1. Genom adalah keseluruhan informasi genetik yang dimiliki suatu sel atau organisme, atau khususnya
keseluruhan asam nukleat yang memuat informasi tersebut. Secara fisik, genom dapat terbagi
menjadi molekul-molekul asam nukleat yang berbeda (sebagai kromosom atau plasmid), sementara
secara fungsi, genom dapat terbagi menjadi gen-gen. Istilah genom diperkenalkan oleh Hans Winkler
dari Universitas Hamburg, Jerman, pada tahun 1920, mungkin sebagai gabungan dari kata gen dan
kromosom atau dimaksudkan untuk menyatakan kumpulan gen.
2. Kodon merupakan kombinasi dari tiga nukleotida yang berurutan dalam untai DNA atau RNA.
Semua asam nukleat, DNA dan RNA, memiliki nukleotida diurutkan sebagai satu set kodon. Setiap
nukleotida terdiri dari basa nitrogen, salah satu A, C, T / U, atau G. Oleh karena itu, tiga nukleotida
berurutan memiliki urutan basa nitrogen, yang pada akhirnya menentukan asam amino yang
kompatibel dalam sintesis protein.
Itu terjadi karena masing-masing asam amino memiliki unit, yang menentukan triplet basa nitrogen,
dan yang menunggu panggilan dari salah satu langkah dalam sintesis protein untuk mengikat ke untai
sintesis protein pada waktu yang tepat sesuai dengan basa DNA atau RNA yang berurutan.
Penjabaran DNA dimulai dengan awal atau inisiasi kodon dan menyelesaikan proses dengan kodon
stop, alias nonsense atau penghentian kodon.
RM
1. Inti sel umumnya berbentuk bulat atau lonjong, letaknya sentral, terdapat pada semua sel kecuali
eritrosit dewasa dan trombosit. Inti terdiri atas selaput inti, kromatin, anak inti, dan matriks inti.
Selaput Inti Merupakan dua membran unit paralel yg dipisahkan celah sempit (sisterna
perinukleus). Pada membran dalam selaput inti terdapat lapisan yg disebut lamina fibrosa. Selama
interfase, kromatin melekat secara erat pada lamina tersebut. Pada tempat menyatunya membran
luar & dalam, terdapat celah sirkular, yaitu pori inti, tidak terbuka namun dijembatani oleh sebuah
membran kedap elektron berupa diafragma protein lapis tunggal, lebih tipis dari membran inti,
bersifat permeabel terhadap beberapa makro molekul (mRNA, protein sitoplasma). Selaput inti
sering dilekati oleh poliribosom, & kadang berhubungan langsung dengan rER.
Kromatin
Tdd pilinan benang DNA yg terikat pada histon
Unit struktural dasar dari kromatin adalah nukleosom, dgn pusat histon, dikelilingi pilinan DNA.
Terdapat dua macam:
1. Heterokromatin
– Merupakan kromatin padat, menggumpal
– Tampak sebagai granul kasar atau gumpalan basofilik
– Relatif tidak aktif
2. Eukromatin
– Merupakan kromatin yang terurai, tersebar longgar.
– Tampak sebagai daerah pucat
– Aktif dalam sintesis RNA
Anak inti / Nukleolus
– Merupakan struktur bulat atau lonjong, berwarna gelap, tidak dibatasi membran, & terdapat
bebas di dalam matriks inti atau melekat pada selaput inti bagian dalam.
– Perbedaan dengan heterokromatin: tampak lebih besar, padat, & teratur batas-batasnya
– Jumlah & besar setiap jenis sel bersifat tetap.
– Anak inti akan terurai & hilang selama pembelahan sel & dibentuk kembali di dalam inti
kedua sel anak.
– Sering dikelilingi kromatin padat (nucleolus associated chromatin)
– Terdiri dari 5-10% RNA, protein, dan sedikit DNA.
Dengan mikroskop elektron terdapat empat unsur dasar dalam anak inti:
– granula, terdiri dari RNA dan protein
– fibril, terdiri dari ribonukleoprotein yang rapat
– kromatin
– materi amorf yang bersifat protein
Matriks Inti
• Merupakan daerah yang tidak diisi oleh anak inti dan kromatin.
• Merupakan larutan koloid setengah cair, terdapat bahan kromatin dan anak inti, dan dipakai sebagai
medium difusi metabolit dan makromolekul yang lebih besar.
• Dengan mikroskop elektron tampak bersifat relatif tembus elektron, meskipun mengandung kromatin
yang tersebar, beberapa granul kecil dan protein.
Proses sintesis protein dapat dibedakan menjadi dua tahap. Tahap pertama
adalah transkripsi yaitu pencetakan ARNd oleh ADN yang berlangsung di dalam inti sel. ARNd inilah
yang akan membawa kode genetik dari ADN. Tahap kedua adalah translasi yaitu penerjemahan kode
genetik yang dibawa ARNd oleh ARNt.
1. Transkripsi
Langkah transkripsi berlangsung sebagai berikut:
1. Sebagian rantai ADN membuka, kemudian disusul oleh pembentukan rantai ARNd. Rantai
ADN yang mencetak ARNd disebut rantai sense/template. Pasangan rantai sense yang tidak
mencetak ARNd disebut rantai antisense.
2. Pada rantai sense ADN didapati pasangan tiga basa nitrogen (triplet) yang disebut kodogen.
Triplet ini akan mencetak triplet pada rantai ARNd yang disebut kodon. Kodon inilah yang
disebut kode genetika yang berfungsi mengkodekan jenis asam amino tertentu yang
diperlukan dalam sintesis protein. Selanjutnya boleh dikatakan bahwa ARNd atau kodon itulah
yang merupakan kode genetika. Lihat daftar kodon dan asam amino yang dikodekannya di
bawah ini.
3. Setelah terbentuk, ARNd keluar dari inti sel melalui pori-pori membran inti menuju ke ribosom
dalam sitoplasma. Untuk setiap satu molekul protein yang dibentuk akan selalu
dimulai dengan kodon inisiasi atau kodon start yaitu AUG yang mengkodekan asam amino
metionin. Jika satu molekul protein telah terbentuk akan selalu diakhiri dengan tanda
berupa kodon stop atau kodon terminasi, yaitu UGA, UAA, atau UAG
Proses transkripsi
Konsep penting:
Pasangan tiga basa nitrogen disebut triplet. Triplet yang terdapat pada rantai sense ADN yang
mencetak ARNd disebut kodogen. Triplet yang terdapat pada ARNd disebut kodon. Triplet yang
terdapat pada ARNt disebut antikodon.
2. Translasi
Pahami dulu konsep ini:
ARNt memiliki triplet yang merupakan pasangan kodon dan disebut antikodon. Setiap ARNt hanya
dapat mengikat satu jenis asam amino sesuai yang dikodekan oleh kodon. Jadi dalam translasi terjadi
penerjemahan kode genetik yang dibawa ARNd (kodon) oleh ARNt (antikodon) dengan cara ARNt
mengikat satu asam amino yang sesuai.
Setelah ARNd keluar dari dalam inti, selanjutnya ia bergabung dengan ribosom dalam sitoplasma.
Langkah berikutnya adalah penerjemahan kode genetik (kodon) yang dilakukan oleh ARNt. Caranya,
ARNt akan mengikat asam amino tertentu sesuai yang dikodekan oleh kodon, lalu membawa asam
amino tersebut dan bergabung dengan ARNd yang telah ada di ribosom. Langkah tersebut dilakukan
secara bergantian oleh banyak ARNt yang masing-masing mengikat satu jenis asam amino yang lain.
Mungkinkah ARNt keliru membawakan jenis asam amino sehingga tidak sesuai dengan kodon?
Kecuali terjadi mutasi, kemungkinan hal ini sangat kecil terjadi. Karena setiap ARNt yang membawa
asam amino akan berpasangan tepat sama dengan ARNd membentuk pasangan kodon – antikodon.
Dengan cara demikian kecil kemungkinan ARNt ‘salah membawa’ asam amino.
Setelah asam amino dibawa ARNt bergabung dengan ARNd di ribosom, selanjutnya akan terjadi
ikatan antar asam amino membentuk polipeptida. Protein akan terbentuk setelah berlangsung proses
polimerisasi.
Proses translasi
ADN mencetak ARNd dalam proses transkripsi yang berlangsung di dalam inti.
Model struktur ADN pertamakali diajukan oleh James D. Watson dan Francis Crick pada tahun 1953,
yang dibuat berdasarkan analisis foto defraksi sinar X. Menurut Watson dan Crick ADN berbentuk
double helix yaitu bentuk seperti tangga terpilin yang sangat panjang. Setiap ADN disusun oleh dua
buah rantai polinukleotida. Rantai polinukleotida dibentuk oleh banyak nukleotida yang berikatan satu
sama lain.
1. ARN duta (ARNd) : Berfungsi membawa informasi susunan protein dari ADN dalam inti sel ke
ribosom yang berada dalam sitoplasma.
2. ARN ribosom (ARNr) : ARNr terdapat dalam ribosom dan menyusun 50% – 60% struktur
ribosom. Fungsi sebenarnya dari ARNr sampai sekarang belum diketahui. Diduga ARNr
membantu proses sintesis protein.
3. ARN transfer (ARNt) : ARNt didapati dalam sitoplasma dan berfungsi mengikat dan membawa
asam amino menuju ribosom
Berikut ini adalah beberapa perbedaan struktur antara ADN dan ARN.
Asam Deoksiribonukleat (ADN) Asam Ribonukleat (ARN)