Jurnal (Dita Triana Dewi-4112033)
Jurnal (Dita Triana Dewi-4112033)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dua tujuan penelitian yakni tujuan
umum adalah mendeskripsikan kesulitan siswa dalam belajar IPA pada kelas VIII
di SMP Negeri 9 Lubuklinggau Tahun Ajaran 2015/2016 dan tujuan khusus
adalah mendeskripsikan faktor penyebab siswa mengalami kesulitan dalam belajar
IPA pada kelas VIII di SMP Negeri 9 Lubuklinggau Tahun Pelajaran 2015/2016
ditinjau dari menghitung dan mendeskripsikan bagaimana mengatasi kesulitan
yang dialami siswa dalam belajar IPA pada kelas VIII di SMP Negeri 9
Lubuklinggau Tahun Pelajaran 2015/2016. Metode penelitian yang digunakan
adalah deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yakni dengan menggunakan
dokumentasi, tes diagnostik, angket dan wawancara. Teknik analisis data dengan
menggunakan simpangan rata-rata, persentase tingkat kesulitan dan persentase
pengaruh. Hasil penelitian dalam penelitian ini yakni terdapat kesulitan belajar
IPA tertinggi pada karakteristik bahasa dan membaca sebanyak 100%, faktor yang
mempengaruhi kesulitan siswa dalam belajar IPA sangat kuat pada faktor alat-alat
sebanyak 43,47%, kurikulum sebanyak 43,47% selanjutnya kondisi kelas,
motivasi dan kebiasaan siswa berbicara dengan teman, serta mengatasi kesulitan
dalam belajar paling kuat yakni menambah metode mengajar guru agar siswa
lebih fokus dalam belajar, memberikan tugas tambahan agar siswa bisa
mengulangi materi saat berada dirumah, lebih diajarkan cara mengakses internet
tidak hanya teori melainkan juga praktek dan memberikan pengawasan yang
intensif terhadap penggunaan internet atau media massa bagi siswa SMP, serta
mengupayakan agar kondisi dan situasi kelas nyaman untuk melakukan proses
belajar mengajar.
A. Pendahuluan
Kesulitan belajar juga dialami siswa SMP yang baru mengenal ilmu sains
yang dipandang sangat rumit. Ilmu sains yang mencakup pelajaran kimia,
fisika dan biologi yang dijabarkan saat SMA nanti merupakan ilmu
pengetahuan yang tergolong sulit bagi siswa. Akan tetapi, untuk SMP pelajaran
1
2
tersebut masih digabungkan dalam satu mata pelajaran yakni IPA terpadu.
Salah satu materi yang tergolong sulit yakni materi dalam pelajaran fisika.
Lubuklinggau di kelas VIII semester genap dan hasil wawancara dengan guru
IPA yakni Ibu Eiva Healthy. A, diperoleh gambaran bahwa : 1) Mata pelajaran
IPA pada kelas VIII untuk semester genap ini dikhususkan pada pelajaran
Fisika; 2) Kesulitan belajar IPA pada materi dalam pelajaran fisika banyak
dialami oleh siswa terutama pada kesulitan berhitung yang dapat dilihat dari
hasil lembar jawaban ulangan harian siswa pada materi gaya, dimana terdapat
26 siswa dari 35 siswa yang ada dalam kelas VIII.5 mendapatkan hasil yang
kurang memuaskan; 3) Siswa cenderung menyukai soal yang simple atau tidak
rumit seperti contoh soal IPA sebagai berikut “Tina berlari menuju ke sekolah
dengan kecepatan 90 m/s dalam waktu 300 sekon. Berapakah jarak yang
ditempuh Tina untuk sampai ke sekolah?” untuk soal ini anak hanya
90 m/s, t (waktu) = 300 sekon, berapa jarak (s)? tuliskan rumus jarak seperti
ini: s = V. t; s = 90 m/s . 300 sekon = 27000 m”. Jadi, siswa tidak perlu
jawaban akhir siswa; 4) metode yang digunakan guru selama proses belajar
uraian di atas, maka peneliti tertarik ingin melakukan penelitian sesuai dengan
2015/2016”.
1. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam
a. Bagaimanakah kesulitan siswa dalam belajar IPA pada kelas VIII di SMP
menghitung (matematis)?
dalam belajar IPA pada kelas VIII di SMP Negeri 9 Lubuklinggau Tahun
2015/2016?
2. Tujuan Penelitian
menghitung (matematis)?
dalam belajar IPA pada kelas VIII di SMP Negeri 9 Lubuklinggau Tahun
Pelajaran 2015/2016.
4
B. Tinjauan Pustaka
untuk memperoleh data yang dibutuhkan baik data penelitian diambil dari
penelitian.
seseorang asalnya tidak tahu menjadi tahu merupakan hasil dari proses belajar.
seseorang agar dapat mencapai tujuan belajar dimana tujuan tersebut mengarah
berhitung karena faktor internal individu itu sendiri, yaitu disfungsi minimal
digolongkan menjadi dua macam yakni faktor intern dan faktor ektern, yaitu:
muncul dari dalam diri siswa sendiri. Faktor intern siswa ini meliputi
5
(2010:24) yakni:
tersebut.
a) Faktor Keluarga
kesulitan belajar.
b) Faktor Sekolah
belajar.
buku-buku komik.
C. Metode Penelitian
1. Rancangan Penelitian
2. Subjek Penelitian
3. Prosedur Penelitian
4. Instrumen Penelitian
Tahap 1
Tahap 2
Tahap 3
kesulitan belajar.
5. Analisis Data
Analisis data yang digunakan berupa mean, persentase tingkat kesulitan dan
1. Hasil Penelitian
siswa dalam belajar matematika yang dilihat dari beberapa kriteria yang ada,
9
maka persentase sangat tinggi sebesar 100% terdapat pada kesulitan dalam
dalam belajar IPA yang ditinjau dari menghitung, yang dapat dilihat dari
IPA dapat dilihat dari perhitungan persentase serta alasan yang diberikan
siswa dimana faktor yang memiliki kriteria pengaruh rendah itu terdapat
pada faktor intern yakni faktor fisiologi yakni sarapan dan faktor psikologi
10
Selanjutnya, faktor yang memiliki kriteria pengaruh cukup itu terdapat pada
siswa, kemudian faktor ekstern yakni sekolah (kondisi gedung), dan faktor
media massa.
sangat kuat itu terdapat pada faktor ekstern yakni sekolah (alat-alat dan
belajar yakni Usaha yang dapat mengatasi kesulitan dalam belajar paling
kuat yakni menambah metode mengajar guru agar siswa lebih fokus
materi saat berada dirumah, lebih diajarkan cara mengakses internet tidak
intensif terhadap penggunaan internet atau media massa bagi siswa SMP,
mengubah pola fikir siswa fisika yang selalu menganggap fisika adalah
2. Pembahasan
Dari hasil analisis tes diagnostik kesulitan belajar IPA pada kelas
itu 100% pada indikator kesulitan dalam bahasa dan membaca pada
penghayatan tubuh pada (Gambar 4.10) dan sebesar 69,56% pada indikator
mengenal dan memahami simbol pada (Gambar 4.4), selain itu untuk
hitungan angka atau urutan. Terkadang siswa tersebut juga salah mengalami
IPA pada kelas VIII.5 dimana untuk persentase pengaruh yakni terdapat
(guru) sebesar 79,13%, dan faktor media massa dan lingkungan sosial
59,13% yakni kategori sangat kuat seperti alat-alat sebesar 43,47% dan
tingkat pengaruh pada siswa dengan kategori cukup yakni metode guru
13
sebesar 61,73% dan kategori lemah yakni fasilitas sekolah 88,69%, media
metode guru pada pelajaran fisika khususnya dalam proses belajar mengajar.
belajar IPA yang ditinjau dari menghitung dari 6 subjek tersebut jawaban
jadikan sebagai layanan permainan bukan sebagai alat bantu dalam mencari
tugas sekolah dan kebanyakan siswa hanya memahami secara teori tetapi
tidak dalam praktek , dan lain-lain, terakhir kurangnya motivasi yang ada
pada diri siswa itu sendiri untuk belajar dimana siswa cenderung lebih suka
materi.
dikarena kurang motivasi dari diri sendiri yang selalu mengganggap fisika
lebih terfokus dalam belajar di kelas dimana kebanyakan siswa lebih suka
penjelasan dari guru dan dapat juga memberikan pekerjaan rumah (PR)
karena siswa biasanya jika telah berada di rumah, siswa cenderung langsung
1. Simpulan
tertinggi pada kriteria bahasa dan membaca yakni sebanyak 100% atau
teman. Usaha yang dapat mengatasi kesulitan dalam belajar paling kuat
yakni menambah metode mengajar guru agar siswa lebih fokus dalam
belajar, memberikan tugas tambahan agar siswa bisa mengulangi materi saat
berada dirumah, lebih diajarkan cara mengakses internet tidak hanya teori
mengupayakan agar kondisi dan situasi kelas nyaman serta mengubah pola
fikir siswa fisika yang selalu menganggap fisika adalah pelajaran yang sulit
2. Saran
dan lain-lain.
F. Daftar Pustaka
Djamarah, Syaiful Bahri. 2008. Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Rineka
Cipta.
16