Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN PENDAHUAN NIFAS

A. Pengertian Nifas
Masa nifas (peurperium) adalah pulihnya kembali mulai dari partus atau persalinan
selesai sampai alat – alat kandungan kembali seperti sebelum hamil, lamanya 6 – 8 minggu
(Sinopsis Obstetri).
Masa nifas adalah masa segera setelah kelahiran sampai 6 minggu. Selama masa ini ,
saluran reproduktif anatominya kembali ke keadaan tidak hamil yang normal. (Obstetri William).
B. Periode Masa Nifas
1. Puerperium dini : Yaitu kepulihan dimana ibu telah diperbolehkan berdiri dan berjalan –
jalan
2. Puerperium intermedial : Yaitu Kepulihan menyeluruh alat–alat genetalia yang lamanya 6–
8 minggu
3. Remote Puerperium : Yaitu waktu yang diperlukan untuk putih dan sehat sempurna
terutama bila selama hamil atau waktu persalinan mempunyai komplikasi. (Sinopsis
Obstetri)
C. Inovasi Alat-Alat Kandungan
1. Uterus : Secara berangsur-angsur menjadi kecil (involusi) sehingga akhirnya kembali seperti
sebelum hamil. TFU dan berat uterus menurut masa involusi
Involusi TFU Berat uterus
Bayi lahir Setinggi pusat 1000 gram
Uri lahir 2 jari bawah pusat 750 gram
1 minggu Pertengahan pusat symphisis 500 gram
2 minggu Tidak beruba diatas symphisis 350 gram
6 minggu Bertambah kecil 50 gram
8 minggu Sebesar normal 30 gram

2. Bekas Implantasi Uri : Placenta bed mengecil karena kontraksi dan menonjol ke kovum uteri
dengan diameter 7,5 cm. sesudah 2 minggu menjadi 3,5 cm pada minggu keenam 2,4 cm dan
akhirnya pulih.
3. Perubahan pembuluh darah : Pembuluh darah yang besar menjadi mengecil dalam nifas
karena setelah persalinan sudah tidak dibutuhkan lagi peredaran darah yang banyak.
4. Perubahan pada cervix dan vagina : Beberapa hari setelah persalinan ostium externum dapat
dilalui oleh 2 jari pinggir” tidak rata tapi retak-retak karena robekan dalam
persalinan. Vagina yang sangat di regang waktu persalinan lambat laun mencapai ukuran
yang normal. Pada minggu ke-3 post partum rugae mulai nampak kembali.
5. Dinding perut dan peritoneum : Setelah persalinan dinding perut longgar karena diregang
begitu lama, tetapi biasanya pulih kembali dalam 6 minggu
6. Saluran kencing : Dinding kandung kencing memperlihatkan oedema dan hyperaemia.
kadang-kadang oedema dari trgonum, menimbulkan obstruksi dari urethra sehingga terjadi
retensia urine kandung kencing dalam puerperium kurang sensitif dan kapasitasnya
bertambah sehingga kandung kencing penuh atau sesudah masih tinggal urine residual. Sisa
urine ini memudahkan terjadinya infeksi. Dilatasi akan normal kembali dalam waktu 2
mingu.
7. Laktasi : Keadaan buah dada pada 2 hari sama dengan keadaan dalam kehamilan. Pada waktu
ini buah dada belum mengandung suatu. Melainkan colostrum, yaitu cara yang berwarna
kuning.
8. Luka-luka : Pada jalan lahir bila tidak disertai infeksi akan sembuh dalam 6-7 hari
9. Rasa sakit : Yang disebut after pains (merica atau mules) disebabkan kontraksi
rahim, biasanya berlangsung 2-4 hari pasca persalinan. Bila terlalu mengganggu dapat
diberikan obat-obat anti sakit dan anti mules.
10. Lochea : Adalah cairan secret yang berasal dari lovum uteri dan vagina dalam masa nifas
a. Lochea Rubra (cruenta) : Berisi darah segar dan sisa-sisa selaput ketuban, sel-sel desidua,
vernik, caseosa lanugo dan meconium selama 2 hari pasca persalinan.
b. Lochea Sanguinolenta : Berwarna merah kuning berisi darah dan lendir, hari ke 3-7 pasca
persalinan
c. Lochea serosa : Berwarna kuning, cairan tidak berdarah lagi,
d. Lochea alba : Cairan putih, setelah 2 minggu
e. Lochea Purulenta : Terjadi infeksi, keluar cairan seperti nanah berbau busuk
f. Lochiostosis : Lochea tidak lancar keluarnya
11. Serviks : Setelah persalinan, bentuk servik agak mengaga. Konsistensinya lunak, kadang-
kadang terdapat perlukaan “kecil, setelah bayi lahir, tangan masih bisa masuk rongga rahim,
setelah 2 jam dapat dilalui untuk 2-3 jari dan setelah 7 hari hanya dapat dilalui 1 jari
12. Ligamen-ligamen : Ligament-ligamen dan diafragma pelvis yang meregang pada waktu
persalinan, setelah bayi lahir, secara berangsur-angsur menjadi ciut dan pulih kembali
sehingga tidak jarang uterus jatuh kebelakang dan menjadi retrofleksi karena ligamentum
ratundum menjadi kendor. (Sinopsis Obstetri,1998:116)
D. Perawatan Pasca Persalinan
1. Mobilisasi dini (early mobilization) : Ibu nifas sudah diperbolehkan bangun dari tempat tidur
24-48 jam PP boleh segera miring ke kanan dan ke kiri setelah 2 jam melahirkan hari ke 2
duduk, ke 3 jalan-jalan. Keuntungan dari mobilisasi.
a. Melancarkan pengeluaran lochea. Mengurangi infeksi puerperium
b. Mempercepat involusi alat kandungan
c. Melancarkan fungsi alat gastrointestinal dan alat perkemihan
d. Meningkatkan kelancaran peredaran darah, sehingga mempercepat fungsi Asi dan
pengeluaran sisa metabolisme.
2. Rawat gabung : Perawatan ibu dan bayi dalam satu ruangan bersama-sama sehingga ibu bisa
lebih banyak memperhatikan bayinya, segera dapat memberikan Asi sehingga kelancaran
pengeluaran Asi lebih terjamin.
3. Pemeriksaan Umum : Kesadaran penderita , Keluhan yang terjadi setelah persalinan
4. Pemeriksaan Khusus
a. Fisik : tekanan darah, nadi dan suhu
b. Fundus uteri : TFU, kontraksi uterus
c. Payudara : putting susu, pembengkakan atau stowing ASI pengeluaran ASI
d. Pertun lochea : lochea rubra, lochea sanguilenta
e. Luka jahitan apisiotomi : apakah baik atau terbuka, apakah ada tanda – tanda infeksi
(kolor, dolor, fungsiolesa dan pernanahan)
5. Pemulangan parturien dan pengawasan ikatan: Parturien dengan persalinan berjalan lancar
dan spontan dapat dipulangkan setelah mencapai keadaan baik dan tidak ada keluhan.
Parturien dipulangkan setelah 2-3 hari dirawat.
Nasehat yang perlu diberikan saat pemulangan:
a. Diet: makanan harus bermutu, bergizi, dan cukup kalori
b. Miksi: hendak-hendak dapat dilakukan sendiri secepatnya. Bila kandun g kemih
penuh dan wanita sulit kencing, sebaiknya dilakukan kateterisasi
c. Defekasi: buang air harus dilakukan 3-4 hari pasca persalinan
d. Perawatan payudara: dimulai sejak hamil supaya putting susu lemas, tidak keras dan
kering sebagai perscapan menyusui bayinya.
e. Laktasi: bila bayi mulai disusui, isapan putting susu merupakan rangsangan psikis
yang secara reflektoris mengakibatkan oksitosin dikeluarkan oleh hipofise produksi
Asi akan > banyak.
g. Kebersihan diri
h. Istirahat
i. Latihan
Nasihat untuk ibu postnatal:
a. Fisioterapi postnatal sangat baik bila diberikan
b. Sebaiknya bayi disusui
c. Kerjakan gymnastic sehabis bersalin
d. Untuk kesehatan ibu, bayi dan keluarga sebaiknya melakukan kb.
e. Bawalah bayi anda untuk memperoleh imunisas

Anda mungkin juga menyukai