Anda di halaman 1dari 2

Luqman Fahd Muktiwibowo

16/397041/EK/20997
Ringkasan Chapter 2: Ethical Principles in Business

Etika kepedulian atau ethic of care adalah etika yang menekankan kepada kepedulian terhadap
kesejahteraan yang konkret bagi orang-orang di sekitar kita. Etika kebaikan atau ethic of virtue
adalah etika yang berdasarkan evaluasi karakter moral individu atau kelompok. Utilitarianisme
adalah pandangan moral bahwa dalam segala situasi tindakan yang benar adalah yang akan
memberikan manfaat terbesar bagi orang-orang dan meminimalisasi kerusakan. Tindakan dan
kebijakan harus dievaluasi berdasarkan manfaat dan biaya yang berdampak terhadap individu atau
kelompok. Tindakan yang benar secara moral dalam situasi apapun adalah ketika utilitasnya
terbesar apabila dibandingkan dengan utilitas semua alternatif yang lain. Utilitas adalah manfaat
bersih yang dihasilkan oleh sebuah tindakan.

Cara menerapkan prinsip utilitarian adalah (1) menentukan tindakan atau kebijakan
alternative yang tersedia pada situasi tersebut. (2) Untuk setiap tindakan aternatif, perkirakan
manfaat dan biaya langsung dan tidak langsung yang akan disebabkan oleh tindakan tersebut
terhadap semua orang yang terdampak. (3) Untuk setiap tindakan, kurangilah biaya dari manfaat
untuk menentukan utilitas bersih dari setiap tindakan. (4) Tindakan yang memberikan jumlah total
utilitas terbesar harus dipilih sebagai tindakan yang sesuai secara etis.

Akan tetapi, terdapat beberapa kritik terhadap utilitarianisme. Tidak semua nilai dapat
diukur. Para pendukung utilitarianisme menjawab, ukuran moneter atau ukuran lainnya yang
masuk akal dapat digunakan untuk mengukur semua hal. Selain itu, kritik lainnya adalah
utilitarianisme tidak sesuai dengan hak-hak dan keadilan. Para pendukung utilitarianisme
menjawab, rule-utilitarianism dapat sesuai dengan hak-hak dan keadilan. Rule-utilitarianism
adalah bentuk dari utilitarianisme yang membatasi analisis utilitarianisme menjadi evaluasi aturan-
aturan moral.

Hak adalah kebolehan individual terhadap sesuatu. Hak legal adalah hak yang diturunkan
dari sistem hukum yang mengizinkan seseorang untuk bertindak tertentu atau mewajibkan orang
lain untuk melakukan tindakan tertentu terhadap orang tersebut. Hak moral atau HAM adalah hak
yang dimiliki setiap orang di manapun sejauh batasan tertentu dengan menggunakan kebaikan
menjadi manusia. Hak legal memberi hak hanya di tempat sistem hukum tertentu berlaku. Hak
moral memberi hak kepada semua orang terlepas sistem hukum mereka.

Hak moral dapat dilanggar bahkan ketika tidak ada orang yang tersakiti; berkolerasi dengan
tugas yang dimiliki orang lain terhadap orang yang memiliki hak; menyediakan otonomi dan
kesetaraan untuk mengejar kepentingan orang-orang secara bebas; menyediakan dasar
membenarkan tindakan seseorang dan untuk memohon perlindungan atau bantuan dari orang lain;
berfokus kepada mengamankan kepentingan individu tidak seperti standar utilitarian yang
berfokus terhadap mengamankan utilitas agregat dari setiap orang dalam masyarakat. Ada tiga
macam hak moral, yaitu hak negatif mengharuskan orang lain untuk meninggalkan kita sendirian,
Luqman Fahd Muktiwibowo
16/397041/EK/20997
hak positif mengharuskan orang lain menolong kita, hak kontraktual atau special mengharuskan
orang lain menyimpan perjanjian mereka.

Hak dan kewajiban kontraktual diciptakan oleh perjanjian yang spesifik dan diberikan
hanya kepada pihak yang terlibat; membutuhkan aturan yang berterima secara umum dalam hal
apa yang membentuk perjanjian dan apa kewajiban yang diamanatkan oleh perjanjian; mendasari
hak dan kewajiban special yang dikenakan dengan menerima posisi atau peran dalam sebuah
institusi atau organisasi; membutuhkan (1) pihak yang mengerti apa hal yang sedang disetujui, (2)
tidak ada misinterpretasi, (3) tidak ada paksaan, (4) tidak ada perjanjian mengenai tindakan yang
tidak bermoral.
Versi pertama Kant dari imperatif kategoris adalah kita harus bertindak hanya dalam alasan
ketika kita mau memiliki siapa pun dalam situasi yang sama; membutuhkan universalizabilitas dan
reversabilitas; dan hampir sama dengan pertanyaan “Bagaimana jika orang lain melakukannya?”
“Apakah kamu menyukainya apabila orang lain melakukannya kepadamu?”. Versi kedua dari
imperatif kategoris Kant adalah jangan menggunakan orang hanya sebagai alat mencapai tujuan;
berdasarkan pada ide bahwa manusia mempunyai martabat yang membedakannya dengan sekadar
objek; hal tersebut, menurut Kant, sama dengan formulasi pertama. Kritik terhadap Kant adalah
(1) kedua versi imperatif kategoris tidak jelas; (2) hak dapat berkonflik dan teori Kant tidak dapat
menyelesaikan konflik tersebut; (3) teori Kant menyiratkan penilaian moral yang salah.

Filosofi libertarian percaya bahwa kendala manusia adalah baik dan semua kendala yang
disebabkan oleh hal lain adalah buruk kecuali ketika diperlukan untuk mencegah gangguan
kendala manusia yang lebih besar.

Jenis-jenis keadilan adalah keadilan distributif, retributif, dan kompensasi. Etika


kepedulian (ethics of care) antara lain etika tidak harus menjadi imparsial, menekankan kepada
memelihara dan mengasuh hubungan bernilai konkret, kita harus peduli dengan orang yang
bergantung kepada kita, dan karena diri membutuhkan hubungan yang peduli dengan orang lain,
hubungan tersebut bernilai dan perlu dipelihara.

Tujuan untuk pendekatan kepedulian dalam etika adalah sebuah etika kepedulian dapat
tergenerasi menuju sikap pilih kasih, serta dapat menyebabkan “burnout”. Keberatan terhadap
teori kebenaran adalah hal tersebut tidak konsisten dengan psikologi yang menunjukkan bahwa
perilaku ditentukan oleh situasi eksternal, bukan karakter moral. Keputusan moral dapat terjadi
baik secara tidak sadar (unconscious) maupun secara sadar (conscious).

Referensi
Velasquez, M.G. (2002). Business Ethics: Concepts and Cases. Seventh edition. Prentice Hall.

Anda mungkin juga menyukai