DISUSUN :
NIM : C01416113
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa/ Ida
Sang Hyang Widhi Wasa yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya
kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul
"Terapi Energi Dalam Keperawatan" mata kuliah Keperawatan
Komplementer di Politeknik Kesehatan Denpasar tepat pada waktu yang
telah ditentukan.
Penyusunan makalah ini tidak lepas dari bantuan dan motivasi
berbagai pihak. Untuk itu, dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima
kasih kepada rekan-rekan yang telah membantu.
Kami menyadari makalah ini masih banyak kekurangan karena
keterbatasan kemampuan penulis. Untuk itu kami mengharapkan saran dan
kritik yang bersifat konstruktif sehingga kami dapat menyempurnakan
makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Kata Pengantar .......................................................................................................... i
Daftar Isi .................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan .............................................................................................. 2
D. Manfaat Penulisan ........................................................................................... 2
E. Metode Penulisan ............................................................................................. 3
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi Terapi Energi ...................................................................................... 4
B. Jenis-jenis Terapi Energi ................................................................................. 4
C. Cara Melaksanakan Terapi Energi ................................................................... 10
D. Proses Penyembuhan Melalui Terapi Energi ................................................... 20
E. Waktu Pelaksanaan Terapi Energi ................................................................... 22
F. Indikasi dan Kontraindikasi Terapi Energi ...................................................... 22
G. Dampak Terapi Energi ..................................................................................... 24
H. Peran Perawat Dalam Terapi Komplementer ................................................... 25
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ..................................................................................................... 27
B. Saran ................................................................................................................ 27
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Terapi komplementer adalah lingkup yang luas dari sumber penyembuhan
yang meliputi sistem kesehatan, modalitas dan praktek yang didasari oleh teori
dan kepercayaan mereka. secara sederhana, pengobatan komplementer bisa
diartikan sebagai metode penyembuhan yang caranya berbeda dari pengobatan
konvensional di dunia kedokteran, yang mengandalkan obat kimia dan
operasi. Terapi komplementer kedokteran dibagi empat jenis terapi yaitu
chiropractic, teknik relaksasi, terapi masase dan akupunktur, lainnya terapi
komplementer yang dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan.
Reiki merupakan salah satu dari 1800 jenis terapi komplementer yang ada
di dunia. Reiki ditemukan pertama kali oleh Mikao Usui pada tahun 1922.
Reiki berasal dari bahasa Jepang yaitu rei yang artinya alam semesta dan ki
yang berarti energi kehidupan, jadi reiki berarti energi alam semesta yang
dikarunia Tuhan sang maha pencipta kepada manusia yang diperoleh sejak ia
dilahirkan.
Teknik Penyembuhan reiki adalah teknik penyembuhan sangat sederhana
dan mudah dipelajari oleh semua orang hanya dalam waktu inisiasi 30-45
menit dan langsung dapat digunakan untuk menyembuhkan diri sendiri
maupun orang lain yang bersifat permanen. Dalam makalah ini akan dibahas
tentang definisi, kontraindikasi dan aplikasi klinis terapi energi reiki.
Penyembuhan dengan prana tak hanya bisa menanggulangi penyakit fisik,
tetapi juga masalah emosi, psikologis dan juga spiritual. Hal itu dikarenakan
kualitas energi prana membentuk pribadi dan diri manusia. Energi prana
mempengaruhi cara orang berfikir, mempengaruhi seseorang dalam bertindak,
mempengaruhi dalam mengambil keputusan dan mempengaruhi kehidupan
seseorang secara holistik.Terapi Reiki dan Terapi Prana merupakan jenis dari
Terapi Komplementer yang menerapkan energy dalam proses penyembuhan
penyakit pada pasien berdasarkan hal tersebut maka akan dibahas mengenai
Terapi Energi dalam Keperawatan
B. Rumusan Masalah
1. Apakah definisi terapi energi?
2. Apa saja jenis-jenis terapi energi ?
3. Bagaimanakah cara pelaksanaan terapi energi ?
4. Bagaimanakah proses penyembuhan dalam terapi energi ?
5. Bagaimanakah waktu pelaksanaan terapi energi?
6. Apa saja indikasi dan kontraindikasi dari terapi energi ?
7. Apa saja dampak dari terapi energi ?
8. Bagaimanakah peran perawat dalam terapi komplementer ?
C. Tujuan Penulisan
1. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami definisi terapi energy.
2. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami jenis-jenis terapi energi.
3. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami cara pelaksanaan terapi
energy.
4. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami proses penyembuhan dalam
terapi energy.
5. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami waktu pelaksanaan terapi
energy.
6. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami indikasi dan kontraindikasi
dari terapi energy.
7. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami dampak dari terapi energy.
8. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami peran perawat dalam terapi
komplementer.
D. Manfaat Penulisan
Diharapkan mahasiswa dapat mengetahui, mengerti, dan memahami
definisi terapi energy, jenis-jenis terapi energi , cara pelaksanaan terapi energy
, proses penyembuhan dalam terapi energy , waktu pelaksanaan terapi energy ,
indikasi dan kontraindikasi dari terapi energy, dampak dari terapi energy,
peran perawat dalam terapi komplementer
E. Metode Penulisan
Kami menggunakan dua metode penulisan yaitu dengan studi pustaka
dan penelusuran IT. Pada metode studi pustaka, kami membaca dan
menganalisis beberapa literature kemudian kami menggunakan refrensi
tersebut pada tulisan ini. Selanjutnya pada metode penelusuran IT, kami
mencari tambahan refrensi pada dunia rambah internet untuk melengkapi data-
data yang telah kami peroleh pada literature.
BAB II
PEMBAHASAN
b. Terapi Prana
Prana merupakan energi yang berorientasi terhadap makrosmos.
Contoh dari energi-energi yang termasuk dalam kelompok ini adalah :
Reiki, Ling Chi, Karuna, Seichim, Prana (Choa Kok Sui), Drisana,
Neriya, Golden Triangle, Ra-Sheeba, dan lain-lain.
Penyembuhan dengan prana tak hanya bisa menanggulangi
penyakit fisik, tetapi juga masalah emosi, psikologis dan juga spiritual.
Hal itu dikarenakan kualitas energi prana membentuk pribadi dan diri
manusia. Energi prana mempengaruhi cara orang berfikir,
mempengaruhi seseorang dalam bertindak, mempengaruhi dalam
mengambil keputusan dan mempengaruhi kehidupan seseorang secara
holistik.
Prinsip-prinsip dasat transfer energi merupakan konsep ilmiah,
dapat diterapkan dalam kasus penyembuhan prana dimana energi prana
yang digunakan untuk mempengaruhi reaksi dalam tubuh, dengan
demikian menyembuhkan penyakit apapun yang ada dalam tubuh.
Konsep dasar adalah bahwa ketika seseorang menderita penyakit, prana
atau tingkat energi terpengaruh. Penyembuhan prana membantu
seseorang untuk memulihkan energi vitalnya dengan bekerja pada
chakra prana pasien dan aura. Energi Prana tersedia sangat berlimpah
dimuka bumi ini, sumbernya antara lain di udara, bumi dan matahari.
Sumber-sumber prana :
1. Matahari – prana matahari adalah prana yang berasal dari sinar
matahari. Prana ini menyegarkan seluruh tubuh dan memberikan
kesehatan yang baik. Prana ini bisa kita peroleh dengan menyerap
cahaya atau berjemur disinar matahari (sunbathing) dan meminum
air putih yang telah dijemur di sinar matahari. Tidak disarankan
untuk berjemur terlalu lama, karena prana matahari sangat kuat,
jika terlalu banyak akan berbahaya bagi tubuh.
2. Udara – prana yang terkandung didalam udara disebut prana udara
atau butir-butir vitalitas udara. Prana udara diserap paru-paru
dengan bernafas. Dengan bernafas dalam, perlahan, dan berirama,
akan lebih banyak prana udara yang terserap daripada dengan
bernafas pendek, tidak dalam.
3. Bumi – prana yang terkandung didalam bumi dinamakan prana
bumi atau butir-butir vitalitas bumi. Prana ini diserap melalui
telapak kaki. Berjalan tanpa alas kaki akan memperbanyak prana
bumi yang terserap tubuh.
4. Pohon – beberapa pohon tertentu (seperti pohon pinus atau pohon
raksasa yang subur dan sudah tua) memancarkan sebagian besar
kelebihan prananya. Pohon-pohon dan tanaman memperoleh prana
dari matahari, udara, tanah dan air. Orang sakit dan orang yang
lelah, akan sangat terbantu apabila mereka berbaring atau
beristirahat dibawah pohon-pohon tersebut.
5. Makanan – banyak prana yang berasal dari buah-buahan dan
sayur-sayuran segar.
6. Air – air menyerap prana dari matahari, udara, dan juga dari tanah
dimana air itu mengalir seperti sungai kecil, sungai besar dan
muara.
C. Cara Melaksanakan Terapi Energi
a. Terapi Reiki
Prosedur pelaksanaan terapi komplementer reiki bisa dilakukan dengan
2 cara yaitu bisa dilakukan sendiri dan bisa juga dibantu oleh terapis
reiki:
1. Penyembuhan Diri Sendiri
1) Lakukan Attunement (cara membuka diri untuk menerima
energi getaran yang lebih tinggi untuk keperluan penyembuhan
pribadi), proses ini adalah untuk menyelaraskan diri kita dengan
energi Alam semesta, melalui seorang pembimbing tingkat
Master Teacher.
2) REIKI LEVEL 1
Setelah Attunement :
a) Santai, pasrah, senyum (SPS)
b) Kibaskan telapak tangan 2-3 kali
c) Niatkan untuk menyalurkan energi Reiki tanpa memikirkan
caranya.
d) Rasakan aliran, semburan, hawa hangat dari telapak tangan.
e) Rasakan energi diantara kedua telapak tangan
3) Penyembuhan diri sendiri (Self Healing)
a) Duduklah di kursi atau bersila di lantai, punggung tegak dan
selalu SPS
b) Berdo`a memohon bantuan, bimbingan dan kesembuhan
dari Tuhan YME.
c) Aktifkan cakra mahkota dan cakra telapak tangan sendiri
(Kibaskan tangan 2-3 kali)
d) Buka aura diri sendiri ( depan dan belakang ) tetap santai.
e) Niatkan untuk menyalurkan Rei Ki hingga terasa mengalir
di telapak tangan.
f) Tempelkan kedua telapak tangan pada bagian-bagian tubuh
tertentu (masing-masing selama + 60 hitungan), yaitu
dengan urutan mulai dari bagian depan tubuh sebelah atas
sampai bagian tubuh sebelah bawah, demikian juga untuk
bagian tubuh bagian belakang, urutannya :
4) GROUNDING
a) Lakukan setiap hari atau setelah self healing, duduklah
dengan santai, (sebaiknya duduk di atas kursi dan punggung
tegak lurus).
b) Kedua telapak tangan berada di atas paha dalam keadaan
terbuka dan terlentang.
c) Berdo`a mohon bantuan, bimbingan dan kesembuhan dari
Tuhan YME.
d) Bayangkanlah cahaya putih (kuning emas) yang terang
benderang dari langit turun memasuki cakra mahkota.
Proses Perjalanan Cahaya Tersebut Adalah:
a) Cahaya tersebut menghangatkan cakra mahkota dan
membuat cakra mahkota membuka lebar seperti bunga
teratai dan bercahaya terang benderang.
b) Cahaya tersebut menembus cakra mahkota di bagian
tengahnya dan terus mulai memasuki kepala.
c) Semakin jauh cahaya masuk kepala memenuhi seluruh
kepala dan mulai mendorong cakra mata ketiga dari dalam,
mengakibatkan cakrta mata ketiga juga mekar sepenuhnya.
d) Cahaya memenuhi seluruh kepala dan turun memenuhi
tenggorokan, mendoroang cakra tenggorokan untuk mekar
sepenuhnya.
e) Cahaya yang telah memenuhi kepala dan tenggorokan turun
ke rongga dada, memenuhi seluruh rongga dada mendorong
cakra jantung hingga mekar sepenuhnya. Cahaya juga
memenuhi seluruh rongga perut, membuat cakra pusar,
cakra sex dan terakhir cakra dasar mekar sepenuhnya. (pada
saat cahaya menjalar keseluruh rongga tubuh kita, cahaya
tersebut akan membasmi penyakit-penyakit yang ada atau
membenahi susunan organ tubuh kita).
f) Cahaya turun melalui kaki, bila anda melakukan Tekhnik
grounding ini sambil bediri atau duduk di kursi, bayangkan
cahaya turun dari kedua cakra telapak kaki. Sedangkan bila
anda melakukannya sambil duduk besila, bayangkan cahaya
turun dari cakra dasar.
g) Cahaya yang telah turun dari cakra telapak kaki atau cakra
dasar memasuki bumi, menembus seluruh lapisan bumi,
hingga sampai ke pusat bumi. (Katakan bahwa cahaya yang
turun kebumi tidak membahayakan mahluk hidup yang ada
dibawah)
h) Berkatilah bumi dengan cinta kasih sepenuhnya.
i) Menerima cahaya dan cinta kasih, bumi akan membalasnya
dengan cahaya berwarna hijau yang naik dari pusat bumi ke
tubuh melalui cakra telapak kaki atau cakra dasar.
j) Perintahkan pikiran bawah sadar untuk menjaga agar tubuh
selalu terhubung dengan cahaya dari langit dan bumi ini dan
menaikkan sinar tersebut terus menerus.
k) Cahaya ini akan membuat kapsul berwarna hijau yang
membungkus tubuh kita (proteksi).
l) Setelah selesai ucapkan kembali terima kasih kepada Tuhan
YME.
Penyeimbangan Energi YIN-YANG: lakukan meditasi reiki:
a) Meditasi Rei Ki cukup dilakukan seminggu sekali.
b) Duduklah dengan punggung tegak & tetap dalam keadaan
SPS.
c) Cakra Mahkota & Cakra Telapak Tangan dalam keadaan
aktif.
d) Berdo`a mohon bantuan dan bimbingan Tuhan YME.
e) Kibaskan tangan 2-3 kali, niatkan untuk menyalurkan Rei
Ki dari tangan kiri ke seluruh tubuh bagian kiri dan telapak
tangan kanan ke seluruh tubuh bagian kanan.
f) Kemudian tempelkan telapak tangan kanan diatas paha
kanan dan telapak tangan kiri diatas paha kiri.
g) Hal ini dilakukan selama + 5 atau 10 menit.
h) Setelah selesai ucapkan terima kasih kepada Tuhan YME
atas segala bantuan yang telah diberikan.
b. Terapi Prana
Adapun tekni-teknik dalam melaksanakan terapi prana adalah sebagai
berikut:
1. Membuat tangan peka
2. Menelusuri aura-dalam
3. Menyapu (membersihkan): umum dan setempat
4. Meningkatkan kemampuan pasien menerima cara perawatan ini
(Prana yang diproyeksikan dapat ditolak karena alasan-alasan
berikut ini : pertama, jika ia mempunyai prasangka buruk terhadap
jenis penyembuhan seperti ini; kedua, jika ia tidak menyukai
pribadi penyembuh; dan ketiga, jika ia sendiri tidak ingin sembuh).
5. Pemberian energi dengan prana: Teknik Chakra tangan
a) Menyerap/menarik prana
b) Menyalurkan prana
6. Memantapkan prana yang disalurkan
7. Melepaskan energi prana yang diproyeksikan
b. Terapi Prana
Praktisi akan menggunakan tangan mereka untuk menyerap dan
menyalurkan prana itu ke daerah-daerah dimana energi aura pasien
yang sakit, menghilangkan energi buruk dan menggantinya dengan
energi segar. Hasilnya sering langsung. Karena penyembuhan prana
bekerja pada “tubuh energi”, ia mampu mengambil gangguan potensial
atau penyakit sebelum mereka terwujud dalam pasien. Setiap sesi
pengobatan disesuaikan dengan kondisi dan kombinasi spesifik warna
energi dan getaran yang digunakan untuk efek pengobatan atau
penyembuhan.
Sementara penyembuhan prana dapat dilakukan secara mandiri
atau digabungkan dengan pengobatan kedokteran modern. Jika Anda
menderita masalah serius atau persisten, praktisi akan mendorong Anda
untuk konsultasi dengan dokter serta melanjutkan pengobatan secara
medis.
2. Dampak Negatif
Sampai saat ini, belum ditemukan adanya efek samping setelah
seseorang di terapi dengan energi prana dan reiki. Akan tetapi,
penanganan menggunakan energi prana dan reiki yang kurang tepat,
mampu memicu gangguan penyakit ringan seperti telinga berdengung,
muncul alergi dan beberapa anggota tubuh seperti jari kelingking
tangan kesemutan. Oleh sebab itu, jika ingin mendapatkan pengobatan
dengan energi prana dan reiki pastikan praktisi yang didatangi
merupakan praktisi yang telah bersertifikat nasional dan di keluarkan
oleh asosiasi prana dan reiki ternama, seperti dari Asosiasi Prana
Indonesia. dan jika ingin belajar penyembuhan dengan prana dan reiki,
pastikan untuk mencari seorang guru pembimbing yang kompeten dan
telah berpengalaman.
\
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Reiki merupakan salah satu dari 1800 jenis terapi komplementer yang
ada di dunia. Reiki ditemukan pertama kali oleh Mikao Usui pada tahun
1922. Teknik Penyembuhan reiki adalah teknik penyembuhan sangat
sederhana dan mudah dipelajari oleh semua orang hanya dalam waktu
inisiasi 30-45 menit dan langsung dapat digunakan untuk menyembuhkan
diri sendiri maupun orang lain yang bersifat permanen. Bagi praktisi reiki
yang sudah dapat memahami reiki dengan baik, dapat memanfaatkan
gelombang frekuensi radio untuk melakukan penyembuhan.
Penyembuhan dengan prana tak hanya bisa menanggulangi penyakit
fisik, tetapi juga masalah emosi, psikologis dan juga spiritual. Hal itu
dikarenakan kualitas energi prana membentuk pribadi dan diri manusia.
Energi prana mempengaruhi cara orang berfikir, mempengaruhi seseorang
dalam bertindak, mempengaruhi dalam mengambil keputusan dan
mempengaruhi kehidupan seseorang secara holistik. Tidak ada
kontraindikasi dalam penggunaan reiki dan prana dapat digunakan sendiri
ataupun digabungkan dengan terapi jenis lain.
Peran perawat yang dapat dilakukan dari pengetahuan tentang terapi
komplementer diantaranya sebagai konselor, pendidik kesehatan, peneliti,
pemberi pelayanan langsung, coordinator dan sebagai advokat.
B. Saran
Perawat sebagai salah satu profesional kesehatan, dapat turut serta
berpartisipasi dalam terapi komplementer. Peran yang dijalankan sesuai
dengan peran-peran yang ada. Arah perkembangan kebutuhan masyarakat
dan keilmuan mendukung untuk meningkatkan peran perawat dalam terapi
komplementer karena pada kenyataannya, beberapa terapi keperawatan
yang berkembang diawali dari alternatif atau tradisional terapi.
DAFTAR PUSTAKA
Bakri, Syamsul. 2006. Tasawuf reiki, sehat jasmani rhani dengan energi reiki. Yogyakarta:
Pustaka Marwa.
Effendi, Tjiptadinata. Aplikasi Reiki dalam Penyembuhan Diri Sendiri dan Orang Lain. Elex
Media Komputindo
Riko Rahardian & Leean Deandra. Through Esential Reiki Kesempurnaan Esential melalui Inti
Reiki
Wahyu Budi Utomo. 2010. Reiki, Alternatif Terapi Energi yang Mudah.
http://spiritofacupuncture.wordpress.com/2010/02/03/reiki-alternatif-terapi-energi-yang-
mudah/ (diakses tanggal 12 November 2016 pukul 10.00 WITA)