Anda di halaman 1dari 8

mikroskop adalah suatu alat untuk melihat benda atau objek yang sangat kecil, susah untuk

dilihat secara jelas menggunakan mata. Kata mikroskop berasal dari dua katam, yaitu micros =
kecil dan scopein = melihat, jadi secara bahasa artinya melihat benda kecil.

Bagian-bagian Mikroskop

Mikroskop terdiri dari bagian optik dan non optik. Bagian optik meliputi lensa-lensa. Lensa-lensa
mikroskop merupakan lensa gabungan (compound lenses) yang disatukan menjadi suatu unti kesatuan.
Bagian non optik meliputi antara lain kaki, meja objek dan lengan.

Perhatikan gambar di atas :

Keterangan gambar :
1. Lensa okuler
2. tabung
3. Pengatur kasar/makrometer
4. Pengatur halus/mikrometer
5. Revolver
6. Lensa objektif
7. Lengan
8. MejaObjek

Lensa Okuler, lensa yang terletak pada ujung mikroskop, dekat mata (biasanya pembesaraanya 5 kali, 10
kali, 15 kali)

Lensa objektif, lensa yang terletak pada tabung, dan menempel pada revolver, lensa ini dengan
pembesaran beraneka macam sesuai dengan model dan pabrik pembuatnya. Misalnya 4 kali, 10 kali, 40
kali, dan 100 kali.

Meja Preparat, tempat meletakkan objek (preparat yang akan dilihat.

Kondensor, tersusun dari lensa gabungan yang berfungsi mengumpulkan sinar.

Diafragma, berfungsi mengatur banyaknya sinar yang masuk dengan mengatur bukaan iris. Letak
diafragma melekat pada diafragma di bagian bawah. Pada mikroskop sederhana hanya ada diafragma
tanpa konensor.

Cermin, mempunyai dua sisi, sisi cermin datar dan sisi cermin cekung, berfungsi memantulkan sinar dari
sumber sinar.

Pengatur kasar dan Pengatur halus, komponen ini letaknya pada bagian lengan dan berfungsi untuk
mengatur kedudukan lensa objektif terhadap objek yang akan dilihat.
LENSA OKULER, yaitu lensa yang dekat dengan mata pengamat lensa ini berfungsi untuk membentuk
bayangan maya, tegak, dan diperbesar dari lensa objektif

LENSA OBJEKTIF, lensa ini berada dekat pada objek yang di amati, lensa ini membentuk bayangan
nyata, terbalik, di perbesar. Di mana lensa ini di atur oleh revolver untuk menentukan perbesaran lensa
objektif.

TABUNG MIKROSKOP (TUBUS), tabung ini berfungsi untuk mengatur fokus dan menghubungan
lensa objektif dengan lensa okuler.

MAKROMETER (PEMUTAR KASAR), makrometer berfungsi untuk menaik turunkan tabung


mikroskop secara cepat.

MIKROMETER (PEMUTAR HALUS), pengatur ini berfungsi untuk menaikkan dan menurunkan
mikroskop secara lambat, dan bentuknya lebih kecil daripada makrometer.

REVOLVER, revolver berfungsi untuk mengatur perbesaran lensa objektif dengan cara memutarnya.

REFLEKTOR, terdiri dari dua jenis cermin yaitu cermin datar dan cermin cekung. Reflektor ini
berfungsi untuk memantulkan cahaya dari cermin ke meja objek melalui lubang yang terdapat di meja
objek dan menuju mata pengamat. Cermin datar digunakan ketika cahaya yang di butuhkan terpenuhi,
sedangkan jika kurang cahaya maka menggunakan cermin cekung karena berfungsi untuk mengumpulkan
cahaya.

DIAFRAGMA, berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk.

KONDENSOR, kondensor berfungsi untuk mengumpulkan cahaya yang masuk, alat ini dapat putar dan
di naik turunkan.

MEJA MIKROSKOP, berfungsi sebagai tempat meletakkan objek yang akan di amati.

PENJEPIT KACA, penjepit ini berfungsi untuk menjepit kaca yang melapisi objek agar tidak mudah
bergeser.

LENGAN MIKROSKOP, berfungsi sebagai pegangang pada mikroskop.

KAKI MIKROSKOP, berfungsi untuk menyangga atau menopang mikroskop.

SENDI INKLINASI (PENGATUR SUDUT), untuk mengatur sudut atau tegaknya mikroskop.

berikut adalah bagian-bagian mikroskop beserta fungsinya:


Jenis-Jenis Mikroskop
Bentuk dan jenis mikroskop berkembang sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Mikroskop yang paling sederhana adalah mikroskop cahaya, mikroskop stereo
sampai yang modern seperti mikroskop elektron. Semakin modern, perbesaran yang dihasilkan
semakin besar dan rinci. Berdasarkan pada kenampakan objek yang diamati, mikroskop dibagi
dua jenis, yaitu mikroskop dua dimensi (mikroskop cahaya) dan mikroskop tiga dimensi
(mikroskop stereo). Berdasarkan sumber cahayanya, mikroskop dibedakan menjadi mikroskop
cahaya dan mikroskop elektron.

 Mikroskop Cahaya

Mikroskop cahaya mempunyai perbesaran maksimum 1000 kali. Mikroskop jenis ini memiliki
tiga lensa, yaitu lensa objektif, lensa okuler, dan kondensor. Lensa objektif dan lensa okuler
terletak pada kedua ujung tabung mikroskop. Lensa okuler pada mikroskop ada yang berlensa
tunggal (monokuler) atau ganda (binokuler). Lensa kondensor berperan untuk menerangi objek
dan lensa-lensa mikroskop lain. Dengan pengaturan yang tepat maka akan diperoleh daya
pisah maksimal.

 Mikroskop Stereo

Mikroskop stereo merupakan jenis mikroskop yang hanya bias digunakan untuk benda yang
relatif besar dengan perbesaran 7 hingga 30 kali. Benda yang diamati dengan mikroskop ini
dapat terlihat secara tiga dimensi. Komponen pada mikroskop stereo hampir sama dengan
mikroskop cahaya. Perbedaannya pada ruang ketajaman lensa mikroskop stereo jauh lebih
tinggi dibandingkan dengan mikroskop cahaya sehingga kia dapat melihat bentuk tiga dimensi
benda yang diamati.

 Mikroskop Elektron

Mikroskop elektron mempunyai perbesaran sampai 100 ribu kali. Elektron digunakan sebagai
pengganti cahaya. Ada dua tipe pada mikroskop elektron, yaitu mikroskop elektroscanning
(SEM) dan mikroskop elektron transmisi (TEM).
1. 2. Struktur Mikroskop

Ada dua bagian utama yang umumnya menyusun mikroskop, yaitu:

 Bagian optik, yang terdiri dari kondensor, lensa objektif, dan lensa okuler.
 Bagian non-optik, yang terdiri dari kaki dan lengan mikroskop, diafragma, meja objek, pemutar
halus dan kasar, penjepit kaca objek, dan sumber cahaya.

1. 3. Pembesaran

Tujuan mikroskop cahaya dan elektron adalah menghasilkan bayangan dari benda yang dimikroskop lebih
besar. Pembesaran ini tergantung pada berbgai faktor, diantaranya titik fokus kedua lensa( objektif f1 dan
okuler f2, panjang tubulus atau jarak(t) lensa objektif terhadap lensa okuler dan yang ketiga adalah jarak
pandang mata normal(sn). Rumus:

1. 4. Sifat Bayangan

Baik lensa objektif maupun lensa okuler keduanya merupakan lensa cembung. Secara garis besar lensa
objektif menghasilkan suatu bayangan sementara yang mempunyai sifat semu, terbalik, dan diperbesar
terhadap posisi benda mula-mula, lalu yang menentukan sifat bayangan akhir selanjutnya adalah lensa
okuler. Pada mikroskop cahaya, bayangan akhir mempunyai sifat yang sama seperti bayangan sementara,
semu, terbalik, dan lebih lagi diperbesar. Pada mikroskop elektron bayangan akhir mempunyai sifat yang
sama seperti gambar benda nyata, sejajar, dan diperbesar. Jika seseorang yang menggunakan mikroskop
cahaya meletakkan huruf A di bawah mikroskop, maka yang ia lihat adalah huruf A yang terbalik dan
diperbesar.

Mikroskop merupakan alat bantu yang memungkinkan kita dapat mengamati obyek yang berukuran
sangat kecil. Hal ini membantu memecahkan persoalan manusia tentang organisme yang berukuran kecil.
Ada dua jenis mikroskop berdasarkan pada kenampakan obyek yang diamati, yaitu mikroskop dua
dimensi (mikroskop cahaya) dan mikroskop tiga dimensi (mikroskop stereo). Sedangkan berdasarkan
sumber cahayanya, mikroskop dibedakan menjadi mikroskop cahaya dan mikroskop elektron.

Jenis lensa

Mikroskop cahaya menggunakan tiga jenis lensa, yaitu lensa obyektif, lensa okuler, dan kondensor. Lensa
obyektif dan lensa okuler terletak pada kedua ujung tabung mikroskop sedangkan penggunaan lensa
okuler terletak pada mikroskop bisa berbentuk lensa tunggal (monokuler) atau ganda (binokuler). Pada
ujung bawah mikroskop terdapat tempat dudukan lensa obyektif yang bisa dipasangi tiga lensa atau lebih.
Di bawah tabung mikroskop terdapat meja mikroskop yang merupakan tempat preparat.
Lensa obyektif berfungsi guna pembentukan bayangan pertama dan menentukan struktur serta bagian
renik yang akan terlihat pada bayangan akhir serta berkemampuan untuk memperbesar bayangan obyek
sehingga dapat memiliki nilai “apertura” yaitu suatu ukuran daya pisah suatu lensa obyektif yang akan
menentukan daya pisah spesimen, sehingga mampu menunjukkan struktur renik yang berdekatan sebagai
dua benda yang terpisah. Lensa obyektif bekerja dalam pembentukan bayangan pertama. Lensa ini
menentukan struktur dan bagian renik yang akan terlihat pada bayangan akhir. Ciri penting lensa obyektif
adalah memperbesar bayangan obyek dan mempunyai nilai apertura (NA). Nilai apertura adalah ukuran
daya pisah suatu lensa obyektif yang akan menentukan daya pisah spesimen, sehingga mampu
menunjukkan struktur renik yang berdekatan sebagai dua benda yang terpisah. Lensa obyektif dan lensa
okuler terletak pada kedua ujung tabung mikroskop sedangkan penggunaan lensa okuler terletak pada
mikroskop bisa berbentuk lensa tunggal (monokuler) atau ganda (binokuler). Pada ujung bawah
mikroskop terdapat tempat dudukan lensa obyektif yang bisa dipasangi tiga lensa atau lebih. Di bawah
tabung mikroskop terdapat meja mikroskop yang merupakan tempat preparat.

ü Lensa okuler, adalah lensa mikroskop yang terdapat di bagian ujung atas tabung berdekatan dengan
mata pengamat, dan berfungsi untuk memperbesar bayangan yang dihasilkan oleh lensa obyektif berkisar
antara 4 hingga 25 kali.

ü Lensa kondensor, adalah lensa yang berfungsi guna mendukung terciptanya pencahayaan pada obyek
yang akan dilihat sehingga dengan pengaturan yang tepat maka akan diperoleh daya pisah maksimal.
Lensa kondensor, berfungsi juga untuk mendukung terciptanya pencahayaan pada obyek yang akan
difokus, sehingga bila pengaturannya tepat akan diperoleh daya pisah maksimal. Jika daya pisah kurang
maksimal, dua benda akan tampak menjadi satu. Perbesaran akan kurang bermanfaat jika daya pisah
mikroskop kurang baik. Sistem lensa yang ketiga adalah kondensor. Kondensor berperan untuk
menerangi obyek dan lensa-lensa mikroskop yang lain.

ü Preparasi sediaan

Persiapan preparat di dalam mikroskop cahaya terbagi menjadi dua jenis, yaitu :

 Preparat Non-permanen, yang dapat diperoleh dengan menambahkan air pada sel hidup di atas
kaca objek, kemudian diamati di bawah mikroskop.
 Preparat permanen, yang dapat diperoleh dengan melakukan fiksasi yang bertujuan untuk
membuat sel dapat menyerap warna, membuat sel tidak bergerak, mematikan sel, dan
mengawetkannya.
 Tahap selanjutnya, yaitu pembuatan sayatan, yang bertujuan untuk memotong sayatan hingga
setipis mungkin agar mudah diamati di bawah mikroskop. preparat dilapisi dengan monomer
resin melalui proses pemanasan karena pada umumnya jaringan memiliki tekstur yang lunak dan
mudah pecah setelah mengalami fiksasi, kemudian dilanjutkan dengan pemotongan menggunakan
mikrotom. Umumnya mata pisau mikrotom terbuat dari berlian karena berlian tersusun dari atom
karbon yang padat. Oleh karena itu, sayatan yang terbentuk lebih rapi. Setelah dilakukan
penyayatan, dilanjutkan dengan pewarnaan, yang bertujuan untuk memperbesar kontras antara
preparat yang akan diamati dengan lingkungan sekitarnya. Setiap pewarna mengikat molekul
yang memiliki kespesifikan tertentu, contohnya : Hematoksilin, yang mampu mengikat asam
amino basa (lisin dan arginin) pada berbagai protein, dan eosin, yang mampu mengikat molekul
asam (DNA dan rantai samping pada aspartat dan glutamat).
Pada mikroskop konvensional, sumber cahaya masih berasal dari sinar matahari yang dipantulkan dengan
suatu cermin datar ataupun cekung yang terdapat dibawah kondensor. Cermin ini akan mengarahkan
cahaya dari luar kedalam kondensor. Pada mikroskop modern sudah dilengkapi lampu sebagai pengganti
sumber cahaya matahari.

Penemu kuman Antony van Leeuwenhoek lahir di Delft, Negeri Belanda. Dia berasal dari famili
kalangan tengah dan hampir sepanjang hidupnya jadi pegawai kotapraja dalam posisi yang tidak
begitu penting.
Penemuan Leeuwenhoek yang besar tak lain akibat hobinya memicing-micingkan mata lewat kaca
mikroskop. Pada saat itu, tentu saja, orang tidak bisa begitu saja lari ke toko dan beli mikroskop,
karena itu Leeuwenhoek membikinnya sendiri. Dia samasekali bukan penggosok lensa profesional
dan belum pernah dapat didikan khusus di bidang itu. Meski begitu, keahlian yang dikembangkan
amat luar biasa, jauh melampaui kebiasaan para profesional pada saat itu.

Kendati perangkat mikroskop sudah ditemukan orang sebelum Leeuwenhoek lahir, dia tidak
menggunakannya. Sebaliknya, dengan cermat dan tepat dia menggosok lensa berukuran kecil.
Leeuwenhoek mampu menghasilkan mikroskop yang punya daya kekuatan pengamatan yang jauh
lebih baik dari mikroskop yang sudah ada. Salah satu dari lensa yang masih ada punya kapasitas
membesarkan sekitar 270 kali, bahkan ada pertanda dia berhasil membuat lebih sempurna dari itu.
Leeuwenhoek punya kesabaran yang amat sangat dan pengamat yang tekun, punya penglihatan
tajam serta rasa ingin tahu yang tak terhingga. Dengan lensa yang teramat kecil itu dia meneliti
pelbagai macam benda, mulai rambut hingga sperma anjing, dari titik hujan hingga serangga kecil.
Juga serat, bagian kulit dan macam-macam benda lainnya. Dia membuat catatan yang teliti dan
membuat gambar sketsa terperinci dari tiap apa saja yang diamatinya.
Terhitung tahun 1673 dan seterusnya, Leeuwenhoek senantiasa menjalin hubungan dengan "The
Royal Society of England" suatu lembaga ilmiah terkemuka pada jaman itu.
Meskipun dia tak punya latar belakang pendidikan tinggi (cuma sekolah dasar dan cuma tahu satu
bahasa, bahasa Belanda), dia terpilih jadi anggota lembaga ilmiah itu pada tahun 1680. Dia juga jadi
anggota Akademi Ilmu Pengetahuan di Paris.
Leeuwenhoek dua kali kawin, punya enam anak tetapi tanpa cucu. Kesehatannya baik, masih dapat
bekerja keras di akhir-akhir hayatnya. Banyak tokoh kenamaan mengunjunginya, termasuk Czar
Rusia, Peter Yang Agung, dan Ratu Inggris. Dia menghembuskan nafas penghabisan tahun 1723
juga di Delft pada umur 90 tahun.
Leeuwenhoek melakukan banyak penemuan penting. Dialah orang pertama yang menjabarkan
spermatozoa (1677), dan merupakan salah seorang yang mula-mula menjabarkan darah merah dan
darah putih. Dia menentang teori tentang generasi spontan bentuk sederhana dari kehidupan dan
memaparkan banyak bukti-bukti yang berlawanan dengan itu. Dia mampu menunjukkan, misalnya,
bahwa hewan kecil pemakan darah tak bersayap berkembang biak dalam cara serupa dengan
insekta bersayap.
Penemuan terbesarnya muncul tahun 1674 tatkala ia membuat penelitian pertama kali terhadap
kuman. Ini merupakan salah satu penemuan besar tentang cairan sperma yang mengakibatkan
penyuburan dalam sejarah manusia. Di dalam titik air kecil itu Leeuwenhock menemukan suatu
dunia yang sama sekali baru, sepenuhnya dunia tak terduga, penuh dengan kehidupan. Meski
belum disadarinya, dunia baru ini punya arti amat penting kepada umat manusia. Sesungguhnya,
"benda amat kecil mikroskopis" itu yang diamatinya sering merupakan faktor kekuatan penting baik
untuk kehidupan maupun kematian manusia. Sekali sudah ditelitinya, Leeuwenhoek sanggup
menemukan kuman di pelbagai tempat yang berbeda-beda: di sumur dan di kubangan, di titik air
hujan, di mulut dan usus menuju anus manusia. Dia melukiskan pelbagai bentuk bakteri, juga
protozoa dan menghitung ukurannya.
Penggunaan penemuan besar Leeuwenhoek belum terlaksana sampai datangnya Pasteur hampir
dua abad kemudian. Fakta menunjukkan, seluruh obyek masalah mikrobiologi praktis tak ada
kegiatan hingga abad ke-19 tatkala mikroskop yang disempurnakan dikembangkan. Orang mungkin
mempertanyakan andaikata Leeuwenhock tak pernah lahir ke dunia dan penemuan-penemuannya
tak terjadi hingga abad ke- 19, mungkin saja hanya membuat sedikit perbedaan terhadap kemajuan
ilmu pengetahuan. Tetapi, tak ada bantahan bahwa Leeuwenhoek-lah yang menemukan kuman,
dan melalui dia dunia ilmu pengetahuan menjadi sadar terhadap kehadirannya.
Leeuwenhoek seringkali dianggap sebagai orang yang karena nasib baik kebetulan tergelincir pada
penemuan ilmiah penting. Ini samasekali jauh dari kebenaran. Penemuan mikro-organisme-nya
merupakan akibat normal dari pembikinan mikroskop yang cermat dengan kualitas yang tak ada
bandingannya dengan yang sudah ada masa itu, dan kesabaran serta ketepatannya selaku peneliti.
Dengan kata lain, penemuannya adalah hasil dari gabungan antara ketrampilan dan kerja keras,
berlawanan dan tak ada sangkut-pautnya dengan sekedar nasib keberuntungan.
Penemuan kuman ini merupakan suatu penemuan penting ilmiah yang langka yang dilakukan oleh
perseorangan. Leeuwenhoek betul-betul kerja sendirian. Penemuan protozoa dan bakterinya tak
dapat bantuan siapa pun-tidak demikian halnya pada sebagian terbesar kemajuan di bidang biologi -
-serta bukannya merupakan pertumbuhan wajar dari pengetahuan biologi sebelumnya. Faktor inilah,
bersamaan dengan arti penting penggunaan penemuannya, yang membuatnya dapat tempat tinggi
dalam urutan daftar buku ini

Anda mungkin juga menyukai