Anda di halaman 1dari 1

OPINI MENGENAI PEMILU 2019 YANG BERKUALITAS DAN BERMORALITAS

Pemilu 2019, yang digelar untuk memilih presiden, wakil presiden serta anggota
legislative akan digelar serentak pada 17 April 2019 ini. Berbagai persiapan telah dilakukan
untuk menyambut pergelaran pesta demokrasi lima tahunan itu. Namun berbagai persoalan
muncul, bahkan sebelum Komisi Pemilihan Umum (KPU) membuka pendaftaran administrasi
partai peserta pemilu pada awal Oktober lalu.

Untuk mewujudkan Pemilu ramah, pasal 280 UU No.7 tentang Pemilu sudah memberi
batasan terkait larangan dalam Pemilu. Apabila rambu-rambu ini dilangar dapat menjadi sebab
hilangnya aspek keramahan. Selain menimbulkan akibat hukum yang diancam sanksi pidana.

Diantaranya yaitu mempersoalkan dasar negara Pancasila. Aktivitas politik apapun terkait
suksesi Pemilu 2019 tidak boleh ada yang mempersoalkan dasar negara Pancasila. Karena
Pancasila merupakan consensus akhir para pendiri bangsa yang sudah sangat tepat.

Pada pesta demokrasi kali ini hendaknya publik merayakannya dengan sebaik-baik
perayaan. Tentukan pilihan berdasarkan dengan hati nurani yang bersih tanpa ada rasa paksaan
dalam diri. Gagasan, ide, visi dan misi serta rekam jejak dan prestasi jangan pernah dilupakan
dan selalu dijadika sebagai pedoman untuk kehidupan 5 tahun yang akan datang dan seterusnya.
Jauhi segala macam polemik yang ada serta praktik politik curang yang dilakukan oleh elit-elit
politik. Elit politik pun juga harus menghentikan praktik politik praktis yang sangat merugikan
sang pemilih.

Untuk pemilu yang berkualitas, butuh sinergitas dari seluruh pihak yang bersangkutan.
Hentikan adu sensasi di antara elit politik yang taka da sangkut pautnya dengan kesejahteraan
rakyat. Mulailah dengan kampanye sehat yang dapat mencerdaskan publik tanpa ada retorika
saling menjatuhkan.

Pilihan boleh berbeda, tapi persatuan harus tetap dijaga karena kita semua saudara. Yang
salah bukan lah pilihan yang berbeda tapi orang yang tak ingin ada perbedaan tapi orang yang
tak ingin ada perbedaan dalam pilihan. Disini penulis mengajak untuk bersama-sama menjadi
pemilih yang cerdas agar mewujudkan pemilihan umum yang berkualitas.

Pilihan boleh berbeda, tapi persatuan harus tetap dijaga karena kita semua saudara. Yang
salah bukanlah pilihan yang berbeda tapi orang yang tak ingin ada perbedaan dalam pilihan.
Disini penulia mengajak untuk bersama-sama mnjadi pemilih yang cerdas agar mewujudkan
pemilihan umum 2019 berkualitas dan bermoralitas.

Nama : Nadia Junesti

Nim : 1609114210

Tugas : Partai Politik dan Lembaga Perwakilan

Anda mungkin juga menyukai