Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
ABSTRAK
Pilobolus merupakan salah satu jamur zygomycota, yang habitatnya di
kotoran hewan herbivora. Philobulus mempunyai morfologi sporangium dari
Pilobolus berbentuk seperti balon bertangkai yang diujungnya terdapat spora
berwarna hitam. Tujuan dari praktikum kali ini adalah mengamati spora yang
dihasilkan dari jamur Pilobolus (jamur pada kotoran kuda). Pilobolus
menunjukkan adanya mekanisme fototropisme dimana sporangiumnya
menembakkan spora ke arah datangnya cahaya (Shot-gun Fungi) yang dimana
pertumbuhan jamur ini sangat dipengaruhi oleh sinar matahari.
Kata Kunci : Jamur Pilobolus, Jamur pada kotoran kuda, Jamur Zygomycota
a
b
d
c
(Wikipedia,2018)
Perbesaran 40x10
(Dokumen Pribadi, 2018)
Keterangan : Klasifikasi:
a. Spora Kingdom : Fungi
b. Sporangiosfor Subfilum : Mucormycotina
c. Hifa Ordo : Mucorales
d. Sporangium Family : Pilobolaceae
Genus : Pilobolus
Spesies : Pilobolus roridus
Setelah mengamati
pertumbuhan jamur pilobolus ini
diketahui bahwa cahaya matahari
sangat mempengaruhi
pertumbuhan Pilobolus. Hal ini
dilihat dari tembakan spora
didalam botol menuju ke arah
lubang yang sengaja dibuat. Hal
ini sesuai dengan pendapat
(Gould, 2003) yang menyatakan
bahwa penyebaran spora pada
terbang spora tersebut merupakan
yang tercepat di alam. Percepatan
siang hari akan memberi terbang spora Pilobolus dalam 1
kesempatan yang lebih baik mm pertama adalah 0–45 mph.
untuk mendarat di tempat yang Pilobolus dapat kita sejajarkan
cerah di mana rumput atau dengan sniper yang ulung, karena
tanaman sudah berkembang dan spora-nya dapat terbang melewati
hewan seperti kuda akan tubuh hewan ternak dan dalam
merumput disana. kecepatan yang demikian
Di bawah ujung fantastis.
sporangiofor merupakan daerah Menurut Adi Yudianto
yang peka terhadap cahaya (1992), peristiwa terlontarnya
(Fototropisme dan fototaksis). spora bergantung pada tekanan
Tangkai tersebut akan tumbuh ke turgor pada sporangium. Saat
arah cahaya matahari. Ketika tekanan turgor telah mencukupi,
jamur telah matang, maka sporangium akan menembakkan
tekanan air di dalam tangkai sporanya ke arah datangnya
menyebar sampai dengan ujung cahaya. Jarak yang ditempuh
tangkai dan menyebabkan ujung spora dapat lebih jauh dibanding
tangkai meledak. Saat itulah ukuran sporangiofor cendawan
terjadi penyebaran spora dengan itu sendiri. Peristiwa terlontarnya
penembakan spora ke udara. spora diatur oleh regulasi
Peristiwa ini umumnya terjadi adenosin monofosfat siklik
pada siang hari (Moore,1980). regulasi ini terjadi bila terdapat
Menurut Hariana (2005), glukosa pada lingkungan.
bahwa spora-spora yag Pilobolus bereproduksi
ditembakkan tersebut terbang dengan menembakkan sporanya
pada kecepatan 10,8 m per detik yang berwarna hitam ke
dan pada ketinggian kurang lebih tumbuhan semacam rumput.
2 m dari permukaan tanah. Setelah itu, hewan herbivora
Mereka dapat terbang sejauh akan memakan rumput, spora
kurang lebih 2,5 m. Kecepatan Pilobolus juga akan
terbawa.Selama berada di dalam sebagai media pertumbuhannya
saluran pencernaan hewan (Gunawan et al, 2009).
herbivora, spora akan Untuk mengamati
bergerminasi sebagai bentuk mekanisme fototropisme dapat
pertahanan terhadap suhu dan dibuat lubang untuk jalan
bahan kimia dalam saluran masuknya cahaya. Setelah
pencernaan herbivora.Setelah beberapa hari, miselium
proses pencernaan berakhir, Pilobolus akan tumbuh di atas
spora Pilobolus juga akan ikut kotoran dan mengarah ke arah
keluar bersama feses. Di luar lubang cahaya yang dibuat. Di
tubuh, spora Pilobolus akan sekitar lubang akan terdapat
berkecambah membentuk bintik hitam yang merupakan
miselium, feses hewan akan spora yang telah ditembakkan
menjadi sumber nutrisi bagi oleh sporangium.
spora tersebut. Spora yang
berkecambah akan berkembang IV. KESIMPULAN
Dari pengamatan yang
membentuk struktur reproduksi
telah dilakukan dapat
yang memiliki spora.Spora ini
disimpulkan bahwa,
akan ditembakkan kembali ke
Pilobolus merupakan salah
rumput. Siklus ini akan terus
satu jamur zygomycota,
berlanjut selama ada hewan
yang habitatnya di kotoran
herbivora yang memakan rumput
hewan herbivora. Pilobolus
dan menjadi inang selanjutnya.
menunjukkan adanya
Pilobolus selain hidup di
mekanisme fototropisme
alam bebas juga dapat
dimana sporangiumnya
ditumbuhkan dalam media
menembakkan spora ke arah
buatan. Spora Pilobolus terdapat
datangnya cahaya (Shot-gun
dalam kotoran hewan herbivora
Fungi) yang dimana
seperti sapi, kambing, dan kuda.
pertumbuhan jamur ini
Kotoran dimasukkan dalam
sangat dipengaruhi oleh sinar
sebuah wadah tertutup dan gelap.
matahari.
Pada wadah diberi kapas basah
DAFTAR PUSTAKA
Adi Yudianto, Suroso. PT Penebar Swadaya.
1992. Pengantar Depok.
Cryptogamae. Moore RT. 1980.
Bandung: Tarsito "Taxonomic proposals
Becker EW. 1994. for the classification of
Microalgae marine yeasts and other
Biotechnology and yeast-like fungi
Microbiology. New including the smuts".
York: Cambridge Botanica Marine 23:
University Press. 361–73 The
Bourret JA (1986) classification system
Evidence that a glucose presented here is based
mediated rise in cyclic on the 2007
AMP triggers phylogenetic study by
germination of Hibbett et all.
Pilobolus longipes Odum, E.P. 1971.
spores. Experimental Fundamentals of
mycology. Vol. 10 (1): Ecology . WB Saunders
60–66. Company.Phyladelphia.
Gunawan AW dan Agustina Wikipedia. 2018.
TW. 2009. Biologi & [https://id.wikipedia.org
Bioteknologi Cendawan /wiki/Pilobolus]
dalam Praktik. Ed.2. Diakses pada 31
Jakarta: Universitas Oktober 2018 pukul
Atma Jaya. 11.30 WIB.
Gould, Dinah.2003. Fungi
(Jamur) Penembak
Ulung. Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
Jakarta.
Hariana, A. 2005. Jamur
dan Perkembangannya.