Laporan Kasus OA Genu
Laporan Kasus OA Genu
STASE MUSKULOSKELETAL
1
BAB I
Deskripsi Kasus
2
BAB II
LAPORAN KASUS
I. IDENTITAS PENDERITA
Nama : bapak IBS
Umur : 70 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : hindu
Pekerjaan : wiraswasta
Alamat : Sanur
No. CM : 00.20.98
3
REGIO GERAKAN ROM NYERI
Fleksi Terbatas +
KNEE
Ekstensi Normal -
PFGD Pasif
4
IV. ALGORITMA
V.
5
KODE DAN KETERANGAN PEMERIKSAAN ICF
1. Body Function
B7100 mobility of single joint
B28016 pain in joint
B7801 sensation of m.spasm
B730 muscle power function
Activities and participation
D410 changing basic body position
D4101 squatting
D4501 walking
D530 toileting
D4102 kneeling
2. Body Structure
S75011 knee joint
S798 structure related to movement
S75012 muscle of lower leg
1. Impairment
2. Functional Limitation
3. Disability/Participant Retriction
6
Pasien mengalami keterbatasan dalam melakukan aktivitas yang
berhubungan dengan lingkungan dan pekerjaannya, seperti berdiri lama
dan berjalan.
1. Tujuan
a. Jangka Pendek :
- Mengurangi nyeri
- Meningkatkan ROM pada knee
- Menghilangkan tightness otot hamstring
- Meningkatkan kekuatan otot knee
b. Jangka Panjang :
Pasien mampu melakukan aktivitas fungsional secara mandiri
IX. PROGNOSIS
Quo ad vitam : Baik
Quo ad sanam : ragu-ragu Baik
Quo ad cosmeticam : ragu-ragu Baik
7
Quo ad fungsionam : ragu-ragu Baik
X. PELAKSANAAN TERAPI
1. Ultrasound therapy
Modalits di aplikasikan pada daerah yang mengalami tightness atau
nyeri, setelah itu dilakukan perhitungan dosis. Pada kasus ini dosis
yang digunakan
Frekuensi : 1 MHz pada tigtnes m. hamstring, 3 MHz pada pes
anserinus
Intenstas : 0,4 w/cm2
Duty factor : 100%
Time : 2 menit/ area
Berikan gel pada daerah yang diterapi, kemudian letakkan
tranducer (jangan ditekan dan posisi static)
2. TENS
Tens digunakan untuk mengurangi nyeri agar program latihan yang
kita berikan dapat dilakukan. Latihan dilakukan saat tens terpasang,
untuk waktu sesuai dengan lama latihan yang akan diberikan
3. Manual Terapi
Pada kasus ini menggunakan teknik Mobilisation With Movement
(MWM), dimana fisioterapis melakukan manual terapi pada
gerakan yang mengalami restriction atau nyeri gerak. Saat
melakukan Teknik ini pasien melakukan gerakan secara aktif dan
pastikan saat melakukan Teknik ini pasien tidak boleh merasa nyeri
(pain free). Dilakukn 3 set, 6 kali repetisi.
4. Exercise therapy
ROM Exercise : Dilakukan secara aktif dengan mengintruksikan
pasien menggerakan ekstremitas bawah, fleksi-ekstensi knee, serta
plantar fleksi dan dorso fleksi ankle semampunya kemudian terapis
memfasilitasi dan membantu gerakan tersebut. Bertujuan untuk
menjaga dan meningkatkan lingkup gerak sendi.
8
Isometric quadriceps : Terapis meletakan tangan di bawah lutut
pasien dan pasien diinstruksikan untuk mekan lutut kebawah tahan
selama 8 detik. Ini bertujuan untuk menjaga kekuatan otot
quadriceps pasien
T2 3,5 5
T3 2 4,3
PENGUKURAN T1 T2 T3