Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Membahas tentang masalah Organisasi pasti kita pernah mendengar kata


tersebut. Organisasi adalah sebuah wadah untuk para mahasiswa mengekspresikan aspirasi
mereka. organisasi sangat penting ada di dalam setiap perguruan tinggi karena dengan
adanya organisasi di setiap perguruan tinggi akan banyak menampung kreatifitas
mahasiswanya,Sehingga setiap aspirasi dan kreatifitas setiap mahasiswa tidak ada yang
terbuang sia-sia.setiap organisasi di atur oleh sebuah aturan yang telah dibuat oleh semua
anggota organisasi tersebut dan peraturan itu akan dijalankan oleh setiap anggotanya dan
bagi pelanggar aturan akan dikenakan sanksi yang telah disepakati oleh setiap anggota dan
didalam sebuah organisasi ada pengurus yang memimpi organisasi agar sebuah organisasi
dapat menjalankan tugas-tugasnya .

Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah dimana


orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana,
terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya, sarana-
parasarana, data dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk
mencapai tujuan organisasi Artinya dengan definisi tersebut kita memahami betapa besarnya
tanggung jawab dari organisasi mahasiswa ataupun perusahaan yang harus dilaksanakan
dengan penuh tanggung jawab.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Pengorganisasian?
2. Apa saja Landasan Pengorganisasian?
3. Apa saja Tahapan Pengorganisasian?
4. Apa yang dimaksud Delegasi / Penyerahan Wewenang ?

LANDASAN PENGORGANISASIAN

1
Landasan filosofis dari kebutuhan untuk membangun organisasi adalah membangun kepentingan
organisasi bersama-sama pada seluruh masyarakat. Karena masyarakat sendiri yang seharusnya
berdaya dan menjadi penentu dalam melakukan perubahan social.

Perubahan social yang dimaksud adalah perubahan yang mendasar dari kondisi ekonomi, social
politik dan kebudayaan. Dalam konteks masyarakat perubahan sosial juga menyangkut
multidimensional. Dalam demensi ekonomi seringkali dimimpikan terbentuknya kesejahteraan dan
keadilan social bagi seluruh warga masyarakat. Dalam segi politik selalu selalu diinginkan
keleluasaan dan kebebasan bagi masyarakat untuk berpartisipasi, berkompetisi serta diakui hah-hak
sipil dan politiknya.

Sedangkan dalam sisi budayanya dirasakan ada keinginan untuk mengekspresikan kearifan budaya
local. Landasan filosofis pengorganisasian lainnya adalah melakukan pemberdayaan. Karena pada
dasarnya masyarakat sendiri yang seharusnya berdaya dan menjadi penentu dalam melakukan
perubahan social. Pengorganisasian masyarakat bertujuan agar masyarakat menjadi penggagas,
pemrakarsa, pendiri, penggerak utama sekaligus penentu dan pengendali kegiatan-kegiatan
perubahan social yang ada dalam organisasi masyarakat.

Sumber :

https://www.google.co.id/amp/s/gettingupman.wordpress.com/2013/01/07/perorganisasian-
masyarakat/amp/

BAB II

PEMBAHASAN

A. Tahapan Pengorganisasian

Langkah-langkah yang diperlukan dalam pengorganisasian yang biasa diikuti oleh semua
tingkat menejemen adalah sebagai berikut:

1. Penetapan dan Pengimbangan Aktivitas


2
Yang dimaksud dengan langkah ini pada hakikatnya adalah merupakan pembagian,
penggolongan,dan penyusunan aktivitas-aktivitas yang akan dilaksanakan, sehingga menjadi
kelompok-kelompok yang teratur berdasarkan kesamaan sifat dalam pelaksanaan.
Misalnya, kegiatan-kegiatan yang berkenaan dengan masalah produksi digolongkan menjadi
unit produksi, yang berkenaan dengan masalah uang digolongkan menjadi unit
keuangan, yang mengenai pelayanan warkat ke dalam unit tata usaha dan seterusnya.
2. Penyusunan Organ atau Wadah
Dengan berpedoman pada langkah yang petama, langkah ini dimaksudkan untuk membuat
organ atau wadah yang diperlukan untuk mewadahi segenap kegiatan yang telah tersusun.
Di samping harus berpedoman pada hasil langkah pertama, pembentukan wadah
ini hendaknya berpangkal juga pada sesuatu ide, yaitu sesuatu cita dan aspirasi seta hasrat
pada sesuatu bentuk struktur organisasi yang dikehendaki. Atau dengan kata lain,
pembentukan wadah ini hendaknya berpangkal juga pada ideal tipe suatu bentuk struktur
organisasi.

3. Mengisi Organ dengan Tugas, Kekuasaan, Wewenang dan Tanggung Jawab


Yang dimaksud dengan langkah ini adalah memasukkan kegiatan yang telah tersusun, ke
dalam organ yang telah dibentuk. Dalam pengisian tugas, harus juga dilengkapi dengan
wewenang dan tanggung jawab yang sepadan. Dalam arti pejabat yang diserahi tugas harus
diberi wewenang pula untuk mengambil tindakan-tingakan yang diperlukan, agar tugasnya
dapat dilaksanakan dengan baik.

Penyerahan tugas dan wewenang berarti penyerahan tanggung jawab, maka berarti ada
keharusan untuk melaksanakan dengan selayaknya segala sesuatu yang telah diserahkan.
Akhirnya mudahlah bagi pimpinan untuk minta petanggungjawaban sehubungan
denganpelaksanaan tugasnya.

4. Menghubung-hubungkan Organ Satu dengan yang Lain denganGaris Wewenang dan


Tanggung Jawab
Dari hasil langkah pertama, kedua, dan ketiga dapat terlihat gambaran visual kotak-kotak
organ yang telah berisi tugas, wewenang, dan tanggung jawab, maka selanjutnya kotak-kotak
organ itu perlu dihubung-hubungkan. Jadi langkah ini adalah suatu aktivita untuk menentukan
hubungan kekuasaan dan tanggung] awab berdasarkan atas wewenang formal. Manifestasi
dai hasil langkah ini adalah garis-garis hubungan kekuasaaan yang bersifat formal.
5. Melengkapi Organ dengan Alat Perlengkapan yang Diperlukan
3
Alat dan atau perlengkapan bukanlah harus baik, karena mempunyai nilai atau harga yang
tinggi. Tetapi yang diperlukan adalah alat yang tepat dipakai, karena sesuai dengan
corakpekerjaan.

6. Penempatan Orang yang Tepat Pada Masing-masing Organ


Dengan berakhirnya kelima langkah tersebut di atas, berbagai aktivitas organisasi telah
tersusun. Berbagai pekerjaan yang harus dilaksanakan antar individu, antar unit sudah
dialokasikan, lengkap beserta alat perlengkapan yang dibutuhkan. Dengan langkah di atas,
pula otoitas dan tanggung jawab untuk masing-masing individu dan komponen-komponen
kerja telah disiapkan untuk didelegasikan.

Maka untuk dapat digerakkan, masih diperlukan satu langkah lagi, yaitu penempatan orang
atau tenaga kerja yang diperlukan pada masing-masing organ. Orang-orang ini nanti yang
akan menerima pendelegasian atau pelimpahan wewenang. Untuk aktivitas
penempatan orang ini biasanya menganut asas "The right man in the right place".
7. Membuat Bagan Organisasi
Langkah yang terakhir ini dimaksudkan untuk melukiskan atau menggambarkan struktur
organisasi di atas kertas, atau membuat bagan organisasi. Yaitu suatu gambar yang
melukiskan secara skematis dai susunan tugas, kekuasaan, dan tanggung jawab serta
hubungan antara unit-unit dalam suatu organisasi.

Sumber:
Dr. Hery Sawiji, M.Pd. dalam bukunya Fungsi Manajemen

Anda mungkin juga menyukai