RKS 2. Pembangunan Drainase Kp. Hegarmulya Rw. 08, KP. Selagombong Rw. 09 Desa Mandalamukti Kec Cikalongwetan
RKS 2. Pembangunan Drainase Kp. Hegarmulya Rw. 08, KP. Selagombong Rw. 09 Desa Mandalamukti Kec Cikalongwetan
PASAL 1
PENJELASAN UMUM
1. PERATURAN-PERATURAN UMUM
Apabila tidak ditentukan lain, dalam pelaksanaan pekerjaan ini berlaku dan mengikat
ketentuan yang tersebut di bawah ini dan dianggap telah mengetahui dan memahami
termasuk segala perubahan dan tambahanannya saat ini.
a. Syarat-syarat Umum atau Algemene Voorwaarden (AAV. 1941)
b. Buku Analisa BOW ( Burgelijke Openbare Werken ).
c. UU No. 1/1997 tentang keselamatan kerja.
d. Peraturan Umum untuk Pemeriksaan Bahan Bangunan ( PUBB ).
e. Peratutan Beton Indonesia ( PBI 1971 ).
f. Standar Nasional Indonesia ( SNI ).
g. Keppres No. 54 Tahun 2010.
h. Semua Dokumen yang menjadi bagian dari surat perjanjian pemborongan atas
kontrak.
i. Petunjuk dan pertimbangan lisan maupun tulisan yang diberikan oleh Pejabat
Pembuat Komitmen.
2. RENCANA KERJA
a. Sebelum pelaksanaan dimulai pemborongan harus menyusun suatu rencana yang
menyangkut bahan, tenaga kerja dan peralatan serta harus disetujui oleh Pemberi
Tugas dan Pengawas selambat-lambatnya 1 ( satu ) minggu setelah Surat Perintah
Kerja ( SPK ) diterima.
b. Pemborongan harus mengikuti rencana kerja tersebut dan juga menjadi dasar bagi
Pengawas untuk mengisi prestasi pemborong dan segala sesuatunya yang
berhubungan dengan pelaksanaana pekerjaan.
c. Selambat-lambatnya 1 (satu) minggu setelah Surat Perintah Kerja (SPK) diterbitkan,
pemborong harus sudah mulai melaksanakan pekerjaan tersebut.
3. MENGHUBUNGI APARAT DESA
Kontraktor sebelum memulai pekerjaan, bersama Direksi harus menghubungi lebih dahulu
para Aparat Desa lainnya yang berwenang dari wilayah kerjanya untuk memberitahukan
kehadiran dan menjelaskan semua kerjanya sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan di
daerah tersebut.
1. LINGKUP PEKERJAAN
Lanjutan Pembangunan Pembangunan Drainase Kp. Hegarmulya Rw. 08, KP. Selagombong
Rw. 09 Desa Mandalamukti Kec Cikalongwetan Meliputi :
a. Pekerjaan Tanah dengan membuat :
Galian Tanah
Timbunan
b. Pekerjaan konstruksi Pasangan Batu Saluran :
Pasangan Batu kali Komposisi Campuran 1 Semen : 4 Pasir b. Plesteran Full
(Topi, Dinding) 1 Semen : 3 Pasir
Lantai Saluran Rabat Beton K.125
2. PEKERJAAN SALURAN PASANGAN BATU.
a. Penjelasan Umum
Pekerjaan ini mencakup pembuatan Selokan baru , sesuai dengan
Spesifikasi ini dan memenuhi persyaratan arah, ketinggian dan
perincian yang ditunjukkan pada gambar atau sesuai dengan perintah direksi
tehnik.
Pekerjaan ini juga meliputi relokasi atau perlindungan dari saluran / sungai
yang ada, kanal irigasi atau saluran air lainnya yang akan terganggu baik
sementara maupun tetap, selama penyelesaian pekerjaan
yang memuaskan sesaui dengan kontrak.
b. Toleransi Dimensi Saluran.
Ketinggian akhir dari dasar selokan harus tidak boleh berbeda lebih dari 1 cm
dari yang dipersyaratkan atau disetujui pada titik, dan harus cukup halus dan
merata untuk menjamin aliran yang bebas dari air tanpa tergenang pada
saat aliran yang kecil.
Kedudukan akhir aligmennya dan profil penampang melintang tidak boleh
berbeda dengan apa yang dipersyaratkan atau dari yang telah disetujui
pada setiap titik melebihi 5 cm.
c. Pelaporan .
Contoh material yang akan digunakan untuk pekerjaan pasangan batu
selokan harus diserahkan seperti yang ditentukan dalam kontrak.
Kontraktor harus memberitahukan direksi teknik setelah selesainya
pembuatan formasi seluruh selokan dan bahan tidak boleh dipasang sampai
direksi teknik menyetujui formasi tersebut.
d. Jadwal kerja.
Kontraktor harus menjamin pembuatan Drainase yang baik dengan
merencanakan pekerjaan selokan sedemikian rupa agar drainase berfungsi
sebelum pekerjaan pada timbunan ( Urugan ) dan struktur perkerasan.
Selokan / Drainase harus pertama – tama dipotong sedikit lebih kecil dari
penampang melintang yang disetujui, dan pemotongan akhir termasuk
perbaikan dari setiap kerusakan yang terjadi selama pekerjaan, harus
dilaksanakan kembali setelah selesainya seluruh pekerjaan yang berdekatan
atau bersebelahan.
e. Perbaikan Dari Pekerjaan yang tidak memuaskan.
Pekerjaan pengukuran proil permukaan yang ada atau yang dibangun
kalau dianggap perlu harus diulang untuk mendapatkan catatan yang teliti dari
keadaan fisik, sampai disetujui pihak Direksi Tehnik.
Pekerjaan pengukuran selokan yang tidak memenuhi kriteria toleransi yang
diberikan diatas atau jika yang tidak dapat diterima oleh Direksi Tehnik,
harus diperbaiki oleh kontraktor seperti yang diperintahkan oleh Direksi
Tehnik.
f. Pelaksanaan
Lokasi, panjang, arah dari dan kelandaian yang diperlukan dari eluruh
selokan yang akan dibentuk atau digali atau di beri pasangan, dan lokasi dari
seluruh lubang penampungan dan pembuangan
yang berhubungan harus ditentukan oleh kontraktor benar –benar
sesuai dengan detail konstruksi yang disediakan oleh direksi Teknik.
Penggalian, penimbunan dan pemotongan harus dilakukan sebagaiman
diperlukan untuk membentuk selokan baru atau lama, sesuai garis dan
kelandaian yang ditunjukkan pada gambar potongan memanjang yang
disetujui dan sesuai profil yang ditunjukan pada gambar tipe selokan atau
sebagaiman diperintahkan oleh Direksi Teknik. Setelah ada persetujuan
Direksi Teknik tentang formasi Selokan yang disiapkan, Pasangan batu harus
dipasang seperti yang ditentukan dalam kontrak.
Seluruh bahandari hasil galian harus dibuang dari selokan sekurang –
kurangnya pada jarak 10 m hingga tidak ada bahan yang berlebihan yang
akan masuk kembali kedalam selokan yang telah digali, di kemudain
hari.
g. Pengaman Saluran Air yang ada.
Sungai atau kanal yang berbatasan degan pekerjaan dari kontrak ini, tidak
boleh diganggu tanpa persetujuan Direksi Teknik. Jika Galian atau
Pengerukan pada dasar sungai tidak dapat dihindari untuk pelaksanaan yang
layak dari pekerjaan. Kontraktor harus menimbun kembali seluruh galian
sedemikian rupa hingga ke permukaan tanah asli atau dasar sungai dengan
material yang disetujui direksi Teknik, setelah pekerjaan selasai.
PASAL 3
PEKERJAAN PEMBERSIHAN, SELESAI DAN TAMBAHAN
1. PEKERJAAN PEMBERSIHAN
Pembersihan Selama Pelaksanaan
a. Pihak kontraktor harus melaksanakan pembersihan rutin lokasi daerah dari
tumpukan-tumpukan bahan sisa, sampah dan kotoran lainnya.
b. Menjamin bahwa sistem drainase terbebas dari kotoran.
c. Menjaga kebersihan secara teratur, rambu-rambu lalu lintas dan sejenisnya.
d. Siapkan di daerah kerja tempat-tempat sampah untuk pengumpulan bahan- bahan
sisa, kotoran dan sampah sebelum dibuang.
2. PEMBERSIHAN AKHIR
a. Semua sisa bahan, setelah pekerjaan selesai harus diangkut keluar lokasi.
b. Setelah pekerjaan dinyatakan selesai maka semua bangunan baru yang kotor
harus dicuci dan diberishkan.
c. Semua macam pekerjaan telah diselesaikan sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
3. PEKERJAAN SELESAI
Pekerjaan dianggap selesai jika :
a. Pembersihan daerah milik jalan (damija) telah selesai dikerjakan
b. Pekerjaan telah diperiksa secara bersama oleh direksi pekerjaan sesuai
ketentuan yang berlaku.
4. PEKERJAAN TAMBAHAN
a. Selain rencana kerja dan syarat-syarat ini maka semua ketentuan administrasi,
pemeriksaan bahan, mutu serta ketentuan lain dari pemeriksaan yang menyangkut
pelaksanaan bahan mutu pekerjaan ini termasuk pula sebagai syarat-syarat yang
harus dipenuh dan ditaati.
b. Semua akibat yang timbul dari pelaksanaan pekerjaan yang keliru/kelalaian
kontraktor adalah menjadi tanggung jawab kontraktor.
c. Biaya pemeliharaan dan sejenisnya sampai bangunan diserahkan untuk
kedua kalinya menjadi tanggungan rekanan.
PASAL 4
P E NU TUP
1. Hal-hal yang belum diatur dalam Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) ini, akan diatur
dalam SPK.
2. Semua batasan (definisi) dan ketentuan-ketentuan dalam RKS ini berlaku pula untuk
kontrak.
3. RKS ini merupakan dokumen lelang yang tidak terpisahkan dengan SPK