A. Latar belakang
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
1
sarana kesehatan sehingga infeksi Healthcare Associated Infectory (HAI’S)
dapat dicegah dengan mempertimbangkan cost efeftif.
3. Dasar Hukum
2
BAB II
RUANG LINGKUP
A. Pengertian
Disinfektan standar rumah sakit yang dibuat dengan larutan yang dianjurkan dan
digunakan sesuai dengan petunjuk pabrik dapat mengurangi tingkat kontaminasi
permukaan lingkungan. Pembersihan harus dilakukan sebelum proses disinfeksi.
Hanya perlengkapan dan permukaan yang pernah bersentuhan dengan kulit
atau mukosa pasien atau sudah sering di sentuh oleh petugas yang memerlukan
disinfeksi setelah setelah dibersihkan. Jenis disinfeksi yang digunakan di fasilitas
kesehatan tergantung pada ketersediannya dan peraturan yang berlaku.
Sebagian disinfektan yang cocok untuk keperluan ini adalah :
3. Senyawa fenol
5. Senyawa peroksigen
6. Enzymatric
3
B. Kontruksi Bangunan RS
1. Lantai – kedap air, rata, tidak licin, warna terang, permukaan lantai berbentuk
kontur dengan dinding mudah dibersihkan.
2. Dinding – permukaan kuat, rata, berwarna terang, dan cat tidak luntur serta
tidak mengandung logam berat.
Penataan ruang bangunan dan penggunaan harus sesuai dengan fungsi serta
memenuhi persyaratan kesehatan yaitu dengan mengelompokkan ruangan
berdasarkan tingkat resiko terjadinya penularan penyakit sbb :
a. Lebar pintu minimal 1,20 meter, tinggi minimal 2,10 meter, ambang bawah
jendela minimal 1,00 meter dari lantai.
e. Langit-langit harus terbuat dari bahan multipleks atau bahan yang kuat,
warna terang, mudah dibersihkan, kerangka harus kuat dan tinggi minimal
2,70 meter dari lantai.
4
2. Zona Dengan Resiko Sedang
Zona resiko sedang meliputi ruang rawat inap bukan penyakit menular, rawat
jalan, ruang ganti pakaian dan ruang tunggu pasien. Persyaratan bangunan
pada zona dengan resiko sedang sama dengan persyaratan pada zona
resiko rendah.
b. Dinding laboratorium dibuat dari porselin atau keramik setinggi 1,50 meter
dari lantai
e. Langit-langit harus terbuat dari bahan multipleks atau bahan yang kuat,
warna terang, mudah dibersihkan, kerangka harus kuat dan tinggi
minimal2,70 meter dari lantai.
f. Lebar pintu minimal 1,20 meter, tinggi minimal 2,10 meter, ambang bawah
jendela minimal 1,00 meter dari lantai.
5
Zona dengan resiko sangat tinggi meliputi ruang operasi, ruang bedah mulut,
ruang perawatan gigi, ruang gawat darurat, ruang bersalin, dan ruang
patologi dengan ketentuan sbb :
a. Dinding terbuat dari bahan porselin atau vinyl setinggi langit-langit atau
dicat dengan cat tembok yang tidak luntur dan aman, dan tinggi minimal
2,70 meter dari lantai.
b. Langit-langit harus terbuat dari bahan yang kuat dan aman, dan tinggi
minimal 2,70 meter dari lantai
c. Lebar pintu minimal 1,20 meter, tinggi minimal 2,10 meter, dan semua
pintu kamar harus selalu dalam keadaan tertutup
6
j. Pemasangan gas medis secara sentral diusahakan melalui bawah lantai
atau diatas langit-langit.
1. Furniture
Dibersihkan secara rutin setiap hari, khusus tempat tidur pasien gunakan
disinfektan
4. Gorden
Tidak menyentuh lantai dan dicuci secara periodik 1-3 bulan sekali
7
7. Hindari penggunaan aerosol untuk pengharum ruangan
G. Pencahayaan
Pencahayaan, penerangan dan intensitasnya di ruang umum dan khusu harus sesuai dengan
peruntukannya seperti dalam table berikut :
8
Intensitas Cahaya
No Ruangan (Lux) Keterangan
1 Ruang pasien warna cahaya sedang
- Saat Tidur Maksimal 50
- Saat Tidak Tidur 100 - 200
R.Operasi, Anestesi,
2 pemulihan 300 - 500
warna cahaya sejuk atau
3 Meja Operasi 10.000 - 20.000 sedang
tanpa bayangan
4 Endoscopy, Lab 75 - 100
5 Sinar X Minimal 60
6 Tangga, koridor, ADM Minimal 100 malam hari
7 R. Alat, Dapur, Farmasi Minimal 200
8 R. Cuci, toilet Minimal 100
9 R.luka bakar 100 - 200
R.isolasi khusus: penyakit
10 Tetanus 0,1 - 0,5 warna cahaya biru
2. Ventilasi ruang operasi harus dijaga pada tekanan lebih positif sedikit
( minimal 0,10 m mbar) disbanding ruang-ruang lain di rumah sakit
Standar Suhu, Kelembaban, dan Tekanan Udara Menurut Fungsi Ruang atau Unit
Kelembaban(%
No Ruangan atau Unit Suhu (°C) ) Tekanan
1 Operasi 19 - 24 45 - 60 Positif
2 Bersalin 24 - 26 45 - 60 Positif
3 Perawatan 22 - 24 45 - 60 Seimbang
9
4 Observasi Bayi 21 - 24 45 - 60 Seimbang
5 Perawatan Bayi 22 - 26 35 - 60 Seimbang
6 Perawatan Prematur 24 - 26 35 - 60 Positif
7 ICU 22 - 23 35 - 60 Positif
8 Jenazah 21 - 24 Negatif
9 Penginderaan Medis 19 - 24 45 - 60 Seimbang
10 Laboratorium 22 - 26 35 - 60 Positif
11 Radiologi 22 - 26 45 - 60 Seimbang
12 Sterilisasi 22 - 30 35 - 60 Positif
13 Dapur 22 - 30 35 - 60 Positif
14 Gawat Darurat 19 - 24 45 - 60 Positif
Administrasi,
15 pertemuan 21 - 24 Seimbang
16 R. Luka Bakar 24 - 26 35 - 60 Positif
4. Ruangan yang tidak menggunakan AC, system sirkulasi udara segar dalam
ruangan harus cukup (mengikuti pedoman teknis yang berlaku)
I. Permukaan Lingkungan
d. Pilih disinfektan yang terdaftar dan gunakan sesuai petunjuk pabrik, jika tidak
ada petunjuk pembersihan dari pabrik ikuti prosedur tertentu
f. Tidak mengizinkan bunga segar atau kering atau tanaman pot di area
perawatan pasien
J. Penyehatan Air
10
Kualitas / mutu air adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan karakteristik
fisik, kimiawi, dan bakteriologis – dihubungkan dengan fungsinya untuk
keperluan fasilitas kesehatan (untuk minum, mandi, pencucian, pembersihan, dll)
upaya penyehatan kualitas air.
c. Kuantitas (Q & H)
11
Perbandingan jumlah tempat tidur pasien dengan jumlah toilet dan jumlah kamar mandi seperti
pada table dibawah :
Jumlah
No Jumlah Tempat Tidur Toilet Jumlah Kamar Mandi
1 s/d 10 1 1
2 s/d 20 2 2
3 s/d 30 3 3
4 s/d 40 4 4
Setiap penambahan 10 tempat tidur harus ditambah 1 toilet dan 1 kamar
mandi
Jumlah
No Jumlah Tempat Tidur Toilet Jumlah Kamar Mandi
1 s/d 10 1 1
2 s/d 20 2 2
3 s/d 30 3 3
4 s/d 40 4 4
Setiap penambahan 10 tempat tidur harus ditambah 1 toilet dan 1
kamar mandi
Jumlah
No Jumlah Tempat Tidur Toilet Jumlah Kamar Mandi
1 s/d 20 1 1
2 s/d 40 2 2
3 s/d 60 3 3
4 s/d 80 4 4
5 s/d 100 5 5
Setiap penambahan 20 tempat tidur harus ditambah 1 toilet dan 1
kamar mandi
Makanan dan minuman di rumah sakit adalah makanan dan minuman yang
disajikan dari dapur rumah sakit untuk pasien dan karyawan, makanan dan
minuman yang dijual di dalam lingkungan rumah sakit atau dibawa dari luar
12
rumah sakit. Hygiene adalah upaya kesehatan individu. Misalnya mencuci
tangan, mencuci piring, membuang bagian makanan yang rusak.
1. Angka kuman E. Coli pada makanan jadi harus 0/gr sampel makanan dan
pada minuman angka kuman E. Coli harus 0/100 ml sampel minuman.
3. Makanan yang mudah membusuk disimpan dalam suhu panas lebih dari 65,5
0C atau dalam suhu dingin kurang dari 4Oc. Untuk makanan yang disajikan
lebih dari 6 jam disimpan dalam suhu – 0sampai -10 C.
7. Cara penyimpanan bahan makanan tidak menempel pada lantai, dinding atau
langit-langit dengan ketentuan sebagai berikut :
13
- Semua gudang bahan makanan hendaknya berada di bagian yang
tinggi
- Suhu gudang bahan makanan kering dan kaleng dijaga kurang dari
220C
14
7. Pengambilan dengan cara First IN First Out (FIFO), yaitu yang
disimpan lebih dahulu digunakan dahulu, agar tidak ada makanan
yang busuk
c. Makanan Jadi
2. Makanan jadi yang siap disajikan harus diwadahi atau dimkemas dan
tertutup serta segera disajikan
8. Pengolahan Makanan
b. Peralatan Masak
15
2. Peralatan masak tidak boleh patah atau kotor
c. Penjamahan Makanan
d. Pengangkutan Makanan
16
e. Penyajian Makanan
M. Pengolahan Limbah
1. Definisi
a. Limbah rumah sakit adalah semua limbah yang dihasilkan dari kegiatan
rumah sakit dalam bentuk padat, cair dan gas
b. Limbah padat rumah sakit adalah semua limbah rumah sakit yang
berbentuk padat sebagai akibat kegiatan rumah sakit yang terdiri dari
limbah medis padat dan non medis
c. Limbah medis padat adalah limbah padat adalah limbah padat yang terdiri
limbah infeksius, limbah patologi, limbah benda tajam, limbah farmasi,
limbah sitotoksis, limbah kimiawi, limbah radioaktif, limbah container
bertekanan, dan limbah dengan kandungan logam berat yang tinggi
d. Limbah padat non medis adalah limbah padat yang dihasilkan dari
kegiatan di rumah sakit di luar medis yang berasal dari dapur,
17
perkantoran, taman dan halaman yang dapat dimanfaatkan kembali
apabila ada teknologi
e. Limbah cairmadalah semua air buangan termasuk tinja yang berasal dari
kegiatan rumah sakit yang kemungkinan mengandung mikroorganisme,
bahan kimia beracun dan radioaktif yang berbahaya bagi kesehatan
f. Limbah gas adalah semua limbah yang berbentuk gas yang berasal dari
kegiatan pembakaran di rumah sakit seperti incinerator, dapur,
perlengkapan generator, anestesi dan pembuatan obat citotoksik
h. Limbah sangat infeksius adalah limbah berasal dari pembiakan dan stock
bahan-bahan sangat infeksius, otopsi, organ binatang percobaan dan
bahan lain yang telah diinokulas, terinfeksi atau kontak dengan bahan
yang sangat infeksius.
2. Persyaratan
18
Pengertian :
- Limbah rumah sakit adalah semua limbah yang dihasilkan dari semua
kegiatan RS dalam bentuk padat, cair dan gas.
- bahan berbahaya adalah setiap unsur, peralatan, bahan yang karena sifat
dan atau konsentrasinya atau jumlahnya baik secara langsung maupun tidak
langsung dapat membahayakan kesehatan manusia dan lingkungan.
- Insenerasi adalah proses pengurangan volume dan berat sampah medis dan
mengubah bentuk asal sampah medis dengan teknologi pembakaran suhu
tinggi.
- Kontainer adalah wadah tempat penyimpanan, pengangkutan, penimbunan
atau pembuangan limbah.
Tujuan pengolahan limbah :
- Melindungi petugas pembuangan limbah dari perlukaan.
- Melindungi penyebaran infeksi terhadap petugas kesehatan.
- Mencegah penularan infeksi pada masyarakat sekitarnya.
- Membuang bahan-bahan berbahaya (bahan toksik dan radioaktif) dengan
aman.
Tumpukan limbah harus dihindari karena :
- Menjadi objek pemulung yang akan memanfaatkan limbah yang
terkontaminasi.
- Dapat menyebabkan perlukaan.
- Menimbulkan bau busuk.
- Mengundang lalat dan hewan penyebar penyakit lainnya.
Pengelompokan limbah berdasarkan jenisnya.
19
Limbah yang tidak terkontaminasi dengan cairan tubuh.
Contoh : kertas, plastik bungkus alat kesehatan seperti spuit kateter, NGT
dan lain-lain.
Contoh : Jarum suntik, bisturi ( pisau bedah ), Blood lancet, ampul obat dan
lain-lain.
Pengolahan limbah
Identifikasi limbah :
1. Padat
2. Cair
3. Tajam
4. infeksisus
5. Non infeksius
Pemisahan
20
3. Tempatkan limbah sesuai jenisnya.
4. Limbah cair segera dibuang ke spoelhok atau wastafel.
Labeling
21
1. limbah padat infeksisus dan limbah benda tajam dikumpulkan di tempat
penampungan sementara yang kemudian akan diambil oleh pihak ketiga
sesuai dengan jam yang ditentukan.
2. limbah non infeksisus dibuang ke tempat penyimpanan sampah
sementara (TPS) yang kemudian akan diambil oleh pihak ke 3 sesuai
dengan jam yang ditentukan.
3. limbah cair dibuang ke bak cuci alat, saluran pembuangan di kamar
mandi, wastafel atau spoelhok.
4. limbah cair infeksius dibuang di wastafel khusus yang kemudian diolah di
IPAL sampai aman / tidak berbahaya lalu dibuang ke saluran kota.
5. limbah feses, urine dibuang ke kloset atau spoelhok.
1. Definisi
22
Linen rumah sakit adalah tempat pencucian linen yang dilengkapi dengan
sarana penunjangnya berupa mesin cuci, alat dan disinfektan, mesin uap
(stream boiler), pengering, meja dan setrika.
2. Persyaratan
c. Standar kuman bagi linen bersih setelah keluar dari proses tidak
mengandung 6 x 103 spora spesies Bacillus per inci persegi.
1. Definisi
2. Persyaratan
a. Kepadatan jentik Aedes sp, yang diamati melalui indeks kontainer harus 0
(nol).
c. Semua ruang di rumah sakit harus bebas dari kecoa, terutama pada
dapur, gudang makanan dan ruangan steril.
23
e. Tidak ditemukannya lalat di dalam bangunan tertutup (core) di rumah
sakit.
1. Definisi
2. Persyaratan
a. Suhu pada disinfeksi secara fisik dengan air panas untuk peralatan
sanitasi 80o C dalam waktu 45-60 detik, sedangkan untuk peralatan
memasak 80o C dalam waktu 1 menit.
24
d. Pada akhir proses disinfeksi terhadap ruangan pelayanan medis (ruang
operasi dan ruang isolasi) tingkat kepadatan kuman pada lantai dan
dinding 0-5 cfu/cm2, bebas mikroorganisme patogen dan gas gangren.
Untuk ruang penunjang medis (ruang rawat inap, ruang ICU/ICCU, kamar
bayi, kamar bersalin, ruang perawatan luka bakar, dan laundry) sebesar 5-
10 cfu/cm2.
h. Hasil akhir proses sterilisasi untuk ruang operasi dan ruang isolasi harus
bebas dari mikroorganisme hidup.
1. Definisi
2. Persyaratan
25
Persyaratan sesuai Keputusan Badan Pengawas Tenaga Nuklir Nomor 01
Tahun 1999, tentang Ketentuan Keselamatan Kerja terhadap Radiasi adalah :
a. Nilai Batas Dosis (NBD) bagi pekerja yang terpajan radiasi sebesar 50
mSv (milli Sievert) dalam satu tahun.
b. NBD bagi masyarakat yang terpajan sebesar 5 mSv dalam 1 (satu) tahun.
1. Definisi
2. Persyaratan
Setiap rumah sakit harus melaksanakan upaya promosi hygiene dan sanitasi
yang pelaksanaannya dilakukan oleh tenaga atau unit organisasi yang
menangani promosi kesehatan lingkungan rumah sakit.
26
BAB III
PENUTUP
27