar. Metode penelitian kualitatif adalah riset yang bersifat deskriptif dan
cenderung menggunakan analisis dengan pendekatan induktif. Proses dan makna
(prespektif subyek) lebih ditonjolkan dalam penelitian kualitatif. Dalam penelitian ini
peneliti membutuhkan data bukan dalam bentuk angka melainkan dalam bentuk
deskripsi. Dalam hal ini peneliti ingin meneliti mengenai pola interaksi sosial
mahasiswa dengan warga sekitar yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam menganalisis dan meneliti mengenai pola interaksi sosial mahasiswa kost
dengan warga sekitar, peneliti menggunakan landasan teori sebagai pemandu agar
fokus penelitian sesuai dengan fakta. Selain itu landasan teori juga bermanfaat untuk
memberikan gambaran umum tentang latar penelitian serta bahan pembahasan hasil
penelitian.

B. Lokasi dan waktu Penelitian


Penelitian mengenai pola interaksi sosial mahasiwa dengan warga kost dengan
warga sekitar akan dilaksakan di Jl. Surya, Jebres, Surakarta. Secara keseluruhan
lokasi penelitian ini dapat memberikan informasi tentang pola interaksi sosial
mahasiswa kost dengan warga sekitar, karena di daerah tersebut terdapat komplek
kost mahasiswa dan juga terdapat pemukiman warga. Sedangkan untuk waktu
pelaksanaa penelitian akan dimulai pada bulan November 2018
C. Informan
Pelaksanaan penelitian ini, akan mengambil obyek penelitian berupa interaksi
sosial mahasiswa kost dengan warga sekitar sehari-hari. Sedangkan informan dalam
penelitian ini adalah beberapa warga yang tingga di jalan surya dan mahasiswa serta
mahasiswi yang kost di jalan surya yang berdekatan dengan salah satu rumah warga.
D. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan peneliti adalah data kualitatif yaitu data berupa
deskripsi yang di dapat dari wawancara dan observasi. Jenis data sendiri dibagi
menjadi dua yaitu:
a. Jenis data primer : mewancarai langsung mahaisiswa yang kost dan warga surya
yang sedang melakukan interaksi sosial antarmasyarakat.
b. Jenis data sekunder : mencari data yang berhubungan dengan judul penelitian di
berbagai sumber seperti buku dan internet.
E. Teknik Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data akan digunakan beberapa alat pengumpulan data
diantaranya : wawancara, observasi dan pencatatan dokumen.
1. Wawancara
Wawancara adalah merupakan pertemuan antara dua orang untuk bertukar
informasi dan ide melalui tanya jawab sehingga dapat dikontruksikan makna
dalam suatu topik tertentu (Esterberg, 2002). Wawancara merupakan alat
mengecek ulang atau pembuktian terhadap informasi atau keterangan yang
diperoleh sebelumnya dan juga merupakan teknik komunikasi langsung antara
peneliti dan sampel.
Metode wawancara merupakan salah satu metode pengumpulan data yang
umum digunakan untuk mendapatkan data berupa keterangan lisan dari suatu
narasumber atau responden tertentu. Data yang dihasilkan dari wawancara dapat
dikategorikan sebagai sumber primer karena didapatkan langsung dari sumber
pertama. Proses wawancara dilakukan dengan mengajukan pertanyaan kepada
narasumber atau responden tertentu. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh
pewawancara tersebut biasanya telah terstruktur secara sistematis agar didapatkan
hasil wawancara yang lebih spesifik dan terperinci. Walaupun adakalanya
wawancara berlangsung tidak terstruktur atau terbuka sehingga menjadi sebuah
diskusi yang lebih bebas. Dalam kasus ini tujuan pewawancara mungkin berkisar
pada sekedar memfasilitasi narasumber atau responden untuk berbicara
(Blaxter et.al,2006: 258-259).
2. Observasi
Pengertian Observasi adalah Proses pengamatan dan pencatatan secara
sistematis mengenai gejala-gejala yang diteliti. Observasi ini menjadi salah satu
dari teknik pengumpulan data apabila sesuai dengan tujuan penelitian, yang
direncanakan dan dicatat secara sistematis, serta dapat dikontrol keandalan
(reliabilitas) dan kesahihannya (validitasnya).
Observasi merupakan proses yang kompleks, yang tersusun dari proses proses
psikologis dan biologis. Dalam menggunakan teknik observasi, hal terpenting
yang harus diperhatikan ialah mengandalkan pengamatan dan ingatan si peneliti.
F. Teknik Analisis Data
Miles dan Huberman (1992) menyatakan bahwa terdapat tiga macam kegiatan
analisis data kualitatif, yaitu:
1. Reduksi Data
Data yang diperoleh di lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu perlu
dicatat secara teliti dan rinci. Mereduksi data berarti : merangkum, memilih hal-
hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya
dan membuang yang tidak perlu. Data yang telah direduksi akan memberikan
gambaran yang jelas dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan
data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan.
Reduksi data bisa dibantu dengan alat elektronik seperti : komputer, dengan
memberikan kode pada aspek-aspek tertentu. Dengan reduksi , maka peneliti
merangkum, mengambil data yang penting, membuat kategorisasi, berdasarkan
huruf besar, huruf kecil dan angka. Data yang tidak penting dibuang.
2. Model Data (Data Display)
Setelah data direduksi, maka langkah berikutnya adalah mendisplaykan
data.Display data dalam penelitian kualitatif bisa dilakukan dalam bentuk : uraian
singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sebagainya. Miles dan
Huberman (1984) menyatakan : “the most frequent form of display data for
qualitative research data in the pas has been narative tex” artinya : yang paling
sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif dengan teks
yang bersifat naratif. Selain dalam bentuk naratif, display data dapat juga berupa
grafik, matriks, network (jejaring kerja).
3. Penarikan/Verifikasi Kesimpulan
Kesimpulan dalam penelitian kualitatif mungkin dapat menjawab rumusan
masalah yang dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin juga tidak, karena masalah
dan rumusan masalah dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan
akan berkembang setelah penelitian berada di lapangan. Kesimpulan dalam
penelitian kualitatif yang diharapkan adalah merupakan temuan baru yang
sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran
suatu obyek yang sebelumnya masih belum jelas, sehingga setelah diteliti menjadi
jelas.
BAB IV

HASIL PENELITIAN

Kehidupan bermasyarakat pasti terjalin sebuah hubungan timbal balik yang disebut
dengan interaksi sosail. Interaksi yang dilakukan secara berulang-ulang maka akan
membentuk suatu pola, sehingga apabila hubungan timbal balik terjadi dalam waktu yang
cukup lama disebut dengan pola interaksi. Pola interaksi yang terjalin oleh mahasiswa kos di
jalan surya dengan warga sekitar terjalan dengan semestinya, berkaitan dengan
kecenderungan perilaku dalam hubungan sosial, tergolong abu-abu, sulit ditebak, karena
memang tidak mudah menyimpulkan seseorang diterima atau ditolak secara sosial oleh orang
lain hanya dari intensitas antara warga dan mahasiswa kos dalam bertatap muka. Hal ini
dapat dipahami, karena sebagai mahasiswa yang bertempat tinggal di wilayah lain sebagai
pendatang, para mahasiswa kos sangat berhati-hati dengan lingkungan tempat kosnya berada.
Ia harus fokus pada pikiran bahwa tujuan utama keberadaannya adalah dalam rangka
menuntut ilmu dan hasus sukses meraih gelar sarjana. Artinya agar tujuan itu tercapai ia
harus menjaga dirinya dari berbagai tantangan yang ada di lingkungan tempat ia tinggal.

Dalam kehidupan sehari-hari mahasiswa yang tinggal kos di jalan surya melakukan
aktifitas sehari-hari pada umunya, pagi hari mereka berangkat kuliah hingga siang bahkan
malam hari. Mahasiswa kos lebih sering menghabiskan waktu di kampus karena mereka
memang sibuk kuial dan kegiatan kampus lainya. Namun saat libur banyak mahasiswa yang
hanya sekedar menghabiskan waktu di kos, namun ada juga yang pulang kembali ke daerah
masing-masing. Menurut warga mereka jarang melakukan interaksi secara intens, namun
untuk sekedar bertegur sapa mahasiswa sering melakukanya, masyarakat merasa mahasiswa
memiliki sopan santun yang baik saat bertemu atau berpapasan dengan warga, namun anatar
mahasiswa dengan warga jarang melakukan kegiatan secara bersama-sama. Beberapa
mahasiswa baru juga dirasa sopan dan baik namun lebih memeliki sikap individualisme,
mungkin baru menyesuaiakan dengan lingkungan baru karena mereka datang daerah yang
berbeda latarbelakang serta kebudayaanya dan belum mengenal lebih dekat masyarakat
sekitar. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum perilaku mahasiswa
kos di jalan Surya masih dalam batas-batas kewajaran karena tidak mengganggu keamanan
dan ketertiban warga di lingkungan tersebut. Beberapa perilaku mahasiswa kos yang dapat
mengganggu lingkungan antara lain membuat keributan, membuang sampah sembarangan,
minum-minuman keras. Meskipun demikian, para mahasiswa migran tersebut tetap berusaha
tampil simpatik meski tidak selalu berani diaplikasikan secara real dalam keseharian. Sikat
simpatik dalam perilaku sosial mahasiswa kos ini perlu mereka tunjukkan agar mereka tidak
dijauhkan karena juga menampilkan pola perilaku sosial positif. Saat belum ada kegiatan
yang melibatkan antara warga dengan mahasiwa kos, untuk untuk beberapa program
mahasiswa atau tugas mahasiswa yang berkaitan dengan masyarakat sekitar kampus,
mahasiswa sudah memberikan timbal balik yang cukup bagus kepada warga, dan antuasias
warga dalam bersosialisasi dengan mahasiswa juga sangat baik, karena mahasiswa bisa
masuk dalam masyarakat sesuai budaya dan kepribadian warga sekitar dan dapat diterima
dengan baik oleh warga. Perlu adanya kegiatan-kegiatan antara warga dan mahasiswa kos
agar terjalin hubungan yang harmonis, serta tidak tercipta batasan antara warga dengan
mahasiswa kos.
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka peneliti dapat menyimpulkan
hal-hal sebagai berikut:
Interaksi sosial adalah hubungan perseorangan atau kelompok yang dapat
mempengaruhi, mengubah, atau memperbaiki sikap dan perilaku individu dan terjadi
hubungan timbal balik. Interaksi sosial dapat terjadi dimana saja dan dapat
menghasilkan perubahan sikap dan tingkah laku seseorang, karena interaksi juga
dipengaruhi oleh norma dan nilai sosial yang ada di lingkungan masyarakat. Interaksi
yang terjalin antara warga dengan mahasiswa kos saat ini terjallin dengan baik, namun
hingga sekarang belum ada kegiatan yang melibatkan antara warga dengan mahasiswa
kos. Mahasiswa kos juga memiliki kepribadian yang santun terhadap warga, beberapa
juga ada yang memiliki kepribadian menyimpang seperti minu minuman keras dan sex
bebas.

B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah peneliti peroleh maka perlu kiranya peneliti
sampaikansaran-saran sebagai berikut :
1. Diharapkan kepada mahasiswa kos untuk menghilangkan kebiasaan indivualis
yang terlalu berlebihan.
2. Ketua Rt diharapkan membuat acara atau kegiatan yang melibatkan antar
masyarakat dengan mahasiswa kos
3. Masyarakat dan mahasiswa agar ikut berpartisipasi dalam kegiatan di lingkungan
perumahan yang telah diselenggarakan.
4. Membiasakan untuk menyapa, serta berkomunikasi antara warga dengan
mahasiswa
5. Diharapkan warga dan mahasiswa kos mampu menjalin hubungan sosial secara
rukun dan harmonis.
Daftar Pertanyaan

1. Bagaimana pola interaksi mahasiswa kost sehari-hari ?


2. Bagaimana interaksi masyarakat terhadap kegiatan yang dilakukan mahasiswa kost
sehari-hari?
3. Bagaimana keadaan social masyarakat dan anak kost di jalan surya ?
4. Bagaimana respon masyarakat terhadap perilaku interaksi mahasiswa kost ?
5. Organisasi atau kegiatan apa yang melibatkan mahasiswa kost ?
6. Faktor apa saja yang mempengaruhi mahasiswa kost cenderung bersifat invidualis ?
7. Bagaimana cara mengatasi hal tersebut ?
Daftar Pustaka

Blaxter, L , Christina Hughes, Malcolm Tight. 2006. How To Research (Seluk Beluk
Melakukan Riset) Edisi Kedua. Jakarta : PT. Indeks Kelompok Gramedia.

Esterberg, Kristin G. 2002. Qualitative Methods Ins Social Research. New York : Mc Graw
Hill.
Gillin, J.L dan J.P. Gillin, 1954., Cultural Sociology. New York: The Me Millan Co.
Hassan Shadily, 1993, Sosiologi untuk Masyarakat Indonesia, Jakarta: PT Rineka Cipta.
Herskovits, M.J. 1948. Man and His Works, The Sciences of cultural Anthropology, New
York : Alferd A. Knopf.
Linton, Ralph.1936 The study of Man. New York, London, D. Appleton century Company.
Miles, B. Mathew dan Michael Huberman. 1992. Analisis Data Kualitatif Buku Sumber
Tentang Metode-metode Baru. Jakarta: UIP.
Suprayogo, Imam. 2001. Metode Penelitian Sosial. Dari
http://zenapinkers08.wordpress.com/proposal-penelitian-kualitatif.

Anda mungkin juga menyukai