Anda di halaman 1dari 4

A.

Presbo
a. Presentasi bokong murni (frank breech) (50-70%). Pada presentasi bokong akibat
ekstensi kedua sendi lutut, kedua kaki terangkat ke atas sehingga ujungnya terdapat
setinggi bahu atau kepala janin. Dengan demikian pada pemeriksaan dalam hanya
dapat diraba bokong.
b. Presentasi bokong kaki sempurna ( complete breech ) ( 5-10%). Pada presentasi
bokong kaki sempurna disamping bokong dapat diraba kaki.
c. Presentasi bokong kaki tidak sempurna dan presentasi kaki ( incomplete or footling )
( 10-30%). Pada presentasi bokong kaki tidak sempurna hanya terdapat satu kaki di
samping bokong, sedangkan kaki yang lain terangkat ke atas. Pada presentasi kaki
bagian paling rendah adalah satu atau dua kaki.
Penyebab :
a. Faktor predisposisi dari letak sungsang adalah:
b. Prematuritas karena bentuk rahim relatif kurang lonjong,
c. air ketuban masih banyak dan kepala anak relatif besar
d. Plasenta previa karena menghalangi turunnya kepala ke dalam pintu atas panggul.
e. Kelainan bentuk kepala: hidrocephalus, anencephalus, karena kepala kurang sesuai
dengan bentuk pintu atas panggul.
f. Fiksasi kepala pada pintu atas panggul tidak baik atau tidak ada, misalnya pada
panggul sempit, hidrosefalus, plasenta previa, tumor – tumor pelvis dan lain – lain.
g. Janin mudah bergerak,seperti pada hidramnion, multipara
h. Gemeli (kehamilan ganda)
i. Kelainan uterus, seperti uterus arkuatus ; bikornis, mioma uteri.
j. Janin sudah lama mati.
k. Sebab yang tidak diketahui.
Diagnosis.
a. Palpasi: pemeriksaan Leopold di bagian bawah teraba bagian yang kurang keras dan
kurang bundar (bokong), sementara di fundus teraba bagian yang keras, bundar
dan melenting (kepala), dan punggung teraba dikiri atau kanan.
b. Auskultasi: DJJ (denyut jantung janin) paling jelas terdengar pada tempat yang lebih tinggi
dari pusat.
c. Pemeriksaan foto rontgen, USG, dan Foto Sinar -X : bayangan kepala di fundus
d. Pemeriksaan dalam: Dapat diraba os sakrum, tuber ischii, dan anus, kadang – kadang kaki
(pada letak kaki). Bedakan antara :
1) Lubang kecil – Mengisap
2) Tulang (-) - Rahang Mulut
3) Isap (-) Anus – Lidah
4) Mekoneum (+)
5) Tumit - Jari panjang
6) Sudut 90 derajat Kaki - Tidak rata Tangan siku
7) Rata jari – jari - Patella (-)
8) Patella Lutut
9) Poplitea
Bahaya persalinan sungsang dapat di simpulkan sebagai berikut.
a. Anoksia intra dan ekstra uterin
b. Perdarahan intracranial
c. Fraktur dan dislokasi
d. Kerusakan otot dan syaraf terutama pada otot sterno mastoid dan fleksus brachialis
e. Ruptur organ abdomen
f. Oedem genital dan memar atau lecet akibat capformation
Kejadian anomali kongenital tinggi pada bayi dengan presentasi atau letak
sungsang dan terutama pada BBLR.
Komplikasi Persalinan Sungsang Pervaginam
a. Komplikasi ibu
1) Perdarahan
2) Trauma jalan lahir
3) Infeksi
b. Komplikasi anak
1) Sufokasi / aspirasi :
Bila sebagian besar tubuh janin sudah lahir, terjadi pengecilan rongga uterus
yang menyebabkan gangguan sirkulasi dan menimbulkan anoksia. Keadaan ini
merangsang janin untuk bernafas dalam jalan lahir sehingga menyebabkan
terjadinya aspirasi.
2) Asfiksia :
Selain hal diatas, anoksia juga disebabkan oleh terjepitnya talipusat pada fase
cepat
3) Trauma intrakranial:
Terjadi sebagai akibat :
a) Panggul sempit
b) Dilatasi servik belum maksimal (after coming head)
c) Persalinan kepala terlalu cepat (fase lambat kedua terlalu cepat)
4) Fraktura / dislokasi:
Terjadi akibat persalinan sungsang secara operatif
a) Fraktura tulang kepala
b) Fraktura humerus
c) Fraktura klavikula
d) Fraktura femur
e) Dislokasi bahu
5) Paralisa nervus brachialis yang menyebabkan paralisa lengan terjadi akibat tekanan
pada pleksus brachialis oleh jari-jari penolong saat melakukan traksi dan juga akibat
regangan pada leher saat membebaskan lengan.

Persalinan perabdominal: Sectio Caesar


Indikasi :
a. Janin besar
b. Janin “viable” dengan gawat janin
c. Nilai anak sangat tinggi ( high social value baby )
d. Keadaan umum ibu buruk
e. Inpartu tapi dengan kemajuan persalinan yang tidak memuaskan ( partus lama,
“secondary arrest“ dsbnya)
f. Panggul sempit atau kelainan bentuk panggul
g. Hiperekstensi kepala
h. Bila sudah terdapat indikasi pengakhiran kehamilan dan pasien masih belum
inpartu (beberapa ahli mencoba untuk mengakhiri kehamilan dengan oksitosin
drip)
i. Disfungsi uterus (beberapa ahli mencoba untuk mengakhiri persalinan dengan
oksitosin drip)
j. Presentasi bokong tidak sempurna atau presentasi kaki
k. Janin sehat preterm pada pasien inpartu dan atau terdapat indikasi untuk segera
mengakhiri kehamilan atau persalinan.
l. Gangguan pertumbuhan intrauterine berat
m. Riwayat obstetri buruk
n. Operator tidak berpengalaman dalam melakukan pertolongan persalinan sungsang
spontan pervaginam
o. Pasien menghendaki untuk dilakukan sterilisasi setelah persalinan ini.
GEMELI

Anda mungkin juga menyukai