Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pembangunan bidang kesehatan saat ini diarahkan untuk menekan angka


kematian yang disebabkan oleh berbagai penyakit yang jumlahnya semakin
meningkat. Masalah umum yang dihadapi dalam bidang kesehatan adalah jumlah
penduduk yang besar dengan angka pertumbuhan yang cukup tinggi dan penyebaran
penduduk yang belum merata, tingkat pendidikan dan sosial ekonomi yang masih
rendah. Keadaan ini dapat menyebabkan lingkungan fisik dan biologis yang dapat
memadai sehingga memungkinkan perkembangbiaknya vektor penyakit (Menkes,
2010).

Daur hidup meliputi dari telur sampai dewasa. Nyamuk mengalami


metamorfosis sempurna meliputi stadium telur-larva-pupa-dewasa selama
pertumbuhan. Nyamuk mempunyai perbedaan morfologi yang jelas disertai
perbedaan biologi (tempat hidup dan makanan) antara tingkat muda dan dewasa.
Telur sebanyak 30-300 butir diletakkan satu perstu pada dinding tempat
perkembangbiakannya dan akan menetas dalam 2-3 hari. Telur dapat bertahan hidup
dalam keadaan kering selama berbulan-bulan dan akan menetas jika terkontak air

Untuk melakukan pengendalian terhadap vector nyamuk perlu dilakukan


identifikasi terhadap nyamuk. Identifikasi yang dapat dilakukan yaitu mengenai
siklus hidup, resting place, kebiasaan hidup, serta bentuk morfologi nyamuk.
Pengendalian ini sangat penting untuk mengetahui cara pengenadalian yang cocok
sesuai dengan karakteristik nyamuk. Terdapat banyak spesies nyamuk. Namun, hanya
spesies nyamuk Aedes aegypti yang telah terbukti menularkan virus Zika, meskipun
para ahli menduga bahwa spesies Aedes albopictus mungkin juga mampu menularkan
virus tersebut.
Aedes aegypti adalah nyamuk kecil berwarna gelap dengan tanda belang putih
di kakinya. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit A.S., nyamuk
Aedes aegypti bertanggung jawab atas penularan virus Zika, virus dengue, virus
cikungunya, dan virus demam kuning di belahan dunia tertentu.Nyamuk Aedes
aegypti membawa virus seperti Zika, dengue atau lainnya, ketika menggigit orang
yang terinfeksi virus tersebut. Apabila tidak ada individu terinfeksi yang digigit
nyamuk, virus Zika tidak akan menyebar karena virus ini tidak dapat menginfeksi
dengan sendirinya.

Apabila nyamuk menggigit seseorang yang terinfeksi oleh virus Zika, nyamuk
tersebut membawa virus dari orang yang terinfeksi tersebut. Perlu lima hingga tujuh
hari bagi virus tersebut untuk menggandakan diri dalam tubuh nyamuk yang kini
terinfeksi. Selama itulah, virus diteruskan ke kelenjar ludah nyamuk.Dari kelenjar ini,
nyamuk menyebarkan virus dari air liurnya ke orang yang digigitnya. Hal ini
berpotensi menginfeksi orang tersebut. Seekor nyamuk yang terinfeksi mungkin
mampu menginfeksi beberapa orang.

Salah satu bentuk pencegahan penyakit DBD adalah melalui kegiatan


Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) yang secara rutin dilakukan seminggu sekali.

B. TUJUAN

1. Untuk mengetahui bagaimana cara pengambilan sampel nyamuk secara baik


dan benar.
2. Agar mahasiswa mampu mengidentifikasi berbagai jenis nyamuk.
BAB II

METODE

A. ALAT DAN BAHAN

1. Aspirator Nyamuk

2. Gelas Plastik

3. Jarum Pentul

4. Kutex

5. Kertas

6. Gabus

7. Pipet dan Gelas Kimia

8. Kapas

9. Cloroform 100 ml

10. Mikroskop

B. CARA KERJA

1. Matikan nyamuk dengan cara meneteskan choloroform pada kapas, kemudian


dimasukkan pada wadah atau gelas yang berisi nyamuk.

2. Gunting kertas dengan cara digunting bentuk segitiga,

3. Tusuk kertas segitiga dengan menggunakan jarum pentul diatas gabus

4. Beri kutex sebagai perekat pada ujung kertas secukupnya.


5. Rekatkan nyamuk pada ujung kertas.

6. Mengatur pembesaran di mikroskop dengan menggunakan pembesaran 10

7. Kemudian nyamuk diamati.


BAB III

PELAKSANAAN KEGIATAN

A. LAPANGAN

Pengambilan sampel nyamuk dilakukan di sekitaran wilayah kerja puskesmas


poasia pada hari senin, 4 maret 2019 pada pukul 10:30 WITA. Setibanay di tempat
pengambilan sampel nyamuk, kami menyiapkan aspirator nyamuk dan gelas plastik
untuk menangkap nyamuk. Pada proses penangkapan nyamuk, kami mendapatkan 3
ekor nyamuk dan kemudian dimasukkan ke dalam gelas plastik dan kemudian ditutup
menggunakan kertas.

B. LABORATORIUM

Identifikasi nyamuk dilakukan pada hari Selasa, 5 Maret 2019 pada pukul
09:30 WITA di Laboratorium Kesehatan Masyarakat. Dalam pelaksanaan kegiatan
tersebut kami melakukan identifikasi pada nyamuk atau pengenalan anatomi pada
tubuh nyamuk sehigga nyamuk yang di identifikasi yaitu jenis nyamuk Aedes
Aegypti, dengan ciri-ciri yaitu Tibia kaki belakang tanpa gelang putih, Mesonolum
dengan garis memanjang atau kumpulan sisik-sisik putih, Proboscis lebih pendek dari
femur kaki depan, sisik pleura tidak membentuk garis, Sepanjang mesonolum ada
garis memanjang yang sempit, Sisik-sisik Putih pada Peura terdapat bercak-bercak
putih yang teratur, Ada kumpulan sisik-sisik putih yang lebar di atas akar sayap.
BAB IV

PENUTUP

1. KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan bisa di simpulkan cara
pengambilan sampel nyamuk adalah dengan menggunakan aspirator yang
kemudian ditempatkan keudara, kemudian dihisap agar nyamuk dapat
terperangkat kedalam aspirator tersebut dan dimasukkan kedalam gelas yang
telah disediakan.
Nyamuk merupakan hewan yang bermetamorfosis sempurna. Fase
tersebut yaitu terlur-larva-pupa-nyamuk dewasa,masing-masing fase memiliki
waktu dan ciri-ciri tersendiri.

2. SARAN
Dalam mengambilan sampel jentik nyamuk haruslah teliti dan hati-hati ini
dikarenakan alat aspirator terbuat dari bahan kaca yang mudah pecah dan pada
saat mengambil sampel keadaan udara haruslah tenang agar nyamuk yang
akan diambil tidak sulit di tangkap.
LAMPIRAN
Alat dan Bahan

Anda mungkin juga menyukai