“ PARAGRAF ”
DISUSUN OLEH:
1. RIKY ARFIANSYAH (1421700060)
2. FIRMAN DIAN P. (1421700062)
3. FATHUR DISYA L. (1421700063)
4. FIRMAN EKO S. (1421700068)
KELAS:
A
DOSEN PENGAJAR:
Luluk Ulfa Hasanah, S.S., M.Hum
NPP. 20620170770
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1. Memudahkan pengertian dan pemahaman dengan cara menyekat-nyekat ide
pokok yang satu dari ide pokok yang lain berdasarkan keharusan untuk
mengungkap satu ide pokok saja pada setiap paragraf.
2. Memudahkan pembaca mengikuti uraian penulis secara sistimatis dari ide yang
satu ke ide yang lain sehingga pemusatan perhatian dapat dilakukan terhadap
setiap ide yang diungkapkan dalam karya tulis tersebut.
1
BAB II
PARAGRAF
Kalimat utama atau disebut juga kalimat topik merupakan kalimat pokok
atau gambaran umum tentang ide yang ingin di sampaikan. Sedangkan
kalimat penjelas merupakan gambaran rinci dari ide yang akan di
sampaikan.
2
2.4 Jenis Paragraf
1. Paragraf Narasi
Paragraf Narasi merupakan paragraf yang menceritakan suatu kejadian
berdasarkan urutan waktunya. Paragraf narasi terdiri dua jenis yakni narasi
kejadian dan narasi runtut cerita. Paragraf narasi kejadian merupakan
paragraf yang menceritakan suatu kejadian. Sedangkan paragraf narasi
runtut cerita yaitu paragraf yang pola pengembangannya dimulai dengan
sebuah tindakan yang menghasilkan sesuatu berlanjut ketahap berikutnya
hingga tahap ahir dari cerita.
2. Paragraf Eksposisi
Paragraf Eksposisi merupakan paragraf yang bertujuan untuk
memaparkan, menyampaikan informasi, menjelaskan dan juga
menerangkan suatu topik kepada orang lain. Tujuan paragraf eksposisi
ialah untuk memberikan informasi kepada oarang lain. Untuk memahami
paragraf eksposisi kita harus mengana lisis dan juga menghubungkan
dengan pengetahuan ynag kita miliki.
3. Paragraf Agumentasi
Paragraf Agumentasi merupakan paragraf yang diguakan untuk
mengungkapkan ide, gagasan, ataupun pendapat penulis yang disertai bukti
dan juga fakta (yang benar terjadi). Paragraf argumentasi bertujuan untuk
meyakinkan orang lain bahwa ide, gagasan, dan pendapat tersebut adalah
benar adanya dan terbukti nyata.
4. Paragraf Persuasi
Paragraf persuasi merupakan paragraf yang mempunyai tujuan untuk
membujuk orang lain supaya melakuan sesuatu yang di inginkan oleh
penulisnya. Agar tujuan tersebut bisa tercapai, penulis harus bisa pembaca
percaya dengan disertai pembuktian yang nyata.
3
2.6 Pengembangan Paragraf
1. Klimaks-Antiklimaks
Klimaks adalah perincian gagasan cerita dari bawah menuju gagasan
cerita yang paling puncak. Bisa juga diartikan sebagai bagian dalam cerita
yang mendeskripsikan peristiwa sampai pada konflik yang paling tinggi.
Antiklimaks adalah variasi gagasan yang dimulai dari gagasan cerita yang
paling tinggi kemudian diikuti dengan gagasan yang lebih rendah secara
perlahan-lahan. Bisa juga diartikan sebagai penurunan masalah dalam
cerita dari konflik tertinggi kemudian berangsur-angsur menuju ke konflik
terendah.
2. Sudut Pandang
Pola sudut pandang ialah pola pengembangan paragraf yang didasarkan
pada persepsi berkaitan dengan posisi atau tempat penulis pada sebuah teks.
3. Perbandingan
Perbandingan adalah upaya mengamati persamaan yang dimiliki oleh
dua benda atau lebih, sedangkan pertentangan lebih banyak menonjolkan
perbedaan yang ada pada dua benda atau lebih.
4. Analogi
Analogi adalah bentuk pengungkapan suatu objek yang dijelaskan
dengan objek lain yang memiliki kesamaan atau kemiripan.
5. Contoh
Sebuah gagasan dalam paragraf menjadi terang benderang ketika
diperkuat dengan beberapa contoh atau ilustrasi. Contoh dapat diuraikan
dalam bentuk narasi atau deskripsi.
6. Pola Klausalitas
Dalam pola ini sebab bertindak sebagai gagasan utama, sedangkan
akibat sebagai rincian pengembangannya. Namun demikian, susunan
tersebut biasanya juga terbalik. Akibat dapat berperan sebagai gagasan
utama, sedangkan sebab menjadi rincian pengembangannya.
7. Generalisasi
Generalisasi adalah menarik kesimpulan dengan cara penalaran
secara umum berdasarkan referensi data, atau peristiwa khusus secara
representatif.
8. Klasifikasi
Klasifikasi adalah usaha mengelompokkan berbagai hal yang dianggap
memiliki kesamaan ke dalam satu kategori. Dengan demikian hubungan di
antara berbagai hal itu menjadi satu kesatuan yang utuh.
9. Definisi Luas
Paragraf ini menguraikan sebuah gagasan yang abstrak atau istilah yang
menimbulkan kontroversi yang membutuhkan penjelasan.
4
2.7 Paragraf Berdasarkan Fungsi
1. Paragraf Pembuka
Merupakan paragraf yang berfungsi sebagai pengantar menuju masalah
yang akan dijelaskan atau dibicarakan. Sebagai bagian yang mengawali
sebuah karangan paragraf pembuka harus dapat difungsikan untuk
mengantar pokok pembicaraan, menarik minat dan perhatian pembaca,
menyiapkan atau menata pikiran pembaca untuk mengetahui isi seluruh
karangan. Paragraf pembuka harus disajikan dalam bentuk yang menawan
pembaca. Untuk itu bentuk-bentuk berikut ini dapat dimanfaatkan sebagai
bahan menulis paragraf pembuka, yaitu :
a. Kutipan, peribahasa, anekdot.
b. Uraian mengenai pokok pembicaraan.
c. Sesuatu tantangan atas pendapat atau pernyataan seseorang.
d. Uraian tentang pengalaman pribadi.
e. Uraian mengenai maksud dan tujuan penulis.
f. Sebuah pertanyaan.
g. Memberikan latar belakang, suasana atau watak.
h. Melukiskan sejarah atau riwayat hidup seseorang.
i. Membuka karangan dengan satu definisi istilah.
2. Paragraf Penghubung atau Pengembang
Merupakan paragraf yang bertujuan mengembangkan pokok
pembicaraan suatu karangan yang telah dirumuskan dalam paragraf
pembuka yang berisi contoh-contoh dan ilustrasi, inti permasalahan dan
uraian pembahasan.
Paragraf pengembang dalam karangan dapat difungsikan:
a. Mengemukakan inti persoalan.
b. Memberi ilustrasi dan contoh.
c. Menjelaskan hal yang akan diuraikan pada paragraf berikutnya.
d. Meringkas paragraf sebelumnya.
e. Mempersiapkan dasar atau landasan bagi simpulan.
3. Paragraf Penutup
Merupakan paragraf yang berfungsi untuk mengakhiri bagian karangan
(sub bab, bab) atau seluruh karangan. Paragraf ini berisi simpulan yang
dipaparkan dalam paragraf penghubung, tetapi dapat juga berisi penegasan
kembali tentang maksud penulis yang penting dalam pragraf penghubung.
Penyajian paragraf penutup untuk mengakhiri karangan. Bagian akhir
karangan harus memperhatikan :
a. Sebagai bagian penutup, paragraf ini tidak boleh terlalu panjang,
untuk menyeimbangkan antara pembuka, penghubung dan
penutup.
b. Isi paragraf harus berisi simpulan sementara atau simpulan akhir
sebagai cerminan inti seluruh uraian.
c. Hendaknya paragraf ini dapat menimbulkan kesan yang mendalam
bagi pembacanya.
5
2.8 Asas – Asas Paragraf Yang Baik
1. Kejelasan, berarti sifat tidak samar-samar sehingga tiap butir fakta atau
pendapat yang dikemukakan seakan-akan tampak nyata oleh pembaca.
Karangan tersebut mudah dipahami dan tidak mungkin disalahtafsirkan.
2. Keringkasan, berarti karangan tersebut tidak pendekatau singkat melainkan
bahwa karangan itu tidak berboros kata, tidak berlebih0lebihan dengan
ungkapan, tidak mengulang-ulang butir ide yang sama, tidak berputar-putar
dalam menyampaikan gagasan.
3. Ketepatan, berarti bahwa karangan dapat menyampaikan butir-butir
penetahuan kepada pembaca dengan kecocokan sepenuhnya seperti
maksud penulis. Ketepatan juga meliputi ketepatan menaati aturan taat
bahasa, ejaan, tanda baca, peristilahan, kelaziman bahasa, dan sebagainya.
4. Kesatupaduan, artinya segala sesuatu yang disajikan dalam karangan harus
berkisar, bergayutan dan relevan pada satu gagasan pokok atau pikiran
utama karangan.
5. Pertautan atau Kherensi, asas yang menghendaki agar ada saling kait antar
kalimat dalam kalimat dalam paragraf dan antar paragraf. Pertautan
menghendaki agar jangan sampai ada kata atau frasa yang tidak jelas
rujukannya.
6. Harkat, asas yang menghendaki agar karangan benar-benar berbobot, kita
harus menerapkan hukum DM dalam membangun paragraf, dengan satu D
dan jumlah M yang memadai, yang lengkap. Asas harkat juga disebut asas
pengembangan yang memadai.
6
BAB III
KESIMPULAN
7
DAFTAR REFERENSI
http://definisipengertian.net/pengertian-paragraf-ciri-fungsi-dan-jenis-paragraf/#
http://aanindriyani.blogspot.co.id/2016/04/topik-kalimat-topik-dan-ide-pokok-
dalam.html
http://kakakpintar.com/jenis-jenis-pola-pengembangan-paragraf-penjelasan-
lengkap/