Anda di halaman 1dari 6

ANALISIS PASAR UANG

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata kuliah Ekonomi Moneter

Yang diampu oleh Bapak Titov Chuk’s Mayvani, S.E.,M.E.

Di susun oleh:

1. Indah Falela (170231100004)

EKONOMI PEMBANGUNAN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
2019
I. Pengantar

Uang adalah instrumen dalam perekonomian yang sangat penting . bahkan


hampir semua kegiatan ekonomi sangat bergantung pada intrumen ini yang antara
lain, berfungsi sebagai alat tukat maupun alat pembayaran. fungsi utama uang selalu
sebagai alat tukar (medium of exchange). Fungsi utama ini lalu memiliki darivasi
fungsi-fungsi lain seperti uang sebagai standard of value (pengukur nilai), store of
value (penyimpanan nilai), unit of account dan standard of deferred payment
(pengukur pembayaran tangguh).

Lalu jika dalam hal ini kita membahas mengenai pasar uang maka tidak
terlepas dengan unsur – unsur pembentuk pasar uang yaitu, permintaan uang dan
penawaran uang. Teori permintaan uang dibagi menjadi 3 yaitu permintaan uang
klasik, permintaan uang menurut keynes, serta permintaan uang menurut kaum
monetarist. Menurut kaum klasik, jumlah uang berbending lurus dengan harga
barang dan berbanding terbalik dengan nilai uang ( David Ricardo ). Sedangkan
menuurut keynes, motif permintaan uang dibagi menjadi 3 yaitu, motif transaksi,
motif berjaga – jaga , dan motif spekulasi. Sehingga permintaan uang menurut teori
keynes ini berhubungan erat dengan tingkat pendapatan, dan tingkat suku bunga.
Lalu yang selanjutnya pemintaan uang menurut kaum monetaris, permintaan uang
tergantung pada tiga hal, yaitu : (a). total kekayaan yang dimiliki, (b). Harga dan
keuntungan ( return ) dari masing – maisng kekayaan, dan (c). Selera dan preferensi
pemilik kekayaan ( Friedman ).

Menurut Keynes (2006), permintaan uang untuk transaksi ditentukan oleh


tingkat pendapatannya. Semakin tinggi pendapatan seseorang, semakin tinggi pula
permintaan uang untuk transaksi karena saat seseorang yang memiliki pendapatan
tinggi akan cenderung lebih banyak melakukan transaksi dibandingkan dengan
yang memiliki pendapatan rendah. Dalam perekonomian suatu negara tingkat
pendapatan merupakan salah satu indikator untuk mengukur tingkat kesejahteraan,
dan kemajuan ekonomi. Tingkat pendapatan suatu negara dapat dilihat dari besar
produk domestik bruto, namun keadaan perekonomian per individu dapat dilihat
dari produk domestik bruto per kapita, yaitu total produk domestik bruto dibagi
jumlah penduduk di suatu negara. Jika pendapatan perkapita yang diterima individu
semakin tinggi, maka semakin baik kualitas kehidupannya. Dornbusch dan Fisher
(2007) mengemukakan bahwa permintaan uang riil berpengaruh negatif terhadap
suku bunga sehingga kenaikan suku bunga mengurangi permintaan uang. Hal ini
menunjukan ketika seseorang menyimpan uangnya di bank, maka akan
mendapatkan keuntungan dari suku bunga yang ditetapkan. Menurut Friedman
(1956), keuntungan yang diperoleh dari menyimpan uang di bank merupakan
gambaran dari tingkat pengembalian uang (return money).

Jumlah uang yang beredar atau penawaran uang (money supply) adalah
jumlah uang yang beredar di masyarakatyang berupa penjumlahan dari uang kartal
dan uang giral. Dalam teori ekonomi moneter dijelaskan bahwa uang inti (base
money) merupakan penjumlahan antara uang kartal dengan cadangan wajib dan
kelebihan cadangan. Dalam penawaran uang tidak ada pengaruh dari tingkat suku
bunga.

Dalam pasar selalu terjadi keseimbangan, baik itu pasar barang maupun
uang. Keseimbangan pasar uang dapat tercapai apabila nilai permintaan sama
dengan nilai penawaran uang. Keseimbangan pada pasar uang ditunjukkan dengan
fungsi LM yang menunjukkan hubungan antara tingkat pendapatan nasional (Y)
dengan tingkat bunga (r). Dari fungsi LM dapat diturunkan kurva LM yang
menunjukkan berbagai kombinasi antara tingkat pendapatan nasional (Y) dengan
tingkat bunga (r) yang dipenuhi keseimban gan di pasar uang.

II. Pembahasan dan Hasil


Keseimbangan pasar uang adalah kondisi dimana garis permintaan uang dan
penawaran uang saling berpotongan sehingga artinya saat keduanya menunjukkan
nilai yang sama maka terjadi keseimbangan dalam psar. Lalu benarkah permintaan
uang berbanding lurus dengan pendapatan dan berbanding terbalik dengan tingkat
suku bunga. selanjutnya penawaran uang tidak dipengaruhi oleh tingkat suku bunga
sehingga dalam nilai yang sama antara permintaan dan penawaran uang
menghasilkan keseimbangan pasar uang. Karena fungsi dari keseimbangan pasar
uang adalah permintaan uang sama dengan penawaran uang.
Dalam hal ini data yang diambil data periode 2017, baik itu pendatan
( pendapatan nasional ), tingkat suku bunga, permintaan, maupun penawaran uang
tentu saja di negara indonesia.

Gambar 1. Pendapatan Nasional Indonesia dan Pendapatan Nasional Per


Kapita 2011 - 2017

 Pendapatan Nasional
 Pendapatan Nasional Per Kapita

Data diatas diambil dari situs resmi Badan Pusat Statistik (BPS). Data ini
adalah data pendapatan nasional dan pendapatan nasional per kapita Indonesia.
Ditunjukkan dari data diatas bahwa dari tahun ketahun baik pendapatan nasional
maupun pendapatan nasional per kapita terus mengalami kenaikan secara
signifikan.

Tabel 1. Tingkat suku bunga ( BI 7-day (reserve) Repo Rate )


Sumber : Bank Indonesia
Bank Indonesia merupakan bank sentral melakukan penguatan kerangka
operasi moneter dengan mengimplementasikan suku bunga acuan atau suku bunga
kebijakan baru yaitu BI 7-Day (Reserve) Repo Rateyang berlaku sejak 19 Agustus
2016, menggantikan BI rate. Dengan penggunaan instrumen BI 7-Day (Reserve)
Repo sebagai suku bunga kebijakan baru. Dilihat dari data tingkat suku bunga
diatas, bahwa tingkat suku bunga menurun hingga 4,25% di desember 2017.

Tabel 2. Uang Beredar ( Milyar Rupiah ) 2015 - 2017


Jenis uang Uang Beredar ( Milyar Rupiah )
2015 2016 2017
Uang Beredar 1.055.439,82 1.237.642,57 1.390.806,95
Sempit (M1)
Uang Beredar 4.548.800,27 5.004.976,79 5.419.165,05
(M2)
sumber: Badan Pusat Statistik, diolah , 2017
Dari data di atas, data permintaan uang yang diperoleh dari situs resmi
Badan Pusat Statistik (BPS) dari tahun 2015 – 2017 menunjukkan peningkatan
setiap tahun. Dalam hal ini M1 adalah permintaan uang secara sempit, yaitu terdiri
dari uang kartal dan giral sedangkan M2 terdiri dari M1 ditambah uang kuasi. Pada
tabel diatas dapat dilihat bahwa permintaan uang ( jumlah uang yang beredar ) dari
tahun ke tahun mengalami peningkatan baik dari M1 maupun M2.
Jika data permintaan uang dengan pendapatan nasional disandingkan maka
dapat ditarik kesimpulan bahwa antara pendapatan nasional dengan permintaan
uang berbanding lurus. Artinya disini bahwa semakin tinggi pendapatan maka akan
semakin tinggi juga permintaan uang dalam konteks transaksi. Hal ini berkaitan
dengan tingkat konsumsi bahwa semakin tinggi pendapatan maka akan semakin
tinggi pula tingkat konsumsi. Jadi dapat ditraik kesimpulan bahwa menurut data
tersebut sesuai dengan teori permintaan uang menurut keynes.
Selanjutnya jika data tingkat suku bunga disandingkan dengan data
permintaan uang dapat dilihat bahwa mempunyai perbandingan terbalik. Saat
tingkat suku bunga meningkat maka permintaan uang akan menurun karena
seseorang lebih memilih untuk menyimpan uangnya di bank dari pada memgang
uangnya secara tunai. Maka begitupun sebaliknya jika tingkat suku bunga menurun
maka permintaan uang akan meningkat. Orang – orang akan lebih memilih
memegang uangnya secara tunai untuk si transaksikan. Hal ini dapat disimpulkan
bahwa hubungan antara permintaan uang dengan tingkat suku bunga sesuai dengan
teori.
Lalu karena tingkat suku bunga tidak mempengaruhi penawaran uang tetapi
justru malah mempengaruhi permintaan uang, maka hal ini sesuai dengan teori
keseimbangan pasar uang yang dirumuskan sebagai berikut :

( M/P)d = L(r)

Yang artinya :
L(r) = menunjukkan bahwa jumlah uang yang diminta tergantung dengan tingkat
suku bunga.

Anda mungkin juga menyukai