Review Jurnal
Epidemiology of Multimorbidity and Implications for Healthcare,
Research, and Medical Education: A Cross-Sectional Study
DISUSUN OLEH :
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2018
i
Judul : Epidemiology of Multimorbidity and Implications For Health
Care, Research, and Medical Education: A Cross-Sectional
Study
Pendahuluan
Gangguan jangka panjang adalah tantangan utama yang dihadapi sistem
perawatan kesehatan di seluruh dunia, tetapi sistem kesehatan sebagian
besar dikonfigurasi untuk penyakit individu daripada multimorbiditas. Kami
memeriksa distribusi multimorbiditas, dan komorbiditas gangguan
kesehatan fisik dan mental, dalam kaitannya dengan usia dan kekurangan
sosial ekonomi.
Metode
Penelitian cross-sectional Barnett dan rekan dari dataset nasional yang
diselenggarakan oleh Unit Perawatan Klinis Perawatan Primer di
Universitas Aberdeen, Inggris. Data tersebut didapatkan dari rekam medis
ii
1.751 841 orang yang terdaftar di 314 praktik medis di Skotlandia pada
Maret 2007. Kemudian dianalisis sesuai dengan jumlah morbiditas, jenis
gangguan (fisik atau mental), jenis kelamin, usia, dan status sosial
ekonomi. Penulis mendefinisikan multimorbiditas sebagai adanya dua
atau lebih gangguan.
Hasil Temuan
Hampir seperempat dari semua pasien, dan lebih dari setengah dari
mereka dengan gangguan kronis, memiliki multimorbiditas. Tidak
mengherankan, multimorbiditas sangat terkait dengan usia, tetapi secara
absolut lebih banyak orang dengan multimorbiditas lebih muda dari 65
tahun daripada yang lebih tua, menekankan bahwa multimorbiditas tidak
hanya mempengaruhi orang tua. Prevalensi meningkat pada orang-orang
di daerah yang kekurangan memiliki prevalensi multimorbiditas yang sama
dengan pasien yang lebih makmur yang berusia 10–15 tahun lebih tua.
Secara khusus, komorbiditas kesehatan fisik dan mental hampir dua kali
lebih umum di daerah yang paling miskin daripada di daerah yang paling
makmur.
Pembahasan
Temuan dari Karen Barnett dan rekan-rekan ini, menambah bukti bahwa
pasien dengan multimorbiditas merupakan tantangan dalam pelayanan
kesehatan. Manajemen pasien dengan beberapa penyakit kronis
sekarang menjadi tugas paling penting yang dihadapi layanan kesehatan
di negara maju, yang menghadirkan tantangan mendasar ke fokus
penyakit tunggal yang meliputi obat-obatan.
iii
pendekatan top-down yang melibatkan perubahan struktural (seperti
pekerjaan umum abad ke-19), menuju penentuan tanggung jawab
bersama untuk kesehatan.
iv