“PLANET BUMI”
17 503 004
JURUSAN FISIKA
2019
KATA PENGANTAR
Segala syukur dipanjatkan kepada Allah Bapa karena kasihNya yang begitu
luar biasa melalui Kristus Yesus sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas
darahNya. Maka dari itu kritik dan saran yang membangun akan sangat membantu
bagi penulis dalam memperbaiki makalah ini sehingga boleh bermanfaat dalam
pembelajaran.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN
1.3 Tujuan 2
1.4 Manfaat 2
2.3 Presipitasi 8
2.5 Infiltrasi 12
2.6 Limpasan 17
3.1 Kesimpulan 23
3.2 Saran 23
DAFTAR PUSTAKA 24
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Beratus ribu tahnu, manusia belajar untuk beradaptasi pada siklus dan ritme
planet yang ditinggalinya. Memagami lingkungan kita menjadi hal yang sangat
dan perubahannya sangat terbatas, titik terbaik ada pada puncak gunung atau
datarang tinggi.
Sejak 1960an, kita telah melihat planet kita, bola kecil biru, berada pada
kehampaan ruang angkasa yang gelap seperti gambar yang ditangkat Internationa
dramatis.
angkasa, adalah lebih berharga dan menarik. Tapi eksplorasi angkasa melakukan
lebih dalam hal kita memahami bumi. Kita mejajah bulan memetakkan permukaan
1
planet lain. Setiap objek di tata surya adalah bagian dari perekaman awal planet dan
memetakkan bentuk lahan dan struktur, batu yang di bawah lantai laut yang sangat
gelombang seismic, menghitung panas yang keluar dari bumi dan menghitung pulsa
medan magnetic. Dan kita menemukan bagaimana bagian dalam Bumi mengocok
belum terarah seperti bagaimana Bumi beroperasi seperti perubahan konstan sistem
dinamis. Mengenal keistimewaan yang membuat Bumi menjadi unik di tata surya.
2) Apa yang dimaksud dengan lapisan paling luar dan lapisan dalam bumi?
1.3 Tujuan
Surya
1.4 Manfaat
Bumi
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Bumi berada di lingkup tata surya. Sebuah sistem di mana Matahari menjadi
pusat pergerakan objek ruang angkasa seperti planet, meteoroid, satelit planet,
komet dan benda kosmis lainnya. Planet yang terdiri atas planet dalam dan planet
luar.
Planet dalam yang terdiri dari Merkurius, yang teridiri dari permukaan
berkawah; Venus yang sangat panas, atmosfer yang sangat tebal akan karbon
dioksida dan beberapa gunung api; Bumi, dengan lautan dingin, pusaran awan dan
lahan yang berwarna-warni; dan Mars dengan tebing yang besar, gunung api yang
besar, dan palung yang kering. Planet luar yang teridiri dari Jupiter, Saturnus,
Uranus dan Neptunus, bola gas raksasa, juga dengan memiliki cincin serta berlusin
satelit yang sebagian besar terbuat dari es. Pluto yang disebut planet kerdil juga,
3
Bumi dari persepektif planet, adalah planet biru kecil yang bermandikan
lapisan awan putih dan cairan air. Banyak besaran air berada pada pergerakan stabil,
pada laut, udara (uap yang tak terlihat dan terkondensasi sebagai awan), dan pada
daratan.
Bumi berada pada jarak yang tepat dari Matahari, yang membuat temperatur
Matahari menjadikan air berbentuk cair, padat dan gas. Air tersebut terdapat pada
hidrosfer. Jika Bumi lebih dekat, air akan menjadi uap, jika jauh, lautan akan
membeku. Namun bagaimanpun, sangat banyak air yang membuat Bumi unik dari
planet lain di tata surya. Siklus Hidrologi yang terjadi di Bumi membuat air menjadi
tetap “muda”.
Sifat lain dari Bumi adalah dinamis. Bagian dalam dan permukaan terus-
menerus berubah sebagai hasil dari panas dari dalam. Sebagian besar panas Bumi
Panas dari dalam Bumi membuat pergerakan lambat pada planet. Lapisan kaku
yang di luar, retak menjadi beberapa pecahan atau lempeng. Selama milyaran tahun,
pergerakan lempeng telah membuat cekungan samudera dan benua. Panas bumi
4
juga merubah bentuk lapisan luar Bumi, membuat gempa bumi, pegunungan, dan
akitivitas vulkanik.
gambaran istimewa yang membuat Bumi menjadi unik. Atmosfer yang tipis, gas
Bahkan bagian biosfer, yang termasuk hal-hal yang hidup, terlihat dari luar angkasa
seperti hujan hijau gelap tropis di ekuator Afrika. Litosfer, bagian padat dari Bumi
a. Atmosfer
atmosfer. Meski sampul gas membentuk fraksi yang sangat kecil dari
massa planet (kurang dari 0,01%), dia akan secara khsus signifikan karena
bergerak dengan mudah dan terus menerus berinteraksi dengan lautan dan
tanah.
Pola sirkulasi udara dapat dilihat dengan jelas dari bentuk dan
orientasi dari awan. Awalnya, pola-pola yang ada terlihat abstrak, namun
Atmosfer kita unik di tata surya. Terdiri dari 78% nitrogen, 21%
oksigen dan jumlah kecil gas lainnya seperti karbon dioksida (0,035%)
dan uap air. Pada awalnya, bumi terdiri dari banyak karbon dioksida dan
uap air. Dan sekarang terjadi seperti saat ini, karena tumbuhan yang
5
berevolusi, hasil dari fotosintesis mengubah karon dioksida menjadi
oksigen.
1) Troposfer
Troposfer menyatakan bahwa lapisan ini merupakan lapisan yang
paling bawah. Dari permukaan laut Lapisan Troposfer ini menyelubungi
bumi hingga setebal ± 12 km. Tinggi troposfer di daerah tropis 20 km
sedangkan di daerah kutub 8 km dan hampir semua uap air yang
terkandung di udara terdapat pada troposfer. Seperti peristiwa yang
terjadi di lapisan ini pada kehidupan sehari-hari yaitu : angin, embun,
hujan, salju, dan awan. Di trposfer ini juga terdapat gejala cuaca seperti
awan, petir, topan, badai, dan hujan.
Pada lapisan ini terjadi penurunan suhu akibat sedikit menyerap
radiasi gelombang pendek dari matahari. Namun sebaliknya, pada
permukaan tanah akan memberikan panas melalui konduksi, konveksi,
kondensasi, dan sublimasi yang di lepaskan oleh uap air atmosfer.
2) Stratosfer
Lapisan ini letaknya di atas lapisan troposfer dan memiliki
ketinggian 12-50 km. Di ketinggian 35 km suhu temperaturnya +400C,
pada ketinggian 50 km temperaturnya +400C, pada ketinggian 50 km
temperaturnya +500C, dan pada ketinggian 80 km temperaturnya -700C.
Lapisan ini memiliki lapisan ozon yang berfungsi untuk melindungi bumi
karena menolak sinar ultra violet yang dengan kadar tinggi dapat
merusak kadar jasad hidup. Pada stratosfer mempunyai dua lapisan
molekul gas tipis yang tidak dimiliki troposfer. Pada lapisan bawah
stratosfer terdapat bahan sulfat yang mengakibatkan terjadinya hujan.
3) Mesosfer
Lapisan ini terletak di atas lapisan stratosfer yang memliki
ketinggian 50-80 km di atas permukaan bumi. Dari pancaran sinar ultra
violet lapisan ini terionisasi sehingga terjadi aliran listrik yang kuat.
6
Untuk itu dalam komunikasi radio lapisan ini sangat penting karena
sebagai pemantul gelombang radio. Dibagian atas mesosfer dibatasi oleh
mesopause, yaitu lapisan di dalam atmosfer yang paling rendah, kira-kira
– 1000C.
4) Thermosfer
Lapisan ini merupaka lapisan atmosfer yang paling luar dan
memiliki ketinggian 85-300 dari permukaan bumi. Ditandai dengan
kenaikan suhu yang berkisar dari -1000 C sampai ratusan bahkan ribuan
derajat celcius. Menurut (Soegimo & Ruswanto, 2009) menjelaskan
bahwa bagian atas yang terdapat pada thermosfer merupakan sumber
panas dengan molekul-molekul yang dapat menyerap radiasi ultraviolet
dari matahari.
5) Eksosfer
Lapisan ini merupan lapisan untuk terjadinya gerak anatom yang
bahwa eksosfer merupakan lapisan yang paling jauh dari bumi. Pada
lapisan ini pengaruh gravitasi berat dan bumi sangat minim, serta meteor
7
b. Hidrosfer
Hidrosfer adalah seluruh massa air pada permukaan planet kita. Air
danau, arus sungai, bawah tanah dan gletser. Jadi Bumi disebut sebagai
“Planet Air”.
Massa air yang yang banyak membuat Bumi menjadi unik. Air
membuat kehidupan berevolusi dan subur. Semua pola cuaca, iklim, curah
hujan dan jumlah karbon dioksida di atmosfer adalah dampak hasil dari
air di lautan. Hidrosfer ada pada pergerakan konstatm air menguap dari
salju, kembali ke sungai, gletser dan air bawah tanah. Sebagaimana air
permukaan bumi.
c. Biosfer
8
2.3 Pr
Presipitasi adalah nama umum dari uap yang mengkondensasi dan jatuh ke
tanah dalam rangkaian proses siklus hidrologi. Jumlah presipitasi selalu dinyatakan
Salju, hujan es dan lain-lain juga dinyatakan dengan dalamnya (seperti hujan)
presipitasi tahunan lebih dari 450 mm. Jika presipitasi kurang dari 300 mm, maka
Derajat curah hujan biasanya dinyatakan oleh jumlah curah hujan dalam suatu
satuan waktu dan disebut intensitas curah hujan. Biasanya satuan yang digunakan
adalah mm/jam. Jadi intensitas curah hujan berarti jumlah presipitasi/curah hujan
dalam waktu relatif singkat (biasanya dalam waktu 2 jam).Intensitas curah hujan
ini dapat diperoleh/dibaca dari kemiringan kurva (tangens kurva) yang dicatat oleh
9
Ukuran butir-butir hujan adalah berjenis-jenis. Nama dari butir hujan
tergantung dari ukurannya. Dalam meteorologi, butir hujan dengan diameter lebih
dari 0,5 mm disebut hujan dan diameter antara 0,50 - 0,1 mm disebut gerimis
(drizzle).
Makin besar ukuran butir hujan itu, makin besar kecepatan jatuhnya.
Kecepatan yang maksimum adalah kira-kira 9,2 m/s. Tabel 2-4 menunjukkan
Peristiwa air atau es menjadi uap dan naik ke udara disebut penguapan dan
rumput, persawahan, hutan dan lain-lain. Penguapan ini terjadi pada tiap keadaan
suhu, sampai udara di atas permukaan menjadi jenuh dengan uap. Tetapi kecepatan
dan jumlah penguapan tergantung dari suhu, kelembaban, kecepatan angin dan
tekanan atmosfer.
10
Hubungan antara penguapan dan kelembaban (humidity): Hubungan antara
Mitscherlich:
di mana:
𝑉 = jumlah penguapan dalam 24 jam (mm)
𝐷 = selisih kejenuhan (saturation difference)
di mana:
𝑉 = kecepatan penguapan (jumlah yang menguap dalam satuan waktu)
𝐶 = sebuah tetapan yang ditentukan oleh alat ukur penguapan, di tempat
yang disinari matahari atau tempat yang ternaung
𝛼 = koefisien pengembangan volume yakni 1/271
𝑡 = suhu (℃)
𝑣 = kecepatan angin (mm/detik)
𝑃𝑤 = tekanan maksimum uap di permukaan air pada suhu 𝑡℃ (mb)
𝑝 = tekanan uap pada saat pengamatan pada suhu 𝑡℃
transpirasi yang diperlukan untuk menghasilkan I gram bahan kering disebut laju
transpirasi dan dinyatakan dalam gram. Di daerah yang lembab, banyaknya adalah
11
kira-kira 200 sampai 600 gram dan untuk daerah kering kira-kira dua kali sebanyak
itu.
evapotranspirasi atau kebutuhan air (consumptive-use). Jika air yang tersedia dalam
lebih sulit dari pada faktor-faktor yang mempengaruhi evaporasi maka banyaknya
rencana irigasi dan merupakan proses yang penting dalam siklus hidrologi.
Blaney.
𝑈 =𝑘∙𝑓 (2.4)
12
𝑡 = suhu udara rata-rata bulanan (℉)
2.5 Infiltrasi
limpasan permukaan atau inflltrasi. Hal ini tergantung dari besar kecilnya
tergantung dari kondisi sungai itu. Kondisi daerah pengaliran yang menjadi
sumber aliran sungai, sangat mernpengaruhi stabilitas dan variasi debit sungai.
sungai itu sudah tentu besar dan debit air rendah adalah kecil. Jika daerah
pengaliran itu terdiri dari daerah berpasir dengan permeabilitas yang tinggi, dan
jika tidak terdapat lapisan yang impermeabel di atas permukaan air tanah, maka
Proses masuknya air hujan ke dalam lapisan permukaan tanah dan turun ke
permukaan air tanah disebut infiltrasi. Air yang menginfiltrasi itu pertama-tama
intensitas curah hujan. Akan tetapi setelah mencapai limitnya, banyaknya infiltrasi
akan berlangsung terus sesuai dengan kecepatan absorbsi maximum setiap tanah
bersangkutan.
13
Kecepatan inflltrasi yang berubah-ubah sesuai dengan variasi intensitas
curah hujan umumnya disebut laju infiltrasi. Laju infiltrasi maximum yang terjadi
pada suatu kondisi tertentu disebut kapasitas infiltrasi (l). Kapasitas infiltrasi itu
adalah berbedabeda menurut kondisi tanah. Pada tanah yang sama kapasitas
infiltrasi berubah-ubah karena dipengaruhi oleh kelembaban tanah dan udara yang
(l) Dalamnya genangan di atas permukaan tanah dan tebal lapisan yang
jenuh
disebabkan oleh gravitasi yang bekerja pada air itu. Mengingat ruang-ruang
lapisan tanah di dekat permukaan telah jenuh, maka air itu jatuh melalui pipa-pipa
halus yang panjangnya sama dengan tebal lapisan yang jenuh (l). Tekanan air
yang bekerja di ujung atas setiap pipa halus itu adalah sama dengan dalamnya
genangan air (D). Jadi jumlah tekanan yang mengakibatkan aliran adalah (D + l).
Tetapi mengingat air yang mengalir melalui pipa-pipa halus itu menemui tahanan
(gaya geser) yang sebanding dengan l, maka infiltrasi hampir tidak berubah.
Variasi l mempengaruhi gaya luar air yang jatuh dan jika besar dibandingkan
dengan D maka tahanan terhadap air yang jatuh adalah besar. Tetapi jika D dan l
sama, maka pada permulaan curah hujan, air mudah masuk ke dalam tanah karena
gaya luar adalah besar jika dibandingkan dengan tahanan itu. Inilah salah satu
14
sebabnya mengapa pada permulaan curah hujan kapasitas infiltrasi tanah itu (f)
relatif besar.
infiltrasi. Potensial kapiler bagian bawah lapisan tanah yang menjadi kering (oleh
evaporasi) kurang dari kapasitas menahan air normal akan meningkat jika lapisan
teratas dibasahi oleh curah hujan. Peningkatan potensial kapiler ini, bersama-sama
potensial kapiler akan menjadi kecil. Pada waktu yang bersamaan kapasitas
infiltrasi pada permulaan curah hujan akan berkurang tiba-tiba, yang disebabkan
oleh pengembangan bagian koloidal dalam tanah. Jadi kelembaban tanah itu
Permukaan tanah yang terdiri dari lapisan bercampur lempung.akan menjadi sangat
impermeabel oleh pemampatan butir-butir hujan itu. Tetapi tanah pasiran tanpa
bahan-bahan yang lain tidak akan dipengaruhi oleh gaya hujan itu.
di atas permukaan tanah. Jika infiltrasi terjadi maka bahan halus akan masuk ke
15
dalam tanah bersama air itu. Bahan-bahan ini akan mengisi ruang-ruang dalam
tanah yang mengakibatkan penurunan kapasitas infiltrasi. Hal ini merupakan juga
Pada bagian lalu lintas orang atau kendaraan, permeabilitas tanah berkurang
karena struktur butir-butir tanah dan ruang-ruang yang berbentuk pipa yang halus
Lubang dalam tanah yang digali oleh binatang-binatang yang kecil dan
Akan tetapi mengingat jenis tanah ini sangat pekak terhadap gaya pemampatan
curah hujan maka seringkali harga/itu tiba-tiba berkurang selama curah hujan.
(7) Tumbuh-tumbuhan
tanah dari gaya pemampatan curah hujan, tetapi juga lapisan humus yang terjadi
Pada tanah yang bercampur lempung yang tidak tertutup dengan tumbuh-
dengan bahan-bahan halus. Tetapi jika tanah itu ditutupi dengan lapisan daun-
daunan yang jatuh, maka lapisan itu mengembang dan menjadi sangat permeabel.
Kapasitas infiltrasinya adalah beberapa kali iebih besar dari pada effekjems tanah.
16
(8) Udara yang terdapat dalam tanah
Pada tanah yang sangat datar, infiltrasi yang teriadi .l"ngan kecepatan yang
sama akan diperlambat oleh udara yang tertekan, Karena afi yang masuk
Umpamanya permukaan tanah dan permukaan air tanah itu sejajar dan air
yang masuk membentuk sebuah bidang yang sama tebal, maka dalamnya (d) yang
dapat dicapai oleh bidang infiltrasi dari permukaan tanah, dapat ditentukan oleh
2.6 Limpasan
Aliran sungai itu tergantung dari berbagai faktor secara bersamaan. Pada
oleh curah hujan dan elemen-elemen daerah pengaliran yang menyatakan sifat-sifat
sebagai berikut:
17
Pengaruhnya terhadap limpasan sangat berbeda, yang tergantung pada jenis
presipitasinya yakni hujan atau salju. Jika hujan maka pengaruhnya adalah langsung
dan hidrograf itu hanya dipengaruhi intensitas curah hujan dan besarnya curah
hujan.
kapasitas infiltrasi. Jika intensitas curah hujan melampaui kapasitas infiltrasi, maka
intensitas curah hujan. Akan tetapi, besarnya peningkatan limpasan itu tidak
sebanding dengan peningkatan curah hujan lebih, yang disebabkan oleh effek
Di setiap daerah aliran terdapat suatu lamanya curah hujan yang kritis. Jika
lamanya curah hujan itu kurang dari lamanya yang kritis, maka lamanya limpasan
itu praktis akan sama dan tidak tergantung dari intensitas.curah hujan. Jika lamanya
curah hujan itu lebih panjang, maka lamanya limpasan permukaan itu juga menjadi
sedang-
pengaliran itu sama dan umpamanya jumlah curah hujan itu sama, maka curah
18
hujan yang distribusinya merata yang mengakibatkan debit puncak yang minimum.
Banjir di daerah pengaliran yang besar kadang-kadang terjadi oleh curah hujan lebat
yang distribusinya merata, dan sering kali terjadi oleh curah hujan biasa yang
pengaliran yang kecil, debit puncak maksimum dapat terjadi oleh curah hujan lebat
dipengaruhi oleh distribusi curah hujan, maka untuk skala penunjuk faktor ini
maksimum dibagi harga curah hujan rata-rata di daerah pengaliran itu. Jadi curah
tanah dalam daerah pengaliran itu. Daerah hutan yang ditutupi tumbuh-tumbuhan
infiltrasinya yang besar. Jika daerah hutan ini dijadikan daerah pembangunan dan
dengan kecepatan yang tinggi yang akhirnya dapat mengakibatkan banjir yang
2) Daerah pengaliran
19
Jika semua faktor-faktor termasuk besarnya curah hujan, intensitas curah
hujan dan lain-lain itu tetap, maka limpasin itu (yang dinyatakan dengan dalamnya
air rata-rata) selalu sama, dan tidak tergantung dari luas daerah pengaliran.
Berdasarkan assumpsi ini, mengingat aliran per satuan luas itu tetap, maka
hidrograf itu adalah sebanding dengan luas daerah pengaliran itu. Akan tetapi,
sebenarnya makin besar daerah pengaliran itu, makin lama limpasan itu mencapai
tempat titik pengukuran. Jadi, panjang dasar hidrograf debit banjir itu menjadi lebih
besar dan debit puncaknya berkurang. Salah satu sebab dari pengurangan debit
puncak ialah hubungat antara intensitas curah hujan maksimum yang berbanding
balik dengan luas daerah hujan itu. Berdasarkan assumsi tersebut di atas, curah
hujan itu dianggap merata. Akan tetapi mengingat intensitas curah hujan maksimum
yang kejadiannya diperkirakan terjadi dalam frekwensi yang tetap menjadi lebih
kecil sebanding dengan daerah pengaliran yang lebih besar, maka ada pemikiran
bahwa puncak banjir akan menjadi lebih kecil. Seperti telah dikemukan di atas,
debit banjir yang diharapkan per satuan daerah pengaliran itu adalah berbanding
balik dengan daerah pengaliran jika karakteristik-karakteristik yang lain itu sama.
Tetapi kzrli ini adalah aneh karena luas daerah tidak menghasilkan penstiwa yang
disebut di atas ini. Tetapi jika faktor-faktor lain yang berbeda maka akan terjadi
Corak, elevasi, gradien, arah dan lainJain dari daerah pengaliran mempunyai
pengaruh terhadap sungai dan hidrologi daerah pengaliran itu. Corak daerah
20
terhadap lebar rata-rata daerah pengaliran. Jika faktor bentuk menjadi lebih kecil
dengan kondisi skala daerah pengaliran yang sama, maka hujan lebat yang merata
akan berkurang dengan perbandingan yang sama sehingga sulit akan terjadi banjir.
Elevasi daerah pengaliran dan elevasi rata-rata mempunyai hubungan yang penting
adalah salah satu faktor penting yang mempengaruhi waktu mengalirnya aliran
hubungan langsung terhadap debit banjir. Arah daerah pengaliran itu mempunyai
limpasan itu sangat dipengaruhi oleh jenis tanah daerah pengaliran itu. Juga
adanya daerah pengaliran yang tidak langsung, drainasi buatan dan lain-lain. Untuk
21
mempelajari puncak banjir, debit air rendah, debit rata-rata dan lainJain, diperlu kan
22
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Siklus Hidrologi adalah siklus perpindahan air yang terjadi secara terus-
menerus. Air tersebut berpindah dengan cara air yang menguap atau disebut
evaporasi dari air laut atau air tawar, lalu uap yang mengkondensasi menjadi cair
atau padat dan jatuh atau disebut juga presipitasi, masuk ke dalam tanah atau
infiltrasi ataupun hanya di sungai maupun laut kemudia mengalami limpasan atau
aliran air.
3.2 Saran
Konsep siklus air harus dikuasai apabila kita ingin menguasai hidrologi secara
keseluruhan. Dan konsep ini juga harus dimanfaatkan untuk kelangsungan sehari-
hari dan diabdikan untuk masyarakat dalam memanfaatkan air secara maksimal dan
23
DAFTAR PUSTAKA
Lahan di Daerah Sukoharjo Melali Citra Landsat Tahun 1997 dengan Tahun
IPB, Bogor.
24