Pasien ini kemungkinan mengalami Gastritis. Gastritis adalah kondisi ketika mukosa lambung mengalami
inflamasi. Mukosa usus punya fungsi untuk melindungi usus dari asam lambung.
Gastritis bisa akut, bisa kronik tergantung waktu nya. Jika tiba tiba, ya bisa jadi karna virus, bakteri, obat2 sprti
NSAID. Kalau gastritis kronik itu terjadi kalau sudah kena sebelumnya tapi tidak tidak di atasi cepat, maka bisa
jadi mengalami gastritis bertahun2 bahkan seumur hidup.
Tipe gastritis :
-Erosive gastritis, ada yang akut, atau kronik. Merupakan tipe gastritis yang sering menyebabkan inflamasi tapi
tidak begitu signifikan bagi pasiennya, hanya saja bisa ‘wear away’ mukosa lambung karena komplikasinya
bleeding, erosions atau ulser.
Penyebab Gastritis :
Ada dua yang paling sering.
1. Karena infeksi H. Pylori
2. Karena pakai NSAID terlalu lama, contohnya Aspirin dan Ibuprofen.
Ada agents lain yang sering menyebabkan gastritis, mis : alkohol, cocaine, radiasi
(stress gastritis: cth->trauma, critical illness, sever burns, major surgery)
Erosive gastritis mungkin menyebabkan ulser atau erosi di mukosa lambung yang dapat menyebabkan
bleeding. Apa tandanya jika terjadi pendarahan ?
- Darah saat muntah
- Black, tarry stools (gak tw)
- Red blood in stool
Jamu – Jamu merupakan obat tradisional. Menurut badan POM diseluruh Indonesia dari bulan November 2014
hingga Agustus 2015, ditemukan sebanyak 50 obat tradisional dan sumplemen kesehatan stamina pria
mengandung Bahan Kimia Obat, dengan 25 diantaranya merupakan produk obat tradisional tidak terdaftar.
BKO sebenarnya sneyawa obat yang sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Para produsen jamu biasanya
menambahkan BKO kedalam obat tradisional agar memberi efek cepat. BKO yang sering ditambahkan
kedalam jamu diantaranya adalah Penghilang nyeri golongan NSAID (Antalgin, parasetamol), deksametason,
sildenafil sitrat, furosemid, dan masih banyak lagi. Sementara itu jamu yang sering dicampuri BKO
diantaranya adalah jamu pelangsing, penambah nafsu makan, penambah stamina pria, pegal lin, penghilang
nyeri dan masih banyak lagi.
*** Jadi, hipotesis saya, pasien terkena gastritis akut, tipe erosive yang disebabkan kebiasaan pasien
meminum jamu (main focus) terlambat makan (secondary focus) + suka makan pedas. Mungkin saja
dilambung pasien ini terdapat ulser. Tetapi perlu pemeriksaan lebih lanjut.
Namun berdasarkan jurnal, penggunaan NSAID, ASA, COX-2 Selected inhibitor diasosiasikan dengan
peningkatan frekuensi dari dyspepsia (mual,muntah, dsb).
Menurut buku Essential of Emergency Medicine, Faktor resiko dari NSAID-induced gastropathy tertinggi adalah
pada :
Age >60 tahun (increased risk 5-6x)
History of adverse GI event (4-5x)
High dosage of NSAID (as many as 10 times!)
Additional use of Glucocorticoid (4-5x)
Additional use of anticoagulants (10-15x)
Karena pasiennya menggunakan NSAID maka kita harus waspada akan adanya ulserasi.
tetapi, jika pasien memiliki ulser tapi tidak menggunakan NSAIDs should receive antiulser drugs seperti HS
blockers, e.g famotidine ranitide. Oleh karena itu perlu diagnosis dan pemeriksaan lanjutan untuk tau
pasien ini ada ulser atau tidak ? Diagnosis dari NSAID induced ulser utamanya di dasarkan pada clinical
suspicion dan endoscopi yang frequent. Jika NSAID di ambil secara low-dose dan short duration biasanya
aman. Contoh NSAID yg cukup aman terhadap lambung ibuprofen dan diclofenac.
Obat pilihan :
-INGAT! Jika NSAID dihentikan maka pengobatan diberikan standar regimen H2 Reseptor antagonis, PPI atau
sulkrafat. Jika NSAID DILANJUTKAN MAKA nsaid dapat diganti dengan inhibitor cox 2 selektif atau dapat
diterapi dengan ppi atau misoprostol, PPI Merupakan pilihan ynag tepat untuk penggunaan NSAID daripada H2
RESEPTOR ANTAGONIST atau sulkrafat, karena selain dapat menekan produksi asam, ppi juga mempunyai efek
dapat mencegah kekambuhan ulcer (Berardy dan Lynda,2005)
Antasida :
Memang untuk akut tapi reaksinya singkat dan pasien ini dicurigai mengalami ulserasi akibat penggunaan
NSAID. Sebab antasida tidak dapat mentreat stomach ulcer! (medline plus)
Ppi :
(untuk short-treatment Gastric ulcer juga bisa, lebih efektif tapi g apa ada dipuskesmas??omeprazole begitu
eksklusif soale???)
tambahan info :
Berdasarkan penelitian penggunaan sekali sehari dari ppi atau misoprostol 200..g dua atau empat kali sehari
dapat menurunkan resiko pasien mengalami Ulserasi (ini jika pasien dalam kondisi dia pake NSAID terus).
H2 blockers :
(untus short-treatment gastric ulcer, lebih dibawah dr ppi) – tp bisa digunakan, berdasarkan uji klinik
menunjukkan obat-obat ini dapat menjaga gejala dengan efektif selama episode akut dan mempercepat
penyembuhan tukak duodenal (Ghosh and Kinnear, 2003). Toxixitas juga rendah
Dosis
Ranitidin per oral 150mg (2x sehari) atau 300mg (1x sehari)
IV 50mg saja ya....