Anda di halaman 1dari 41

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Menurut Undang-Undang Nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara (ASN) dijelaskan bahwa ASN adalah profesi bagi Pegawai Negeri Sipil
dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja yang bekerja pada instansi
pemerintah. ASN dituntut untuk memahami nilai-nilai dasar yang menjadi
landasan dalam menjalankan profesinya. Nilai-nilai dasar tersebut antara lain
akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti korupsi.
Kelima dasar tersebut memiliki peranan penting demi menghasilkan pegawai
ASN yang profesional , memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi
politik, bersih dari praktek korupsi, kolusi dan nepotisme sesuai dengan harapan
dari pemerintah.
Pembentukan PNS yang mampu melaksanakan tugas dan perannya sebagai
pelayan masyarakat secara profesional yang dilakukan didasarkan pada nilai-
nilai dasar profesi PNS dilaksanakan melalui jalur pendidikan dan pelatihan
dasar. Pelatihan dasar CPNS telah mengalami inovasi dalam
penyelenggaraannya yang memungkinkan peserta mampu menginternalisasikan
nilai-nilai dasar PNS melalui kegiatan pembelajaran di kelas dan mampu
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar tersebut pada unit kerja masing-masing.
Aktualisasi kelima nilai dasar profesi PNS disesuaikan dengan tugas pokok dan
fungsi masing-masing serta visi dan misi unit kerja.
Dalam Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional menjelaskan bahwa Pendidikan Nasional adalah pendidikan yang
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 yang berakar pada nilai-
nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan
jaman. Pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa , berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Demi mewujudkan

1
tujuan pendidikan nasional tersebut dibutuhkan tenaga pendidik yang profesional
pada setiap jenjang pendidikan.
Sekolah Dasar (SD) merupakan jenjang paling dasar pada pendidikan formal
di Indonesia. Pendidikan di SD ditempuh selama 6 tahun dengan peserta didik
dengan rentang usia 7 sampai 12 tahun. Pendidikan di SD harus mampu
membentuk siswa yang berkarakter bangsa sehingga menghasilkan generasi
penerus bangsa yang berkualitas.
Melihat realita di SD Negeri 1 Kemiri, masih adanya siswa yang kurang
bersemangat ketika mengikuti proses pembelajaran, siswa kurang siap ketika
guru masuk ke kelas yang ditunjukkan dengan kurang siapnya siswa dengan
buku pelajaran. Hal tersebut menunjukkan bahwa masih kurangnya keaktifan
siswa khususnya siswa kelas IV SD Negeri 1 Kemiri Korwilcam Sumpiuh
menjadi dasar penulis untuk mengangkat isu “Masih kurangnya keaktifan siswa
dalam proses pembelajaran”.
Dengan kegiatan aktualisasi ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme , Etika
Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi) di SD Negeri 1 Kemiri Korwilcam
Sumpiuh Kabupaten Banyumas diharapkan nilai-nilai dasar ASN dapat
terinternalisasi dalam tindakan dan pekerjaan sehari-hari, mampu memberi
pengaruh di lingkungan kerja kearah yang lebih positif , mampu meningkatkan
keaktifan siswa pada khususnya serta dapat mempertanggungjawabkan
pekerjaan sesuai tugas dan fungsinya agar mampu mewujudkan visi dan misi SD
Negeri 1 Kemiri Korwilcam Sumpiuh Kabupaten Banyumas yaitu “Beriman,
Cerdas, dan Mandiri”.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis membuat rancangan aktualisasi
nilai dasar profesi ASN dengan judul “RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-
NILAI DASAR PROFESI APARATUR SIPIL NEGARA PENINGKATAN
KEAKTIFAN SISWA KELAS IV DI SD NEGERI 1 KEMIRI KORWILCAM
SUMPIUH KABUPATEN BANYUMAS”. Dengan rancangan aktualisasi ini
diharapkan ASN dapat membawa manfaat bagi diri-sendiri, siswa, guru, dan
masyarakat.

2
B. Identifikasi isu dan Rumusan Masalah
1. Identifikasi Isu
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, rumusan masalah dalam
rancangan aktualisasi nilai-nilai dasar PNS terdiri atas identifikasi isu dan
penetapan isu.
Isu atau masalah ditemukan dari adanya kesenjangan antara kondisi nyata
yang terjadi di SD Negeri 1 Kemiri dengan kondisi yang diharapkan. Beberapa
isu berikut ditemukan oleh penulis terkait dengan manajemen ASN, Whole
Government, dan pelayanan publik.
Tabel 1.1 Identifikasi Isu
No Identifikasi Isu Kondisi saat ini Kondisi yang
diharapkan
1 Metode pembelajaran Guru masih Metode pembelajaran
yang kurang bervariasi menerapkan metode yang digunakan
pembelajaran yang bervariasi sehingga
monoton sehingga siswa tidak merasa
siswa merasa jenuh jenuh dan bersemangat
untuk belajar
2 Masih kurangnya Masih adanya siswa Semua siswa aktif
keaktifan siswa yang kurang aktif mengikuti
dalam proses pembelajaran sehingga
pembelajaran suasana kelas lebih
kondusif
3 Kurangnya akhlak dan Ada beberapa siswa Siswa memiliki akhlak
budi pekerti siswa yang berbicara dan budi pekerti yang
kurang sopan terpuji sesuai dengan
terhadap siswa tujuan pendidikan
maupun guru nasional yaitu
berkembangnya
potensi peserta didik

3
agar menjadi insan
yang berakhlak mulia
4 Kurangnya minat Siswa malas belajar, Meningkatkan minat
belajar siswa masih adanya siswa belajar siswa agar
yang tidak tumbuh semangat
mengerjakan PR belajar.
5 Penggunaan bahan Adanya guru yang Guru mencari
ajar yang masih hanya menggunakan referensi lain yang
terpaku pada satu sumber belajar relevan dengan materi
sumber (buku paket) berupa buku paket pembelajaran agar
saja, jarang yang menambah
mencari referensi pengetahuan siswa.
lain sebagai sumber
belajar.

a. Analisis Kriteria Isu Menggunakan Analisis APKL (Aktual,


Problematik, Kekhalayakan dan Layak)
Penetapan isu dilakukan melalui analisis isu dengan menggunakan
alat bantu penetapan kriteria isu. Analisis isu bertujuan untuk menetapkan
kualitas isu dan menentukan prioritas isu yang perlu diangkat untuk
diselesaikan melalui gagasan kegiatan yang dilakukan. Analisis isu
dilakukan dengan pendekatan APKL yaitu Aktual, Problematik,
Kekhalayakan dan Layak. Analisis APKL merupakan alat bantu untuk
menganalisis ketepatan dan kualitas isu dengan memperhatikan tingkat
actual, problematic, kekhalayakan dan layak dari isu-isu yang ditemukan
di lingkungan unit kerja. Setelah diperoleh analisis APKL, maka dipilih
isu yang menjadi prioritas utama yang selanjutnya akan diidentifikasi.

4
Tabel 1.2 Parameter APKL
No Indikator Keterangan
1 Aktual ( A ) Isu yang sering terjadi atau dalam proses
kejadian sedang hangat dibicarakan di
kalangan masyarakat.
2 Problematik ( P ) Isu yang memiliki dimensi masalah yang
kompleks sehingga perlu dicarikan segera
solusinya
3 Kekhalayakan ( K ) Isu yang secara langsung menyangkut
hajat hidup orang banyak
4 Layak ( L ) Isu yang masuk akal dan realistis serta
relevan untuk dimunculkan inisiatif
pemecahan masalahnya

Berikut ini beberapa isu yang ada pada SD Negeri 1 Kemiri, yang
akan ditentukan kelayakannya menggunakan metode APKL, untuk lebih
jelasnya lihat tabel berikut ini :
Tabel 1.3 Penetapan Isu dengan Metode APKL
No Identifikasi isu Kriteria Keterangan
A P K L
1. Metode pembelajaran - + + + Tidak memenuhi
yang kurang bervariasi syarat
2. Masih kurangnya + + + + Memenuhi syarat
keaktifan siswa dalam
pembelajaran
3. Kurangnya akhlak dan + + + + Memenuhi syarat
budi pekerti siswa
4. Kurangnya minat + - + + Tidak memenuhi
belajar siswa syarat
5. Penggunaan bahan ajar - + + - Tidak memenuhi
yang masih terpaku syarat
pada satu sumber (buku
paket)

5
b. Analisis Prioritas Isu Menggunakan USG
( Urgency, Seriousness, dan Growth )
Berdasarkan metode APKL dari tabel di atas diperoleh 2 (satu) isu
utama yang terpilih, yaitu masih kurangnya keaktifan siswa dalam
pembelajaran dan kurangnya akhlak dan budi pekerti siswa. Isu
tersebut kemudian dianalisis lagi dengan menggunakan metode USG
dengan rentang penilaian 1-5 dengan ketentuan nilai 1 berarti sangat
kecil, nilai 2 berarti kecil, nilai 3 berarti sedang, nilai 4 berarti besar,
dan nilai 5 berarti sangat besar. Urgency yaitu seberapa mendesak suatu
isu harus dibahas, dianalisis dan ditindaklanjuti. Seriousness yaitu
seberapa serius suatu isu harus dibahas yang dikaitkan dengan akibat
yang ditimbulkan. Growth didefinisikan sebagai seberapa besar
memburuknya isu tersebut jika tidak ditangani dengan segera.
Hasil analisis USG terkait isu-isu di SD Negeri 1 Kemiri disajikan
dalam tabel berikut ini :

Tabel 1.4 Analisis Isu dengan Metode USG


No Isu Kriteria Keterangan Peringkat
U S G
1. Masih kurangnyaa 5 5 5 15 1
keaktifan siswaa
dalam
pembelajaran
2. Kurangnya 5 4 5 14 2
akhlak dan budi
pekerti siswa
Berdasarkan range penilaian yang ada dalam metode USG, maka
diperoleh satu isu yang selanjutnya akan dibuatkan rencana
kegiatannya. Dalam pembahasan selanjutnya akan dijabarkan secara
lebih rinci identifikasi isu yang terpilih untuk dibuatkan rangkaian
kegiatan dan tahapan-tahapan dengan menghubungkannya dengan
nilai-nilai Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu
dan Anti Korupsi.

6
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka selanjutnya akan dituliskan
rumusan masalah dalam rancangan aktualisasi ini. Setelah melalui tahap
analisis dengan metode USG, maka dapat diidentifikasi isu yang menjadi
prioritas, yaitu kurangnya keaktifan siswa dalam pembelajaran. Berdasarkan
latar belakang dan hasil identifikasi isu yang telah diperoleh, maka rumusan
masalah rancangan aktualisasi ini adalah sebagai berikut :
Bagaimana upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan keaktifan siswa
khususnya siswa kelas IV SD Negeri 1 Kemiri Korwilcam Sumpiuh?

C. Tujuan
Tujuan dari kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar profesi ASN yaitu peserta
pendidikan dan pelatihan dasar diharapkan :
1. Mampu mengaktualisasikan nilai akuntabilitas dalam pelaksanaan tugas
jabatannya;
2. Mampu mengaktualisasikan nilai nasionalisme dalam pelaksanaan tugas
jabatannya;
3. Mampu menjunjung tinggi standar etika publik dalam pelaksanaan tugas
jabatannya;
4. Mampu berinovasi untuk meningkatkan mutu pelaksanaan tugas
jabatannya; dan
5. Mampu mengatualisasikan nilai anti korupsi di lingkungan instansinya.

D. Manfaat
1. Bagi Peserta Pelatihan Dasar CPNS
a. Menyelesaikan tugas aktualisasi pelatihan dasar CPNS tahun 2019.
b. Menjadi pengalaman belajar bagi ASN untuk mengemban tanggung
jawab penuhnya sebagai abdi negara dan pelayan masyarakat
c. Menjadi ASN yang lebih profesional, berkomitmen, beretika dan
berintegritas tinggi.
2. Bagi Siswa

7
a. Mampu menerapkan nilai-nilai ANEKA dalam proses pembelajaran.
b. Meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran di sekolah.
3. Bagi Instansi
a. Terwujudnya visi dan misi sekolah
b. Peningkatan mutu pelayanan pendidikan
c. Mampu memberikan kualitas layanan prima dalam melaksanakan proses
belajar mengajar
4. Bagi Masyarakat yaitu peningkatan mutu pelayanan pendidikan yang
berkualitas.

8
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Sikap dan Perilaku Bela Negara


Bela Negara adalah sikap dan perilaku warga Negara yang dijiwai oleh
kecintaanya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dalam menjalin kelangsungan hidup
bangsa dan Negara yang seutuhnya.
Kesadaran bela negara itu hakikatnya kesediaan berbakti pada negara dan
kesediaan berkorban membela negara. Spektrum bela negara itu sangat luas,
dari yang paling halus, hingga yang paling keras. Mulai dari hubungan baik
sesama warga negara sampai bersama-sama menangkal ancaman nyata musuh
bersenjata. Tercakup di dalamnya adalah bersikap dan berbuat yang terbaik bagi
bangsa dan negara. Unsur Dasar Bela Negara antara lain :
1. Cinta Tanah Air
2. Kesadaran Berbangsa & bernegara
3. Yakin akan Pancasila sebagai ideologi Negara
4. Rela berkorban untuk bangsa & Negara
5. Memiliki kemampuan awal bela negara

B. Nilai Dasar PNS


Ada lima (5) nilai dasar profesi PNS, yaitu akuntabilitas, nasionalisme,
etika publik, komitmen mutu, dan antikorupsi. Lima nilai dasar yang biasa
disingkat ANEKA ini merupakan modal awal PNS dalam menjalankan
tugasnya. Sebelum mengimplementasikan nilai dasar PNS, ada satu tahap yang
dilalui yaitu tahap internalisasi. Internalisasi merupakan proses pemahaman atas
nilai yang terkandung dari masing-masing poin ANEKA yaitu :
1. Akuntabilitas merupakan kesadaran adanya tanggung jawab dan kemauan
untuk bertanggung jawab. PNS memiliki tugas pokok fungsi yang wajib
untuk dijalankan. Setiap PNS hendaknya sadar akan tugasnya. Tidak hanya
sekadar sadar. Mereka juga harus bertanggung jawab atas apa yang telah

9
dilaksanakan. Sebagai abdi masyarakat, PNS memiliki tanggung jawab
yang besar. Maka tidak salah jika setiap PNS melakukan perencanaan yang
matang sebelum melaksanakan tugasnya. Adanya transparansi juga penting
untuk dilaksanakan. Tanpa transparansi PNS akan kesulitan dalam
menjalankan tugas. Ada 9 aspek akuntabilitas antara lain :
a. Kepemimpinan
b. Transparansi
c. Integritas
d. Keadilan
e. Kepercayaan
f. Keseimbangan
g. Kejelasan
h. Konsekuensi
2. Nasionalisme yaitu sikap menjunjung tinggi nilai-nilai pancasila. Setiap
sila dalam Pancasila mengandung nilai-nilai kemuliaan. Sila pertama,
Ketuhanan yang Maha Esa. Kedua, Kemanusiaan yang adil dan beradab.
Ketiga, Persatuan Indonesia. Keempat, Kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan. Kelima,
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Lima sila ini merupakan
pondasi dan pandangan hidup bangsa Indonesia. Sebagai motor penggerak
suatu negara, PNS harus mampu menjadi teladan.
3. Etika Publik yaitu pembelian pelayanan kepada masyarakat Seorang
PNS harus mampu memberi pelayanan yang ramah selama menjalankan
tugasnya. Dalam kondisi apapun, PNS tidak boleh terlihat sombong,
angkuh, galak, apalagi tidak sopan. Aspek etika publik antara lain :
a. Jujur f. Kerjasama
b. Integritas g. Peduli
c. Disiplin h. Empati
d. Sopan i. Respek
e. Transparan j. Keluwesan

10
4. Komitmen Mutu yaitu sikap menjaga efektivitas dan efisiensi mutu.
Ada empat indikator dari nilai – nilai dasar komitmen mutu yang harus
diperhatikan, yaitu :
a. Efektif
Efektif adalah berhasil guna, dapat mencapai hasil sesuai
dengan target. Sedangkan efektivitas menunjukan tingkat
ketercapaian target yang telah direncanakan, baik yang menyangkut
jumlah maupun mutu hasil kerja. Efektifitas organisasi tidak hanya
diukur dari kuantitas dan mutu hasil kerja, melainkan kepuasan dan
terpenuhinya kebutuhan pelanggan.
b. Efisien
Efisiensi adalah berdaya guna, dapat menjalankan tugas dan
mencapai hasil tanpa menimbulkan keborosan. Sedangkanm
efisiensi merupakan tingkat ketepatan realisasi penggunaan sumber
daya dan bagaimana pekerjaan dilakukan sehingga dapat diketahui
ada tidaknya penggunaan sumber daya yang berlebihan,
penyalahgunaan alokasi, penyimpanagan prosedur dan mekanisme
yang tidak sesuai dengan alur.
c. Inovasi
Inovasi Pelayanan Publik merupakan hasil pemikiran baru
yang konstruktif, sehingga akan memotivasi setiap individu untuk
membangun karakter sebagai aparatur yang diwujudkan dalam
bentuk profesionalisme layanan publik yang berbeda dari
sebelumnya, bukan sekedar menjalankan atau menggugurkan tugas
rutin.
d. Mutu
Mutu merupakan suatu kondisi dinamis berkaitan dengan
produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan yang sesuai atau
bahkan melebihi harapan konsumen. Mutu mencerminkan nilai
keunggulan produk/jasa yang diberikan kepada pelanggan sesuai
dengan kebutuhan dan keinginannya, bahkan melampaui harapan.

11
Ada lima dimensi karakteristik yang digunakan pelanggan dalam
mengevaluasi kualitas pelayanan (Berry dan Pasuraman dalam
Zulian Zamit, 2010:11) yaitu :
1) Tangibles, yaitu bukti langsung yang meliputi fasilitas fisik,
perlengkapan pegawai dan sarana komunikasi.
2) Reliability, yaitu kemampuan dalam memberikan pelayanan
dengan segera dan memuaskan serta sesuai dengan yang telah
dijanjikan.
3) Responsiveness, yaitu keinginan untuk memberikan pelayanan
dengan tanggap.
4) Assurance, yaitu mencakup kemampuan, kesopanan dan sifat
dapat dipercaya.
5) Empaty, yaitu kemudahan dalam melakukan hubungan,
komunikasi yang baik dan perhatian yang tulus terhadap
kebutuhan pelanggan.
5. Anti Korupsi
Kata korupsi berasal dari bahasa latin yaitu Corruptio yang artinya
kerusakan, kebobrokan dan kebusukan. Korupsi dikatakan sebagai
kejahatan yang luar biasa karena dampaknya yang luar biasa yaitu
mampu merusak tatanan kehidupan dalam ranah pribadi, keluarga,
masyarakat maupun ranah kehidupan yang lebih luas lagi.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bersama dengan pakar
telah melakukan identifikasi nilai – nilai dasar anti korupsi. Ada 9
(sembilan) nilai – nilai anti korupsi yang harus diperhatikan, yaitu :
1) Jujur
Kejujuran merupakan nilai dasar yang menjadi landasan utama bagi
penegakan integritas diri. Seseorang yang dapat berkata jujur dan
transparan serta tidak berdusta baik terhadap diri sendiri maupun
orang lain, sehingga dapat membentengi diri dari perbuatan curang.
2) Peduli, dengan adanya kepedulian terhadap orang lain menjadikan
seseorang memiliki rasa kasih sayang antar sesama. Pribadi dengan

12
jiwa sosial yang tinggi tidak akan tergoda untuk memperkaya diri
sendiri dengan cara yang tidak benar.
3) Mandiri
Kemandirian membentuk karakter pada diri seseorang untuk tidak
mudah bergantung kepada pihak lain. Pribadi yang mandiri tidak
akan menjalin hubungan dengan pihak-pihak yang tidak
bertanggung jawab demi mencapai keuntungan sesaat.
4) Disiplin
Disiplin adalah kunci keberhasilan semua orang. Seseorang yang
mempunyai pegangan kuat terhadap nilai kedisiplinan tidak akan
terjerumus dalam kemalasan yang mendambakan kekayaan dengan
cara yang mudah.
5) Tanggung Jawab
Pribadi yang utuh dan mengenal diri dengan baik akan menyadari
bahwa keberadaan dirinya di muka bumi adalah untuk melakukan
perbuatan baik demi kemaslahatan sesama manusia. Dengan
kesadaran seperti ini maka seseorang tidak akan tergelincir dalam
perbuatan tercela dan nista.
6) Kerja Keras
Individu beretos kerja akan selalu berupaya meningkatkan kualitas
hasil kerjanya demi terwujudnya kemanfaatan publik yang sebesar-
besarnya.
7) Sederhana
Pribadi yang berintegritas tinggi adalah seseorang yang menyadari
kebutuhannya dan berupaya memenuhi kebutuhannya dengan
semestinya tanpa berlebih-lebihan.
8) Berani
Seseorang yang memiliki karakter kuat akan memiliki keberanian
untuk menyatakan kebenaran dan menolak kebathilan.
9) Adil

13
Pribadi dengan karakter yang baik akan menyadari bahwa apa yang
dia terima sesuai dengan jerih payahnya. Adil merupakan
kemampuan seseorang untuk memperlakukan orang lain sesuai
dengan hak dan kewajibannya.

C. Kedudukan dan Peran PNS


Untuk menciptakan Pegawai Negeri Sipil yang baik, maka adanya
Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian
yang telah diubah menjadi Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil Negara. Karena PNS memegang peranan besar dalam kelancaran
pemerintahan dan pembangunan, maka PNS memiliki peran dan kedudukan
yang sangat penting dalam berjalannya system pemerintahan serta pelayanan
lembaga Negara kepada masyarakat.
Dengan diterbitkannya Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang
ASN, Pegawai Negeri Sipil diharuskan mempunyai fungsi sebagai berikut :
1. Pelaksana Kebijakan Publik
ASN berfungsi, berperan dan bertugas untuk melaksanakan kebijakan yang
dibuat oleh pejabat Pembina kepegawaian sesuai dengan peraturan
perundang-undangan. Untuk itu ASN harus mengutamakan kepentingan
publik dan masyarakat luas dalam menjalankan fungsi dan tugasnya
tersebut, harus mengutamakan pelayanan yang berorientasi pada
kepentingan publik.
2. Pelayan publik
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk memberikan pelayanan publik
yang professional dan berkualitas. Pelayanan publik merupakan kegiatan
dalam rangka memenuhi kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan bagi setiap warga Negara dan penduduk atas barang,
jasa dan/atau pelayanan administrasi yang diselenggarakan oleh
penyelenggara pelayanan publik dengan tujuan memenuhi kepuasan
pelanggan. Oleh karena itu ASN dituntut untuk memberikan pelayanan
secara professional kepada masyarakat.

14
3. Perekat dan pemersatu bangsa
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk mempererat persatuan dan
kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia. ASN senantiasa taat
sepenuhnya kepada Pancasila, UUD 1945, Negara, dan pemerintah. ASN
senantiasa menjunjung tinggi martabat ASN serta mengutamakan
kepentingan negara daripada kepentingan pribadi/golongan. Dalam
Undang-undang ASN disebutkan bahwa dalam penyelenggaraan dan
kebijakan manajemen ASN, salah satu diantaranya adalah asas persatuan
dan kesatuan. ASN harus senantiasa mengutamakan dan mementingkan
persatuan dan kesatuan bangsa.

15
BAB III
TUGAS UNIT KERJA DAN TUGAS PESERTA

A. Profil Organisasi
1. Identitas dan Lokasi Sekolah
a. Identitas sekolah
Nama sekolah : SD NEGERI 1 KEMIRI
NPSN / NSS : 20302780 / 101030207006
Jenjang Pendidikan : SD
Status Sekolah : Negeri
Akreditasi Sekolah :A
Tahun Akreditasi : 2017
b. Lokasi Sekolah
Alamat : Jalan Jambu No. 2
RT / RW : 01 / 04
Nama Dusun : KEMIRI
Desa / Kelurahan : KEMIRI
Kode Pos : 53195
Kecamatan : Sumpiuh
Lintang / Bujur :-
2. Dasar Hukum Pembentukan
SK Pendirian Sekolah : SR/KEP/PPK4/2/9
Tahun SK Pendirian : 1957
Status Kepemilikan : Milik Desa
SK Izin Operasional : SR/KEP/PPK4/2/9
Luas Tanah : 1089 m2
Luas Bangunan : 447,5 m2
3. Visi, Misi, Nilai dan Tujuan Organisasi
a. Visi dan Misi Kabupaten Banyumas
1) Visi
“Menjadi Banyumas yang Maju, Adil-Makmu dan Mandiri”.
2) Misi

16
a) Mewujudkan Banyumas sebagai barometer pelayanan public
dengan membangun system integritas birokrasi yang profesional,
bersih , pertisipatif, inovatif dan bermartabat
b) Meningkatkan kualitas hidup warga melalui pemenuhan
kebutuhan dan layanan dasar pendidikan dan kesehatan
c) Meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan daya saing daerah
berkualitas, berkeadilan dan berkelanjutan
d) Mewujudkan Banyumas sebagai Kabupaten Pelopor Kedaulatan
pangan
e) Menciptakan iklim investasi yang berorientasi perluasan
kesempatan kerja yang berbasis potensi lokal ramah lingkungan
f) Meningkatkan kualitas dan kuantitas infrastruktur dasar yang
merata dan memadai sebagai daya ungkit pembangunan
g) Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan
industri kerakyatan, pariwisata, dan industry kreatif berbasis
sumber daya local
h) Mewujudkan tatanan masyarakat yang berbudaya serta
berkepribadian dengan menjunjung tinggi nilai nasionalisme dan
religius
b. Visi SD Negeri 1 Kemiri
“Beriman, Cerdas, dan Mandiri”
c. Misi SD Negeri 1 Kemiri
1) Menerapkan suasana sekolah yang agamis
2) Menyelenggarakan pembinaan mental agama dan budi pekerti siswa
secara profesional dan berkesinambungan
3) Menciptakan ketahanan sekolah yang kondusif
4) Pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar
5) Mengembangkan potensi kemandirian siswa melalui kegiatan
ekstrakurikuler
6) Meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap ekstensi sekolah
dengan cara open manajemen yang bertanggungjawab
7) Meningkatkan target seluruh lulusan dapat diterima di SMP negeri
atau favorit.
d. Tujuan Organisasi
1) Menumbuhkan kemampuan siswa untuk membaca dan menulis
2) Menumbuhkan dan mengembangkan budi pekerti yang luhur

17
3) Menumbuhkan dan mengembangkan keterampilan akademik dan
non akademik
4) Memberi bekal anak untuk melanjutkan ke sekolah yang lebih tinggi
5) Meningkatkan rata-rata nilai ujian sekolah
6) Meningkatkan taraf serap
7) Meningkatkan bimbingan akademik dan non akademik
8) Meningkatkan layanan perpustakaan sekolah
9) Meningkatkan nilai rata-rata US tingkat kecamatan
10) Meningkatkan kemampuan professional guru melalui kegiatan
KKG, seminar, lokakarya dan diklat
11) Meningkatkan proses belajar mengajar dengan menyediakan sarana
prasarana yang memadai

4. Struktur Organisasi
A. Data Guru dan Karyawan Sekolah
Tabel 3.1 Data Guru dan Karyawan Sekolah
No. Nama/NIP Pangkat/Gol Pendidikan TMT Jabatan
1 Basori, S.Pd Pembina Tk S-1 Kepala
NIP 19660414 199007 1 001 I/IVb Sekolah
2 Eko Sugianto, S.Pd.SD Pembina Tk S-1 16/06/2016 Guru Kelas
NIP 19620222 198201 1 006 I/IVb VI
3 Tri Hartono, S.Pd.SD Penata Tk SPG 08/10/1998 Guru Kelas
NIP 19680407 199307 1 001 I/IIId II
4 Yuniati Halimah, S.Pd Pembina/IVa S-1 03/01/2005 Guru Kelas
NIP 19630616 198304 2 003 I
5 Fitriyaningsih, S.Pd - S-1 11/07/2011 Guru Kelas
V
6 Dania Pawitrasari, S.Pd - S-1 21/05/2018 Guru Kelas
III
7 Dewi Anggraeni, S.Pd Penata S-1 01/03/2019 Guru Kelas
NIP 19920611 201902 2 008 Muda/IIIa IV
8 Kasih Agustina, S.Pd.I - S-1 15/07/2013 Guru PAI
9 Sugeng Priyanto IIa SMP 01/04/2017 Penjaga
NIP 19771112 201406 1 003

18
STRUKTUR ORGANISASI
PENGELOLA SEKOLAH
SD NEGERI 1 KEMIRI KORWILCAM SUMPIUH

KEPALA SEKOLAH
KOMITE
BASORI, S.Pd

PETUGAS PERPUSTAKAAN

ADI PAHLHEVI
TATA USAHA

PETUGAS LABORAT MILA TRISNI RAHAYANI

GURU KELAS 1 GURU KELAS 3 GURU KELAS 4 GURU KELAS 6 GURU PJOK

YUNIATI HALIMAH, DANIA PAWITRASARI, DEWI ANGGRAENI, S.Pd. EKO SUGIYANTO, AGUS SETIAWAN, S.Pd.Jas
S.Pd. S.Pd S.Pd.SD

GURU KELAS 2 GURU KELAS 5 GURU PAI

TRI HARTONO, S.Pd.SD FITRIYANINGSIH,S.Pd KASIH AGUSTINA,


S.Pd.I

PENJAGA SEKOLAH 19
SUGENG PRIYANTO
5. Deskripsi SDM, Sarpras dan Sumber Daya Lain
a. Deskripsi SDM
Guru Tetap (PNS) :6
Guru Tidak Tetap (Honor) :4
Staf Administrasi :2
Jumlah Keseluruhan : 12
b. Sarana dan Prasarana
Ruang kelas yang digunakan sebagai tempat proses kegiatan
belajar mengajar sebanyak 6 ruang kelas. Setiap ruang kelas memiliki
satu white board, satu meja dan kursi guru, serta kurang lebih 20 meja
dan kursi untuk siswa.
Ruang guru yang berukuran 6 m x 7 m terdapat 10 pasang meja
dan kursi guru, serta 1 meja dan 1 kursi untuk kepala sekolah, serta
terdapat meja dan kursi tamu. Ada beberapa papan informasi yang
berhubungan dengan tugas pokok dan fungsi guru, visi dan misi sekolah
serta satu buah jam dinding, satu buah computer dan satu printer. Ruang
kepala sekolah yang berukuran 2,5 m x 7 m terpisah dari ruang guru.
Ruang perpustakaan berukuran 7 m x 8 m dilengkapi dengan buku teks
bacaan dan buku teks pelajaran yang memadai.
Terdapat pula kamar mandi guru berjumlah 1 dan kamar mandi
siswa masing-masing berjumlah 2, serta terdapat pula gudang dan
mushola dalam keadaan rusak berat.
Untuk lebih jelasnya sarana dan prasarana yang terdapat di SD
Negeri 1 Kemiri dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3.2 Sarana dan Prasana
No Nama Ruang Ukuran Keadaan
1 Ruang Kelas 1 6x7 Rusak Berat
2 Ruang Kelas 2 6x7 Rusak Berat
3 Ruang Kelas 3 6x7 Rusak Berat
4 Ruang Kelas 4 6x7 Baik

20
5 Ruang Kelas 5 6x7 Baik
6 Ruang Kelas 6 6x7 Baik
7 Ruang Guru 6x7 Rusak Berat
8 Ruang Kepala Sekolah 2.5 x 7 Rusak Berat
9 Perpustakaan 8x7 Baik
10 Kamar Mandi Guru 2x2 Rusak Berat
11 Kamar Mandi Siswa 2x3 Rusak Berat
12 Tempat Ibadah 3x3 Rusak Berat
13 Gudang 14 x 5 Rusak Berat

B. Tugas Jabatan Peserta Diklat


Guru merupakan salah satu unsur penting dalam pendidikan, dimana guru
memegang peranan yang sangat vital dalam penyelenggaraan pendidikan formal
pada khususnya. Demi terciptanya pendidikan yang baik, guru harus memenuhi
standar kualifikasi yang telah ditetapkan oleh pemerintah, serta menguasai
kompetensi pedagogik, profesionalisme, kepribadian, dan sosial seperti yang
diatur dalam Permendiknas Nomor 16 Tahun 2017 tentang Standar Kualifikasi
Akademik dan Kompetensi Guru. Selain tuntutan tersebut, lebih jauh guru
berkewajiban untuk menjalankan tugas dan fungsinya sebagai pelaksana
pendidikan tersebut.
Tugas dan fungsi guru dijelaskan dalam BAB XI Pasal 39 ayat (2) Undang-
Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 20
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen serta Pasal 52
Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru yaitu :
1. Merencanakan pembelajaran
2. Melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu
3. Menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran
4. Membimbing dan melatih peserta didik
5. Melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
6. Melaksanakan tugas tambahan yang melekat pada kegiatan pokok yang
sesuai

21
7. Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan
kompetensi secara berkelanjutan.
Lebih lanjut tugas guru secara lebih terperinci dijelaskan dalam
Permendiknas Nomor 35 Tahun 2010 tentang petunjuk Teknis Jabatan
Fungsional Guru dan Angka Kreditnya, diantaranya :
1. Menyusun kurikulum pembelajaran pada satuan pendidikan
2. Menyusun silabus pembelajaran
3. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
4. Melaksanakan kegiatan pembelajaran
5. Menyusun alat ukur soal sesuai mata pelajaran
6. Menilai dan mengevaluasi proses dan hasil belajar pada mata pelajaran
di kelasnya
7. Menganalisis hasil penilaian pembelajaran
8. Melaksanakan pembelajaran, perbaikan dan pengayaan dengan
memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi
9. Melaksanakan bimbingan dan konseling di kelas yang menjadi
tanggungjawabnya (khusus guru kelas)
10. Menjadi pengawas penilaian dan evaluasi terhadap proses dan hasil
belajar tingkat sekolah/ madrasah dan nasional
11. Membimbing guru pemula dalam program induksi
12. Membimbing siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler proses pembelajaran
13. Melaksanakan pengembangan diri
14. Melaksanakan publikasi ilmiah dan/atau karya inovatif
15. Melakukan presentasi ilmiah
FUNGSI GURU
Fungsi guru yang dimaksudkan di sini juga termasuk dalam tugas guru yang
sudah dijabarkan di atas, namun terdapat beberapa fungsi lain yang
terkandung dalam Pasal 20 Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang
Guru dan Dosen serta Pasal 40 ayat (2) Undang-Undang Nomor 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yakni :
1. Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa

22
2. Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan kode
etik guru serta nilai-nilai agama dan etika.
3. Menciptakan suasana pendidikan yang bermakna,menyenangkan,
kreatif, dinamis dan dialogis
4. Memelihara komitmen secara profesional untuk meningkatkan mutu
pendidikan dan
5. Memberi teladan dan menjaga nama baik, lembaga, profesi, dan
kedudukan sesuai dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya
C. Role Model
Dalam penyusunan rencana aktualisasi ini, peserta menetapkan salah
seorang guru di unit kerja sebagai role model yang akan dijasikan panutan
sekaligus bench mark bagi peserta di dalam melaksanakan tugas pokoknya
sebagai guru kelas di SD Negeri 1 Kemiri Kecamatan Sumpiuh.
Di unit kerja saat ini, peserta mengenal sosok guru yang sangat inspiratif,
beliau berprestasi dalam dunia pendidikan sehingga hal ini memotivasi peserta
untuk bias meraih prestasi terbaik dan mampu mengembangkan potensi dalam
dirinya. Sosok role model tersebut merupakan pribadi yang senang belajar dan
membuka wawasan. Beliau terus belajar dari berbagai suumber, mengikuti
pelatihan, workshop maupun seminar terkait dengan pengembangan diri di
dunia pendidikan sebagai guru. Dengan hal tersebut beliau meyakini bahwa
pasti mampu meraih impian untuk menjadi guru yang ideal, berprestasi,
profesional, dan inspiratif.
Dari sudut kompetensi pedagodik, role model merupakan sosok guru yang
mampu memahami peserta didik dari sisi perkembangan kognitifnya, sikapnya
serta mampu memahami bekal ajar awal peserta didik.
Selanjutnya pada kompetensi kepribadian, sosok role model merupakan
pribadi yang mandiri dalam bekerja serta memiliki etos kerja yang tinggi. Beliau
juga mempunyai perilaku yang berpengaruh positif terhadap peserta didik.
Pada ranah kompetensi sosial, sosok role model adalah seseorang yang
mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesame

23
pendidik, tenaga kependidikan , orang tua/wali peserta didik dan masyarakat
sekitar.
Pada kompetensi profesionalnya, beliau memahami materi ajar yang ada
dalam kurikulum sekolah, memahami struktur konsep dan metode keilmuan
yang menaungi atau koheren dengan materi ajar. Sosok role model merupakan
guru yang memiliki keempat kompetensi yang terintegrasi dalam kinerjanya.
Sosok tersebut mampu mengenal peserta didik secara mendalam, menguasai
bidan studi baik disiplin ilmu maupun bahan ajar. Sosok yang terus berupaya
untuk mengembangkan kepribadian dan profesionalitasnya secara berkelanjutan

24
BAB IV
RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI

A. RENCANA KEGIATAN AKTUALISASI DI UNIT KERJA


Nilai-nilai dasar profesi ASN yang meliputi akuntabilitas, nasionalisme,
etika publik, komitmen mutu dan anti korupsi sering ditemukan dalam
pelaksanaan kegiatan bidang pendidikan, setiap pendidikan latihan dasar
dituntut untuk menyusun daftar rencana kegiatan yang akan dilaksanakan
ketika kembali ke tempat tugas.
Kegiatan-kegiatan yang ada pada rancangan ini adalah kegiatan yang
bersumber dari Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) sebagai pelaksana guru kelas
atau atas perintah atasan. Dari sumber kegiatan ini, maka diperoleh 8 kegiatan
sebagai saran aktualisasi ANEKA pada SD Negeri 1 Kemiri Korwilcam
Sumpiuh. Kegiatan tersebut antara lain sebagai berikut :
1. Melaksanakan kegiatan Cakumanit di kelas
2. Menyanyikan Lagu Nasional sebelum pembelajaran
3. Melaksanakan program map pintar
4. Melaksanakan kegiatan “I’m brave”
5. Melaksanakan program “Cek Wawasanku”
6. Melaksanakan program “Bermain Rumus”
7. Mengaktifkan kegiatan ekstrakurikuler bersama pelatih
8. Mengoptimalkan “Gudang Ilmu” sekolah

25
Jadwal Rancangan Aktualisasi

26
No Kegiatan Tahapan kegiatan Output/hasil Keterkaitan Substansi Kontribusi Penguatan Nilai
Mata Pelatihan terhadap Visi misi Organisasi
Organisasi
1 Melaksanakan 1. Menyiapkan buku 1. Siswa 1. Akuntabilitas : Kegiatan tersebut Kegiatan tersebut
kegiatan bacaan yang diambil bersemangat Melaksanakan dapat mendukung salah
Cakumanit di kelas dari perpustakaan untuk memulai tugas dengan penuh berkontribusi satu misi organisasi
sekolah belajar tanggungjawab untuk yaitu
2. Memandu siswa 2. Tanggung 2. Etika publik : menumbuhkan mengembangkan
untuk memilih buku jawab atas tugas Melaksanakan minat baca siswa potensi kemandirian
yang siswa sukai yang diberikan kegiatan dengan di SD Negeri 1 siswa.
3. Memberikan batas oleh guru cepat dan tepat Kemiri
waktu membaca 3. Meningkatkan 3. Anti korupsi :
selama 5 menit keterampilan Melaksanakan
4. Menugaskan siswa membaca kegiatan dengan
untuk menuliskan isi disiplin dan mandiri
bacaan yang telah Melatih kejujuran
dibaca siswa pada
selembar kertas
5. Mengumpulkan
tugas siswa.
2 Menyanyikan Lagu 1. Membuat undian 1. Memiliki jiwa 1. Akuntabilitas : Kegiatan tersebut Kegiatan tersebut
Nasional sebelum lagu nasional yang nasionalisme Melaksanakan tugas dapat dapat melatih jiwa
pembelajaran dituliskan pada 2. Mengenal dengan penuh berkontribusi nasionalisme siswa
gulungan kertas Lagu-lagu tanggungjawab untuk melatih melalui lagu-lagu
kecil Nasional 2. Nasionalisme : siswa memiliki nasional
2. Memasukkan undian 3. Melatih Sila ke 3 Persatuan jiwa nasionalisme
tersebut pada sebuah kebersamaan Indonesia yang tinggi
gelas plastik yang dan
ditutup rapat kekompakan

27
kemudian diberi
lubang untuk
mengundi
3. Menyanyikan lagu
nasional sambil
mengoper pensil
bergantian ke semua
siswa.
4. Mempersilahkan
siswa yang
memegang pensil
terakhir yang
mendapat giliran
menyanyi.
5. Mempersilahkan
siswa untuk
menyanyikan salah
satu lagu nasional
yang tertulis pada
undian
3 Melaksanakan 1. Merancang kegiatan 1. Melatih 1. Akuntabilitas : Kegiatan tersebut Kegiatan tersebut
pembelajaran kemandirian Melaksanakan dapat mendukung salah
program map pintar
2. Mempersiapkan alat siswa tugas dengan penuh berkontribusi satu tujuan
dan bahan yang 2. Bertanggung tanggungjawab untuk melatih organisasi yaitu
diperlukan jawab atas 2. Nasionalisme : kemandirian siswa mengetahui potensi
3. Membimbing siswa tugas yang Sila ke-5 (Bekerja serta kerjasama kemandirian siswa
terkait pembuatan diberikan oleh dan berkarya) antarsiswa
map guru. 3. Komitmen Mutu :

28
4. Menugaskan siswa Kegiatan tersebut
untuk membuat map adalah kegiatan
bersama-sama yang inovatif
5. Memberikan soal
yang dikerjakan
secara individu
6. Membimbing siswa
dalam mengerjakan
tugas
7. Mengumpulkan
tugas tersebut dalam
map masing-masing
siswa
4 Melaksanakan 1. Membuat sebuah 1. Melatih 1. Akuntabilitas : Kegiatan tersebut
kegiatan I’m Brave kuis kelas berupa kejujuran siswa Tanggungjawab dan dapat
soal pemecahan 2. Melatih transparansi berkontribusi
masalah keberanian 2. Anti Korupsi : untuk melatih
2. Membacakan soal siswa (Mandiri dan berani keberanian siswa
untuk siswa dan ) serta kerjasama
siswa mendengarkan 3. Nasionalisme : secara cepat dan
3. Memberi batas waktu Sila ke-5 Keadilan tepat
jawab selama 1 menit Sosial Bagi Seluruh
4. Memotivasi siswa Rakyat Indonesia
agar berani 4. Etika Publik :
menyampaikan Kegiatan
pendapat dilaksanakan dengan
5. Memberikan pujian cepat dan tepat
berupa kartu jempol

29
apabila jawaban
benar
6. Memberi arahan dan
penguatan apabila
jawaban salah
5 Melaksanakan 1. Membuat kartu 1. Menambah 1. Akuntabilitas : Kegiatan tersebut Kegiatan tersebut
program Cek wawasan untuk pengetahuan Transparansi yaitu dapat mendukung salah
Wawasanku penugasan siswa siswa membacakan soal berkontribusi satu visi SD Negeri
2. Meminta siswa untuk 2. Melatih serta jawaban di untuk menambah 1 Kemiri yaitu
menuliskan sebuah kejujuran depan siswa lain. pengetahuan siswa Cerdas
pertanyaan pada siswa 2. Nasionalisme : dalam bidang
kartu tersebut Sila ke-5 akademik
3. Menukar soal 3. Etika Publik :
tersebut kepada siswa Nilai integritas
lain
4. Memberikan batas
waktu jawab selama
satu menit
5. Meminta siswa
membacakan soal
beserta jawaban
6. Memberikan pujian
berupa kartu jempol
apabila jawaban
benar
7. Memberi arahan
apabila jawaban
salah

30
6 Melaksanakan 1. Memandu siswa 1. Melatih 1. Akuntabilitas : Kegiatan tersebut Kegiatan tersebut
tentang cara kedisiplinan Tanggungjawab dapat dapat melatih
program “Bermain
mengerjakan tugas siswa atas tugas yang berkontribusi kerjakeras siswa
Rumus” 2. Memberikan tugas 2. Melatih diberikan guru untuk serta
siswa untuk kerjakeras 2. Nasionalisme : meningkatkan tanggungjawab atas
menuliskan satu siswa Sila ke-2 keaktifan siswa di tugas
rumus 3. Siswa dapat 3. Komitmen Mutu : SD Negeri 1
3. Memberikan menerapkan Kegiatan yang Kemiri
pemahaman bahwa rumus tersebut dilaksnakan
kegiatan tersebut untuk merupakan inovatif
rutin dilaksanakan pemecahan 4. Anti Korupsi :
setiap pagi sebelum soal Disiplin, tugas
pembelajaran 4. Melatih dikerjakan rutin
dimulai tanggungjawab
4. Mengumpulkan
rumus pada sebuah
map plastik
bertuliskan nama
siswa

7 Mengaktifkan 1. Mengkoordinasikan 1. Melatih 1. Akuntabilitas : Kegiatan tersebut Kegiatan tersebut


kegiatan kepada pelatih atau kedisiplinan Mengkoordinasikan dapat dapat mendukung
ekstrakurikuler pembina siswa kepada pelatih berkontribusi untuk
bersama pelatih ekstrakurikuler. 2. Mengetahui dengan penuh untuk menggali mengoptimalkan
2. Membuat daftar potensi non tanggungjawab potensi siswa potensi non
absensi kegiatan akademik siswa 2. Nasionalisme : dalam bidang akademik siswa di
ekstrakurikuler. Sila ke-3 dan ke-5 nonakademik3. SD Negeri 1 Kemiri
3. Membuat jadwal (Sosial)
ekstrakurikuler 3. Etika publik :

31
4. Mengawasi Bekerjasama
pelaksanaan dengan petugas
kegiatan perpustakaan secara
ekstrakurikuler. sopan
5. Sosialisasi kepada 4. Anti Korupsi :
wali murid Disiplin dalam
mengikuti
ekstrakurikuler
8 Mengoptimalkan 1. Meminjam 1. Peningkatan 1. Akuntabilitas : Kegiatan tersebut Kegiatan tersebut
“Gudang Ilmu” administrasi jumlah Melaksanakan dapat mendukung nilai
Sekolah perpustakaan kepada pengunjung tugas dengan penuh berkontribusi sekolah yaitu
petugas perpustakaan tanggungjawab menumbuhkan menjadikan siswa
perpustakaan 2. Menumbuhkan 2. Nasionalisme : minat membaca cerdas melalui
2. Membimbing siswa minat baca Sila ke-5 siswa dan pelayanan
untuk pergi ke siswa 3. Anti Korupsi : meningkatkan perpustakaan
perpustakaan setiap 3. Menambah Menerapkan layanan
hari Senin dan pengetahuan keadilan yaitu perpustakaan
Jum’at siswa semua siswa pergi sekolah
3. Memberi batas ke perpustakaan
waktu selama 10
menit untuk
membaca buku
pengetahuan
4. Meminta siswa untuk
menulis pokok-
pokok materi yang
dibacanya
5. Meminta siswa
menyampaikan hasil

32
rangkuman kepada
guru.
6. Melaksanakan lomba
siswa dalam kegiatan
perpustakaan

33
B. Jadwal Rancangan Aktualisasi
Tabel 4.2 Jadwal Rancangan Aktualisasi
No Kegiatan 30 31 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28

1. Melaksanakan
kegiatan
Cakumanit di
kelas
2. Menyanyikan

UJIAN SEKOLAH KELAS VI


Lagu Nasional
sebelum
pembelajaran

LIBUR NASIONAL PEMILU

LIBUR WAFAT YESUS


3. Melaksanakan
LIBUR ISRA MI’RAJ

USBN KELAS VI
program map
pintar
MINGGU

MINGGU

MINGGU

MINGGU
4. Melaksanakan
kegiatan I’m
Brave

5. Melaksanakan
Program Cek
Wawasanku

6. Melaksanakan

MINGGU
program
Bermain
Rumus

34
7. Mengaktifkan
kegiatan
ekstrakurikuler
bersama
pelatih
8. Mengoptimalk
an Gudang
Ilmu Sekolah

35
C. Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala
Dalam melaksanakan aktualisasi di tempat kerja kemungkinan ada hal-hal yang
menjadi kendala bagi peserta. Untuk mengantisipasi hal tersebut, maka diperlukan
strategi untuk menghadapi kendala tersebut agar tidak menimbulkan ketidakefisienan
waktu pelaksanaan yang terbatas. Antisipasi dan strategi menghadapi kendala
dituangkan dalam tabel berikut ini :
Tabel 4.3 Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala
No Kegiatan Kendala yang dihadapi Strategi menghadapi
kendala
1 Melaksanakan 1. Siswa berebut 1. Mengawasi siswa
Cakumanit di kelas memilih buku bacaan saat memilih buku
2. Terkadang ada siswa bacaan
yang tidak 2. Mengecek kembali
mengembalikan buku jumlah buku yang
bacaan setelah dikembalikan siswa
membaca buku.
2 Menyanyikan Lagu 1. Siswa yang mendapat 1. Memotivasi siswa
Nasional sebelum undian merasa malu agar tidak malu saat
pembelajaran untuk giliran menyanyi
menyanyi 2. Mengganti lagu
2. Siswa tidak hafal nasional dengan
lagu-lagu nasional action siswa
3 Melaksanakan 1. Persiapan alat dan 1. Meminta siswa
program map pintar bahan membutuhkan untuk membantu
waktu yang lama menyiapkan
2. Tugas belum selesai 2. Memberi batas
sampai batas waktu waktu penugasan
yang telah ditentukan
4 Melaksanakan 1. Siswa tidak berani 1. Memotivasi siswa
kegiatan I’m brave menyampaikan agar berani
berargumen

36
argumennya di
hadapan siswa lain.
5 Melaksanakan 1. Siswa belum paham 1. Memandu siswa
program Cek cara membuat soal cara menulis soal
Wawasanku 2. Kurangnya bahan ajar 2. Guru membuat
untuk membuat rangkuman dari
pertanyaan sumber lain untuk
menambah
pengetahuan siswa
3. Gunakan
pertanyaan tertutup
yang jawabannya
paten
6 Melaksanakan 1. Siswa belum hafal 1. Guru memberikan
program Bermain rumus-rumus contoh rumus
Rumus 2. Siswa ada yang tidak 2. Guru mengecek
mengumpulkan rumus rumus yang tekah
dikumpulkan oleh
siswa
7 Mengaktifkan 1. Jadwal yang tidak 1. Koordinasi dengan
kegiatan tetap karena pelatih pelatih apabila
ekstrakurikuler ada kepentingan jadwal berubah
bersama pelatih 2. Ada siswa yang tidak 2. Memberikan tugas
hadir mengikuti tambahan bagi yang
ekstrakurikuler tidak mengikuti
ekstrakurikuler
8 Mengoptimalkan 1. Siswa saling berebut 1. Mengatur siswa
Gudang Ilmu Sekolah memasuki ruangan untuk giliran masuk
perpustakaan perpustakaan

37
2. Administrasi 2. Melengkapi
perpustakaan yang administrasi
belum lengkap perpustakaan
3. Buku tidak tertata rapi 3. Merapikan kembali
saat siswa buku yang telah
meninggalkan dibaca siswa
perpustakaan

38
BAB V
PENUTUP

A. Simpulan
Nilai-nilai dasar ASN yang terdiri dari Akuntabilitas, Naionalisme, Etika
Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi merupakan nilai-nilai luhur yang
dimiliki oleh setiap individu ASN. Internalisasi dan aktualisasi nilai-nilai ANEKA
sangat dibutuhkan agar dapat menjadi pelayan publik yang berintegritas tinggi.
Rancangan kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar ASN ini sebagai wujud keberhasilan
proses internalisasi. Selanjutnya nilai-nilai ini diharapkan selalu tercermin dalam
setiap tindakan seorang ASN dalam menjalankan tugasnya di unit kerja masing-
masing.
Guru sebagai salah satu ASN yang melaksanakan tugas di bidang pendidikan
harus senantiasa melaksanakan tugas dengan didasari nilai-nilai ASN. Rancangan
aktualisasi ini telah dibuat sebagai salah satu perwujudan nyata nilai-nilai dasar ASN
yang diperoleh oleh penulis selama kegiatan Pelatihan Dasar CPNS 2019 Golongan
III angatan I dalam menjalankan aktualisasi dan habituasi selain mendasari
pelaksanaan tugas pokoknya nilai-nilai dasar juga senantiasa diaktualisasikan dalam
rangka mewujudkan visi dan misi SD Negeri 1 Kemiri.
Pentingnya penyusunan rancangan aktualisasi ini diharapkan dapat menjadi
pedoman dalam pelaksanaan 8 kegiatan aktualisasi yang berkaitan dengan nilai-nilai
ANEKA, terdapat kemungkinan kegiatan-kegiatan tersebut mengalami kendala
sehingga rancangan kegiatan ini tidak dapat direalisasikan secara optimal.
Dampak jika rancangan aktualisasi ini tidak dilaksanakan maka peserta
Pelatihan Dasar CPNS tidak dapat memenuhi persyaratan kelulusan. Jika rancangan
ini tidak terlaksana sesuai dengan nilai-nilai ASN maka pelaksanaan aktualisasi
tidak berjalan dengan sebagaimana yang diharapkan penulis.

39
DAFTAR PUSTAKA

Lembaga Administrasi Negara. (2015). Akuntabilitas. Modul Pendidikan dan Pelatihan


Prajabatan Golongan II dan III. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. (2015). Nasionalisme. Modul Pendidikan dan Pelatihan


Prajabatan Golongan II dan III. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. (2015). Etika Publik. Modul Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan Golongan II dan III. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. (2015). Komitmen Mutu. Modul Pendidikan dan


Pelatihan Prajabatan Golongan II dan III. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. (2015). Anti Korupsi. Modul Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan Golongan II dan III. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.

https://id.wikipedia.org/wiki/bela-negara

https://bertema.com/tugas-pokok-guru-sesuai-permendikbud-15-tahun-2018

40
BIODATA PENULIS

A. Identitas Diri
Nama Lengkap : Dewi Anggraeni
NIP : 19920611 201902 2 008
Tempat dan Tanggal Lahir : Banyumas, 11 Juni 1992
Alamat Rumah : Buniayu, RT 005/RW 002 Kec. Tambak Kab.
Banyumas
Nomor HP : 082137972831
Alamat Kantor : SD Negeri 1 Kemiri
Nomor telepon / Fax :-
Alamat email : ambardedewi11@gmail.com
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA S-1
Nama Institusi SD Negeri 2 SMP N 2 SMA Negeri Universitas
Karangpucung Tambak Sumpiuh Terbuka
Bidang - - IPS PGSD
Ilmu/Jurusan
Tahun Lulus 2004 2007 2010 2016

41

Anda mungkin juga menyukai