Debit Andalan PDF
Debit Andalan PDF
Infiltrasi
Total Run Off
groundwater storage
Groundwater Run Off
Perhitungan Evapotranspirasi
Potensial (Metode Penman)
Perhitungan
Evapotranspirasi Aktual
Perhitungan
Water Surplus
Perhitungan
Base Flow, Direct Runoff dan Storm Runoff
WATER BALANCE
Air Permukaan
Air Keluar
Perkolasi
Presipitasi
Uap Air Curah Hujan
Kelembaban Tanah
Dan Air Tanah
Evaporasi
Presipitasi
Bentuk umum pers. Water balance:
P = Ea + ∆GS + TRO
P=presipitasi; Ea=evapotranspirasi;
∆GS=perubahan groundwater storage;
TRO=total run off.
Water balance merupakan siklus tertutup dlm
satu pengamatan tertentu (1 tahun) dan tdk
terjadi perubahan storage, ∆GS=0
(awal penentuan grdwtr storage berdasarkan
bulan terakhir dalam satu tinjauan kurun waktu
tahunan). Sehingga : P = Ea + TRO
Acuan prediksi debit Metoda Mock:
a. Dalam satu tahun, perubahan groundwater
storage (∆GS) hrs sama dgn NOL.
b. Jumlah total evapotranspirasi dan total run
off selama satu tahun harus sama dengan
total presipitasi yg terjadi dalam tahun itu.
Data Meteorologi:
Data yg dipakai adalah data bulanan rata-rata
Kecuali dalam presipitasi data yg digunakan
adalah jumlah data dalam satu bulan.
Satuan parameter meteorologi
Penyinaran matahari S %
Kelembaban relatif H %
Kecepatan angin w mile/hari
EVAPOTRANSPIRASI
Kehilangan air dari lahan dan permukaan air
pada DAS.
Evapotranspirasi Potensial, dpt dihitung dgn
metoda Thornthwaite, Blaney-Cridle, Penman,
dan Turc-Langbein-Wundt.
Evapotranspirasi Aktual, evapotranspirasi yg
terjadi pd kondisi air yg tersedia terbatas,
dipengaruhi oleh proporsi permukaan luar yg
tdk tertutupi tumbuhan hijau (exposed surface)
pd musim kemarau.
Exposed Surface
m Daerah
0% Hutan primer, sekunder
10% – 40% Daerah tererosi
30% - 50% Daerah ladang pertanian
Rasio antara selisih evapotranspirasi potensial dan
evapotranspirasi aktual dengan evapotranspirasi
potensial dipengaruhi oleh exposed surface (m)
dan jumlah hari hujan (n) dalam satu bulan.
E m
(18 n )
E P 20
Sehingga:
m
E E P (18 n )
20
Dari formulasi di atas dpt dirumuskan bahwa
evapotranspirasi potensial akan sama dgn
evapotranspirasi aktual jika:
a. Evapotranspirasi terjadi pada hutan primer
atau sekunder, karena nilai m=0
b.Banyaknya hari hujan dlm bulan yg diamati pd
daerah itu sama dgn 18 hari.
Sehingga:
Eaktual = EP - ∆E
WATER SURPLUS
Water surplus=air hujan (presipitasi) yg telah
mengalami evapotranspirasi dan mengisi
tampungan tanah (soil storage, SS). Water
surplus (WS) diformulasikan dgn:
WS = (P – Ea) + SS
P R E S I P I T A S I
E V A P O T R A N S P I R A S I
Kelembaban Tanah
Run Off
Tampungan
Zona infiltrasi
Kapasitas
Kelembaban Tanah
Tampungan kelembaban tanah (soil moisture
storage, SMS):
- Kapasitas kelembaban tanah (soil moisture
capacity, SMC)
- Zona infiltrasi
- Limpasan permukaan dan tampungan tanah
(soil storage, SS)
Besarnya SMC tiap daerah tergantung pd tipe
penutup lahan (land covery) dan tipe tanahnya
(tabel).
Kapasitas kelembaban tanah maksimum
ditetapkan sebesar 200 mm/bulan (hasil studi FJ
Mock pd DAS di Bogor).
SMS = ISMS + (P – Ea)
ISMS= initial soil moisture storage, merupakan
soil moisture capacity (SMC) bulan sebelumnya.
P-Ea = presipitasi yg tlh mengalami
evapotranspirasi.
Asumsi Mock:
Air akan memenuhi SMC terlebih dahulu sblm
water surplus tersedia utk infiltrasi dan perkolasi
yg lebih dalam atau melimpas langsung (direct
run off).
Ada 2 keadaan dlm menentukan SMC:
1. SMC = 200 mm/bulan, jika P-Ea ≥ 0
tampungan tanah lembab (soil moisture storage)
sudah mencapai kapasitas maksimumnya atau
terlampaui sehingga air tdk disimpan dlm tanah
lembab. Berarti SS=0 dan water surplus= P-Ea
2. SMC=SMC bulan sebelumnya + (P-Ea), jika P-Ea<0
pd keadaan ini SMS blm mencapai kapasitas
maksimum, sehingga ada air yg disimpan dlm tanah
lembab sebesar P-Ea. Karena air berusaha utk
mengisi kapasitas maksimumnya, maka water
surplus, WS = 0
LIMPASAN TOTAL
Air hujan yg tlh mengalami evapotranspirasi dan
disimpan dlm tanah lembab, selanjutnya akan
melimpas di permukaan (surface run off) dan
mengalami perkolasi.
Infiltrasi (i) = WS x if
Koefisien infiltrasi (if) ditentukan oleh kondisi
porositas dan kemiringan daerah pengaliran.
Infiltrasi terus terjadi sampai mencapai zona
tampungan air tanah (ground water storage, GS).
Perjalanan air hujan hingga terbentuk debit
presipitasi
Ea
SROS
percolasi
SRO
GS
channel
Groundwater Storage dipengaruhi:
a. Infiltrasi (i)
b. Konstanta resesi aliran bulanan (K)
c. Groundwater storage bulan sebelumnya (Gsom)
Diformulasikan oleh Mock:
GS = { 0,5 x (1 + K) x i } + {K x Gsom}
Prinsip water balance, perubahan groundwater storage
selama rentang waktu tahunan tertentu adalah nol.
bulan ke12
GS
i bulan ke1
Perubahan groundwater storage (∆GS) adalah selisih
antara groundwater storage bulan yang ditinjau dengan
groundwater storage bulam sebelumnya.
Perubahan goundwater storage penting bagi
terbentuknya aliran dasar sungai (base flow, BF):
BF = i - ∆GS
Jika pd suatu bulan ∆GS negatif (terjadi krn GS bulan yg
ditinjau < dari bulan sebelumnya) maka base flow akan
> dari infiltrasinya.
Karena water balance merupakan siklus tertutup dgn
periode tahunan, maka perubahan groundwater storage
selama 1 tahun = 0.
Dalam 1 tahun jumlah base flow = jmlh infiltrasi.
Direct run off/surface run off
Berasal dari water surplus yg telah mengalami infiltrasi.
DRO = WS – i
Storm run off
Limpasan langsung ke sungai yg terjadi saat hujan
deras. SRO ini hanya beberapa % saja dari
hujan. SRO dipengaruhi oleh percentage factor,
PF. Yaitu persen hujan yg menjadi limpasan. PF
= 5% - 10%
Ketentuan:
a. Jika P > maksimum soil moisture capacity,
maka SRO = 0
b. Jika P < maksimum soil moisture capacity ,
maka SRO = jmlh curah hujan dlm satu bulan
ybs dikali PF
SRO = P x PF
Total Run Off
Merupakan penjumlahan komponen-
komponen pembentuk debit sungai.
TRO = BF + DRO + SRO
Dinyatakan dalam mm/bulan.
Jika TRO dikalikan dgn luas catchment area
akan diperoleh besaran debit dlm m3/det.
PARAMETER MOCK
1. Koefisien refleksi (r)
2. Exposed surface (m)
3. Koefisien infiltrasi (if)
4. Konstanta resesi aliran (K)
5. Percentage factor (PF)
1. Koefisien Refleksi (r)
Perbandingan antara jmlh radiasi matahari yg
dipantulkan oleh suatu permukaan dgn jumlah
radiasi yg terjadi (%).
Lihat tabel koefisien refleksi (nilai albedo, r).
2. Exposed Surface (m)
Proporsi permukaan luar yg tdk tertutup
tumbuhan hijau pd musim kering (%).
Diklasifikasikan menjadi 3 daerah:
1. Hutan primer atau sekunder
2. Daerah tererosi
3. Daerah ladang pertanian
Besarnya m berkisar 0 – 50% dan sama
untuk tiap bulan (lihat tabel).
3. Koefisien Infiltrasi (if)
Tergantung kpd kondisi porositas tanah dan
kemiringan daerah pengaliran. Koefisien
infiltrasi mempunyai nilai yg besar jika tanah
bersifat poreus, sifat bulan kering dan
kemiringan lahannya tdk terjal.
Harga minimum koefisien infiltrasi dpt
tercapai karena kondisi lahan yg terjal dan
air tdk sempat mengalami infiltrasi.
4. Konstanta Resesi Aliran (K)
terhitung terukur
x 100%
terukur