Menerima Telepon:
a. Petugas mengangkat gagang telepon
6. Petugas memberi salam, menyebut nama, menyebut UGD
Rumah Sakit Tk IV 01.07.02 dan menanyakan apa yang bisa
dibantu?
b. Petugas merespon pembicaraan sesuai dengan keperluan.
7. Petugas menutup pembicaraan dengan terima kasih telah
menghubung Rumah Sakit Tk IV 01.07.02
c. Gagang telepon diletakkan di tempatnya.
PROSEDUR
Menelepon keluar
a. Petugas mengangkat gagang telepon.
b. Petugas melaksanakan dial telepon ke nomor yang
dituju.
8. Petugas menyampaikan salam, menyebut nama, menyebut
UGD Rumah Sakit Tk IV 01.07.02
c. Petugas mengadakan pembicaraan secukupnya
sesuai tujuan menelpon.
d. Petugas mengakhiri pembicaraan dengan
menyampaikan salam.
e. Gagang telepon diletakkan pada tempatnya.
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 1 April 2016
(SPO) dr. Darma Malem, Sp.THT- KL
Mayor Ckm NRP 1930001480164
KOMUNIKASI EFEKTIF
No. Dokumen: No Revisi: Halaman:
SPO/SKP/199/IV/2016 0 1 dari 5
DETASEMEN KESEHATAN
WILAYAH 01.04.01
RUMAH SAKIT
TK IV 01.07.02 BINJAI
Ditetapkan Oleh :
Kepala Rumah Sakit Tk. IV 01.07.02,
Tanggal terbit:
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)
1 April 2016
dr. Darma Malem, Sp.THT- KL
Mayor Ckm NRP 1930001480164
Komunikasi efektif adalah suatu usaha atau kegiatan untuk
PENGERTIAN menyampaikan dan menerima berita lisan atau tertulis dalam
rangka pelayanan pasien.
KOMUNIKASI EFEKTIF
No. Dokumen: No Revisi: Halaman:
DETASEMEN KESEHATAN
WILAYAH 01.04.01 SPO/SKP/200/IV/2016 0 2 dari 5
RUMAH SAKIT
TK IV 01.07.02 BINJAI
KOMUNIKASI EFEKTIF
No. Dokumen: No Halaman:
DETASEMEN KESEHATAN
WILAYAH 01.04.01 Revisi:
RUMAH SAKIT SPO/SKP/200/IV/2016 3 dari 5
TK IV 01.07.02 BINJAI
0
Komunikasi antara Dokter Spesialis (Dr Spes) dan Dokter
Spesialis (Dr Spes) :
a. Dr Spes penerima konsultasi pertama dari DU disebut
sebagai penanggung jawab pelayanan (DPJP) Utama.
b. Bila menemukan kelainan di bidang lain di samping
masalah di bidang DPJP Utama, DPJP Utama
diwajibkan berkonsultasi dengan Dr Spes terkait baik
dengan lisan dan membuat surat konsultasi setelah
mendapatkan persetujuan dari pasien / keluarganya.
c. Dalam keadaan livesaving, tindakan/konsultasi dapat
segera dilaksanakan dan kemudian memberikan
penjelasan kepada keluarga pasien.
d. Bila menemukan kelainan utama di bidang lain dan tidak
ada indikasi di bidang DPJP Utama, DPJP Utama
diwajibkan berkonsultasi untuk alih rawat dengan Dr
Spes terkait baik dengan lisan dan membuat surat
PROSEDUR konsultasi setelah mendapatkan persetujuan dari
pasien / keluarganya.
e. Dr Spes terkait memberikan saran dan jawaban
konsultasi dengan jelas, secara lisan dan tertulis , dapat
berupa :
1) Nasehat terapi dan rencana tindak lanjut, sehingga
bertindak sebagai konsultan.
2) Nasehat terapi, rencana tindak lanjut, dan follow up
nya sehingga bertindak sebagai DPJP pendamping
dalam rangka rawat bersama.
3) Nasehat terapi, rencana tindak lanjut, dan
pertimbangan alih rawat sehingga bertindak sebagai
DPJP Utama.
f. Dr Spes sebagai DPJP Utama wajib mengadakan
komunikasi dengan semua DPJP Pendamping termasuk
Dr Spes Penunjang diagnostik, dengan cara :
1) Tertulis di Rekam Medik
2) Secara berkala, menyediakan waktu / mengundang
tatap muka untuk melakukan diskusi mengenai
kemajuan perawatan pasien.
KOMUNIKASI EFEKTIF
KOMUNIKASI EFEKTIF
keluarga pasien :
a. Lakukan komunikasi secara sopan, selalu senyum dan
menghargai pasien.
b. Mampu mengatasi tindakan sementara setiap kejadian
yang tidak diharapkan sesuai kewenangan.
c. Memberi pelayanan kepada pasien/keluarganya
seseuai dengan tataran kewenangannya.
d. Petugas rumah sakit memahami prosedur pelayanan
pasien.
UNIT TERKAIT Semua Unit Kerja
PELAPORAN HASIL PEMERIKSAAN KRITIS
DETASEMEN KESEHATAN
WILAYAH 01.04.01 SPO/SKP/202/IV/2016 0 1 dari 2
RUMAH SAKIT
TK IV 01.07.02 BINJAI
Ditetapkan Oleh :
Kepala Rumah Sakit Tk. IV 01.07.02,
Tanggal terbit:
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)
1 April 2016
dr. Darma Malem, Sp.THT- KL
Mayor Ckm NRP 1930001480164