DISUSUN OLEH :
TAHUN 2018
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pola interaksi sosial mahasiswa kos dengan warga sekitar ?
2. Bagaimana hubungan sosial yang terjalin antara mahasiswa kos dengan warga
sekitar?
3. Bagaiman upaya meningkatkan interaksi sosial antara mahasiswa kos dengan warga
sekitar?
C. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui pola interaksi sosial anatar mahasiswa kos dengan warga sekitar.
2. Mengetahui hubungan sosial yang terjalin antara mahasiswa kos dengan warga
sekitar.
3. Mengetahui upaya yang harus dilakukan untuk meningkatkan interaksi sosial anatar
mahasiswa kos dengan warga sekitar.
D. Manfaat Penelitian
1. Menambah wawasan pengetahuan tentang interaksi sosial di masyarakat.
2. Mengubah perilaku seseorang agar menjadi lebih baik dalam menjalin hubungan
sosial.
BAB II
LANDASAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR
A. Landasan Teori
1. Mahasiswa
Pengertian Mahasiswa Pengertian mahasiswa sangatlah beragam, dijelaskan
dalam peraturan pemerintah RI No.30 tahun 1990, bahwa mahasiswa adalah peserta
didik yang terdaftar dan belajar di perguruan tinggi tertentu. Pendapat lain
mengatakan bahwa mahasiswa adalah individu yang secara resmi terdaftar untuk
mengikuti pelajaran di perguruan tinggi dengan batas usia sekitar 18-30 tahun. 1
Mahasiswa sebagai individu yang sedang menuntut ilmu pengetahuan di perguruan
tinggi, baik negeri maupun swasta atau lembaga lain yang setingkat dengan perguruan
tinggi. Mereka dinilai memiliki tingkat intelektualitas yang tinggi, kecerdasan dalam
berpikir dan kerencanaan dalam bertindak. Berpikir kritis dan bertindak cepat dan
tepat merupakan sifat yang cenderung melekat pada diri setiap mahasiswa, yang
merupakan prinsip yang saling melengkapi.
2. Masyarakat
Beberapa ahli mengemukakan pendapatnya mengenai pengertian masyarakat
seperti berikut ini :
Menurut Hassan Shadily (1983:31) masyarakat adalah golongan besar atau kecil
dari beberapa manusia, yang dengan atau sendirinya bertalian secara golongan dan
mempunyai pengaruh kebatinan satu sama lain. Sedangkan menurut Ralp Lintan
dalam bukunya “The Study of Man” (1936:91) mengemukakan bahwa masyarakat
adalah setiap kelompok manusia yang telah cukup lama hidup dan bekerjasama,
sehingga mereka dapat mengorganisasikan dirinya dan berpikir tentang dirinya
sebagai satu kesatuan sosial dengan batasan-batasan. Masyarakat adalah setiap
kelompok manusia yang telah hidup dan bekerjasam cukup lama sehingga mereka
dapat mengatur diri mereka dan menganggap diri mereka sebagai satu kesatuan sosial
dengan batas-batas yang jelas.
J.L.Gillin dan J.P.Gillin dalam bukunya “Cultural Sociology” (1954:134)
mendefinisikan masyarakat adalah kelompok manusia yang terbesar yang mempunyai
kebiasaan, tradisi, sikap, dan perasaan persatuan yang sama. Berbeda dengan M.J.
Herskovits dalam buku “Man and His Works” (1948:56) menjelaskan definisi
masyarakat sebagai kelompok individu yang diorganisasikan yang mengikuti suatu
cara hidup tertentu.
3. Pengertian Kost
Kost adalah tinggal di rumah orang lain tanpa makan, dengan membayar setiap
bulannya. Dalam Wikipedia definisi kost adalah sebuah jasa yang menawarkan kamar
untuk ditinggali dengan sejumlah pembayaran tertentu setiap periode (umumnya
pembayaran dilakukan setiap bulan). Kata “kost” berasal dari bahasa Belanda yakni in
the kost. Definisi “in the kost” sesungguhnya adalah “makan didalam” apabila
dijabarkan lebih lanjut dapat pula berarti “tinggal dan ikut makan” didalam rumah
tempat menumpang tinggal. Namun, maknanya sudah bergeser cukup jauh dari masa
ke masa. Pada dasarnya, rumah kost adalah rumah hunian yang menyediakan kamar
untuk tinggal, lengkap dengan perabot standart tempat kost yakni tempat tidur dan
lemari. Pembayarannya dilakukan bulanan, dan penghuni kost (biasa disebut anak
kost, walaupun mungkin sama sekali bukan anak-anak) biasanya sudah tidak
membayar biaya listrik dan
4. Interaksi Sosial
a. Pengertian Interaksi Sosial
Definisi interaksi sosial menurut para ahli ;
1) Maryati Da Surawati (2003), iinteraksi sosial adalah kontak atau hubungan
timbal balik atau interstimulasi dan respon antar individu dan kelompok.
2) Murdiyatmoko dan Handayani (2004), interaksi sosial adalah hubungan antara
manusia yang menghasilkan suatu proses pengaruh mempengaruhi yang
menghasilkan hubungan tetap dan pada akhirnya memungkinkan
pembentukan struktur sosial.
3) Young dan Raymond W. Mack, interaksi sosial adalah hubungan-hubngan
sosial yang dinamis dan menyangkut hubungan-hubungan antar individu
demgam kelompok maupun antar kelompok dengan kelompok.
4) Broom dan Selznic menyatakan bahwa interaksi sosial adalah proses bertindak
yang dilandasi oleh kesadaran adnya orang lain dan proses menyesuaikan
respon (tindakan balasan) sesuai dengan tindakan orang lain.
5) Soerjono Soekanto, interaksi sosial adalah proses sosial mengenai cara-cara
berhubungan yang dapat dilihat jika individu dan kelompok-kelompok sosial
saling bertemu serta menentukan sistem dan hubungan sosial.
b. Bentuk-bentuk Interaksi Sosial
Interaksi sosial dibedakan menjadi dua bentuk
1) Asosiatif
Bersifat mengarah pada bentuk penyatuan terdiri atas beberapa hal
berikut :
a) Kerjasama, terbentuk karena masyarakat menyadari adanya kepentingan
yang sama untuk mencapai tujuan bersama.
b) Akomodasi, suatu proses penyesuain dalam interaksi untuk mengurangi,
mencegah atau mengatasi ketegangan dan kekacauan.
c) Asimilasi, proses yang ditandai adanya usaha mengurangi perbedaandalam
masyarakat seperti usaha menyamakan sikap mental dan tindakan.
d) Akulturasi, yaitu proses yang muncul apabila suatu kebudayaan asing
sehingga unsure kebudayaan itu diterima diolah kedalam kebudayaan
sendiri tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian itu sendiri.
e) Disosiatif, interaksi yang mengarah pada bentuk pemisahan yang terbagi
dalam tiga bentuk :
1) Kompetisi, suatu perjuanganyang dilakukan perorangan atau kelompok
agar memperoleh kemenangan.
2) Kontraversi, bentuk proses sosial yang berada di antar persaingan,
pertentangan atau konflik, wujudnya antara lain tidak senang,
menghalangi, menghasut, memfitnah,.
3) Konflik, proses sosial yang terjadi karena adanya perbedaan paham
dan kepentingan yang sangat mendasar, sehingga menimbulkan maslah
yang menganjal di antara mereka yang bertikai.
c. Faktor Yang Mempengaruhi Interaksi Sosial :
1) Sugesti, proses pemberian pandangan atau pengaruhkepada orang
laindengancara tertentu dan diikuti tanpa berpikir panjang.
2) Imitasi, pembentukan nilai dengan meniru cara-cara orang lain.
3) Identifikasi, meniru dirinya menjadi sama dengan orang yang ditirunya.
4) Simpati, perasaan tertarik yang timbul dan membuat merasa seolah-olah
berada dalam keadaan orang lain.
5) Empati, rasa haru ketika seorang melihat orang lain mengalami sesuatu yang
menarik perhatian, dan merupakan kelanjutan dari rasa simpati.
6) Motivasi, dorongan yang mendasari seorang untuk melakukan perbuatan
berdasarkan pertimbangan dan muncul dari pengaruh boring lain sehingga
individu melakukan kontak dengan orang lain.
B. Kerangka Berpikir
1. Deskriptif
Mahasiswa pendatang baru biasanya cenderung susah untuk menjalin interaksi
dengan masyarakat sekitar kost mereka. Karena mereka datang dari daerah yang berbeda-
beda serta budaya asal mereka dengan lingkungan baru mungkin berbeda. Maka perlu
penyesuaian dengan budaya dan orang-orang baru dilingkungan sekitar. Hal tersebut
dapat dilakukan dengan berinteraksi dengan warga sekitar.
Ketidakpedulian serta rasa individualis mahasiswa dengan lingkungan sekitar
menyebabkan interaksi yang terjalin dengan warga menjadi tidak baik, atau hubungan
sosial yang terjalin tidak berjlan lancar, sehingga menyebabkan kurangnya kebersamaan
dan kerja sama antar mahasiswa kost dengan warga sekitar. Oleh karena itu perlu
dilakukan kegiatan-kegiatan yang dapat mengubah pola interaksi mahasiswa kost agar
menjadi lebih baik..
Penyesuain
dengan
lingkungan baru
Perlu peningkatan
pola interaksi
yang terjalin
METODE PENELITIAN
HASIL PENELITIAN
Kehidupan bermasyarakat pasti terjalin sebuah hubungan timbal balik yang disebut
dengan interaksi sosail. Interaksi yang dilakukan secara berulang-ulang maka akan
membentuk suatu pola, sehingga apabila hubungan timbal balik terjadi dalam waktu yang
cukup lama disebut dengan pola interaksi. Pola interaksi yang terjalin oleh mahasiswa kos di
jalan surya dengan warga sekitar terjalan dengan semestinya, berkaitan dengan
kecenderungan perilaku dalam hubungan sosial, tergolong abu-abu, sulit ditebak, karena
memang tidak mudah menyimpulkan seseorang diterima atau ditolak secara sosial oleh orang
lain hanya dari intensitas antara warga dan mahasiswa kos dalam bertatap muka. Hal ini
dapat dipahami, karena sebagai mahasiswa yang bertempat tinggal di wilayah lain sebagai
pendatang, para mahasiswa kos sangat berhati-hati dengan lingkungan tempat kosnya berada.
Ia harus fokus pada pikiran bahwa tujuan utama keberadaannya adalah dalam rangka
menuntut ilmu dan hasus sukses meraih gelar sarjana. Artinya agar tujuan itu tercapai ia
harus menjaga dirinya dari berbagai tantangan yang ada di lingkungan tempat ia tinggal.
Dalam kehidupan sehari-hari mahasiswa yang tinggal kos di jalan surya melakukan
aktifitas sehari-hari pada umunya, pagi hari mereka berangkat kuliah hingga siang bahkan
malam hari. Mahasiswa kos lebih sering menghabiskan waktu di kampus karena mereka
memang sibuk kuial dan kegiatan kampus lainya. Namun saat libur banyak mahasiswa yang
hanya sekedar menghabiskan waktu di kos, namun ada juga yang pulang kembali ke daerah
masing-masing. Menurut warga mereka jarang melakukan interaksi secara intens, namun
untuk sekedar bertegur sapa mahasiswa sering melakukanya, masyarakat merasa mahasiswa
memiliki sopan santun yang baik saat bertemu atau berpapasan dengan warga, namun anatar
mahasiswa dengan warga jarang melakukan kegiatan secara bersama-sama. Beberapa
mahasiswa baru juga dirasa sopan dan baik namun lebih memeliki sikap individualisme,
mungkin baru menyesuaiakan dengan lingkungan baru karena mereka datang daerah yang
berbeda latarbelakang serta kebudayaanya dan belum mengenal lebih dekat masyarakat
sekitar. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum perilaku mahasiswa
kos di jalan Surya masih dalam batas-batas kewajaran karena tidak mengganggu keamanan
dan ketertiban warga di lingkungan tersebut. Beberapa perilaku mahasiswa kos yang dapat
mengganggu lingkungan antara lain membuat keributan, membuang sampah sembarangan,
minum-minuman keras. Meskipun demikian, para mahasiswa migran tersebut tetap berusaha
tampil simpatik meski tidak selalu berani diaplikasikan secara real dalam keseharian. Sikat
simpatik dalam perilaku sosial mahasiswa kos ini perlu mereka tunjukkan agar mereka tidak
dijauhkan karena juga menampilkan pola perilaku sosial positif. Saat belum ada kegiatan
yang melibatkan antara warga dengan mahasiwa kos, untuk untuk beberapa program
mahasiswa atau tugas mahasiswa yang berkaitan dengan masyarakat sekitar kampus,
mahasiswa sudah memberikan timbal balik yang cukup bagus kepada warga, dan antuasias
warga dalam bersosialisasi dengan mahasiswa juga sangat baik, karena mahasiswa bisa
masuk dalam masyarakat sesuai budaya dan kepribadian warga sekitar dan dapat diterima
dengan baik oleh warga. Perlu adanya kegiatan-kegiatan antara warga dan mahasiswa kos
agar terjalin hubungan yang harmonis, serta tidak tercipta batasan antara warga dengan
mahasiswa kos.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka peneliti dapat menyimpulkan
hal-hal sebagai berikut:
Interaksi sosial adalah hubungan perseorangan atau kelompok yang dapat
mempengaruhi, mengubah, atau memperbaiki sikap dan perilaku individu dan terjadi
hubungan timbal balik. Interaksi sosial dapat terjadi dimana saja dan dapat
menghasilkan perubahan sikap dan tingkah laku seseorang, karena interaksi juga
dipengaruhi oleh norma dan nilai sosial yang ada di lingkungan masyarakat. Interaksi
yang terjalin antara warga dengan mahasiswa kos saat ini terjallin dengan baik, namun
hingga sekarang belum ada kegiatan yang melibatkan antara warga dengan mahasiswa
kos. Mahasiswa kos juga memiliki kepribadian yang santun terhadap warga, beberapa
juga ada yang memiliki kepribadian menyimpang seperti minu minuman keras dan sex
bebas.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah peneliti peroleh maka perlu kiranya peneliti
sampaikansaran-saran sebagai berikut :
1. Diharapkan kepada mahasiswa kos untuk menghilangkan kebiasaan indivualis
yang terlalu berlebihan.
2. Ketua Rt diharapkan membuat acara atau kegiatan yang melibatkan antar
masyarakat dengan mahasiswa kos
3. Masyarakat dan mahasiswa agar ikut berpartisipasi dalam kegiatan di lingkungan
perumahan yang telah diselenggarakan.
4. Membiasakan untuk menyapa, serta berkomunikasi antara warga dengan
mahasiswa
5. Diharapkan warga dan mahasiswa kos mampu menjalin hubungan sosial secara
rukun dan harmonis.
Daftar Pertanyaan
Blaxter, L , Christina Hughes, Malcolm Tight. 2006. How To Research (Seluk Beluk
Melakukan Riset) Edisi Kedua. Jakarta : PT. Indeks Kelompok Gramedia.
Esterberg, Kristin G. 2002. Qualitative Methods Ins Social Research. New York : Mc Graw
Hill.
Gillin, J.L dan J.P. Gillin, 1954., Cultural Sociology. New York: The Me Millan Co.
Hassan Shadily, 1993, Sosiologi untuk Masyarakat Indonesia, Jakarta: PT Rineka Cipta.
Herskovits, M.J. 1948. Man and His Works, The Sciences of cultural Anthropology, New
York : Alferd A. Knopf.
Linton, Ralph.1936 The study of Man. New York, London, D. Appleton century Company.
Miles, B. Mathew dan Michael Huberman. 1992. Analisis Data Kualitatif Buku Sumber
Tentang Metode-metode Baru. Jakarta: UIP.
Suprayogo, Imam. 2001. Metode Penelitian Sosial. Dari
http://zenapinkers08.wordpress.com/proposal-penelitian-kualitatif.