BAB IV
PLTU 2 Banten Labuan terdiri dari 2 unit yang masing-masing memilki daya
terpasang 300 MW. Output tegangan dari generator sebesar 20 KV yang kemudian
dinaikkan oleh Generator Transformer (GT) menjadi 150 KV. Dari GT ini akan di
masukkan ke Gardu Induk Labuan. Janis gardu induk Labuan ini adalah Gas
150KV BUSBAR A
SST
GT 1 GT 2
38
39
SHIKY terkecuali pegas mekanisme hidrolik diimpor dari ABB dan motor untuk
spring Circuit Breaker bermerk Groschop buatan jerman. serta memiliki 7 BAY yang
diantaranya meliputi:
Pada hari Senin, 18 April 2011, jam 14:56:54.998 WIB Turbine Unit 1 trip
dan jam 14:56:55.486 WIB Turbine Unit 2 trip. Gangguan di indikasikan berasal dari
line saketi 150 kV. Berikut data hasil Download dari relay jarak GE D60 Multilin.
Keterangan :
Prefault Angle : Sudut fasa arus dan tegangan saat terjadi gangguan.
Berdasarkan table 4.1, gangguan terjadi di line saketi pada jarak 9.1 km.
Dari data arus sebelum gangguan dan sesudah gangguan, jenis gangguannya
merupakan hubung singkat 3 fasa, karena gangguan ini menyebabkan Arus Ia, Ib, Ic
naik dan Va, Vb, Vc turun, dan sudut fasa bergeser tetapi beda fasa tetap 120 °.
Bentuk gelombang sebelum dan sesudah gangguan dapat dilihat pada gambar 4.2
berikut ini.
Untuk menghitung arus hubung singkat, di hitung sesuai titik gangguan yang
telah dideteksi olek rele jarak sesuai table 4.1, yaitu di line saketi sejauh 9.1 km.
SAKETI
#1 #2 #1 #2
Fault
150 kV 9.1 km
BUS A
5B1 5B2 5B3 5B4
GT #1 GT #2
20 kV 20 kV
G #1 G #2
SST
UAT #1 UAT #2
Tipe QFSN-300-2-20B
Xd 1.7826
X2 0.1737(Saturated value )
Tegangan Impedansi 14 %
R1 0.0411 Ω/km
menentukan harga dasar (base) yang akan digunakan dalam perhitungan ini :
Untuk menentukan base arus, menggunakan persamaan 3.8, maka perhitungan base
Untuk menentukan nilai impedansi baru generator dalam satuan Per Unit
(PU) , menggunakan persamaan 3.13 dan data impedansi sesuai table 4.3,
= 0.0489 pu
Per Unit (PU) , menggunakan persamaan 3.13 dan data impedansi sesuai table
= 0.0378 pu
satuan Per Unit (PU) , menggunakan persamaan 3.13 dan data impedansi sesuai
= 0.0253 PU
= 0.0115 pu
XS1=0.0253 pu
atau
XS2=0.0115 pu
150 kV
XT1=0.0378 pu XT2=0.0378 pu
20 kV 20 kV
XG1=0.0489 pu XG2=0.0489 pu
1 2
Dari gambar diatas, maka dapat dihitung proses untuk menghitung nilai
XS1=0.0253 pu
atau
XS2=0.0115 pu
1 1 1 1 1
Xparallel Xseri1 Xseri 2 0.0867 0.0867
Xparallel = 0.04335 pu
XS1=0.0253 pu
atau
XS2=0.0115 pu
X parallel=0.04335 pu
Dari perhitungan diatas, maka untuk menentukan impedansi total adalah sebagai
berikut :
XT1=0.06965 pu XT2=0.05485 pu
47
a. Perhitungan Arus Hubung Singkat Saketi Pada Titik Ujung (20 km)
1 1
I hs 3Ø = 14.56 pu
XT 1 0.06865 pu
Karena masih dalam satuan pu, maka nilai arus hubung singkat 3 fasa diubah ke
b. Perhitungan Arus Hubung Singkat Saketi Pada Titik Gangguan (9.1 km)
1 1
I hs 3Ø = 18.23 pu
XT 2 0.05485 pu
Karena masih dalam satuan pu, maka nilai arus hubung singkat 3 fasa diubah ke
Dari data gangguan dan perhitungan arus hubung singkat, dapat dipastikan
telah bekerja pada semua fasa R,S,T ketika terjadi gangguan di transmisi
150 kV saketi.
2. Arrester antara GIS dan GT#1, GT#2, SST juga bekerja yaitu counternya
3. Tetapi Arrester di GIS Labuan sisi outgoing saluran 150 kV saketi tidak
bekerja.
1. Rele Jarak di GIS 150 kV Labuan mendeteksi gangguan hubung singkat 3 fasa di
gangguan 3 fasa, hal ini dapat dilihat di data gangguan adanya Re_tripping
element single pole dan double pole dengan kode (op_RetrpA, op_RetrpB,
Setelah PMT open, ada input biner dari relay proteksi generator / transformer
gangguan 3 fasa, hal ini dapat dilihat di data gangguan adanya Re_tripping
element single pole dan double pole dengan kode (op_RetrpA, op_RetrpB,
gangguan 3 fasa, hal ini dapat dilihat di data gangguan adanya Re_tripping
element single pole dan double pole dengan kode (op_RetrpA, op_RetrpB,
5. Pada saat kejadian pada point 1,2,3 dan 4 diatas, kemungkinan terjadi drop
alarm under voltage di inverter motor penggerak Coal Feeder unit 1 dan unit 2
dan hal ini menyebabkan MFT bekerja oleh sinyal kehilangan bahan bakar atau
Loss of Fuel. Selain coal feeder, peralatan auxiliary pembangkit yang sensisitif
terhadap drop tegangan juga trip diantaranya seperti : lube oil pump, cooling
relay cubicle A unit 1 yang mendeteksi Main Steam Valve (MSV) turbin close
pukul 14:56:55.035.
7. Turbin unit 2 trip pukul 14:56:55.486. dibuktikan dengan G-T management relay
cubicle A unit 2 yang mendeteksi Main Steam Valve (MSV) turbin close pukul
9. Pada saat MSV turbin unit 1 trip (point 6) menyebabkan G-T management relay
14:57:28.837.
Beban : 260 MW
Beban : 238 MW
1. Rele jarak mendeteksi gangguan hubung singkat 3 fasa Saketi 2 dan PMT 5B4,
PMT 5AB4, PMT 5B3 open. Sistem pengaman di saluran sudah bekerja, tetapi
lewat line saketi 2 sebesar 8.1 MW (tabel 4.5) dan beban lebih banyak di
2. Pembangkit trip diawali oleh tripnya semua peralatan coal feeder karena terjadi
under voltage, hal ini bisa dilihat pada Variable Speed Drive (VSD) ada alarm
undervoltage.
Dengan tripnya coal feeder maka suplai bahan bakar yang masuk ke
Mill akan berhenti, sehingga bahan bakar yang masuk ke ruang bakar boiler juga
akan stop. Sehingga sebagai pengaman boiler akan trip dari sinyal loss of fuel
sehingga Main Fuel Trip (MFT) bekerja dan boiler trip. Berikut tampilan DCS
3. Karena Boiler trip, maka sinyal MFT akan memerintahkan turbin trip oleh ETS.
Jika boiler trip maka produksi uap akan berhenti, sehingga turbin juga akan trip
karena suplai uap ke turbin juga terganggu, sebagai pengaman turbin harus trip.
kejadian.