Ringkasan Chapter 1

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 2

Luqman Fahd Muktiwibowo

16/397041/EK/20997
Ringkasan Chapter 1: Ethics and Business

Etika adalah studi tentang moralitas. Etika adalah semacam investigasi di mana moralitas adalah
subjek yang diinvestigasi oleh moralitas. Moralitas adalah standar baik atau buruk yang dimiliki
oleh individu atau kelompok.

Standar moral adalah norma tentang macam-macam perilaku yang dipercaya baik atau
buruk secara moral dan nilai-nilai yang dipercaya baik atau buruk secara moral. Ciri-ciri standar
moral adalah (1) standar moral berkaitan dengan hal-hal yang mengandung kesalahan serius atau
manfaat besar bagi masyarakat; (2) standar moral harus lebih disukai daripada nilai-nilai lain
termasuk kepentingan pribadi; (3) tidak diciptakan oleh figur otoritas; (4) standar moral dirasakan
universal; (4) standar moral didasarkan pada pertimbangan imparsial. Standar nonmoral adalah
standar yang kita gunakan untuk menilai baik/buruk atau benar/salah secara nonmoral.

Etika adalah disiplin ilmu yang mempelajari standar moral seseorang atau masyarakat
untuk mengevaluasi kewajaran dan dampaknya bagi hidup seseorang. Etika bisnis adalah studi
khusus tentang baik atau buruk yang bersifat moral yang berpusat pada standar moral sebagaimana
diterapkan dalam institusi bisnis, organisasi, dan keperilakuan. Etika bisnis menginvestigasi isu-
isu sistemik, korporat, dan individual. Isu sistemik berkaitan dengan pertanyaan etis tentang
institusi ekonomi, politik, hukum, dan lain-lain dalam lingkup operasi bisnis tersebut. Isu korporat
adalah pertanyaan etis tentang organisasi tertentu. Isu individual adalah pertanyaan etis tentang
individu tertentu atau individu tertentu di dalam perusahaan dan perilaku serta keputusannya.

Pendapat-pendapat yang bertentangan dengan etika bisnis antara lain dalam ekonomi pasar
bebas, pemenuhan profit akan menimbulkan manfaat sosial yang maksimum sehingga etika bisnis
tidak dibutuhkan. Argumen lain yaitu kewajiban utama manajer adalah loyalitas terlepas dari etika.
Selain itu, sepanjang perusahaan mematuhi hukum mereka akan melakukan hal-hal yang
disyaratkan oleh etika.

Sedangkan argumen yang mendukung etika bisnis adalah etika diterapkan dalam semua
aspek kegiatan manusia; bisnis tidak mampu bertahan tanpa etika; etika konsisten dengan
pemenuhan profit; konsumen, karyawan, dan masyarakat secara umum peduli dengan etika; serta
penelitian menunjukkan bahwa etika tidak mengurangi profit dan cenderung menambah profit.

Corporate social responsibility (CSR/tanggung jawab sosial perusahaan) adalah tanggung


jawab atau kewajiban perusahaan kepada masyarakat. Etika bisnis adalah bagian dari tanggung
jawab sosial perusahaan dan bagian dari pembenaran untuk tanggung jawab sosial perusahaan.
Tidak seperti teori pemegang saham (shareholder theory) yang mengemukakan bahwa perusahaan
harus dijalankan untuk memenuhi keuntungan pemegang sahamnya saja, teori pemangku
kepentingan (stakeholder theory) mengemukakan bahwa perusahaan harus dijalankan untuk
memenuhi kepentingan seluruh pemangku kepentingan.
Luqman Fahd Muktiwibowo
16/397041/EK/20997
Isu etis yang terjadi di bisnis sekarang adalah teknologi informasi yang menimbulkan arus
globalisasi yang cepat. Adanya perbedaan budaya menimbulkan masalah bagi manajer.
Relativisme etis adalah teori yang mengemukakan bahwa tidak ada standar etis yang mutlak benar
dan berlaku di semua perusahaan dan semua orang.

Berdasarkan Integrative Social Contracts Theory (ISCT), ada 2 jenis standar moral, yaitu
hypernorm yang mengandung standar moral yang harus berlaku di semua masyarakat, dan norma
mikrososial, yaitu norma-norma yang berbeda dari satu komunitas dengan yang lain dan hanya
dapat berlaku apabila komunitas itu menerima norma tersebut.

Psikolog Lawrence Kohlberg menyimpulkan bahwa ada 6 tahap pengembangan


kemampuan seseorang untuk berurusan dengan isu moral, yaitu: Level 1: Preconventional stages,
terdiri atas tahap (1) orientasi hukuman dan kepatuhan; serta tahap (2) orientasi instrumental dan
relatif. Level 2: Conventional stages, terdiri atas tahap (3) orientasi kecocokan interpersonal serta
tahap (4) orientasi hukum dan ketertiban. Level 3: Postconventional stages, terdiri atas tahap (5)
orientasi kontrak sosial dan tahap (6) orientasi prinsip moral universal.

Penalaran moral (moral reasoning) adalah proses penalaran di mana perilaku manusia,
institusi, atau kebijakan yang dinilai sesuai dengan atau melanggar standar moral. Penalaran moral
melibatkan standar moral di mana kita mengevaluasi sesuatu, informasi tentang apa yang sedang
dievaluasi, dan penilaian moral tentang apa yang sedang dievaluasi.

Empat langkah yang menuju perilaku etis adalah (1) mengakui suatu situasi adalah situasi
etis, (2) menilai tindakan aksi yang etis, (3) memutuskan melakukan tindakan etis, (4)
melaksanakan keputusan etis tersebut.

Seseorang bertanggung jawab atas kerusakan atau kesalahan apabila (1) orang yang
menyebabkan atau membantu menyebabkannya, atau gagal mencegahnya ketika dia dapat atau
seharusnya dapat; (2) orang tersebut tahu apa yang dia lakukan; (3) orang itu melakukannya atas
kehendak sendiri.

Faktor-faktor yang meringankan tanggung jawab moral adalah kontribusi minimal,


ketidakpastian, dan kesulitan.

Referensi
Velasquez, M.G. (2002). Business Ethics: Concepts and Cases. Seventh edition. Prentice Hall.

Anda mungkin juga menyukai