Anda di halaman 1dari 7

Endro Kismolo, dkk.

ISSN 0216 - 3128 245

KARAKTERISASI KAPASITAS TUKAR KATION ZEOLIT UNTUK


PENGOLAHAN LIMBAH B3 CAIR

Endro Kismolo, Nurimaniwathy, Tri Suyatno


Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan – BATAN
Jl. Babarsari Kotak Pos 6101 YKBB Yogyakarta
Email : endrokismolo@gmail.com

ABSTRAK
KARAKTERISSASI KAPASITAS TUKAR KATION ZEOLIT UNTUK PENGOLAHAN LIMBAH B3
CAIR. Telah dilakukan penelitian karakterisasi kapasitas tukar kation zeolit alam sebagai sorben alternatif.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui karakteristik kapasitas tukar kation zeolit alam yang digunakan
pada reduksi volume limbah radioaktif. Karakterisasi dilakukan dengan mengukur nilai kapasitas tukar
kation zeolit alam sebelum dan setelah pengaktifan kimia zeolit alam menggunakan larutan (NH4)2 SO4 0,1
M; NH4NO3 0,1 M dan NH4Cl 0,1 M, dan pengaktifan fisika dengan pemanasan pada suhu 50 oC sampai
dengan 450 oC. Dari percobaan diperoleh kesimpulan bahwa kondisi terbaik dicapai pada suhu pemanasan
250 oC yaitu memberikan nilai KTK total sebesar = 1,904 meq/g. Sedangkan (NH4)2 SO4 0,1M merupakan
aktifan terbaik yaitu memberikan nilai KTK total sebesar 1,921 meq/g.
Kata kunci : Kapasitas Tukar Kation, KTK-Zeolit, Reduksi Volume LRA

ABSTRACT
THE CHARACTERIZATION CATION EXCHANGE CAPACITY OF ZEOLITE FOR THE
TREATMENT OF HAZAORDUS LIQUID WASTE. The aim of the research of characterization of cation
exchange capacity natural zeolite for the alternative sorbent has been done. This research was done to know
cation exchange capacity of natural zeolite, as the applied on the reduction of radioactive waste.
Characterization was done by measure of cation exchange capacity of zeolite before and after chemical
activation using (NH4)2 SO4 0.1 M; NH4NO3 0.1 M dan NH4Cl 0.1 M and physical activation by heating on
temperature from 50 oC to 450 oC. From the research can be deduced that the best condition to be obtained
on temperature heating on 250 oC is to gave total CEC are 1,904 meq/g. And the NH4)2 SO4 0,1M is the best
activan with the value of CEC are 1,921 meq/g.
Key Words : Cation Exchange Capacity, CEC-Zeolite, Volume Reduction of RW

dan proses evaporasi dimana di dalamnya masih


PENDAHULUAN mengandung radionuklida atau logam berat yang
kadarnya belum memenuhi syarat untuk didispersi
U ntuk mendukung kegiatan pengelolaan limbah
radioaktuif di PTAPB khususnya pada
kegiatan reduksi volume limbah radioaktif dan
ke lingkungan(1,2).
Saat ini zeolit banyak digunakan sebagai
limbah B3 cair aktivitas rendah perlu sorben alam yang secara ekonomis dapat digunakan
dikembangkan pemanfaatan mineral lokal sebagai sebagai bahan penyerap logam berbahaya dalam
sorben alternatif. Peningkatan metode dan teknis limbah radioaktif dan senyawa B3 cair. Salah satu
sorpsi menggunakan mineral lokal terus faktor penting berkaitan dengan penggunaan
diupayakan agar diperoleh tingkat reduksi limbah mineral lokal khususnya zeolit untuk penyaring dan
yang tinggi, sehingga pencemaran lingkungan atau penyerap logam berbahaya dalam limbah
dapat dihilangkan. Pemakaian mineral lokal zeolit industri adalah dalam hal kemampuan mineral lokal
pada proses sorpsi merupakan salah satu metode sebagai penukar ion. Kemampuan zeolit sebagai
yang diterapkan pada proses reduksi dan sorben didukung oleh adanya kandungan senyawa
pengolahan limbah radioaktiuf dan limbah B3 cair. alumunium silikat di dalamnya yang memiliki
Proses sorpsi cocok diterapkan pada reduksi struktur kerangka tiga dimensi di dalam zeolit yang
volume limbah radioaktif cair dan senyawa B3 cair terbentuk oleh tetrahedral Al045- dan SiO44- dengan
yang memiliki kadar radionuklida atau logam berat rongga di dalamnya terisi ion-ion logam biasanya
yang rendah, misalnya limbah cair destilat logam alkali tanah (Na, K, Mg, Ca dan Fe) dan
evaporator atau efluen proses pertukaran ion molekul air yang dapat bergerak bebas. Untuk
sebelum limbah tersebut di dispersi lingkungan. mempermudah terjadinya proses pertukaran kation-
Limbah radioaktif dan senyawa B3 cair yang kation, padatan zeolit dibuat homogen terlebih
memiliki karaktristik demikian biasanya terdapat dahulu dengan proses pengaktifan yaitu dengan
dalam beningan atau efluen hasil pengolahan kimia

Prosiding Pertemuan dan Presentasi Ilmiah - Penelitian Dasar Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Nuklir 2012
Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan - BATAN
Yogyakarta, 4 Juli 2012
246 ISSN 0216 - 3128 Endro Kismolo, dkk.

menambah asam atau garam tertentu, atau dengan Secara umum kerangka struktur mineral lokal zeolit
pemanasan (2,3,4). dan clipnotit mengikuti bentuk struktur
Pengaktifan mineral lokal dapat dilakukan sebagaimana ditunjukkan Gambar 1.
dengan menambahkan larutan asam atau garam Logam-logam alkali yang bersifat kationik
(sulfat, khlorida, nitrat). Langkah ini bertujuan tersebut secara terpisah mampu menaikkan nilai
untuk membersihkan permukaan pori-pori mineral, KTK total dari sorben zeolit tergantung kemudahan
membuang senyawa-senyawa pengotor dan reposisi logam-logam alkali tersebut bergerak dalam sistem
letak atom dalam pori yang dapat dipertukarkan saluran-saluran kerangka zeolit. Kation-kation
dengan memperbesar kemungkinan naiknya tersebut mempunyai mobilitas yang tinggi,
pergerakan logam-logam alkali tanah yang ada di sehingga dapat memudahkan proses pertukaran ion.
dalamnya (3,4,5). Pada pengaktifan secara kimia Karakter zeolit lainnya adalah dari pembentukan
menggunakan larutan garam NH4+ maka akan kerangka struktur molekular dari penggabungan
diperoleh (zeolit-NH4+) sebagai penukar kation, molekul-molekul tetrahedral membentuk celah-
sehingga dalam proses sorpsi kation (Logam = L) celah dan saluran yang teratur sehingga
yang ada dalam limbah akan terserap oleh pori menyebabkan adanya struktur berpori yang
permukaan zeolit dan bersubtitusi dengan kation memungkinkan suatu molekul dapat melewati atau
NH4+ yang ada pada permukaan sorben, seperti terperangkap dalam struktur kristal. Hal ini
dalam reaksi di bawah ini : menyebabkan zeolit bersifat sebagai penukar ion,
1. Reaksi aktifasi zeolit) penyerap, dan penyaring molekul (4,5). Sistem
kapilaritas dalam pori yang terbentuk dalam
Zeolit – Ca++ + NH4+ Î Zeolit – NH4+ + Ca++ (1) struktur zeolit diduga akan menjadi lebih luas
Ca++(Al2O3. 3SiO2) + NH4+ Î (Al2O3. 3SiO2) – 2 apabila zeolit alam dipanaskan pada suhu tertentu.
NH4+ + Ca++ (2) Proses pemanasan diduga mampu menguapkan air
dalam struktur kristal, dan kotoran dalam pori akan
2. Reaksi pertukaran ion pada aplikasi proses
ikut teruapkan bersama penguapan air. Pori sorben
penyerapan limbah
yang semakin besar menyebabkan proses intrusi air
(Al2O3. 3SiO2) – 2 NH4+ + Pb++ Î (Al2O3. 3SiO2) akan meningkat sehingga diduga akan
– Pb++ + NH4+ (3) meningkatkan nilai kapasitas tukar kation, sehingga
untuk meningkatkan kemampuan sorpsi dari zeolit
dapat dilakukan dengan cara peningkatan nilai
kapasitas tukar kation zeolit tersebut menggunakan
larutan garam (NH4)2 SO4; NH4NO3 dan NH4Cl
atau HNO3 dan aktivasi secara fisis dengan
pemanasan zeolit pada suhu 50 oC sampai dengan
450 oC. Selanjutnya karakteristik sorben zeolit
ditentukan dengan mengukur nilai KTK total dan
nilai KTK masing-masing kation (sebagai Ca++,
Mg++, Na+ dan K+ ) yang ada di dalamnya (2,5).
Dalam percobaan ini selain ingin diperoleh
karakteristik nilai kapasitas tukar kation total dan
nilai KTK masing-masing logam-logam alkali yang
ada di dalam zeolit tersebut sebelum dan sesudah
pengaktifan, juga akan diuji kemampuan sorpsi
Gambar 1. kerangka struktur mineral lokal zeolit zeolit tersebut dalam mereduksi kadar Pb dalam
dan clipnotit limbah B3 cair fase air (7).
Zeolit mempunyai kapasitas tukar kation
(KTK) yang lebih tinggi dibandingkan lempung TATA KERJA
misalnya bentonit, dan rumpun monmorillonit yang Bahan
lain, hal ini dapat diterangkan dari perbedaan
struktur kristal kedua material yang mempengaruhi Zeolit dari Gedangsari Gunung Kidul,
sifat serapan dan pertukaran ion. Nilai KTK total larutan ammonium sulfat 0,1 M, larutan ammonium
dari zeolit jenis klinoptilolit pada umumnya antara nitrat, 0,1 M, larutan ammonium khlorida 0,3 M,
(1,5 – 2,0) meq/g dan KTK total dari bentonit limbah cair efluen simulasi yang mengandung
bervariasi dari (0,4 - 1,2) meq/g. Di dalam sistem kontaminan logam plumbum (Pb) sebesar 50,0 ppm
air, nilai KTK dari zeolit juga sangat ditentukan dan aquades.
sifat pergerakan logam-logam alkali yang ada di
dalamnya yaitu logam (Ca, Mg, Na dan K)(1,8).

Prosiding Pertemuan dan Presentasi Ilmiah - Penelitian Dasar Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Nuklir 2012
Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan - BATAN
Yogyakarta, 4 Juli 2012
Endro Kismolo, dkk. ISSN 0216 - 3128 247

Peralatan Penentuan nilai kapasitas tukar kation (KTK)


Ayakan standar tyler, perangkat pengaduk Kapasitas tukar kation adalah banyaknya
polymixer, piranti gelas, furnase thermolyne sybron kation yang dapat ditukarkan dalam satuan berat
dan spektrofometer. equivalen tiap satuan berat mineral dari bahan
galian alam. Pada percobaan ini selain diukur nilai
Cara Kerja KTK total, juga dianalisis nilai kapasitas tukar
Pengaktifan zeolit secara fisis dengan kation yang ditimbulkan karena adanya logam-
pemanasan logam alkali yang bersifat kationik (Ca, Mg, Na
a. Zeolit lolos saringan (-60+80) mesh sebanyak dan K).
500 gram dimasukkan ke dalam gelas piala atau Uji sorpsi logam Pb dalam limbah simulasi
cawan porselin, dipanaskan dalam furnase pada khrom-nitrat
suhu 150 oC selama 60 menit, didiamkan dalam Limbah B3 cair yang mengandung logam
furnase sampai suhu kamar, ditimbang, Pb sebesar 50,0 ppm di masukan ke dalam gelas
kemudian ditampung dalam wadah dan ditutup beker 100 ml, kemudian ditambah zeolit alam dan
rapat, zeolit hasil pengaktifan terbaik sebanyak 10 %
b. Dilakukan langkah yang sama seperti di atas berat/volume (b/v). Campuran selanjutnya diaduk
pada suhu 50 oC, 100 oC, 200 oC, 150 oC, 250 pada kecepatan pengadukan cepat 150 rpm selama
o
C, 300 oC, 350 oC, 400 oC dan 450 oC untuk 10 menit dan pengadukan lambat 50 rpm selama 60
masing-masing selama 60 menit. menit, dienapkan selama 180 menit. Selanjutnya
C. Dilakukan langkah a dan b terhadap zeolit dilakukan analisis kadar Pb dalam beningan hasil
dengan ukuran butir (-80+100) mesh. pengenapan dengan metode spektrofotometri.
Pengaktifan zeolit secara kimia
HASIL DAN PEMBAHASAN
a. Zeolit ukuran butir (-60+80) mesh sebanyak 150
gram dimasukkan ke dalam gelas beker volume Pengaruh pemanasan terhadap
1000 ml yang telah berisi larutan aktivan (NH4)2 karakteristik nilai kapasitas tukar
SO4 0,1 M sebanyak 500 ml. Selanjutnya diaduk kation.
pada kecepatan pengadukan cepat 150 rpm
selama 10 menit menggunakan perangkat Tabel 1. Tabel data hubungan antara suhu
polymixer, dilanjutkan dengan kecepatan pemanasan terhadap nilai KTK total
pengadukan lambat 30 rpm selama 60 menit. zeolit pada kondisi ukuran butir (-60+80)
b. Hasilnya disaring dan padatan dalam kertas mesh dan (-80+100) mesh, dengan waktu
saring masukkan ke dalam gelas beker 1000 ml. pemanasan 60 menit.
Selanjutnya padatan dalam beker gelas dicuci Suhu Kapasitas Tukar Kation (KTK)total
dengan akuades yaitu dengan cara ditambahkan No Pemanasan (meq/gram)
akuades 500 ml, diaduk lambat 50 rpm selama (oC) (-60+80) mesh (-80+100) mesh
10 menit, disaring dan diukur pH filtratnya. 1. 50 1,664 1.651
Pencucian terhadap padatan diulang dengan 2. 100 1,736 1.726
cara yang sama sampai diperoleh pH filtrat = 3. 150 1,778 1.755
7,0 4. 200 1,812 1.794
c. Padatan yang diperoleh dipindahkan ke dalam 5. 250 1,904 1.854
gelas beker 1000 ml untuk dicuci dengan 6. 300 1,623 1.554
ethanol teknis sebanyak 500 ml dengan cara 7. 350 1,414 1.372
diaduk (30 rpm) selama 60 menit, disaring, dan 8. 400 1,376 1.302
padatan yang dalam kertas saring dipindahkan Data pengaruh pemanasan terhadap
ke dalam cawan porselain, dikeringkan karakteristik nilai kapasitas tukar kation total zeolit
menggunakan lampu pemanas sampai diperoleh dapat dilihat pada Tabel 1. Dari Tabel 1 dapat
berat padatan yang tetap. dilihat bahwa pengaktifan dengan cara pemanasan
d. Padatan zeolit hasil aktivasi digerus, dan diayak sedikit meningkatkan nilai kapasitas tukar kation
dengan ayakan tyler standard ukuran (-60+80) dari zeolit alam. Dari Tabel 1 diperoleh data bahwa
mesh, hasilnya disimpan dalam eksikator. pada suhu pemanasan tertentu ( ± 300 oC) terhadap
e. Langkah a, b, c dan dilakukan terhadap zeolit zeolit alam, nilai KTK total yang diperoleh
ukuran butir (-80+100) mesh dan dengan cenderung turun.
larutan aktifan NH4NO3 0,3 M dan NH4Cl 0,3 Hal ini terjadi karena pada kisaran suhu
M. Masing-masing perlakuan dilakukan tiga tersebut diduga sudah mulai terjadi kerusakan pada
kali ulangan. struktur kerangka mineral zeolit, sehingga nilai

Prosiding Pertemuan dan Presentasi Ilmiah - Penelitian Dasar Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Nuklir 2012
Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan - BATAN
Yogyakarta, 4 Juli 2012
248 ISSN 0216 - 3128 Endro Kismolo, dkk.

KTK yang diperoleh menjadi rendah. Dari karena waktu pengaktifan relatif singkat, diduga
percobaan, kondisi pemanasan zeolit terbaik ammonium sulfat mampu selain sebagai aktifan
dicapai pada kisaran suhu 200 oC sampai 250 oC juga mampu membersihkan kerangka struktur
dengan nilai KTK total antara 1,904 meq/g sampai mineral lebih cepat dibandingkan ammonium nitrat
1,854 meq/g. Terhadap kedua kondisi ukuran butir, dan ammonium khlorida. Ion sulfat akan
maka untuk zeolit dengan ukuran butir (-60+80) menggantikan posisi Ca++, Na+ dan K+ dalam ikatan
mesh memberikan nilai kapasitas tukar kation total ioniknya, sehingga nilai KTK yang diperoleh akan
sedikit lebih besar apabila dibandingkan dengan maningkat. Terhadap ukuran butir zeolit, dari
zeolit dengan ukuran butir (-80+100) mesh. percobaan diperoleh data bahwa meskipun
selisihnya tidak signifikan, maka pada proses
Pengaruh pengaktifan kimia terhadap
pengaktifan sebaiknya dipilih dengan ukuran
nilai kapasitas tukar kation (KTK) total mendekati ukuran butir aplikasi, yaitu sekitar 60
dari zeolit alam. sampai dengan 100 mesh. Pada pengaktifan, ukuran
Pengaruh pengaktifan kimia terhadap nilai butir yang lebih besar akan mengalami kerusakan
kapasitas tukar kation (KTK) total dari zeolit dapat material lebih kecil dari pada yang ukuran butirnya
dilihat pada Tabel 2. Dari Tabel 2, dapat diperoleh lebih kecil. Ini masih perlu dikembangkan
data bahwa nilai kapasitas tukar kation zeolit dapat mengingat kondisi mineral lokal di setiap daerah
ditingkatkan dengan cara pengaktifan kimia, dalam memiliki karakteristik yang berbeda.
percobaan ini digunakan larutan aktivan (NH4)2SO4 Pengaruh pengaktifan terhadap nilai
0,1M, NH4NO3 0,1 M dan NH4Cl 0,1 M. Terhadap
variable ukuran butir zeolit, maka dari Tabel 1
kapasitas tukar kation (KTK) logam-
dapat diperoleh data bahwa nilai kapasitas tukar logam alkali (Ca, Mg, Na dan K) dalam
kation total dari zeolit dengan ukuran butir (- zeolit alam.
60+80) mesh memberikan nilai KTK yang lebih
Tabel 3.a Pengaruh ukuran butir terhadap nilai
besar apabila dibandingkan dengan zeolit dengan
kapasitas tukar kation (KTK) dari logam-
ukuran butir (-80+100) mesh.
logam alkali dalam zeolit alam.
Tabel 2. Pengaruh pengaktifan secara kimia
Nilai Kapasitas Tukar Kation
terhadap nilai kapasitas tukar kation Ukuran Butir
No (KTK) (meq/g)
(KTK) total dari zeolit yang dipanaskan (mesh)
Ca++ Mg++ Na+ K+
150 oC
1. (-60+80) 1,492 0,625 0,851 0,514
No Larutan Aktivan KTK (meq/g)
2. (-80+100) 1,471 0,548 0,794 0,502
Ukuran butir (-60+80) mesh(KTK awal : 1,664 Data Primer : Metode analisis : SNI. 15-0449-1989
meq/g)
Modifikasi/ pengaktifan terhadap nilai
1. (NH4)2 SO4 0,1 M 1,921 kapasitas tukar kation (KTK) masing-masing logam
2. NH4NO3 0,1 M 1,898 alkali yang ada di dalam zeolit dapat dilihat pada
3. NH4Cl 0,1 M 1,786 Tabel 3a, Tabel 3.b dan Tabel 3.c. Dari percobaan
dapat diperoleh informasi bahwa nilai kapasitas
Ukuran butir (-80+100) mesh (KTK awal : tukar kation zeolit dapat ditingkatkan dengan cara
1,651 meq/g) pemanasan dan pengaktifan kimia yaitu dalam
1. (NH4)2 SO4 0,1 M 1,886 percobaan ini digunakan larutan aktifan (NH4)2SO4
2. NH4NO3 0,1 M 1,746 0,1 M NH4NO3 0,1 M dan NH4Cl 0,1 M, masing-
masing larutan aktifan menghasilkan nilai KTK
3. NH4Cl 0,1 M 1,726
yang berbeda. Dari ketiga tabel tersebut dapat
Dari percobaan ini diperoleh data bahwa dilihat bahwa untuk masing-masing logam alkali
hasil modifikasi/ pengaktifan zeolit secara kimia akan memberikan sifat pertukaran dalam kerangka
terbaik dicapai dengan penambahan larutan (NH4)2 zeolit yang berbeda tergantung kondisi zeolitnya.
SO4 0,1 M yaitu dengan nilai KTK total rerata Nilai kapasitas tukar kation masing-
sebesar 1,921 meq/g terhadap zeolit dengan ukuran masing logam alkali tersebut tersebut sangat
butir (-60+80) mesh. Meskipun perubahan nilai tergantung kondisinya antara lain ukuran butir,
kapasitas tukar kation yang dipeoleh masih cukup kondisi sebelum dan setelah pemanasan, serta
rendah, tetapi denambahan ammonium sulfat encer kondisi zeolit sebelum dan setelah pengaktifan
memberikan nilai KTK yang lebih besar disbanding secara kimia. Dari Tabel 3.a, dapat diperoleh data
ammonium nitrat dan ammonium khlorida. Pada terhadap dua macam kondisi ukuran butir zeolit,
pengaktifan mineral lokal, pengendalian kerusakan bahwa ukuran butir berpengaruh terhadap nilai
struktur mineral dan aktivasi terjadi bersamaan kapasitas tukar kation logam-logam alkali dalam
ketika proses pengaktifan. Pada penelitian ini zeolit. Semakin kecil ukuran butirnya, maka nilai

Prosiding Pertemuan dan Presentasi Ilmiah - Penelitian Dasar Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Nuklir 2012
Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan - BATAN
Yogyakarta, 4 Juli 2012
Endro Kismolo, dkk. ISSN 0216 - 3128 249

rerata kapasitas tukar kation yang dihasilkan menyebabkan terjadinya penurunan nilai KTK
masing-masing logam alkali cenderung turun. Hal masing-masing logam alkali tersebut. Pada
ini berlaku untuk semua nilai KTK dari logam Ca, percobaan ini, pemanasan yang optimum memang
Mg, Na dan K yang ada di dalam mineral zeolit. belum diperoleh, artinya seberapa jauh kondisi
Meskipun belum dianalisis lebih dalam dengan struktur mineral maih perlu dikaji lebih dalam,
melihat kondisi struktur sebelum dan sesudah khususnya terkait dengan ukuran butir dan variabel
pengaktifan, sama dengan percobaan awal bahwa pemanasan, karena kecenderungan turunnya nilai
hal ini terjadi karena terjadinya kerusakan mineral KTK tidak semata-mata karena proses
semakin besar pada ukuran butir yang semakin tergantikannya logam-logam alkali dengan ion
kecil. Kondisi yang demikian membuat nilai KTK aktifan, tetapi kerusakan struktur mineral akan
yang diperoleh baik secara total maupun per logam dikaji lebih dalam. Dari data percobaan, kondisi
alkali memiliki kecenderungan menurun. Data pemanasan terbaik dicapai pada suhu antara 200 oC
tersebut memberikan informasi penting tentang sampai 250 oC, sedangkan untuk pengaktifan kimia,
batasan penggunaan mineral alam (tanpa larutan ammonium sulfat memberikan rerata nilai
modifikasi) khususnya zeolit yang sering KTK yang terbesar untuk semua logam alkali yang
diaplikasikan untuk proses adsorpsi. ada di dalam zeolit seperti tampak pada tabel 3.c.
Tabel 3.b Pengaruh pengaktifan fisika dengan Tabel 3.c. Pengaruh pengaktifan kimia terhadap
pemanasan terhadap nilai kapasitas tukar nilai kapasitas tukar kation (KTK)
kation (KTK) dari logam-logam alkali logam-logam alkali dalam zeolit.
dalam zeolit. Nilai Kapasitas Tukar
Suhu Nilai Kapasitas Tukar Kation Kation (KTK)
No Kondisi Zeolit
No Pemanasan (KTK)(meq/g) (meq/g)
(oC) Ca++ Mg++ Na+ K+ Ca++ Mg++ Na+ K+
Ukuran butir (-60+80) 1. Ukuran butir (-60+80)
1. Tanpa Aktivasi secara kimia :
pemanasan 0,823 0,103 0,324 0,300 a. (NH4)2 SO4, 0,1 M 1,286 0,566 0,581 0,683
2. 150 1,415 0,188 0,611 0,409 b. NH4NO3, 0,1 M 1,276 0,684 0,473 0,691
3. 200 1,420 0,512 0,666 0,424 c. NH4Cl, 0,1 M 1,187 0,507 0,542 0,553
4. 250 1,399 0,477 0,627 0,446 2. Ukuran butir (-
5. 300 1,268 0,237 0,818 0,540 80+100)
6. 350 0,918 0,474 0,843 0,636 Dipanaskan : 1,228 0,513 0,494 0,603
Ukuran butir (-80+100) a. (NH4)2 SO4, 0,1 M 1,266 0,510 0,525 0,628
1. Tanpa b. NH4NO3, 0,1 M 1,205 0,455 0,481 0,562
pemanasan 0,736 0,098 0,286 0,265 c. NH4Cl, 0,1 M
2. 150 1,248 0,597 0,665 0,372 Data Primer : Metode analisis : SNI. 15-0449-1989
3. 200 1,670 0,467 1,022 0,451 Uji sorpsi terhadap limbah cair Pb-
4. 250 1,422 0,469 0,811 0,541
nitrat
5. 300 1,177 0,238 0,623 0,463
6. 350 0,784 0,095 0,584 0,601 Kondisi zeolit hasil pemanasan dan
Data Primer : Metode analisis : SNI. 15-0449-1989 pengaktifan kimia digunakan untuk sorpsi limbah
cair yang mengandung logam Pb. Data untuk
Selanjutnya dari Tabel 3.b dan Tabel 3.c, percobaan tersebut dapat dilihat pada Tabel 4. Pada
diperoleh data pengaruh pemanasan dan pengaruh uji sorpsi ini hanya dicoba untuk zeolit alam dan
pengaktifan kimia terhadap nilai kapasitas tukar yang memiliki nilai KTK terbaik setelah
kation masing-masing logam alkali yang ada dalam pengaktifan secara fisika dengan cara pemanasan
zeolit alam (Ca, Mg, Na dan K). Dari data dan pengaktifan secara kimia.
menunjukkan bahwa untuk kedua ukuran butir Dari uji sorpsi tersebut tampak bahwa
sampel zeolit yang dicoba, variabel pemanasan perlakuan terhadap adsorben alam zeolit secara
mampu menaikkan nilai KTK yang diperoleh, nyata mampu meningkatkan kemampuan sorpsinya,
tetapi pada suhu tertentu nilai KTK yang diperoleh sehingga mineral lokal yang akan digunakan
cenderung turun lagi. Pada batas tertentu variabel sebagai sorben alternative perlu dimodifikasi baik
panas dan penambahan bahan kimia justru dengan cara pemanasan atau dengan cara
menurunkan nilai KTK logam-logam alkali, hal ini pengaktifan kimia. Dari percobaan diperoleh data
diduga terjadi karena kerusakan struktur kerangka bahwa uji sorpsi menggunakan mineral yang
zeolit yang mengakibatkan terjadinya penurunan mengalami pengaktifan akan memberikan kualitas
mobilitas logam-logam alkali dalam (Ca, Mg, Na sorpsi lebih baik, dan akhirnya memberikan nilai
dan K) dalam zeolit. Kondisi yang demikian akan efisiensi pemisahan lebih besar. Dalam semua

Prosiding Pertemuan dan Presentasi Ilmiah - Penelitian Dasar Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Nuklir 2012
Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan - BATAN
Yogyakarta, 4 Juli 2012
250 ISSN 0216 - 3128 Endro Kismolo, dkk.

kondisi dapat dilihat bahwa semakin besar nilai 0,1 M. Pada kondisi tersebut nilai KTK logam-
kapasitas tukar kationnya, akan memberikan nilai logam alkali rerata yang dihasilkan adalah
efisiensi pemisahan yang cenderung lebih besar sebesar 1,420 meq/g untuk sampel uji yang
pula. Ini terjadi karena semakin besar nilai dipanaskan 200 oC, dan 1,286 meq/g untuk yang
kapasitas tukar kationnya akan memberian peluang diaktifkan dengan larutan (NH4)2SO4 0,1 M.
selain terjadi proses sorpsi juga terjadi pertukaran 3. Dari uji sorpsi terhadap limbah simuasi Pb-
ion oleh logam-logam alkali yang ada di dalam nitrat, diperoleh data bahwa kondisi mineral
kisi-kisi struktur mineral. Selanjutnya pada aplikasi lokal yang terbaik memberikan nilai efisiensi
penambahan bahan kimia perlu dipertimbangkan pemisahan logam Pb yang terbesar.
sesuai kebutuhan proses, mengingat proses
pengaktifan segera perlu dilakukan proses
DAFTAR PUSTAKA
pencucuan agar tidak terjadi korosi dan pelepasan
logam-logam yang siap dipertukarkan. Selain itu 1. BRECK, D.W., Zeolite Molecular Sieves,
pengguaan bahan kimia aktifan direkomendasikan Structure, Chemistry, and Use, John Wiley &
untuk menggunakan larutan yang encer untuk Sons, Inc., New York, 1974.
menghindari kerusakan mineral. 2. SCHNEIDER, K., Use of Local Minerals in
the Treatment of Radioactive Waste, Technical
Tabel 4. Uji sorpsi zeolit terhadap efisiensi
Report Series No. 136, IAEA, Vienna, 1974.
pemisahan limbah Pb-nitrat pada kondisi
3. OTHMER, K., Encyclopedia of Chemical
beban adsorben 10 % b/v, kecepatan
Technology, 3th ed., vol. 15, John Wiley &
pengadukan cepat 100 rpm selama 10
Sons, New York, 1981
menit, kecepatan pengadukan lambat 30
4. PALAR, HERYANDO., 1994, Pencemaran
rpm selama 30 menit dan waktu
dan Toksikologi Logam Berat, PT. Rineka
pengenapan selama 12 jam.
Cipta, Jakarta
No Efisiensi Pemisahan 5. http://www.rpi.edu/dept/chem-eng/Biotech-
Kondisi adsorben zeolit
. (%) Environ/SEDIMENT/sedsettle. Html.
Zeolit alam (-60+80) 6. Peraturan Pemerintah RI Nomor 82 Tahun
1. 64,725 2001 Tentang Pengelolaan Kualitas Air dan
mesh
Pengendalian Pemcemaran Air dan
2. Zeolit pemanasan 250 oC 88,424
Penjelasannya.
Zeolit hasil pengaktifan 7. ENDRO KISMOLO, 2011, Karakterisasi
3. kimia dengan (NH4)2SO4, 94,615 Kadar Zat Padat Dalam Efluen Pada Proses
: 0,1 M Sorpsi Limbah B3 Cair Menggunakan Zeolit,
Zeolit hasil pengaktifan Prosiding Pertemuan dan PresentasiIlmian-
3. kimia dengan NH4NO3 : 93,559 Penelitian Dasar Ilmu Pengetahuan dan
0,1 M Teknologi Nukir, PTAPB, Yogyakarta.
Zeolit hasil pengaktifan 8. HANAN S, DKK, 2010, Application of zeolite
3. kimia dengan NH4Cl : 91,274 prepared from egyptia kaolin for removal of
0,1 M heavy metals: II. Isoterm models, Journal of
Hazaourdous Materials 182 ; 842-841.
KESIMPULAN
Dari data percobaan, diperoleh kesimpulan
sebagai berikut : TANYAJAWAB
1. Terhadap nilai kapasitas tukar kation total, maka
untuk keperluan modifikasi zeolit alam, Harry Supriadi
pemanasan terbaik dicapai pada suhu 250 oC
− Apakah karakter fisika dan kimia selalu terkait
dengan nilai KTK total sebesar = 1,904 meq/g,
dengan proses pengaktifan mineral lokal, dan
sedangkan zeolit yang aktifan larutan (NH4)2
bagaimana dengan nilai KTKnya?
SO4 0,1 merupakan aktifan terbaik yaitu
memberikan nilai KTK total sebesar 1,921
meq/g. Endro Kismolo
2. Terhadap nilai KTK dari logam-logam alkali • Ya. Pada pengolahan untuk proses
kationik Ca++, Mg++, Na+ dan K+, maka Ca++ pengaktifan mineral lokal secara fisika selalu
yang paling dominan memiliki nilai kapasitas diikuti proses perubahan karakteristik
tukar kation terbesar yaitu untuk zeolit dengan kimianya. Nilai KTK selalu dipengaruhi oleh
ukuran butir (-60+80) mesh yang dipanaskan karakteristik mineral lokal tersebut.
sampai 200 oC dan ditambah larutan (NH4)2SO4

Prosiding Pertemuan dan Presentasi Ilmiah - Penelitian Dasar Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Nuklir 2012
Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan - BATAN
Yogyakarta, 4 Juli 2012
Endro Kismolo, dkk. ISSN 0216 - 3128 251

Rosidi Endro Kismolo


− Zeolit diperoleh dari Gunung Kidul, preparasi • Penelitian ini adalah bagian preparasi zeolit
apa yang dilakukan, apa perlu ukuran butir untuk sorbent alternatif. Dalam percobaan
tertentu? ini hanya dilakukan penggerusan untuk
memperoleh ukuran butir tertentu dan
aktivasi menggunakan garam ammonium
digunakan untuk pengaktifan kimia.

Prosiding Pertemuan dan Presentasi Ilmiah - Penelitian Dasar Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Nuklir 2012
Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan - BATAN
Yogyakarta, 4 Juli 2012

Anda mungkin juga menyukai