Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pertumbuhan perekonomian merupakan salah satu indikator keberhasilan
pembangunan daerah, baik dalam sektor pertanian, industri, maupun sektor lainnya.
Pesatnya pertumbuhan ekonomi suatu daerah tidak akan lepas dari faktor kegiatan
ekspor impor dari daerah lain. Menurut Arsyad (1999), faktor penentu utama
pertumbuhan ekonomi suatu daerah berhubungan langsung dengan permintaan barang
dan jasa dari luar daerah. Semakin besar ekspor suatu wilayah ke wilayah lain akan
semakin maju pertumbuhan wilayah tersebut, dan demikian sebaliknya. Kelancaran
kegiatan ekspor impor sendiri secara tidak langsung berhubungan dengan kemudahan
akses transportasi, baik transportasi darat, transportasi udara, ataupun transportasi laut.
Kota Balikpapan merupakan salah satu kota di Indonesia yang menjadikan
sektor industri sebagai tumpuan perekonomian. Penghasilan minyak yang melimpah
menjadi sumber daya utama kegiatan industri di kota tersebut. Berdasarkan Jurnal Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik, volume 18, nomor 1, tahun 2014, Balikpapan telah menjadi
pusat kilang minyak Pertamina sejak tahun 1957, dan memiliki kawasan industri
pendukung berupa pabrik yang juga mengolah hasil minyak (Gambar 1.1).

Gambar 1.1.(a) Kilang minyak milik Pertamina di Balikpapan


Sumber : Tribunnews.com (www.tribunnews.com/regional/2014/10/08/krisis-air-
ancam-produksi-kilang-minyak-pertamina-di-balikpapan)

Gambar 1.1.(b) Kawasan Industri Kariangau (KIK) di Balikpapan


Sumber : kaltimprov.go.id (http://kaltimprov.go.id/halaman/kawasan-industri-
kariangau)
Tidak berbeda jauh dengan Kota Balikpapan, perekonomian utama Kabupaten
Penajam Paser Utara (PPU) terdapat pada sektor pertanian, pertambangan, dan
industri. Kabupaten PPU merupakan daerah pemekaran yang dibentuk berdasarkan
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2002 tentang Pembentukan Kabupaten Penajam
Paser Utara di Provinsi Kalimantan Timur. Kabupaten ini adalah kabupaten termuda
di Provinsi Kalimantan Timur dan sedang berupaya mengembangkan sektor pertanian,
terutama pada subsektor tanaman pangan. Namun pengembangan ini masih belum
optimal karena beberapa kendala, salah satunya terbatasnya jaringan pemasaran
(Journal of Regional and Rural Development Planning, volume 1, nomor 3, tahun
2017).

Gambar 1.2.(a) Lokasi Kota Balikpapan di Provinsi Kalimantan Timur


Sumber : Google Earth (https://earth.google.com/web/)

Gambar 1.2.(b) Kota Balikpapan dan Kabupaten Penajam yang hanya dipisahkan
oleh Teluk Balikpapan
Sumber : Google Earth (https://earth.google.com/web/)

Kota Balikpapan dan Kabupaten PPU adalah dua daerah yang saling berdekatan
dan hanya dipisahkan oleh Teluk Balikpapan (Gambar 1.2). Akses dari Kota
Balikpapan menuju Kabupaten PPU dengan jalur darat melalui jalan km 38
Balikpapan (wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara) ke arah Kecamatan Sepaku
(Gambar 1.3). Sedangkan dengan jalur laut dapat diakses menggunakan kapal feri
melalui pelabuhan Penajam dari pelabuhan Kariangau, Balikpapan (Gambar 1.4).
Pelabuhan Penajam adalah satu-satunya pelabuhan di kabupaten PPU yang menjadi
akses laut utama untuk manusia, barang, dan kendaraan dari Kabupaten PPU menuju
Kota Balikpapan. Berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
Kabupaten Penajam Paser Utara Tahun 2005 – 2025, peranan kapal feri untuk
mengangkut penumpang, kendaraan, dan barang dari dan ke arah Penajam –
Balikpapan sangat vital. Hal tersebut menyebabkan arus transportasi sangat padat, dan
antrian kendaraan yang panjang, sehingga memerlukan waktu yang lama untuk
diangkut kapal feri.

Gambar 1.3. Akses dari atau menuju Balikpapan – Penajam melalui jalur darat
Sumber : Google Maps

Gambar 1.4. Akses dari atau menuju Balikpapan – Penajam melalui jalur laut
Sumber : Google Maps

Walaupun Kota Balikpapan dan Kabupaten PPU berdekatan, namun


membutuhkan waktu yang lama untuk perjalanan dari atau menuju Balikpapan –
Penajam baik melalui jalur darat atau jalur laut (Gambar 1.3 dan Gambar 1.4). Jika
melalui jalur laut, diperkirakan membutuhkan waktu sekitar 30 menit hingga 1 jam
dari atau menuju Balikpapan-Penajam. Untuk mendukung kegiatan ekspor impor antar
Balikpapan – Penajam, maka perlu dibuat infrastruktur sebagai akses baru yang dapat
mempersingkat waktu tempuh dari atau menuju Balikpapan – Penajam. Infrastruktur
yang akan dibangun diharapkan tidak hanya dapat digunakan kendaraan roda dua dan
roda empat, tapi juga kereta api. Kereta api memiliki kecepatan melebihi kendaraan
roda empat. Selain itu kereta api juga mampu mengangkut muatan lebih banyak
daripada transportasi lain, sehingga lebih efisien.
Terdapat dua jenis infrastruktur yang dapat dibangun untuk menghubungkan
Balikpapan - Penajam, salah satunya adalah jembatan. Akan tetapi, untuk membangun
jembatan yang juga dapat digunakan untuk kereta api dan jalan raya akan
menghasilkan perencanaan struktur yang besar dan mahal. Selain mahal, tinggi
jembatan yang akan dibangun juga dapat mengganggu kegiatan pelayaran di Teluk
Balikpapan dan kegiatan penerbangan di Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad
Sulaiman Sepinggan (Gambar 1.5).

a b
Gambar 1.5. (a) Alur pelayaran Pelabuhan Dermaga Fery Penajam dan lokasi
perencanaan akses penghubung baru Balikpapan - Penajam dan (b) Lokasi Bandara
Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan
Sumber : Google Earth (https://earth.google.com/web/)

Infrastruktur lain yang dapat direncanakan selain jembatan adalah terowongan.


Terowongan dapat dibangun dibawah tanah atau dibawah laut. Sebagai akses yang
menghubungkan antara Kota Balikpapan dan Kabupaten PPU, terowongan bawah laut
akan lebih efektif jika dibandingkan dengan terowongan bawah tanah. Hal tersebut
disebabkan oleh jarak antara Kota Balikpapan dan Kabupaten PPU akan lebih dekat
jika ditempuh melalui lautan daripada daratan, sehingga panjang terowongan bawah
laut yang direncanakan akan lebih pendek daripada terowongan bawah tanah.
Terdapat 3 jenis terowongan bawah laut, yaitu submerged floating tunnel,
undersea tunnel dan immersed tunnel. Perbedaan tiga jenis terowongan ini terletak
pada posisi terowongan dibawah laut. Posisi Submerged floating tunnel adalah
melayang didalam laut, sedangkan undersea tunnel berada dibawah dasar laut, dan
immersed tunnel terletak didasar laut. Pembangunan immersed tunnel sudah banyak
dilakukan di beberapa negara maju karena biaya konstruksi yang dibutuhkan lebih
murah dibandingkan biaya konstruksi jembatan, dan pelaksanaan konstruksi immersed
tunnel lebih mudah daripada pelaksanaan konstruksi dua jenis terowongan bawah laut
lainnya.
Oleh karena alasan diatas, perencanaan terowongan bawah laut jenis immersed
tunnel yang menghubungkan Kota Balikpapan dan Kabupaten PPU ini perlu untuk
dilakukan. Terowongan ini direncanakan agar dapat mengakomodasi kendaraan roda
empat, roda dua, dan kereta api sehingga mampu mempercepat waktu tempuh dari atau
menuju Balikpapan – Penajam.

1.2. Rumusan Masalah


Bagaimana perencanaan terowongan bawah laut jenis immersed tunnel antara
Kota Balikpapan dan Kabupaten Penajam Paser Utara :
1. Dimana rute alternatif untuk terowongan bawah laut jenis immersed tunnel dapat
dibangun?
2. Bagaimana alinemen dari jalan eksisting menuju terowongan?
3. Bagaimana perencanaan approach terowongan?
4. Bagaimana perhitungan daya dukung tanah dan gaya angkat air laut terhadap
terowongan?
5. Bagaimana perencanaan struktur pada bagian utama immersed tunnel?
6. Bagaimana perencanaan backfill terowongan?

1.3. Tujuan Tugas Akhir


Dari rumusan masalah di atas, dapat dirumuskan tujuan dari tugas akhir ini
adalah menghasilkan perencanaan terowongan bawah laut jenis immersed tunnel yang
menghubungkan antara Kota Balikpapan dan Kabupaten Penajam Paser Utara.

1.4. Batasan Masalah


Batasan dari tugas akhir ini adalah :
1. Perencanaan struktur dari segmen terowongan tidak dilakukan secara mendetail
2. Perencanaan approach terowongan pada rute yang dipilih menggunakan data
tanah sekunder dalam perencanaan

1.5. Manfaat Tugas Akhir


Manfaat penulisan tugas akhir ini antara lain :
1. Bagi peneliti dan perencana : adanya perkembangan teknologi maupun
perencanaan terowongan bawah laut di Balikpapan.
2. Bagi masyarakat : mempercepat waktu tempuh dari Kota Balikpapan menuju
Kabupaten Penajam Paser Utara atau sebaliknya menggunakan terowongan ini
3. Bagi pemerintahan : adanya referensi baru yang lebih baik untuk
menghubungkan Kota Balikpapan dan Kabupaten Penajam Paser Utara

Anda mungkin juga menyukai