Gambar Gelombang Pengaruh Sinyal Ac Terhadap Kapasitor
Gambar Gelombang Pengaruh Sinyal Ac Terhadap Kapasitor
MENGGUNAKAN ARDUINO
ABSTRAK
Programmable Logic Controller atau biasa disebut dengan PLC mempunyai peranan yang sangat penting dalam
bidang pengendalian di industri modern yang mana digunakan sebagai pengganti dari penggunaan sistem
pengontrol dengan elektromekanik yang menggunakan relay-relay. PLC memiliki kemudahan dalam perawatannya
tapi memiliki harga yang mahal. Karena dibutuhkan suatu modul seperti PLC dan memiliki harga terjangkau bagi
mahasiswa dan menjadi hambatan bagi mahasiswa yang ingin menguji program laddernya di luar jadwal
perkuliahan praktikum. Maka penulis mencoba bagaimana memprogram arduino dengan pemrograman ladder dan
membuat rangkaian antarmuka antara arduino dengan perangkat luar sesuai standar PLC. Yang mana arduino yang
digunakan adalah arduino mega 2560 yang memiliki 16 pin input Analog dan 54 pin I/O Digital dengan 14 pin
diantaranya dapat difungsikan sebagai output PWM. membuat sebuah modul praktikum PLC dengan menggunakan
board Arduino Mega 2560 yang dapat diprogram dengan menggunakan pemrograman ladder dan dapat
dihubungkan dengan perangkat luar. Metode yang digunakan adalah metode eksperimental seperti merancang
rangkaian elektonik yang cocok digunakan sebagai interface PLC. Hasil dari modul praktikum PLC ini, rangkaian
interface input dan output berkerja dengan baik yang mana interface input ketika diberikan tegangan 24V mampu
menghasilkan output sebesar 4,96V yang tegangan tersebut termaksud dari tegangan TTL dan untuk interface
output relay apabila dipicu dengan tegangan 4,96V maka relaynya dapat aktif. Modul dapat menjalankan program
dengan menggunakan program ladder sederhana yang diberikan.
SRAM 8 KB
EEPROM 4 KB
6. ULN 2804A
Sebuah IC driver yang didalamnya terdiri
dari transistor array darlington. ULN 2804A
mampu menghasilkan tegangan output, VCE hingga
50V lalu mampu diberikan tegangan hingga 30V .
Setiap kanal pada ULN 2804A mampu
menghasilkan arus output secara kontinu sebesar
Gambar 4.Tampilan dari Software Soapbox Snap 500mA dan arus input secara kontinu 25mA yang
5. Relay mampu bekerja di suhu -20ºC sampai 85ºC.
Relay adalah Saklar (Switch) yang
dioperasikan secara listrik dan merupakan
komponen Electromechanical (Elektromekanikal)
yang terdiri dari 2 bagian utama yakni
Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal (seperangkat
Kontak Saklar/Switch). Relay menggunakan
Prinsip Elektromagnetik untuk menggerakkan
Kontak Saklar sehingga dengan arus listrik yang
kecil (low power) dapat menghantarkan listrik
yang bertegangan lebih tinggi.
4
Gambar 8. Simulasi pada interface input &
Output
1. Interface Input
5
3. Langkah pembuatan program
Program ladder PLC dibuat dengan
menggunakan software soapbox snap melalui
komputer atau laptop, adapun langkah
penggunaannya sebagai berikut:
1. Sebelum menggunakan software soapbox snap
hal terlebih dahulu yaitu memasukkan program
Arduino firmware di arduino yang program
tersebut telah disediakan oleh pihak developer
soapbox snap.
Gambar 17
Pada tampilan ini address pada arduino dan
port pada arduino yang dipakai akan
dideklarasikan. Setelah address dan port pada
arduino yang diinginkan sebagai output telah
dideklarasikan klik apply dan ok.
6
Gambar 22. Ladder AND
NOT
5. Timer OFF
7
address pin9 aktif (NO-NC) sehingga membuat
ladder dengan address led aktif, ketika ladder
dengan address led aktif maka akan mengaktifkan
fungsi reset pada counter.
V. PENUTUP
Kesimpulan
Gambar 26.Ladder Timer OFF Berdasarkan hasil data dan pengujian yang
dilakukan dapat disimpulkan yaitu;
Dari program diatas apabila ladder dengan address 1. Rangkaian interface input yang dibuat dapat
pin25 diberi arus dari tegangan 24V maka ladder menghasilkan tegangan 4,96V yang mana
aktif (NO-NC) lalu coil dengan address Q0 aktif. tegangan tersebut termaksud tegangan TTL
Ketika arus pada ladder dengan address pin25 dan rangkaian interface output bekerja
diputuskan maka timer off dengan address T1 akan dengan baik.
aktif. Timer akan menghitung selama 2. Pada program latch normally set dan reset
5000ms=5second. Ketika waktu pada timer habis program latch dapat mengunci arus yang
barulah coil dengan address Q0 mati. masuk sesuai dengan fungsinya.
3. Pada program logic fungsional program
6. Counter UP dapat berkerja dengan baik sesuai dengan
fungsi gerbang logika.
4. Pada program timer on dan off program
dapat berkerja dengan baik yaitu dapat
menghitung waktu sesuai dengan setpoint
yang ditentukan.
5. Pada program counter up dan down
program dapat berkerja dengan baik yaitu
dapat menghitung sesuai dengan setpoint
Gambar 27.Ladder Timer ON yang ditentukan
Dari program diatas apabila ladder dengan address Saran
pin25 diberi arus dari tegangan 24V maka ladder Adapun beberapa saran dalam penelitian ini untuk
aktif (NO-NC) dan mengaktifkan Counter UP pengembangan selanjutnya:
dengan address C1. Ladder dengan address C1 1. Perlu adanya penempatan komponen
pada line 2 belum bisa aktif sampai nilai elektronika dengan baik untuk interface
penghitung pada counter sesuai dengan setpoint input maupun outputnya agar penggunaan
yang ditentukan.Ketika nilai pada counter telah papan PCB tidak terlalu banyak.
sesuai dengan setpoint barulah ladder C1 pada line 2. Perlu adanya design yang baik agar modul
2 aktif (NO-NC).Saat ladder dengan address C1 terlihat lebih bagus.
pada line aktif maka coil dengan address Q0 aktif.
Ucapan Terima Kasih
7. Counter DOWN Ucapan Terima kasih kepada bapak Nanang Roni
Wibowo selaku Pembimbing 1, ibu Fauziah S.Pd
selaku Pembimbing segenap dosen Teknik
Mekatronika,beserta teman-teman Teknik
Mekatronika