Saluran pertama dari pertahanan fisiologi, Pada pandangan pertama mungkin tampak
terutama untuk partikel besar, terdiri dari mengejutkan, tidak diragukan lagi menelan
rangkaian refleks saraf yang kuat, yang pertama merupakan refleks yang paling penting yang
adalah bersin. Bersin merupakan refleks mencegah benda asing memasuki saluran
terkoordinasi yang mengeluarkan benda asing pernapasan. Kepentingannya digarisbawahi
yang menetap di hidung. Bersin dipicu oleh oleh fakta bahwa menelan merupakan salah
iritasi reseptor di mukosa nasal. Perangsang satu refleks pertama untuk berkembang di janin
tersebut dapat berupa masalah partikel yang dan salah satu yang terakhir untuk menghilang
mengaktifkan mechanoreceptors atau bahan saat general anaesthesia. Menelan dibahas
kimia seperti ammonia atau histamine (jika secara detail di bab 9. Bagaimanapun pada
mukosa terangsang) yang mengganggu konteks pernapasan ini menjadi waktu yang
chemoreceptors. Volume besar mukosa nasal tepat untuk mengingatkan diri kita bahwa
yang memproduksi pada ISPA juga dapat menelan biasanya diingat sebagai sesuatu yang
memicu bersin. berkaitan dengan perpindahan liquid dan semi-
Rambut-rambut kaku di hidung tidak solid dari mulut menuju perut, respon menelan
hanya menjebak partikel secara fisik, tetapi terkoordinasi secara refleks menutup bagian
juga bertindak sebagai pengangkat yang belakang hidung dan jalan masuknya trakea
memperkuat efek dari partikel yang hinggap. untuk mencegah masuknya cairan tubuh ke area
Menekuk rambut-rambut terebut secara kuat yang rentan ini. Pembatas mekanis menuju
mengaktifkan mechanoreceptors di mukosa masuknya makanan dan liquid ke saluran
nasal. Reseptor ini mengirim sinyal melalui pernapasan (terutama paru-paru) amat sangat
percabangan anterior ethmoidal dari Nervus penting.
Trigeminal menuju medulla untuk memicu
rangkaian peristiwa refleks yang kita ketahui
sebagai bersin. Hal ini dimulai dengan tarikan
nafas yang dalam, pada ujung di mana glottis
Batuk
menutup (tali suara adduksi), dan uvula dan
palatum lunak tertekan: hal ini membantu untuk Refleks utama berikutnya yang juga
mengarahkan udara, terutama melalui bagian melindungi saluran pernapasan adalah batuk.
nasal, meskipun sebagian besar masih keluar Batuk merupakan mekanisme pertahanan tubuh
melalui mulut. Kemudian, otot ekspiratori yang membersihkan laring dan saluran
berkontraksi secara paksa melawan glotis yang pernapasan atas dari sekresi yang berlebihan
tertutup menuju ke peningkatan tekanan yang dan benda asing. Hal ini dapat terjadi secara
sadar ataupun refleks. Refleks batuk dipicu oleh diingat selama perawatan gigi adalah
adanya benda asing atau cairan (termasuk penggunaan beberapa jenis obat dapat
mukus dalam jumlah banyak) pada bagian dari mengakibatkan refleks batuk. Narkotika seperti
mukosa laring atau mukosa faring yang kodein dan morfin sangat kuat menekan
dipersarafi oleh laryngeal nerve atau saraf terjadinya batuk. Obat jenis ini sering
laring. Kemoreseptor yang diaktifkan oleh gas digunakan di klinik untuk tujuan tersebut dan
berbahaya dan asap, terletak di mukosa laring penekan atau penghilang rasa sakit. Batuk juga
dan bronkus, juga memicu terjadinya batuk. dapat ditekan oleh alkohol pada konsentrasi
darah 0,08%. Hal ini merupakan bagian dari
Kemudian, sinyal sensorik ditransmisikan
peningkatan kerentanan pecandu alkohol
ke medulla dimana mekanisme motorik batuk
terhadap pneumonia. Pada kedokteran gigi,
dipicu. Jalur eferen yang dilalui adalah jalur
pasien jarang datang berobat setelah
kranial utama N.X dan saraf motorik pada
menggunakan kodein atau alcohol untuk
tulang belakang, yaitu phrenic nerve (C3,4,5)
meringankan atau meminimalisir rasa sakit
atau saraf frenikus.
pada intraoral.
Refleks batuk terdiri dari serangkaian
Depresi atau bahkan tidak adanya refleks
peristiwa terkoordinasi yang secara kualitatif
batuk yang disebabkan oleh obat ini
mirip dengan bersin, tetapi tidak seberat atau
meningkatkan kerentanan pasien terhadap
sehebat bersin. Seperti bersin, batuk terjadi
invasi saluran pernapasan oleh partikel asing,
karena terbentuknya tekanan intratoraks atau
termasuk yang merupakan hasil perawatan gigi.
intra-thoracic pressure tinggi yang kemudian
Salah satu hasil terburuk yang mungkin terjadi
tiba-tiba dilepaskan. Batuk dimulai dengan
dalam situasi ini adalah aspirasi muntah pada
inspirasi sekitar 2-2,5L udara (pada orang
orang yang mabuk alkohol atau yang
dewasa). Lalu, glottis atau celah suara tertutup
menggunakan narkotika baik untuk
dan otot perut berkontak dengan cepat dan kuat.
menghilangkan rasa sakit atau “bersenang-
Proses tersebut meningkatkan tekanan
senang”.
intraabdomen dan memaksa isi perut ke atas
melawan diafragma sehingga meningkatkan
tekanan intratoraks. Otot-otot interkostal
internal juga berkontraksi dengan kuat. Kedua
peristiwa ini menyebabkan tekanan di paru-
paru meningkat hingga sekitar 100 mmHg.
Kemudian glottis terbuka, tekanan intratoraks
yang tinggi secara paksa mengeluarkan udara
dari paru-paru, menyapu atau membersihkan isi
saluran pernapasan ke atas melalui laring
menuju mulut. Kecenderungan untuk menyapu
atau membersihkan benda asing di saluran
pernapasan bagian atas memicu batuk sehingga
mencapai faring atau mulut, dimana benda
asing tersebut kemudian tertelan.
Refleks batuk (dan atau refleks muntah Refleks saluran pernapasan lokal
yang dibahas saat menelan) mungkin tidak ada
pada pasien yang menderita cerebral palsy Kelompok refleks saraf terakhir yang
yang parah. Ini pasti berkontribusi pada membantu melindungi saluran udara terhadap
tingginya insiden infeksi paru-paru kronis partikel disebut refleks saluran pernapasan
dalam gangguan ini, dan tindakan pencegahan lokal yang diaktifkan oleh iritasi mekanik atau
pun kimia, atau antigen antigen-antigen. bertanggung jawab untuk memproduksi lapisan
Mereka mengaktifkan reseptor pada bronkiolus lendir yang mengelilingi silia, cairan yang lebih
dan menyebabkan refleks konstriksi bronkiolus dalam menjaga kelembaban mereka. Viskositas
yang di mediasi oleh cairan-cairan di area yang yang rendah dengan serous yang lebih banyak
terstimulasi. Hal ini cenderung menjauhkan memungkinkan silia untuk bergerak. Lapisan
menjauhkan udara dari saluran pernapasan lendir yang lebih dangkal disekresikan oleh sel
tempat benda asing kecil telah bersarang atau goblet, merupakan sel tunggal dengan fungsi
adanya peradangan. Namun, ini bisa menjadi eksokrin. Lapisan ini jauh lebih lengket dan
kontraproduktif ketika saluran udara menjadi kental sehingga dapat menjebak setiap bakteri
peka terhadap antigen, seperti pada asma, dan yang menetap di atasnya. Hipertrofi pada
diameter saluran udara yang berkurang secara kelenjar yang mensekresikan mukus adalah
tidak tepat. Hal ini tentu saja meningkatkan salah satu tanda cardinal dari bronkitis kronis,
kerja pernapasan, terutama selama pernafasan ketika mukus dalam jumlah besar disekresikan.
saat saluran udara dikompresi sebagian oleh
tekanan intratoraks.
Mucocilary escalator
Selain berbagai refleks saraf, ada
mekanisme lain yang menghilangkan partikel
kecil dan cairan dari saluran pernapasan.
Saluran pernapasan dilapisi dengan membran
mukosa, lapisan paling dasar terdiri dari sel
epitel bersilia. Setiap sel epitel di mukosa
memiliki sekitar 200 silia yang panjangnya 5 -
6 µm dan mendapatkan energi dari ATP. Gambar 2. “Mucociliary escalator" di saluran
udara terdiri dari lapisan sel epitel kolumnar
Mukus adalah mukopolisakarida yang
bersilia dengan lapisan lendir diatasnya dan
keras, lengket, dan bahan sekali pakai yang
kelenjar eksokrin masuk ke seluruh saluran
dapat mengikat sejumlah besar air dan
pernapasan bersama-sama yang mengeluarkan
membentuk serabut, serat lengket. Elastic
lendir ke dalam lumen saluran udara. Sel goblet
recoil cenderung membuatnya membentuk film
adalah sel berbentuk cangkir tunggal yang
kontinu di atas permukaan saluran pernapasan.
mengeluarkan lendir. Lendir ini memiliki
Lapisan perangkap permukaan yang lengket
lapisan superfisial yang lengket dan sangat
dan kental menangkap partikel termasuk
tebal, dan lapisan yang lebih dalam kurang
mikroorganisme.
kental dimana silia dapat dengan mudah
Gambar 1 menunjukkan pada sistem bergerak. Silia terus-menerus bergerak bolak-
saluran pernapasan tersusun atas dua lapisan balik dengan cara menggerakan lapisan lendir
dengan ketebalan sekitar 15 - 30 µm. dan partikel asing yang terperangkap, kemudain
menuju faring tempatnya ditelan.
Lapisan perangkap ini disekresikan oleh
kelenjar seromukosa yang terletak jauh di Silia pada mukosa hidung dan saluran
dalam di dinding bronkial dan oleh sel-sel piala pernapasan bergerak secara terus-menerus ke
di epitel bronkial. arah faring, memindahkan selaput lendir pada
saluran pernapasan bersama dengan beberapa
Sel-sel serosmukosa adalah partikel partikel yang terjebak di dalamnya berkisar 5
multiseluler yang dindingnya mengandung sel-
mm/menit. Proses ini berlanjut dengan
sel penghasil mukus dan serosa. Mereka
pembersihan rongga hidung dari depan hingga Pertahanan seluler
belakang setiap 10 - 15 menit, tetapi karena
jarak dari pangkal bronkiolus ke faring lebih Garis pertahanan berikutnya dari saluran
besar maka waktu yang diperlukan untuk pernapasan adalah pada tingkat sel. Ketika
membersihkan rongga bronkus dibutuhkan mekanisme sel bekerja melalui seluruh sistem
waktu selama 24 jam. Pada orang yang sehat pernapasan, mekanisme sel ini sangat penting
terdapat sekitar 7 - 21 ml mukus yang untuk alveoli yang tidak memiliki memberan
disekresikan oleh kelenjar mukus pada saluran mukosa dan silia. Seperti pada kebanyakan
pernapasan setiap harinya. Sebagian dari jaringan lainnya, paru-paru memiliki makrofag
jumlah sekresi dikendalikan oleh Nervus Vagus dan leukosit yang meninggalkan darah dan
pada bronkiolus, Nervus Fasial (di dalam memasuki saluran pernapasan saluran
hidung), dan Nervus Glossopharingeus (di pernapasan dan alveoli melalui dinding sel.
dalam faring). Mereka dapat menelan partikel-partikel yang
“bermasalah” dan membawanya ke
mucociliary escalator untuk dihilangkan dari
paru-paru, biasanya melalui sistem limfa.
Fungsi sel-sel ini ditekan oleh asap rokok,
hypoxia, radiasi, steroid, dan alkohol.
Rangkuman