Anda di halaman 1dari 31

”MAKALAH TERAPI KOMPLEMENTER ENERGI THERAPY”

DISUSUN :

NAMA : ZEIN SUSANTI S ALI

KELAS : A KEPERAWATAN 2016

NIM : C01416113

PROGRAM STUDI NERS

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa/ Ida
Sang Hyang Widhi Wasa yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya
kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul
"Terapi Energi Dalam Keperawatan" mata kuliah Keperawatan
Komplementer di Politeknik Kesehatan Denpasar tepat pada waktu yang
telah ditentukan.
Penyusunan makalah ini tidak lepas dari bantuan dan motivasi
berbagai pihak. Untuk itu, dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima
kasih kepada rekan-rekan yang telah membantu.
Kami menyadari makalah ini masih banyak kekurangan karena
keterbatasan kemampuan penulis. Untuk itu kami mengharapkan saran dan
kritik yang bersifat konstruktif sehingga kami dapat menyempurnakan
makalah ini.

Gorontalo, 19 Januari 2019

Penulis
DAFTAR ISI

Halaman Judul
Kata Pengantar .......................................................................................................... i
Daftar Isi .................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan .............................................................................................. 2
D. Manfaat Penulisan ........................................................................................... 2
E. Metode Penulisan ............................................................................................. 3
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi Terapi Energi ...................................................................................... 4
B. Jenis-jenis Terapi Energi ................................................................................. 4
C. Cara Melaksanakan Terapi Energi ................................................................... 10
D. Proses Penyembuhan Melalui Terapi Energi ................................................... 20
E. Waktu Pelaksanaan Terapi Energi ................................................................... 22
F. Indikasi dan Kontraindikasi Terapi Energi ...................................................... 22
G. Dampak Terapi Energi ..................................................................................... 24
H. Peran Perawat Dalam Terapi Komplementer ................................................... 25
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ..................................................................................................... 27
B. Saran ................................................................................................................ 27
DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Terapi komplementer adalah lingkup yang luas dari sumber penyembuhan
yang meliputi sistem kesehatan, modalitas dan praktek yang didasari oleh teori
dan kepercayaan mereka. secara sederhana, pengobatan komplementer bisa
diartikan sebagai metode penyembuhan yang caranya berbeda dari pengobatan
konvensional di dunia kedokteran, yang mengandalkan obat kimia dan
operasi. Terapi komplementer kedokteran dibagi empat jenis terapi yaitu
chiropractic, teknik relaksasi, terapi masase dan akupunktur, lainnya terapi
komplementer yang dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan.
Reiki merupakan salah satu dari 1800 jenis terapi komplementer yang ada
di dunia. Reiki ditemukan pertama kali oleh Mikao Usui pada tahun 1922.
Reiki berasal dari bahasa Jepang yaitu rei yang artinya alam semesta dan ki
yang berarti energi kehidupan, jadi reiki berarti energi alam semesta yang
dikarunia Tuhan sang maha pencipta kepada manusia yang diperoleh sejak ia
dilahirkan.
Teknik Penyembuhan reiki adalah teknik penyembuhan sangat sederhana
dan mudah dipelajari oleh semua orang hanya dalam waktu inisiasi 30-45
menit dan langsung dapat digunakan untuk menyembuhkan diri sendiri
maupun orang lain yang bersifat permanen. Dalam makalah ini akan dibahas
tentang definisi, kontraindikasi dan aplikasi klinis terapi energi reiki.
Penyembuhan dengan prana tak hanya bisa menanggulangi penyakit fisik,
tetapi juga masalah emosi, psikologis dan juga spiritual. Hal itu dikarenakan
kualitas energi prana membentuk pribadi dan diri manusia. Energi prana
mempengaruhi cara orang berfikir, mempengaruhi seseorang dalam bertindak,
mempengaruhi dalam mengambil keputusan dan mempengaruhi kehidupan
seseorang secara holistik.Terapi Reiki dan Terapi Prana merupakan jenis dari
Terapi Komplementer yang menerapkan energy dalam proses penyembuhan
penyakit pada pasien berdasarkan hal tersebut maka akan dibahas mengenai
Terapi Energi dalam Keperawatan
B. Rumusan Masalah
1. Apakah definisi terapi energi?
2. Apa saja jenis-jenis terapi energi ?
3. Bagaimanakah cara pelaksanaan terapi energi ?
4. Bagaimanakah proses penyembuhan dalam terapi energi ?
5. Bagaimanakah waktu pelaksanaan terapi energi?
6. Apa saja indikasi dan kontraindikasi dari terapi energi ?
7. Apa saja dampak dari terapi energi ?
8. Bagaimanakah peran perawat dalam terapi komplementer ?

C. Tujuan Penulisan
1. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami definisi terapi energy.
2. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami jenis-jenis terapi energi.
3. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami cara pelaksanaan terapi
energy.
4. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami proses penyembuhan dalam
terapi energy.
5. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami waktu pelaksanaan terapi
energy.
6. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami indikasi dan kontraindikasi
dari terapi energy.
7. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami dampak dari terapi energy.
8. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami peran perawat dalam terapi
komplementer.

D. Manfaat Penulisan
Diharapkan mahasiswa dapat mengetahui, mengerti, dan memahami
definisi terapi energy, jenis-jenis terapi energi , cara pelaksanaan terapi energy
, proses penyembuhan dalam terapi energy , waktu pelaksanaan terapi energy ,
indikasi dan kontraindikasi dari terapi energy, dampak dari terapi energy,
peran perawat dalam terapi komplementer
E. Metode Penulisan
Kami menggunakan dua metode penulisan yaitu dengan studi pustaka
dan penelusuran IT. Pada metode studi pustaka, kami membaca dan
menganalisis beberapa literature kemudian kami menggunakan refrensi
tersebut pada tulisan ini. Selanjutnya pada metode penelusuran IT, kami
mencari tambahan refrensi pada dunia rambah internet untuk melengkapi data-
data yang telah kami peroleh pada literature.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Terapi Energi


a. Terapi Reiki
Reiki merupakan salah satu dari 1800 jenis terapi komplementer
yang ada di dunia. Reiki ditemukan pertama kali oleh Mikao Usui pada
tahun 1922. Reiki berasal dari bahasa Jepang yaitu rei yang artinya
alam semesta dan ki yang berarti energi kehidupan, jadi reiki berarti
energi alam semesta yang dikarunia Tuhan sang maha pencipta kepada
manusia yang diperoleh sejak ia dilahirkan. Energi ini dapat digunakan
untuk memelihara kesehatan serta menyembuhkan diri sendiri ataupun
orang lain.
b. Terapi Prana
Prana adalah istilah sansekerta yang berarti energi vital atau daya
hidup yang memberikan kehidupan bagi seluruh alam semesta termasuk
kehidupan manusia. Prana adalah universal. Di China disebut Chi, di
Jepang Ki, di Yunani Pneuma, di Polynesia Mana, dan dalam bahasa
Ibrani disebut dengan Ruah yang kesemuanya mempunyai arti yang
sama yaitu ‘Nafas Kehidupan’.

B. Jenis-jenis Terapi Energi


Adapun Jenis-jenis dari terapi energi yaitu :
a. Terapi Reiki
Teknik Penyembuhan reiki adalah teknik penyembuhan sangat
sederhana dan mudah dipelajari oleh semua orang hanya dalam waktu
inisiasi 30-45 menit dan langsung dapat digunakan untuk
menyembuhkan diri sendiri maupun orang lain yang bersifat permanen.
Kemampuan reiki bisa diperoleh seketika melalui proses
attunement/penyelarasan atau inisiasi yang dilakukan oleh reiki master.
Setelah dilakukan proses penyelarasan energi terhadap sumber energi
alam semesta oleh reiki master, secara langsung seseorang memiliki
kemampuan memanfaatkan energi reiki. Cara menggunakanya energi
reiki sangat mudah, hanya meniatkan akan menggunakan energi reiki
dan meletakkan tangan pada cakra (pintu gerbang energi tubuh) atau
bagian tubuh yang sakit. (Anthony, 2000.
http://www.reikiattunements.net).
Proses attunement akan memberi efek detokfisikasi pada fisik,
biasanya berupa kelebihan energi yang disertai tanda-tanda rasa panas,
mengantuk, meningkatnya frekuensi buang air kecil maupun besar.
Detokfisikasi ini akan diakhiri dengan rasa bugar, tenang dan nyaman
sesudahnya. Pada attunement tingkat kedua, detoksifikasi terjadi pada
lapisan mental dan emosional sehingga pembawaan lebih sabar dan
tenang. Terakhir adalah attunement tingkat master, pada tahap ini
detoksifikasi akan terjadi pada lapisan spiritual. Biasanya akan lebih
mendekatkan diri kepada Tuhan, lebih tenang dan mempunyai
kepekaan yang tinggi (Anthony, 2000. http://www.reikiattunements.net).
Praktisi reiki atau master reiki merupakan mediator untuk
mengalirkan energi alam kedalam tubuh manusia melalui kedua
tangannya. Tubuh manusia tersusun atas tubuh fisik dan non fisik yang
saling berhubungan, saat tubuh non fisik terganggu maka tubuh
fisikpun akan tergangu. Terapi reiki tidak langsung ke ditujukan pada
bagian fisik tubuh melainkan dialirkan dalam bentuk gelombang elektro
magnetik melalui medan radiasi tubuh atau aura. Saat melakukan
penyembuhan, seorang praktisi reiki akan menyerap energi reiki dari
alam semesta dan menyalurkannya ke tubuh nonfisik si pasien melalui
cakra/pintu gerbang energi yang ada dalam tubuh manusia. Hasil yang
diharapkan adalah terjadi keselarasan/keseimbangan energi dalam
tubuh, meningkatkan kerja sel tubuh sehingga fungsi tubuh akan
membaik dan dapat melakukan pemeliharaan dan perbaikan kesehatan.
Aktivasi cakra (pusat penyalur energi) dalam tubuh dapat menjaga
keseimbangan berbagai sistem dalam tubuh, hal ini dapat memelihara
kesehatan fisik dan mental manusia. Tujuan akhir aktivasi cakra ini
adalah menciptakan manusia yang sehat jiwa dan raga. Meski lebih
banyak ditujukan untuk tindakan preventif, aktivasi cakra juga dapat
menyembuhkan gejala penyakit yang disebut cakra healing
Sesuai namanya, chakra healing dapat menyembuhkan secara
langsung berbagai penyakit, meski terbatas pada penyakit ringan. Kalau
pusing, pilek atau stres, masih bisa ditanggulangi namun untuk penyakit
berat seperti kanker, gastritis kronis, gangguan jantung, dan lainnya,
lazimnya dikombinasikan dengan metode pengobatan lain. Penting
untuk diingat bahwa reiki bukan untuk pengobatan alternative kanker
namun reiki adalah terapi komplementer yang digunakan untuk
meringankan efek samping dari pengobatan kanker.
Chakra healing memanfaatkan tenaga bioenergi yang terdapat
dalam tubuh manusia. Bioenergi ini merupakan tenaga vital yang
mempunyai sifat dasar hampir sama dengan energi lain seperti energi
panas atau energi listrik. Jika darah mengalir lewat pembuluh, bioenergi
tadi mengalir lewat suatu "lorong" yang dinamai meridian. Meridian ini
berpangkal pada titik-titik tertentu pada tubuh, membentuk pusat-pusat
energi yang disebut cakra.
Ada tujuh cakra utama yang terdapat pada tubuh manusia yaitu:
Cakra Mahkota, Cakra Ajna, Cakra Tenggorokan, Cakra Jantung, Cakra
Solar Plexus, Cakra Seks, Cakra Dasar.

1. Cakra dasar terletak di dasar tulang punggung


Berfungsi sebagai akar penunjang kehidupan, dan
dilambangkan dengan warna merah berkilauan. Energi dari Bumi
masuk lewat cakra ini. Cakra dasar mampu mengendalikan dan
memberi energi pada susunan tulang, sistem otot, dan reproduksi
darah, jika ada gangguan menyangkut kerja otot atau tulang, cakra
inilah sumber masalahnya.
2. Cakra seksual.
Terletak di sekitar organ seksual, sering diidentifikasi dengan
warna oranye. Tugasnya mengendalikan dan memberi energi pada
organ-organ di rongga panggul, termasuk organ reproduksi, saluran
kemih dan sekitarnya. Penyakit yang sering bersumber dari pusat
energi ini: kemandulan, impotensi, infeksi saluran kemih, serta
pembesaran prostat.
3. Cakra solar plexus.
Letaknya di bagian kosong pertemuan antara tulang rusuk dan
ulu hati, dilambangkan dengan warna kuning. Titik ini berfungsi
sebagai pusat emosi, seperti berani, ulet, aktif, marah, benci,
hingga sakit hati. Selain itu, cakra ini mampu mengendalikan
energi pada hati, pankreas, lambung, usus besar, dan usus kecil.
Juga berhubungan dengan sistem pencernaan dan pembuangan sisa
makanan.
4. Cakra jantung
Terdapat pada bagian tengah dada depan dan belakang,
lazimnya divisualisasikan dalam warna hijau zamrud cemerlang.
Dikenal juga sebagai pusat emosi halus, seperti belas kasih,
kedamaian, kegembiraan, keramahan, kepekaan, sumber cinta
kasih dan nurani. Cakra jantung mengendalikan energi pada
jantung, kelenjar timus serta paru-paru.
5. Cakra tenggorokan
Diasosiasikan dengan warna biru yang berfungsi sebagai pusat
energi yang mengekspresikan pemikiran, perasaan, dan keinginan.
Dalam kerja samanya dengan organ-organ tubuh lain, cakra
tenggorokan bertanggung jawab atas pemberian energi pada
tenggorokan, saluran pernafasan serta kelenjar tiroid.
6. Cakra master atau cakra ajna.
Pusat energi satu ini punya kedudukan cukup istimewa karena
melambangkan kebijaksanaan. Warnanya biru keunguan atau nila,
yang bertugas untuk mengendalikan dan memberi energi pada
kelenjar-kelenjar, sistem endokrin, dan cakra utama lainnya.
7. Cakra mahkota.
Posisinya paling tinggi di antara pusat energi yang ada, karena
terletak pada bagian atas kepala atau ubun-ubun. Cakra ini
bertanggung jawab mengendalikan dan memberi energi pada
sistem saraf, otak serta keseimbangan kiri-kanan. Penyakit-
penyakit yang berhubungan dengan gangguan saraf terjadi bila
cakra mahkota terganggu.

b. Terapi Prana
Prana merupakan energi yang berorientasi terhadap makrosmos.
Contoh dari energi-energi yang termasuk dalam kelompok ini adalah :
Reiki, Ling Chi, Karuna, Seichim, Prana (Choa Kok Sui), Drisana,
Neriya, Golden Triangle, Ra-Sheeba, dan lain-lain.
Penyembuhan dengan prana tak hanya bisa menanggulangi
penyakit fisik, tetapi juga masalah emosi, psikologis dan juga spiritual.
Hal itu dikarenakan kualitas energi prana membentuk pribadi dan diri
manusia. Energi prana mempengaruhi cara orang berfikir,
mempengaruhi seseorang dalam bertindak, mempengaruhi dalam
mengambil keputusan dan mempengaruhi kehidupan seseorang secara
holistik.
Prinsip-prinsip dasat transfer energi merupakan konsep ilmiah,
dapat diterapkan dalam kasus penyembuhan prana dimana energi prana
yang digunakan untuk mempengaruhi reaksi dalam tubuh, dengan
demikian menyembuhkan penyakit apapun yang ada dalam tubuh.
Konsep dasar adalah bahwa ketika seseorang menderita penyakit, prana
atau tingkat energi terpengaruh. Penyembuhan prana membantu
seseorang untuk memulihkan energi vitalnya dengan bekerja pada
chakra prana pasien dan aura. Energi Prana tersedia sangat berlimpah
dimuka bumi ini, sumbernya antara lain di udara, bumi dan matahari.
Sumber-sumber prana :
1. Matahari – prana matahari adalah prana yang berasal dari sinar
matahari. Prana ini menyegarkan seluruh tubuh dan memberikan
kesehatan yang baik. Prana ini bisa kita peroleh dengan menyerap
cahaya atau berjemur disinar matahari (sunbathing) dan meminum
air putih yang telah dijemur di sinar matahari. Tidak disarankan
untuk berjemur terlalu lama, karena prana matahari sangat kuat,
jika terlalu banyak akan berbahaya bagi tubuh.
2. Udara – prana yang terkandung didalam udara disebut prana udara
atau butir-butir vitalitas udara. Prana udara diserap paru-paru
dengan bernafas. Dengan bernafas dalam, perlahan, dan berirama,
akan lebih banyak prana udara yang terserap daripada dengan
bernafas pendek, tidak dalam.
3. Bumi – prana yang terkandung didalam bumi dinamakan prana
bumi atau butir-butir vitalitas bumi. Prana ini diserap melalui
telapak kaki. Berjalan tanpa alas kaki akan memperbanyak prana
bumi yang terserap tubuh.
4. Pohon – beberapa pohon tertentu (seperti pohon pinus atau pohon
raksasa yang subur dan sudah tua) memancarkan sebagian besar
kelebihan prananya. Pohon-pohon dan tanaman memperoleh prana
dari matahari, udara, tanah dan air. Orang sakit dan orang yang
lelah, akan sangat terbantu apabila mereka berbaring atau
beristirahat dibawah pohon-pohon tersebut.
5. Makanan – banyak prana yang berasal dari buah-buahan dan
sayur-sayuran segar.
6. Air – air menyerap prana dari matahari, udara, dan juga dari tanah
dimana air itu mengalir seperti sungai kecil, sungai besar dan
muara.
C. Cara Melaksanakan Terapi Energi
a. Terapi Reiki
Prosedur pelaksanaan terapi komplementer reiki bisa dilakukan dengan
2 cara yaitu bisa dilakukan sendiri dan bisa juga dibantu oleh terapis
reiki:
1. Penyembuhan Diri Sendiri
1) Lakukan Attunement (cara membuka diri untuk menerima
energi getaran yang lebih tinggi untuk keperluan penyembuhan
pribadi), proses ini adalah untuk menyelaraskan diri kita dengan
energi Alam semesta, melalui seorang pembimbing tingkat
Master Teacher.
2) REIKI LEVEL 1
Setelah Attunement :
a) Santai, pasrah, senyum (SPS)
b) Kibaskan telapak tangan 2-3 kali
c) Niatkan untuk menyalurkan energi Reiki tanpa memikirkan
caranya.
d) Rasakan aliran, semburan, hawa hangat dari telapak tangan.
e) Rasakan energi diantara kedua telapak tangan
3) Penyembuhan diri sendiri (Self Healing)
a) Duduklah di kursi atau bersila di lantai, punggung tegak dan
selalu SPS
b) Berdo`a memohon bantuan, bimbingan dan kesembuhan
dari Tuhan YME.
c) Aktifkan cakra mahkota dan cakra telapak tangan sendiri
(Kibaskan tangan 2-3 kali)
d) Buka aura diri sendiri ( depan dan belakang ) tetap santai.
e) Niatkan untuk menyalurkan Rei Ki hingga terasa mengalir
di telapak tangan.
f) Tempelkan kedua telapak tangan pada bagian-bagian tubuh
tertentu (masing-masing selama + 60 hitungan), yaitu
dengan urutan mulai dari bagian depan tubuh sebelah atas
sampai bagian tubuh sebelah bawah, demikian juga untuk
bagian tubuh bagian belakang, urutannya :

g) Tutup aura tubuh kita dengan cara menyisir dari atas ke


bawah sebanyak 2 kali (sekali untuk bagian depan dan
sekali untuk bagian belakang).
h) Berterima kasih kepada Tuhan YME atas segala bantuan
yang telah diterima. Relax sejenak sebelum berdiri atau
teruskan dengan latihan grounding.

4) GROUNDING
a) Lakukan setiap hari atau setelah self healing, duduklah
dengan santai, (sebaiknya duduk di atas kursi dan punggung
tegak lurus).
b) Kedua telapak tangan berada di atas paha dalam keadaan
terbuka dan terlentang.
c) Berdo`a mohon bantuan, bimbingan dan kesembuhan dari
Tuhan YME.
d) Bayangkanlah cahaya putih (kuning emas) yang terang
benderang dari langit turun memasuki cakra mahkota.
Proses Perjalanan Cahaya Tersebut Adalah:
a) Cahaya tersebut menghangatkan cakra mahkota dan
membuat cakra mahkota membuka lebar seperti bunga
teratai dan bercahaya terang benderang.
b) Cahaya tersebut menembus cakra mahkota di bagian
tengahnya dan terus mulai memasuki kepala.
c) Semakin jauh cahaya masuk kepala memenuhi seluruh
kepala dan mulai mendorong cakra mata ketiga dari dalam,
mengakibatkan cakrta mata ketiga juga mekar sepenuhnya.
d) Cahaya memenuhi seluruh kepala dan turun memenuhi
tenggorokan, mendoroang cakra tenggorokan untuk mekar
sepenuhnya.
e) Cahaya yang telah memenuhi kepala dan tenggorokan turun
ke rongga dada, memenuhi seluruh rongga dada mendorong
cakra jantung hingga mekar sepenuhnya. Cahaya juga
memenuhi seluruh rongga perut, membuat cakra pusar,
cakra sex dan terakhir cakra dasar mekar sepenuhnya. (pada
saat cahaya menjalar keseluruh rongga tubuh kita, cahaya
tersebut akan membasmi penyakit-penyakit yang ada atau
membenahi susunan organ tubuh kita).
f) Cahaya turun melalui kaki, bila anda melakukan Tekhnik
grounding ini sambil bediri atau duduk di kursi, bayangkan
cahaya turun dari kedua cakra telapak kaki. Sedangkan bila
anda melakukannya sambil duduk besila, bayangkan cahaya
turun dari cakra dasar.
g) Cahaya yang telah turun dari cakra telapak kaki atau cakra
dasar memasuki bumi, menembus seluruh lapisan bumi,
hingga sampai ke pusat bumi. (Katakan bahwa cahaya yang
turun kebumi tidak membahayakan mahluk hidup yang ada
dibawah)
h) Berkatilah bumi dengan cinta kasih sepenuhnya.
i) Menerima cahaya dan cinta kasih, bumi akan membalasnya
dengan cahaya berwarna hijau yang naik dari pusat bumi ke
tubuh melalui cakra telapak kaki atau cakra dasar.
j) Perintahkan pikiran bawah sadar untuk menjaga agar tubuh
selalu terhubung dengan cahaya dari langit dan bumi ini dan
menaikkan sinar tersebut terus menerus.
k) Cahaya ini akan membuat kapsul berwarna hijau yang
membungkus tubuh kita (proteksi).
l) Setelah selesai ucapkan kembali terima kasih kepada Tuhan
YME.
Penyeimbangan Energi YIN-YANG: lakukan meditasi reiki:
a) Meditasi Rei Ki cukup dilakukan seminggu sekali.
b) Duduklah dengan punggung tegak & tetap dalam keadaan
SPS.
c) Cakra Mahkota & Cakra Telapak Tangan dalam keadaan
aktif.
d) Berdo`a mohon bantuan dan bimbingan Tuhan YME.
e) Kibaskan tangan 2-3 kali, niatkan untuk menyalurkan Rei
Ki dari tangan kiri ke seluruh tubuh bagian kiri dan telapak
tangan kanan ke seluruh tubuh bagian kanan.
f) Kemudian tempelkan telapak tangan kanan diatas paha
kanan dan telapak tangan kiri diatas paha kiri.
g) Hal ini dilakukan selama + 5 atau 10 menit.
h) Setelah selesai ucapkan terima kasih kepada Tuhan YME
atas segala bantuan yang telah diberikan.

2. Penyembuhan Kepada Orang Lain


1) Berdoa bersama pasien memohon bantuan, bimbingan dan
kesembuhan
2) Mengaktifkan Cakra Mahkota dan Cakra Telapak Tangan
sendiri
3) Mengaktifkan Cakra Mahkota pasien.
4) Membuka Aura pasien (seakan akan membuka selubung aura
dari atas ke bawah).
5) Santai, Pasrah, Senyum, kibaskan tangan 2-3 kali.
6) Niatkan menyalurkan Reiki hingga dirasa energi mengalir dari
telapak tangan.
7) Tempelkan tangan, tidak ada niat untuk menyembuhkan dan
menyalurkan energi lagi.
8) Lama menempelkan tangan ke tubuh pasien + 5 sampai 10
menit.
9) Santai, pasrah, senyum ( apabila tidak dirasa aliran, tarik
tangan, kibaskan, niatkan mengalirkan Reiki, tempelkan lagi
ke posisi terakhir.
10) Kalau masih tidak ada aliran, santai – Reiki energi cerdas dan
otomatis. Bagian tubuh tersebut memang tidak butuh energi ).
11) Bila yang mengobati lebih dari satu orang, maka biasanya
dilakukan secara sinkron yaitu: 1 orang yang memimpin dan
yang lain ikut membantu, pada saat setelah menempelkan akan
mengatakan sinkronkan kepada Penyembuh lain, sambil
mengatakan : saya mengsinkronkan energi saya kepada
Pak/Ibu yang memimpin.
12) Setelah selesai tutup aura tubuh pasien dengan cara menyisir
dari atas ke bawah sebanyak 2 kali (sekali untuk bagian depan,
sekali untuk bagian belakang).
13) Biarkan pasien relax sejenak sebelum duduk / berdiri.
14) Berterimakasih kepada Tuhan YME
Meditasi Alpha Reiki
a) Bersikap posisi duduk tegak tapi nyaman.
b) Bernafas secara pelan ..perhatian pada nafas..semakin
dipelankan
c) Pejamkan mata untuk lebih meningkatkan fokus.
d) Rasakan perasaan KEBERADAAN DI SAAT KINI.
e) Rasakan nafas yang masuk dan keluar, perhatian pada
titik antara bibir atas dan ujung hidung (sentuh dengan
telunjuk bagian tersebut untuk mengetahui lokasinya).
f) Tetap melanjutkan bernafas secara perlahan dan secara
sadar perhatian pada proses nafas, tanpa menganalisa.
g) Bila pikiran berkelana..tidak apa, kembalikan saja fokus:
“PERHATIKAN NAFAS”. (Lakukan setiap kali pikiran
berkelana, hindari kesal, ini sering terjadi saat kita
pemula).
h) Dengan perasaan kasih, rasakan nafas masuk sejuk dan
keluar hangat.
i) Berbaik pada diri dan sabar, rilekskan pikiran dan
biarkan mengalir.
j) Tetap fokus pada nafas
k) Anda telah berhasil melakukannya, tingkatkan durasinya
secara bertahap 3-5 menit kemudian sampai melewati 10
menit.
Semakin panjang waktunya semakin baik, bahkan sampai
sejam. Saat kita mampu mengatur KESADARAN, maka
semakin mudah kita untuk fokus, biarkan ego semakin terlarut
keruang yang sangat luas dimana: “SEMUA ITU APA
ADANYA, DAN SEMUA ITU SATU” (Henrikus, tanpa
tahun). (U.S. Department of health and human services,
diakses pada 13 November 2016).

Terapi Reiki juga dapat dilakukan dari jarak jauh. Simbol


penyembuhan Reiki dari jarak jauh (distant healing) adalah Hon Sha Ze
Sho Nen yang memiliki arti no past, no present, no future (tidak ada
masa lalu, tidak ada masa sekarang dan tidak ada masa depan). Jarak dan
waktu tidak menjadi masalah ketika menggunakan simbol Reiki ini.
Trauma dan pengalaman hidup yang lain, kehidupan sebelum atau
kehidupan sekarang dapat mempengaruhi dan membayangi kehidupan
manusia.
Selama melakukan penyembuhan jarak jauh, jangan berfokus pada
usaha penyembuhan masalah seperti: sakit kepala. Kirimkan energi
Reiki tanpa batas kemanapun juga, karena energi Reiki tersebut akan
pergi ketempat yang dibutuhkan. Ketika melakukan penyembuhan jarak
jauh, energi akan bekerja pada tubuh penerima, pada chakra dan pada
aura namun tidak sebanyak dibandingkan ketika kontak fisik, karena
perlu waktu sebelum energi meresap ke tubuh dan meringankan masalah,
seperti: nyeri. Penyembuhan jarak jauh hanya memakan waktu beberapa
menit dibandingkan dengan penyembuhan tangan.
Terapi penyembuhan dengan reiki sebaiknya dilakukan dalam kondisi
tenang dan si pasien siap menerima. Jangan menggunakan pakaian dari
kulit dan benda-benda yang terbuat dari logam. Benda ini sebaiknya
dilepas terlebih dahulu karena kedua bisa menghambat penyaluran
energi.
Terapi Reiki juga dapat dilakukan dari jarak jauh. Simbol
penyembuhan Reiki dari jarak jauh (distant healing) adalah Hon Sha Ze
Sho Nen yang memiliki arti no past, no present, no future (tidak ada
masa lalu, tidak ada masa sekarang dan tidak ada masa depan). Jarak dan
waktu tidak menjadi masalah ketika menggunakan simbol Reiki ini.
Trauma dan pengalaman hidup yang lain, kehidupan sebelum atau
kehidupan sekarang dapat mempengaruhi dan membayangi kehidupan
manusia.
Selama melakukan penyembuhan jarak jauh, jangan berfokus pada usaha
penyembuhan masalah seperti: sakit kepala. Kirimkan energi Reiki tanpa
batas kemanapun juga, karena energi Reiki tersebut akan pergi ketempat
yang dibutuhkan. Ketika melakukan penyembuhan jarak jauh, energi
akan bekerja pada tubuh penerima, pada chakra dan pada aura namun
tidak sebanyak dibandingkan ketika kontak fisik, karena perlu waktu
sebelum energi meresap ke tubuh dan meringankan masalah, seperti:
nyeri. Penyembuhan jarak jauh hanya memakan waktu beberapa menit
dibandingkan dengan penyembuhan tangan.

b. Terapi Prana
Adapun tekni-teknik dalam melaksanakan terapi prana adalah sebagai
berikut:
1. Membuat tangan peka
2. Menelusuri aura-dalam
3. Menyapu (membersihkan): umum dan setempat
4. Meningkatkan kemampuan pasien menerima cara perawatan ini
(Prana yang diproyeksikan dapat ditolak karena alasan-alasan
berikut ini : pertama, jika ia mempunyai prasangka buruk terhadap
jenis penyembuhan seperti ini; kedua, jika ia tidak menyukai
pribadi penyembuh; dan ketiga, jika ia sendiri tidak ingin sembuh).
5. Pemberian energi dengan prana: Teknik Chakra tangan
a) Menyerap/menarik prana
b) Menyalurkan prana
6. Memantapkan prana yang disalurkan
7. Melepaskan energi prana yang diproyeksikan

Prosedur pelaksanaan terapi komplementer prana:


Cara latihan dasar prana sekarang dilanjutkan menggunakan energi
prana untuk terapi. sebelum melanjutkan tehnik penyembuhan
dilanjutkan dulu cara memperkuat energi prana kita gunakan saja cara
yang mudah tapi efektif :
1. letakkan tangan di depan dada telapak tangan kanan dan kiri
terbuka saling berhadapan.
2. Jarak antara telapak tangan kira-kira 15-20 cm.
3. Pejamkan mata dengan tenang. biarlah diri tenang beberapa saat.
4. Niatkan menghimpun energi prana air/prana api/prana angin/rrana
tanah/prana listrik silahkan dipilih salah satu dulu.
5. Jangan membayangkan dan berpikir bagaimana cara kerjanya
karena jiwa kita lebih cerdas dan akan melaksanakan niat kita.
6. Dengan telapak tangan saling berhadapan nikmati yang terasa di
antara telapak kanan dan kiri. silahkan dinikmati semaunya makin
lama makin baik.
Setelah sering dilatih sebelum dilanjutkan ke terapi coba kita
latihan merubah suasana dulu misalnya keadaan ruangan yang panas
kita rubah menjadi sejuk atau sebaliknya.
Caranya sama seperti latihan diatas. misal ingin menghangatkan
ruangan kita ambil posisi seperti latihan diatas lalu niat menghimpun
prana api sekitar 10 menit. setelah itu cukup dengan niat lepaskan
dengan rilek ke seluruh ruangan. tanya pada orang sekitar kita
merasakan perubahan suasana, kalau belum ada perubahan silahkan
latihan lagi.
Latihan kepekaan tangan berfungsi untuk melatih rasa dan
kepekaan telapak tangan dalam meraba energi halus (aura, tubuh halus
lain dan sebagainya) caranya :
1. Duduk bersila dengan rilek angkat ke dua tangan didepan dada
seperti kita berdoa.
2. Pejamkan mata niat mengikuti gerakan alam.
3. Jangan dibuat-buat/direkayasa namun bila ada gerakan lembut ikuti
saja.
4. Kuncinya pasrah, latihan menundukan akal. kalau tidak pasrah
latihan ini akan sulit.
5. Dalam tingkat lanjut kita benar-benar merasakan gerakan sirkulasi
darah, detak jantung, pergerakan sel kita sama persis dan seirama
dengan geraknya angin, geraknya daun dan gerakan benda-benda
lain di jagad raya.

D. Proses Penyembuhan Melalui Terapi Energi


a. Terapi Reiki
Bagi praktisi reiki yang sudah dapat memahami reiki dengan baik,
dapat memanfaatkan gelombang frekuensi radio untuk melakukan
penyembuhan. Pada acara-acara talk show interaktif di pemancar radio
non pemerintah, penulis telah berkali-kali melakukan broadcast energy
reiki untuk penyembuhan dan kebugaran para pendengarnya dan
hasilnya sangat menggembirakan. Pernah lebih seratus orang yang
mengikuti acara tersebut menyempatkan diri untuk menelepon dan
menyatakan dan merasakan getaran-getaran, maupun kehangatan dari
energy reiki yang di transper dan tidak sedikit yang menyatakan
sembuh dari gangguan kesehatan ringan yang di alami seperti sakit
kepala, migraine, pegalinu, stress, dan sebagainya, meskipun waktu
yang di pergunakan untuk mentransfer energy reiki tersebut hanya
berkisar dua menit saja. Cara melakuan penyembuhan dengan
gelombang radio sangat mudah. Kepada pendengar siaran di berikan
petunjuk sebagai berikut :
1. Lepaskan alas kaki
2. Duduklah dengan punggung lurus (boleh berdiri/berbaring)
3. Kedua tangan di atas paha, dengan posisi telapak tangan
menghadap keatas (terbuka)
4. Mata di pejamkan
5. Tarik nafaas dalam-dalam, hembuskan perlahan-lahan, rileks
6. Sewaktu menghembuskan nafas keluar, niatkan untuk membuang
keruwetan, rasa sakit. Ulang beberapa kali, sampai benar-benar
dalam keadaan rileks dan siap menerima energy reiki
Kemudian praktisi reiki mentransfer energy reiki dengan posisi
tangan keduanya di angkat ke atas, setinggi solar flexus dengan posisi
telapak tangan menghadap kedepan. Walaupun energy reiki frekuensi
yang jauh lebih tinggi daripada gelombang radio, energy reiki mampu
mengikuti gelombang radio tersebut sehingga lebih terpusat dan terarah.
Hal ini berlaku juga dengan gelombang telepon atau berbagai jenis
gelombang telekomunikasi lainnya.
Setelah selesai anda siap mengirimkan energy. Dalam hal
kecelakaan (tabrakan, jatuh) parah, energy reiki dapat dikirimkan dalam
bentuk cahaya. Energy/cahaya dari jenis meditasi ini efektif bila
diberikan perorangan. Crystal Meditation ini bukan hanya berguna
untuk melakukan penyembuhan tetapi juga untuk membersihkan diri
kita dari pengaruh emosi rendah/energy negative, bahkan dilakukan
oleh orang yang belum mengenal metode penyembuhan reiki.

b. Terapi Prana
Praktisi akan menggunakan tangan mereka untuk menyerap dan
menyalurkan prana itu ke daerah-daerah dimana energi aura pasien
yang sakit, menghilangkan energi buruk dan menggantinya dengan
energi segar. Hasilnya sering langsung. Karena penyembuhan prana
bekerja pada “tubuh energi”, ia mampu mengambil gangguan potensial
atau penyakit sebelum mereka terwujud dalam pasien. Setiap sesi
pengobatan disesuaikan dengan kondisi dan kombinasi spesifik warna
energi dan getaran yang digunakan untuk efek pengobatan atau
penyembuhan.
Sementara penyembuhan prana dapat dilakukan secara mandiri
atau digabungkan dengan pengobatan kedokteran modern. Jika Anda
menderita masalah serius atau persisten, praktisi akan mendorong Anda
untuk konsultasi dengan dokter serta melanjutkan pengobatan secara
medis.

E. Waktu Pelaksanaan Terapi Energi


Terapi Energi bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja baik terapi
reiki ataupun terapi prana . Dalam melaksanakan terapi energy sangat
dibutuhkan tingkat konsentrasi yang baik karena berpengaruh cepat atau
lamanya melaksanakan terapi tersebut. Dianjurkan untuk melaksanakan
terapi energy baik terapi reiki ataupun terapi prana seminggu sekali. Terapi
Energi dapat juga dikolaborasikan dengan pengobatan medis untuk
mendapatkan hasil yang maksimal.

F. Indikasi dan Kontraindikasi Terapi Energi


a. Indikasi Terapi Reiki
Terapi penyembuhan dengan reiki sebaiknya dilakukan dalam
kondisi tenang dan si pasien siap menerima. Jangan menggunakan
pakaian dari kulit dan benda-benda yang terbuat dari logam. Benda ini
sebaiknya dilepas terlebih dahulu karena kedua bisa menghambat
penyaluran energi.
b. Kontraindikasi Terapi Reiki
Tidak ada kontraindikasi dalam penggunaan reiki dapat digunakan
sendiri ataupun digabungkan dengan terapi jenis lain. Adakalanya
masalah kesehatan yang kita alami begitu serius sehingga kita perlu
memanfaatkan semua yang ada disekitar kita. Contohnya : reiki sangat
luar biasa bila menyembuhkan luka, bahkan yang besar sekalipun.
Tetapi, apabila penyakit tersebut sangat kronik dan memerlukan
pembedahan, maka kita perlu menemui dokter bedah tersebut. Pada
masa ini kita boleh reiki pada tubuh kita sebanyak mungkin karena ia
dapat memepercepat proses penyembuhan dan mengurangi rasa sakit
dan bekas luka. Penyakit serius seperti kanker tetap perlu diobati dan
diuruskan oleh kumpulan perubahan dalam setiap segi reiki tetap akan
mengingkatkan aliran menyeluruh dari tubuh dan kemampuan tubuh
untuk sembuh kembali. Reiki juga akan mengurangi kesan sampingan
dari penyembuhan pengobatan seperti kemoterapi dan terapi radiasi,
serta memaksimalkan potensi penyembuhannya. Sementara sesi
penyembuhan reiki akan difokuskan pada puncak penyebab penyakit
tersebut

c. Indikasi Terapi Prana


Indikasi dari terapi perana ini antara lain:
1. Bagi Terapis
a. Terapis tidak tertular atau tidak terkontaminasi penyakit
pasien, karena praktisi tidak menyentuh pasien dan ntidak
menarik energi negatif dari tubuh pasien.
b. Terapis hanya menyalurkan energi positif selanjutnya energi
positif ini bekeja mencari energi negatif yang terbanyak di
dalam tubuh pasien dan mendorong keluar dari tubuh pasien.
c. Terapis tidak akan kelelahan atau kehabisan tenaga, karena
hanya menyalurkan.
d. Terapis tidak mengolah maupun menahan nafas.
e. Semakin sering terapis melakukan penyambuhan atau
penyaluran energi akan semakin baik sirkulasi energi positif
didalam diri praktisi tersebut.
2. Bagi Pasien
a. Mampu mengoptimalkan metabolisme, kebugaran dan stamina
tubuh secara jasmani.
b. Mampu mencapai tingkat kesehatan spiritual atau rohani
tubuh yang lebih baik dan sehat.
c. Mampu mencapai tingkat kecerdasan tubuh secara jasmani
dan spiritual atau rohani yang lebih baik.
d. Untuk aplikasi penyembuhan dan pemulihan tubuh (baik untuk
diri sendiri ataupun untuk orang lain).
e. Ketika penyembuhan dengan prana di kolaborasikan dengan
pengobatan medis. Kesembuhan pasien bisa 2-3 kali lipat lebih
cepat dibandingkan dengan pengobatan hanya menggunakan
obat medis saja.

d. Kontraindikasi Terapi Prana


Ada banyak sumber dari alam yang menghasilkan prana, tetapi
tidak semua sumber dapat bermanfaat baik untuk tubuh kita (baik
secara jasmani dan, ataupun rohani). Oleh karena itu pasien yang akan
melakukan terapi prana sebaiknya memilih terapis yang berpengalaman
atau yang telah kita percayai.

G. Dampak Terapi Energi


1. Dampak Positif
a. Menyembuhkan gangguan fisik atau psikologis kronis dan akut
b. Dapat meningkatkan kesejahteraan seseorang dan membantu untuk
mencapai tujuan, dan makmur dalam pribadi maupun kehidupan
professional
c. Membantu untuk menanamkan sejumlah spiritualitas dalam praktisi
dari bentuk terapi
d. Membuat relaksasi dan membantu tubuh untuk melepaskan stres
dan ketegangan,
e. mempercepat kemampuan penyembuhan diri
f. Tidur lebih baik,
g. Mengurangi risiko tekanan darah tinggi
h. Dapat membantu dengan accute (cedera) dan masalah-masalah
kronis (asma, eksim, sakit kepala, dll)
i. Membantu meringankan rasa sakit,
j. Menghapus penyumbatan energi, mengatur aliran energi dari
sistem endokrin membawa tubuh dalam keseimbangan dan
keharmonisan,
k. Membantu tubuh dalam membersihkan diri dari racun,
l. Mengurangi beberapa efek samping obat-obatan dan membantu
tubuh untuk pulih dari terapi obat setelah operasi dan kemoterapi,
m. Mendukung sistem kekebalan tubuh,
n. Meningkatkan vitalitas dan menunda proses penuaan,
o. Meningkatkan frekuensi getaran tubuh,
p. Membantu pertumbuhan rohani dan emosional

2. Dampak Negatif
Sampai saat ini, belum ditemukan adanya efek samping setelah
seseorang di terapi dengan energi prana dan reiki. Akan tetapi,
penanganan menggunakan energi prana dan reiki yang kurang tepat,
mampu memicu gangguan penyakit ringan seperti telinga berdengung,
muncul alergi dan beberapa anggota tubuh seperti jari kelingking
tangan kesemutan. Oleh sebab itu, jika ingin mendapatkan pengobatan
dengan energi prana dan reiki pastikan praktisi yang didatangi
merupakan praktisi yang telah bersertifikat nasional dan di keluarkan
oleh asosiasi prana dan reiki ternama, seperti dari Asosiasi Prana
Indonesia. dan jika ingin belajar penyembuhan dengan prana dan reiki,
pastikan untuk mencari seorang guru pembimbing yang kompeten dan
telah berpengalaman.

H. Peran Perawat Dalam Terapi Komplementer


Peran perawat yang dapat dilakukan dari pengetahuan tentang terapi
komplementer diantaranya sebagai konselor, pendidik kesehatan, peneliti,
pemberi pelayanan langsung, coordinator dan sebagai advokat. Sebagai
konselor perawat dapat menjadi tempat bertanya, konsultasi, dan diskusi
apabila klien membutuhkan informasi ataupun sebelum mengambil
keputusan. Sebagai pendidik kesehatan, perawat dapat menjadi pendidik
bagi perawat di sekolah tinggi keperawatan seperti yang berkembang di
Australia dengan lebih dahulu mengembangkan kurikulum pendidikan
(Crips & Taylor, 2001). Peran perawat sebagai peneliti di antaranya dengan
melakukan berbagai penelitian yang dikembangkan dari hasil-hasil
evidence-based practice.
Perawat dapat berperan sebagai pemberi pelayanan langsung misalnya
dalam praktik pelayanan kesehatan yang melakukan integrasi terapi
komplementer (Snyder & Lindquis, 2002). Perawat lebih banyak
berinteraksi dengan klien sehingga peran koordinator dalam terapi
komplementer juga sangat penting. Perawat dapat mendiskusikan terapi
komplementer dengan dokter yang merawat dan unit manajer terkait.
Sedangkan sebagai advokat perawat berperan untuk memenuhi permintaan
kebutuhan perawatan komplementer yang mungkin diberikan termasuk
perawatan alternatif (Smith et al.,2004).

\
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Reiki merupakan salah satu dari 1800 jenis terapi komplementer yang
ada di dunia. Reiki ditemukan pertama kali oleh Mikao Usui pada tahun
1922. Teknik Penyembuhan reiki adalah teknik penyembuhan sangat
sederhana dan mudah dipelajari oleh semua orang hanya dalam waktu
inisiasi 30-45 menit dan langsung dapat digunakan untuk menyembuhkan
diri sendiri maupun orang lain yang bersifat permanen. Bagi praktisi reiki
yang sudah dapat memahami reiki dengan baik, dapat memanfaatkan
gelombang frekuensi radio untuk melakukan penyembuhan.
Penyembuhan dengan prana tak hanya bisa menanggulangi penyakit
fisik, tetapi juga masalah emosi, psikologis dan juga spiritual. Hal itu
dikarenakan kualitas energi prana membentuk pribadi dan diri manusia.
Energi prana mempengaruhi cara orang berfikir, mempengaruhi seseorang
dalam bertindak, mempengaruhi dalam mengambil keputusan dan
mempengaruhi kehidupan seseorang secara holistik. Tidak ada
kontraindikasi dalam penggunaan reiki dan prana dapat digunakan sendiri
ataupun digabungkan dengan terapi jenis lain.
Peran perawat yang dapat dilakukan dari pengetahuan tentang terapi
komplementer diantaranya sebagai konselor, pendidik kesehatan, peneliti,
pemberi pelayanan langsung, coordinator dan sebagai advokat.

B. Saran
Perawat sebagai salah satu profesional kesehatan, dapat turut serta
berpartisipasi dalam terapi komplementer. Peran yang dijalankan sesuai
dengan peran-peran yang ada. Arah perkembangan kebutuhan masyarakat
dan keilmuan mendukung untuk meningkatkan peran perawat dalam terapi
komplementer karena pada kenyataannya, beberapa terapi keperawatan
yang berkembang diawali dari alternatif atau tradisional terapi.
DAFTAR PUSTAKA

Annuaki. 2012. Layanan Terapi Aura dan Prana http://annunaki.me/produk/layanan-terapi-aura-


dan-prana/ (diakses tanggal 12 November 2016 )

Bakri, Syamsul. 2006. Tasawuf reiki, sehat jasmani rhani dengan energi reiki. Yogyakarta:
Pustaka Marwa.

Depkes.2010. Seberapa Besar Manfaat Pengobatan Alternatif


http://www.gizikia.depkes.go.id/archives/artikel/seberapa-besar-manfaat-pengobatan-
alternatif (diakses tanggal 12 November 2016 pukul 14.30 WITA)

Effendi, Tjiptadinata. Aplikasi Reiki dalam Penyembuhan Diri Sendiri dan Orang Lain. Elex
Media Komputindo

Riko Rahardian & Leean Deandra. Through Esential Reiki Kesempurnaan Esential melalui Inti
Reiki

Suryadi. 2008. Prana Kausal Tubuh . http://id.prmob.net/prana/kausal-tubuh/weda-1350733.html


(diakses tanggal 12 November 2016 pukul 11.00 WITA)

Udayati. 2012. Artikel Prana . http://pranaindonesia.wordpress.com/artikel-prana/manfaat-


penyembuhan-prana/ (diakses tanggal 12 November 2016 pukul 14.00 WITA)

Wahyu Budi Utomo. 2010. Reiki, Alternatif Terapi Energi yang Mudah.
http://spiritofacupuncture.wordpress.com/2010/02/03/reiki-alternatif-terapi-energi-yang-
mudah/ (diakses tanggal 12 November 2016 pukul 10.00 WITA)

Anda mungkin juga menyukai