Dimana,
F= gaya yang bekerja pada konduktor (Newton)
B= rapat fluks magnetic (webber)
Gambar 1. Potongan motor induksi I = Besar arus pada konduktor (Ampere)
L = Panjang Konduktor (Meter)
C. Prinsip Kerja Motor Induksi Gaya F ini bekerja pada permukaan lingkaran
Pada saat terminal stator, motor induksi diberi rotor dan akan memutar rotor. Arah dari gaya
suplai tegangan tiga fasa seimbang maka akan elektromagnetik tersebut adalah sesuai dengan
mengalir arus pada setiap konduktor belitan fasa kaidah tangan kanan (right hand rule), yang
stator dan akan menghasilkan fluksi bolak-balik. menyatakan bahwa jika jari telunjuk menentukan
Amplitudo fluksi per fasa yang dihasilkan berubah arah arus I, jari tengah menunjukkan arah
secara sinusoidal dan menghasilkan fluks resultan kerapatan fluks B, dan ibu jari menyatakan arah
(medan putar) dan magnitud yang dihasilkan gaya F yang timbul/bekerja pada konduktor rotor.
nilainya konstan dengan kecepatan sinkronnya :
Gaya F pada konduktor-konduktor rotor
Ns = 120 f/p tersebuat akan menghasilkan torsi (T). Bila torsi
mula yang dihasilkan pada rotor lebih besar dari
Dimana, torsi beban (T0>Tb),maka rotor akan berputar
Ns = kecepatan sinkron/medan putar (rpm) searah dengan perputaran medan putar stator.
f = frekuensi suplai (Hz)
P = jumlah kutub motor induksi Seperti yang telah disebutkan diatas, motor
akan tetap berputar bila kecepatan medan putar
Medan putar yang terjadi akanmenghasilkan lebih besar dari pada kecepatan rotor (ns > nr).
ggl induksi (ggl lawan) pada belitan stator dan Apabila ns = nr, maka tidak ada perbedaan relatif
medan putar tersebut juga memotong konduktor- antara kecepatan medan putar (ns) dengan putaran
konduktor belitan rotor yang diam sehingga rotor, atau dengan kata lain slip (s) adalah nol. Hal
terjadilah perbedaan relatif antara kecepatan fluksi ini menyebabkan tidak adanya ggl terinduksi pada
yang berputar dengan konduktor rotor yang diam, kumparan rotor sehingga tidak ada arus yang
perbedaan ini disebut slip (s). mengalir,dengan demikian tidak akan dihasilkan
gaya yang dapat menghasilkan kopel untuk
Akibat adanya slip,maka ggl (gaya gerak litrik) memutar rotor.
akan terinduksi pada konduktor-konduktor rotor.
D. KenaikanTemperatur / Rotor Terkunci Untuk selang waktu tertentu maka hubungan panas
Pada motor iduksi rotor belitan, panas yang pada saat block rotor dengan energi yang
timbul biasanya diakibatkan oleh rugi-rugi yang dibutuhkan untuk menaikkan panas dilihat pada
terjadi pada sistem dalam motor itu sendiri. persamaan:
Sumber panas yang paling utama adalah rugi-rugi
pada konduktor kumparan stator dan rotor yang Hbr . tbr = ø .C
dialiri arus. Sedangkan panas yang timbul pada Dimana :
inti, casing stator, celah udara dipermukaan rotor Tbr= lamanya block rotor (detik)
maupun bagian lainnya merupakan hasil C = Kapasitaspanasbelitanstator(Watt.s/m.oC)
dariperpindahan panas belitan rotor maupun = W.ɤ
belitan stator dengan cara konduksi,konveksi ɤ = Panas spesifik belitan (Watt.s/Kg.m.oC)
maupun radiasi. Pada motor induksi rotor sangkar, W = Berat belitan Stator (Kg)
bagian yang perlu diperhatikan dalam hal Ø = Kenaikan temperatur (oC)
hubungan panasnya adalah bagian stator, karena
pada bagian stator terdapat belitan yang memiliki Dari persamaan diatas dapat diketahui kenaikan
batas ketahanan terhadap temperature yang jauh temperatur motor induksi yaitu :
lebih rendah dibandingkan pada rotor. Sehingga
pada motor induksi rotor sangkar, panas yang perlu I 2 br .R.t br
Ø ==
diperhatikan biasanya pada bagian stator. w .ɤ
Kenaikan panas pada motor induksi rotor Dan lamanya waktu aman terjadinya block rotor
sangkar umumnya dipengaruhi oleh beberapa adalah :
factor yaitu :Jenis pendinginan, Perpindahan ø.𝑊.ɤ
panas,Temperatur lingkungan dan besarnya tbr=
𝐼 2 𝑏𝑟 .𝑅
beban.
F. Analisa Kenaikan Temperatur Pada Motor
E. Kenaikan Temperatur Pada saat Rotor Induksi Tiga Phase Akibat Rotor
Terkunci Terkunci.
Pada saat motor induksi berada dalam keadaan Untuk menganalisa kenaikan temperatur motor
rotor terkunci maka arus yang di supply ke motor induksi pada keadaan block rotor maka perlu
induksi dapat mencapai lima kali arus nominal. dilakukan pengukuran parameter motor induksi.
Dalam keadaan block rotor maka keseluruhan daya Yaitu dengan melakukan percobaan-percobaan
yang di supply ke motor akan diubah menjadi sebagai berikut : percobaan tahanan DC,percobaan
panas, hal ini dapat menyebabkan kenaikan beban nol, dan rotor tertahan (block rotor),
temperatur yang sangat cepat dibandingkan pada kemudian besar nilai tahanannya dapat dihitung.
saat motor bekerja dengan beban penuh. Sehingga
komponen-komponen motor seperti isolasi, Percobaan tahanan DC adalah mengukur
konduktor belitan stator, inti, konduktor rotor akan besarnya tahanan DC pada kumparan motor, yaitu
mengalami kenaikan temperatur yang sangat cepat. percobaan tertahan (block rotor) digunakan untuk
Karena kenaikan temperatur berlangsung cepat, mendapatkan nilai tahanan rotor,reaktansi stator
maka dalam waktu tertentu dapat menyebabkan dan rotor. Pada percobaan beban nol digunakan
kerusakan seperti : untuk mendapatkan nilai tahanan inti dan reaktansi
magnetic Xm.
a. Memperpendek umur isolasi.
b. Merusak isolasi belitan. Setelah mendapatkan parameter parameter
c. Merusak sambungan antar belitan konduktor tersebut kemudian diperlukan data lain untuk dapat
d. Menyebabkan kumparan stator terbakar. menghitung kenaikan temperatur, yaitu nilai
tahanan dan kenaikan temperatur yang didapatkan
Besarnya daya masukan pada motor pada saat dari pengukuran besaran hambatan pada belitan
block rotor tergantung pada tegangan supply dan stator.
rancangan parameter dari motor tersebut.
Panas dalam stator pada saat terjadi block rotor Temperatur awal sesaat sebelum block rotor
dapat dirumuskan dengan persamaan : menggunakan dua acuan yaitu temperatur belitan
sama dengan temperatur ruangan yaitu 40oC atau
Hbr = I2br .R1 yang disebut dengan motor dalam keadaan dingin
dan temperatur belitan sama dengan temperatur
Dimana : dari kelas isolasi motor atau yang disebut motor
Hbr = Panas yang timbul saat block rotor (watt) dalam keadaan panas.
Ibr= Besarnya arus block rotor (Ampere) Dalam analisa ini, motor dianggap beroperasi pada
R1= Tahanan belitan stator per phasa (ohm) temperatur lingkungan sekitar 40oC.
Data generator DC
Tipe : GF 110/140
Nomor seri : 7983731
Tegangan nominal : 220 V
Arus jangkar : 9.1 A
Arus medan : 0,64 A Gambar 4. Rangkaian Percobaan block rotor
Kecepatan nominal :1500 Rpm
Daya output : 2,0 KW
Tegangan hubung singkat : 98 Volt Tabel 2. Data hasil percobaan
Arus hubung singkat : 6,2 A Phasa Vdc Idc Rrotor
Frekuensi : 50 Hertz (Volt) (Ampere) (ohm)
k-m 2,38 3,4 0,42
575
0o =cos −1
3(9.8 𝑥 6.2)
ØBr =57o
𝐹1
Xbr = [ Sin øbr x Zbr]
𝐹𝑏𝑟
50
Gambar 3. Rangkaian Percobaan beban nol = [ sin 57o x 9.125]
50
=7.625 ohm
Tabel 1. Data hasil percobaan 575
Vo (Volt) Io (ampere) Po (Watt) 3
Rbr =
6,2 2
350 3,33 300 191
=
38.44
Analisa data : = 4.98 0hm
𝑃𝑜
Ø0 = Cos-1
𝑉ɤ
.𝐼ɤ R2i = Rbr – R1= 3,14 ohm
𝟑𝟎𝟎
= Cos-1 𝟑𝟓𝟎𝟑 Karena motor merupakan desain Kelas B sehingga
𝟑
𝟑.𝟑𝟑 besarnya nilai Xs dan Xr’ adalah :
100
= cos −1 = 81.95o
672 .92 X1 = 0,4 (Xbr’)
= 0,4(7.652)
E1= VNL< 0o – (Io< Ø0) (R1+JX1) = 3.061 ohm
350
= <0o – (3.33<81.75o)(1.842+J3.061) Besarnya nilai X2’ adalah :
3
350
= <0o – (3.33<81.75o)(3.572< 58.96o)
3 X2’ = 0.6 (7.652)
= 203.488 – (6.9025 < 22.79) = 4.591 ohm
10 Journal of Electrical Technology, Vol. 1, No. 2, Juni 2016
Syamsul Amien, Kenaikan Temperatur Pada... ISSN : 2502 – 3624
23.55 2 .1.842.1
Ø=
0.4.380
= 67.2oC
2 13.44 53.44
3 20.16 60.16
Gambar 5. Rangkaian ekuivalen motor induksi
4 26.88 66.88
= 23.55 A
2. Dari hasil perhitungan didapat semakin [5] Lance Grainer dan Michael C.Mc
lama rotor diblok maka temperatur akan Donald, 1997, Increasing Refinery
semakin meningkat production by using motor thermal
3. Kurva karateristik kenaikan temperatur capacity for protection and control.
terhadap waktu block rotor merupakan IEEE Transactions on Industry
fungsi linear Application, Vol.33, No.3, May/June
4. Untuk motor rotor belitan dengan daya 2,2 Page 858.
Kw, Cos ø 0,82 dan kelas isolasi B apabila [6] Verardi, Marcelo, Samuel Santos, Jonny
di supply dengan tegangan nominal 220 Carlos, 2005, Transient Thermal Anlysis
volt,maka waktu maksimal terjadinya block of an Induction Motor. Dalam 18th
rotor agar tidak merusak isolasi motor International Congress of Mechanical
adalah 30 detik. Engineer, Ouro Petro.
[7] Wijaya Mochtar, 2001, Dasar-Dasar
DAFTAR PUSTAKA Mesin Listrik, Djambatan.
[8] Walker, J. D dan S. Williamson, 1992,
[1] Chapman Stephen J, 1999, Electric Temperature rise in induction motor
Machinery Fundamental, Third edition, under stall condition, Dalam IEE
New York : Mc Graw-HillCompaniel. Colloqium on thermal aspect of
[2] Chi J. N. C. 1982, Locked-rotor machines,959-962, Boston, USA.
temperature Test repeatability-small [9] Zocholl, Stanley. E. Comparing Motor
impedance protectted motor. Dalam Thermal Models. Schweizher Eng.
IEEE Transactions on Power Apparatus Laboratories, Inc. Pullman. USA
and Systems, USA. [10] Zuhal, 1995, Dasar Teknik Tenaga
[3] Fitzgerald, A. E, Charles, Kingsley Jr, Listrik dan Elokrinaka Daya, Edisi
Stephen D. Umans, 1984, Mesin-Mesin Kelima,Penerbit Gramedia, Jakarta.
Listrik, Edisi keempat, Erlangga, Jakarta.
[4] Hasugian, Fritz, D, P. 13 Mei 2011,
Analisa Lamanya Waktu Block Rotor
yang aman. Universitas Sumatera Utara,
Medan