PENDAHULUAN
1
tidak saja diambil berdas arkan ketentuan dewasa tapi perlu beberapa penyesuaian
seperti dosis dan perhatian lebih besar terhadap kemungkinan efek samping
karena adanya perbedaan fungsi organ-organ tubuh dan lebih rentannya usia lanjut
terhadap efek samping/efek toksik obat (Ismayadi, 2004).
1.2 Faktor-faktor
Faktor-faktor yang mempengaruhi pemberian dosis adalah sebagai berikut :
a. Faktor Obat
Sifat fisika: daya larut obat dalam air/lemak, Kristal/amorf, dan
sebagainya
Sifat kimiawi: asam, basa, garam, ester, garam kompleks, pH
Toksisitas: dosis obat berbanding terbalik dengan toksisitasnya
b. Cara pemberian obat kepada penderita
Oral: dimakan atau diminum
Parenteral: subkutan, intramuskular, intravena, dan sebagainya
Rectal, vaginal, uretral
Local, topikal, transdermal
Lain-lain: implantasi, sublingual, intrabukal, dan sebagainya
c. Faktor penderita/karakteristik penderita
Umur: neonatus, bayi, anak, dewasa, geriatric
Berat badan: biarpun sama-sama dewasa berat badan dapat berbeda
besar
Jenis kelamin: terutama untuk obat golongan hormone
Ras: “slow & fast acetylators”
Tolerance
Obesitas: untuk obat-obat tertentu faktor ini harus diperhitungkan
Sensitivitas individual
Keadaan pato-fisiologi: kelainan pada saluran cerna mempengaruhi
absorpsi obat; penyakit hati mempengaruhi metabolism obat; kelainan
pada ginjal mempengaruhi eksreksi obat.
Kehamilan
Lingkungan
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Ket :
Dosis Obat : Dosis yang telah ditetapkan untuk setiap kilogram berat badan
3
dipungkiri bahwa aspek psikososial juga akan mempengaruhi penerimaan pasien
dalam terapi medikamentosa.
Penyakit pada usia lanjut sering terjadi pada banyak organ sehingga
pemberian obat sering terjadi polifarmasi. Polifarmasi berarti pemakaian banyak
obat sekaligus pada seorang pasien, lebih dari yang dibutuhkan secara logis-
rasional dihubungkan dengan diagnosis yang diperkirakan. Diantara demikian
banyak obat yang ditelan pasti terjadi interaksi obat yang sebagian dapat bersifat
serius dan sering menyebabkan hospitalisasi atau kematian. Kejadian ini lebih
sering terjadi pada pasien yang sudah berusia lanjut yang biasanya menderita
lebih dari satu penyakit. Penyakit utama yang menyerang lansia ialah hipertensi,
gagal jantung dan infark serta gangguan ritme jantung, diabetes mellitus,
gangguan fungsi ginjal dan hati. Selain itu, juga terjadi keadaan yang sering
mengganggu lansia seperti gangguan fungsi kognitif, keseimbangan badan,
penglihatan dan pendengaran. Semua keadaan ini menyebabkan lansia
memperoleh pengobatan yang banyak jenisnya.
Pada usia lanjut akan terjadi peningkatan komposisi lemak tubuh.
Persentase lemak pada usia dewasa muda sekitar 8-20% (laki-laki) dan 33% pada
perempuan; di usia lanjut meningkat menjadi 33% pada laki-laki dan 40-50%
pada perempuan. Keadaan tersebut akan sangat mempengaruhi distribusi obat di
dalam plasma. Distribusi obat larut lemak (lipofilik) akan meningkat dan
distribusi obat larut air (hidrofilik) akan menurun. Konsentrasi obat hidrofilik di
plasma akan meningkat karena jumlah cairan tubuh menurun. Dosis obat
hidrofilik mungkin harus diturunkan sedangkan interval waktu pemberian obat
lipofilik mungkin harus dijarangkan.
Kadar albumin dan a1-acid glycoprotein juga dapat mempengaruhi
distribusi obat dalam tubuh. Tinggi rendahnya kadar albumin terutama
berpengaruh pada obat-obat yang afinitasnya terhadap albumin memang cukup
kuat seperti naproxen. Kadar naproxen bebas dalam plasma sangat dipengaruhi
oleh afinitasnya pada albumin. Pada kadar albumin normal maka kadar obat bebas
juga normal; pada kadar albumin yang rendah maka kadar obat bebas akan sangat
meningkat sehingga bahaya efek samping lebih besar.
4
2.2.1 Metabolic Clearance
a. Faal hepar
Massa hepar berkurang setelah seseorang berumur 50 tahun; aliran
darah ke hepar juga berkurang. Secara umum metabolisme obat di hepar
(biotransformasi) terjadi di retikulum endoplasmik hepatosit, yaitu dengan
bantuan enzim mikrosom. Reaksi kimia yang terjadi dibagi dua yaitu
reaksi oksidatif (fase 1) dan reaksi konyugasi (fase 2). Reaksi fase satu
dapat berupa oksidasi, reduksi maupun hidrolisis; obat menjadi kurang
aktif atau menjadi tidak aktif sama sekali. Reaksi fase 1 (melalui sistem
sitokhrom P- 450, tidak memerlukan energi) biasanya terganggu dengan
bertambahnya umur seseorang. Reaksi fase dua berupa konyugasi molekul
obat dengan gugus glukuronid, asetil atau sulfat; memerlukan energi dari
ATP; metabolit menjadi inaktif. Reaksi fase 2 ini tidak mengalami
perubahan dengan bertambahnya usia. Reaksi oksidatif dipengaruhi pula
oleh beberapa hal seperti: merokok, indeks ADL's (= Activities of Daily
Living) Barthel serta berat ringannya penyakit yang diderita pasien
geriatri. Keadaan-keadaan tersebut dapat mengakibatkan kecepatan
biotransformasi obat berkurang dengan kemungkinan terjadinya
peningkatan efek toksik obat. (Depkes, 2006).
b. Faal ginjal
Fungsi ginjal akan mengalami penurunan sejalan dengan
pertambahan umur. Kalkulasi fungsi ginjal dengan menggunakan kadar
kreatinin plasma tidak tepat sehingga sebaiknya menggunakan rumus
Cockroft-Gault,
CCT = (140-umur) x BB (kg)
(dalam ml/menit)
72 x [kreatinin] plasma
dikali 0,85 untuk pasien perempuan.
GFR dapat diperhitungkan dengan mengukur kreatinin urin 24 jam;
dibandingkan dengan kreatinin plasma. Dengan menurunnya GFR pada
usia lanjut maka diperlukan penyesuaian dosis obat; sama dengan pada
usia dewasa muda yang dengan gangguan faal ginjal. (Depkes, 2006)
5
Penyesuaian dosis tersebut memang tak ada patokannya yang sesuai
dengan usia tertentu; namun pada beberapa penelitian dipengaruhi antara
lain oleh skor ADL’s Barthel. Pemberian obat pada pasien geriatri tanpa
memperhitungkan faal ginjal sebagai organ yang akan mengekskresikan
sisa obat akan berdampak pada kemungkinan terjadinya akumulasi obat
yang pada gilirannya bisa menimbulkan efek toksik. Patokan penyesuaian
dosis juga dapat diperoleh dari informasi tentang waktu paruh obat.
(Depkes, 2006)
T 1/2 = 0,693 x volume distribusi
clearance
contoh: antipyrine, distribusi plasma menurun, clearance juga menurun
sehingga hasil akhir T 1/2 tidak berubah. Sebaliknya pada obat
flurazepam, terdapat sedikit peningkatan volume distribusi dan sedikit
penurunan clearance maka hasil akhirnya adalah meningkatnya waktu
paruh yang cukup besar (Depkes, 2006).
2.2.2 Perubahan Farmakodinamika
Sensitivitas jaringan terhadap obat juga mengalami perubahan
sesuai pertambahan umur seseorang. Mempelajari perubahan
farmakodinamik usia lanjut lebih kompleks dibanding farmakokinetiknya
karena efek obat pada seseorang pasien sulit di kuantifikasi; di samping itu
bukti bahwa perubahan farmakodinamik itu memang harus ada dalam
keadaan bebas pengaruh efek perubahan farmakokinetik. Perubahan
farmakodinamik dipengaruhi oleh degenerasi reseptor obat di jaringan
yang mengakibatkan kualitas reseptor berubah atau jumlah reseptornya
berkurang.
Sensitivitas obat yang berkurang pada usia lanjut juga terlihat pada
pemakaian obat propranolol. Penurunan frekuensi denyut nadi setelah
pemberian propranolol pada usia 50-65 tahun ternyata lebih rendah
dibandingkan mereka yang berusia 25-30 tahun. Efek tersebut adalah pada
reseptor b1; efek pada reseptor b2 yakni penglepasan insulin dan
vasodilatasi akibat pemberian isoprenalin tidak terlihat. Perubahan
6
sensitivitas menunjukkan bahwa terdapat perubahan pada pasca-reseptor
intraselular (Depkes, 2006).
7
BAB III
HASIL DISKUSI
Indentifikasi Obat
BSO : Kapsul
Indikasi :
8
Kontraindikasi : Penderita dengan fungsi hati dan ginjal yang rusak
terutama pada pemakaian obat dalam jangka waktu panjang. Hipersensitif
terhadap amoxicillin dan golongan penisilin lainnya.
Efek samping : Mual, muntah, ruam, dan diare. Pada kasus yang jarang
terjadi seperti perubahan mental, sakit kepala ringan, insomnia,
kebingungan, kecemasan, kepekaan terhadap cahaya dan suara, dan
berpikir tidak jelas.
Interaksi obat :
Probenesid dapat meningkatkan dan memperpanjang level darah
Amoksisilin.
Penggunaan bersamaan Alopurinol dapat menyebabkan peningkatan
terjadinya reaksi pada kulit.
9
Streptococcus beta-hemolytic, Staphylococcus aureus (termasuk penghasil
enzim penisilinase), Streptococcus pneumoniae, Escherichia coli, Proteus
mirabilis, Klebsiella sp, Moraxella catarrhalis.
Indentifikasi Obat
BSO : Kapsul
Dosis :
- Dewasa :
Infeksi saluran kemih: Infeksi saluran kemih bagian bawah, seperti
sinusitis : sefadroksil 1 – 2 g sehari dalam dosis tunggal atau dua dosis
terbagi, infeksi saluran kemih lainnya 2 g sehari dalam dosis terbagi.
Infeksi kulit dan jaringan lunak: sefadroksil 1 g sehari dalam dosis
tunggal atau dua dosis terbagi.
Infeksi saluran pernapasan: infeksi ringan, 1 gram sehari dalam dua
dosis terbagi; infeksi sedang sampai berat, 1 – 2 gram sehari dalam dua
dosis terbagi. Untuk faringitis dan tonsilitis yang disebabkan oleh
Streptococcus beta-hemolitik: 1 g sehari dalam dosis tunggal atau dua
dosis terbagi, pengobatan diberikan minimal selama 10 hari.
- Anak-anak :
Infeksi saluran kemih, infeksi kulit dan jaringan lunak : sefadroksil
25 – 50 mg/kg BB sehari dalam dua dosis terbagi.
Faringitis, tonsilitis, impetigo : sefadroksil 25 – 50 mg/kg BB
dalam dosis tunggal atau dua dosis terbagi. Untuk infeksi yang
10
disebabkan Streptococcus beta-hemolytic, pengobatan diberikan
minimal selama 10 hari.
Cara melarutkan sirup/suspensi: Tambahkan 45 ml air minum,
kocok sampai suspensi homogen. Setelah 7 hari suspensi yang sudah
dilarutkan tidak boleh digunakan lagi.
11
Indikasi :
Imunosupresan/antialergi
Anti inflamasi
Gangguan kolagen
Alergi dan inflamasi pada mata
Remati
Asma brankial
Radang/alergi pada kulit
Gangguan pernafasan dan saluran pencernaan
Dosis :
Dewasa : 0,5 – 9 mg / hari
Anak anak : <1 tahun : 0,1 – 0,25 mg / hari
1 – 5 thn : 0,25 – 1 mg / hari
6 – 12 thn : 0,25 – 2 mg / hari
Interaksi obat :
Insulin, hipoglikemik oral dapat menurunkan efek hipoglikemik.
Fenitoin, fenobarbital, dan efedrin akan meningkatkan clearance metabolik
dari deksametason, menurunkan kadar steroid dalam darah dan aktifitas
fisiologis.
12
Glikosida kardiak dapat meningkatkan risiko aritmia atau toksisitas
digitalis sekunder terhadap hipokalemia.
Antigen untuk tes kulit akan menurunkan reaksivitas.
Imunisasi dapat menurunkan respon antibodi.
Identifikasi Obat
BSO : Tablet
Indikasi : Meringankan rasa sakit pada keadaan sakit kepala, sakit gigi, dan
menurunkan demam
Efek samping : Penggunaan jangka lama dan dosis besar yang menyebabkan
kerusakan hati dan reaksi sensitivitas
Interaksi obat :
Metoclopramide dapat meningkatkan efek analgetic paracetamol.
13
Carbamazepine, fenobarbital dan fenitoin akan meningkatkan potensi
kerusakan hati.
Kolestiramin dan lixisenatide dapat mengurangi efek farmakologis
paracetamol.
Antikoagulan warfarin akan paracetamol meningkatkan efek koagulansi
obat ini sehingga meningkatkan potensi resiko terjadinya perdarahan.
Jawaban:
Diberikan Paracetamol dengan dosis dewasa 0.5gr-1gr 4-6 jam.
Dalam perhitungan dosis:
90
69 Tahun = 500mg - 100 = 450mg (1 kali minum)
14
Penulisan resep:
Amoxicillin 250mg
15
Penulisan resep:
Dexamethasone 0,5 mg
Pasien laki-laki 69 tahun dengan berat badan 65 kg,dibutuhkan pemberian
obat symptomatis selama 3 hari. Hitung Jumlah obat yang dibutuhkan!
Jawaban:
Diberikan obat dexamethasone dengan dosis dewasa 1 mg/hari dalam
sediaan obat berbentuk tablet.
Dalam perhitungan dosis:
Tablet/hari: 1 mg – (1 mg x 10% ) = 0,9 mg/ hari
Pemberian obat akan dilakukan sebanyak 3 kali sehari dengan dosis sekali
pemberian sebesar 0,3 mg. Sediaan obat berupa tablet seberat 0,5 mg, maka
tablet dibuat menjadi pulveres dan dimasukkan ke dalam kapsul masing-
masing kapsul seberat 0,3 mg.
Jumlah yang dibutuhkan pasien untuk 3 hari:
0,9 𝑚𝑔 𝑥 3
jumlah obat : : 9 kapsul.
0,3 𝑚𝑔
16
Penulisan resep:
Cefadroxil 500 mg
17
Penulisan resep:
18
5400𝑚𝑔
Karena sediaan 500mg, maka jumlah tablet yang dibutuhkan = =
500𝑚𝑔
10.8 tablet
Amoxicillin 250mg
Jawaban :
Pasien A dberikan obat dengan dosis 250mg/8jam, maka setiap 8 jam pasien
diberikan 1 kapsul amoxicillin. Sehingga dalam 24 jam atau 1 hari pasien
membutuhkan 750mg dan diberikan 3 kapsul. Dalam perhitungan:
750𝑚𝑔
Kapsul/hari: 250𝑚𝑔 = 3 kapsul/hari
Dexamethasone 0.5mg
Jawaban :
Dosis/hari = 1 mg – (1 mg x 10% )
19
= 0,9 mg/ hari
Pemberian obat akan dilakukan sebanyak 3 kali sehari dengan dosis sekali
pemberian sebesar 0,3 mg.
2,7𝑚𝑔
Karena sediaan obat 0,3 mg maka tablet yang dibutuhkan = 0,5𝑚𝑔 = 5,4
tablet
0,9𝑚𝑔𝑥3
Jumlah obat : = 9 kapsul
0,3𝑚𝑔
Cefadroxil 500mg
Jawaban :
Diberikan obat cefadroxil dengan dosis dewasa sehari 1-2 g dalam sekali
dosis atau 2 dosis yang terbagi sediaan obat dalam bentuk kapsul 500 mg.
Dosis/hari = 1000mg
1000𝑚𝑔
Dosis/minum = = 500mg
2
Maka dari itu dibutuhkan 1 kapsul setiap kali minum dan untuk 5 hari
dibutuhkan = 1 x 2 x 5 = 10 kapsul
20
Penulisan resep :
21
3.2.3 Maya Rizky Amelia (1718011061)
Paracetamol 500mg
Pasien Laki-laki A 69 tahun dengan berat badan 65 kg, dibutuhkan
pemberian obat symptomatic selama 3 hari. Hitung jumlah obat yang
dibutuhkan.
Jawaban :
Diberikan Paracetamol dengan dosis dewasa 0.5gr-1gr 4-6 jam, sehigga
untuk lansia usia 69 tahun:
90
65 Tahun = 500mg - 100
5400𝑚𝑔
Karena sediaan 500mg, maka jumlah tablet yang dibutuhkan = =
500𝑚𝑔
10.8 tablet
Amoxicillin 250mg
Jawaban :
22
Pasien A dberikan obat dengan dosis 250mg/8jam, maka setiap 8 jam pasien
diberikan 1 kapsul amoxicillin. Sehingga dalam 24 jam atau 1 hari pasien
membutuhkan 750mg dan diberikan 3 kapsul. Dalam perhitungan:
750𝑚𝑔
Kapsul/hari: 250𝑚𝑔 = 3 kapsul/hari
Dexamethasone 0.5mg
Jawaban :
Dosis/hari = 1 mg – (1 mg x 10% )
Pemberian obat akan dilakukan sebanyak 3 kali sehari dengan dosis sekali
pemberian sebesar 0,3 mg.
2,7𝑚𝑔
Karena sediaan obat 0,3 mg maka tablet yang dibutuhkan = 0,5𝑚𝑔 = 5,4
tablet
0,9𝑚𝑔𝑥3
Jumlah obat : = 9 kapsul
0,3𝑚𝑔
23
Cefadroxil 500mg
Jawaban :
Diberikan obat cefadroxil dengan dosis dewasa sehari 1-2 g dalam sekali
dosis atau 2 dosis yang terbagi sediaan obat dalam bentuk kapsul 500 mg.
Dosis/hari = 1000mg
1000𝑚𝑔
Dosis/minum = 2
= 500mg
Maka dari itu dibutuhkan 1 kapsul setiap kali minum dan untuk 5 hari
dibutuhkan = 1 x 2 x 5 = 10 kapsul
Penulisan resep :
24
3.2.4 M. Dwiky Tantona (1718011084)
Paracetamol 500mg
Pasien Laki-laki A 69 tahun dengan berat badan 65 kg, dibutuhkan
pemberian obat symptomatic selama 3 hari. Hitung jumlah obat yang
dibutuhkan.
Jawaban :
Diberikan Paracetamol dengan dosis dewasa 0.5gr-1gr 4-6 jam, sehigga
untuk lansia usia 69 tahun:
90
65 Tahun = 500mg - 100
25
5400𝑚𝑔
Karena sediaan 500mg, maka jumlah tablet yang dibutuhkan = =
500𝑚𝑔
10.8 tablet
Amoxicillin 250mg
Jawaban :
Pasien A dberikan obat dengan dosis 250mg/8jam, maka setiap 8 jam pasien
diberikan 1 kapsul amoxicillin. Sehingga dalam 24 jam atau 1 hari pasien
membutuhkan 750mg dan diberikan 3 kapsul. Dalam perhitungan:
750𝑚𝑔
Kapsul/hari: 250𝑚𝑔 = 3 kapsul/hari
Dexamethasone 0.5mg
Jawaban :
Dosis/hari = 1 mg – (1 mg x 10% )
26
= 0,9 mg/ hari
Pemberian obat akan dilakukan sebanyak 3 kali sehari dengan dosis sekali
pemberian sebesar 0,3 mg.
2,7𝑚𝑔
Karena sediaan obat 0,3 mg maka tablet yang dibutuhkan = 0,5𝑚𝑔 = 5,4
tablet
0,9𝑚𝑔𝑥3
Jumlah obat : = 9 kapsul
0,3𝑚𝑔
Cefadroxil 500mg
Jawaban :
Diberikan obat cefadroxil dengan dosis dewasa sehari 1-2 g dalam sekali
dosis atau 2 dosis yang terbagi sediaan obat dalam bentuk kapsul 500 mg.
Dosis/hari = 1000mg
1000𝑚𝑔
Dosis/minum = = 500mg
2
Maka dari itu dibutuhkan 1 kapsul setiap kali minum dan untuk 5 hari
dibutuhkan = 1 x 2 x 5 = 10 kapsul
27
Penulisan resep :
28
= 450mg (1 kali minum)
5400𝑚𝑔
Karena sediaan 500mg, maka jumlah tablet yang dibutuhkan = =
500𝑚𝑔
10.8 tablet
Amoxicillin 250mg
Jawaban :
Pasien A dberikan obat dengan dosis 250mg/8jam, maka setiap 8 jam pasien
diberikan 1 kapsul amoxicillin. Sehingga dalam 24 jam atau 1 hari pasien
membutuhkan 750mg dan diberikan 3 kapsul. Dalam perhitungan:
750𝑚𝑔
Kapsul/hari: 250𝑚𝑔 = 3 kapsul/hari
29
Dexamethasone 0.5mg
Jawaban :
Dosis/hari = 1 mg – (1 mg x 10% )
Pemberian obat akan dilakukan sebanyak 3 kali sehari dengan dosis sekali
pemberian sebesar 0,3 mg.
2,7𝑚𝑔
Karena sediaan obat 0,3 mg maka tablet yang dibutuhkan = 0,5𝑚𝑔 = 5,4
tablet
0,9𝑚𝑔𝑥3
Jumlah obat : = 9 kapsul
0,3𝑚𝑔
Cefadroxil 500mg
Jawaban :
Diberikan obat cefadroxil dengan dosis dewasa sehari 1-2 g dalam sekali
dosis atau 2 dosis yang terbagi sediaan obat dalam bentuk kapsul 500 mg.
30
Dosis/hari = 1000mg
1000𝑚𝑔
Dosis/minum = = 500mg
2
Maka dari itu dibutuhkan 1 kapsul setiap kali minum dan untuk 5 hari
dibutuhkan = 1 x 2 x 5 = 10 kapsul
Penulisan resep :
31
3.2.6 Siti Noor Fadilah Bulfiah (1758011047)
PERHITUNGAN DOSIS
Symptomatis
a. Pasien laki-laki 69 tahun dengan berat badan 65 kg, dibutuhkan
pemberian obat symptomatis selama 3 hari. Hitung jumlah obat yang
dibutuhkan!
32
2. Diberikan Paracetamol dengan dosis dewasa 1500 mg/hari
Sehingga untuk lansia usia 69 tahun : 1500-(1500mg x10%)
: 1350 mg/hari
Pemberian obat akan dilakukan sebanyak 3 kali sehari, dengan
dosis sekali minum 450 mg.
Sediaan obat berupa tablet seberat 500 mg, maka tablet dibuat
menjadi pulveres dan dimasukkan ke dalam kapsul, masing-
masing kapsul seberat 450 mg. Sehingga jumlah obat yang
dibutuhkan selama 3 hari adalah
1350𝑚𝑔 𝑋 3
Jumlah obat : : 9 kapsul
450 𝑚𝑔
RESEP :
Kausatif
PERHITUNGAN DOSIS :
33
membutuhkan 750mg dan diberikan 3 kapsul.
750𝑚𝑔
Kapsul/hari: 250𝑚𝑔 = 3 kapsul/hari
Jumlah obat: 3 kapsul x 5 hari = 15 kapsul dalam 5 hari
RESEP :
34
3.2.7 Shalsabila Jasmira Aisyah (1718011156)
Paracetamol 500mg
Pasien Laki-laki A 69 tahun dengan berat badan 65 kg, dibutuhkan
pemberian obat symptomatic selama 3 hari. Hitung jumlah obat yang
dibutuhkan.
Jawaban :
Diberikan Paracetamol dengan dosis dewasa 0.5gr-1gr 4-6 jam, sehigga
untuk lansia usia 69 tahun:
90
65 Tahun = 500mg - 100
5400𝑚𝑔
Karena sediaan 500mg, maka jumlah tablet yang dibutuhkan = =
500𝑚𝑔
10.8 tablet
Amoxicillin 250mg
Jawaban :
35
Pasien A dberikan obat dengan dosis 250mg/8jam, maka setiap 8 jam pasien
diberikan 1 kapsul amoxicillin. Sehingga dalam 24 jam atau 1 hari pasien
membutuhkan 750mg dan diberikan 3 kapsul. Dalam perhitungan:
750𝑚𝑔
Kapsul/hari: 250𝑚𝑔 = 3 kapsul/hari
Dexamethasone 0.5mg
Jawaban :
Dosis/hari = 1 mg – (1 mg x 10% )
Pemberian obat akan dilakukan sebanyak 3 kali sehari dengan dosis sekali
pemberian sebesar 0,3 mg.
2,7𝑚𝑔
Karena sediaan obat 0,3 mg maka tablet yang dibutuhkan = 0,5𝑚𝑔 = 5,4
tablet
0,9𝑚𝑔𝑥3
Jumlah obat : = 9 kapsul
0,3𝑚𝑔
36
Cefadroxil 500mg
Jawaban :
Diberikan obat cefadroxil dengan dosis dewasa sehari 1-2 g dalam sekali
dosis atau 2 dosis yang terbagi sediaan obat dalam bentuk kapsul 500 mg.
Dosis/hari = 1000mg
1000𝑚𝑔
Dosis/minum = 2
= 500mg
Maka dari itu dibutuhkan 1 kapsul setiap kali minum dan untuk 5 hari
dibutuhkan = 1 x 2 x 5 = 10 kapsul
Penulisan resep :
37
3.2.8 Trixie Almira (1718011157)
Paracetamol 500mg
Pasien Laki-laki A 69 tahun dengan berat badan 65 kg, dibutuhkan
pemberian obat symptomatic selama 3 hari. Hitung jumlah obat yang
dibutuhkan.
Jawaban :
Diberikan Paracetamol dengan dosis dewasa 0.5gr-1gr 4-6 jam, sehigga
untuk lansia usia 69 tahun:
90
65 Tahun = 500mg - 100
38
Dosis yang dibutuhkan untuk 12 kali minum = 12 x 450mg = 5400mg
5400𝑚𝑔
Karena sediaan 500mg, maka jumlah tablet yang dibutuhkan = =
500𝑚𝑔
10.8 tablet
Amoxicillin 250mg
Jawaban :
Pasien A dberikan obat dengan dosis 250mg/8jam, maka setiap 8 jam pasien
diberikan 1 kapsul amoxicillin. Sehingga dalam 24 jam atau 1 hari pasien
membutuhkan 750mg dan diberikan 3 kapsul. Dalam perhitungan:
750𝑚𝑔
Kapsul/hari: 250𝑚𝑔 = 3 kapsul/hari
Dexamethasone 0.5mg
Jawaban :
39
Dosis/hari = 1 mg – (1 mg x 10% )
Pemberian obat akan dilakukan sebanyak 3 kali sehari dengan dosis sekali
pemberian sebesar 0,3 mg.
2,7𝑚𝑔
Karena sediaan obat 0,3 mg maka tablet yang dibutuhkan = 0,5𝑚𝑔 = 5,4
tablet
0,9𝑚𝑔𝑥3
Jumlah obat : = 9 kapsul
0,3𝑚𝑔
Cefadroxil 500mg
Jawaban :
Diberikan obat cefadroxil dengan dosis dewasa sehari 1-2 g dalam sekali
dosis atau 2 dosis yang terbagi sediaan obat dalam bentuk kapsul 500 mg.
Dosis/hari = 1000mg
1000𝑚𝑔
Dosis/minum = = 500mg
2
Maka dari itu dibutuhkan 1 kapsul setiap kali minum dan untuk 5 hari
dibutuhkan = 1 x 2 x 5 = 10 kapsul
40
Penulisan resep :
41
3.2.9 Yulia Puspita Sari (1758011043)
Paracetamol 500mg
Pasien Laki-laki A 69 tahun dengan berat badan 65 kg, dibutuhkan
pemberian obat symptomatic selama 3 hari. Hitung jumlah obat yang
dibutuhkan.
Jawaban :
Diberikan Paracetamol dengan dosis dewasa 0.5gr-1gr 4-6 jam, sehigga
untuk lansia usia 69 tahun:
90
65 Tahun = 500mg - 100
5400𝑚𝑔
Karena sediaan 500mg, maka jumlah tablet yang dibutuhkan = =
500𝑚𝑔
10.8 tablet
Amoxicillin 250mg
Jawaban :
42
Pasien A dberikan obat dengan dosis 250mg/8jam, maka setiap 8 jam pasien
diberikan 1 kapsul amoxicillin. Sehingga dalam 24 jam atau 1 hari pasien
membutuhkan 750mg dan diberikan 3 kapsul. Dalam perhitungan:
750𝑚𝑔
Kapsul/hari: 250𝑚𝑔 = 3 kapsul/hari
Dexamethasone 0.5mg
Jawaban :
Dosis/hari = 1 mg – (1 mg x 10% )
Pemberian obat akan dilakukan sebanyak 3 kali sehari dengan dosis sekali
pemberian sebesar 0,3 mg.
2,7𝑚𝑔
Karena sediaan obat 0,3 mg maka tablet yang dibutuhkan = 0,5𝑚𝑔 = 5,4
tablet
0,9𝑚𝑔𝑥3
Jumlah obat : = 9 kapsul
0,3𝑚𝑔
43
Cefadroxil 500mg
Jawaban :
Diberikan obat cefadroxil dengan dosis dewasa sehari 1-2 g dalam sekali
dosis atau 2 dosis yang terbagi sediaan obat dalam bentuk kapsul 500 mg.
Dosis/hari = 1000mg
1000𝑚𝑔
Dosis/minum = 2
= 500mg
Maka dari itu dibutuhkan 1 kapsul setiap kali minum dan untuk 5 hari
dibutuhkan = 1 x 2 x 5 = 10 kapsul
44
Penulisan resep :
45
3.2.10 Yovani Rehuel Sitepu (1718011114)
Paracetamol 500mg
Pasien Laki-laki A 69 tahun dengan berat badan 65 kg, dibutuhkan
pemberian obat symptomatic selama 3 hari. Hitung jumlah obat yang
dibutuhkan.
Jawaban :
Diberikan Paracetamol dengan dosis dewasa 0.5gr-1gr 4-6 jam, sehigga
untuk lansia usia 69 tahun:
90
65 Tahun = 500mg - 100
5400𝑚𝑔
Karena sediaan 500mg, maka jumlah tablet yang dibutuhkan = =
500𝑚𝑔
10.8 tablet
Amoxicillin 250mg
Jawaban :
46
Pasien A dberikan obat dengan dosis 250mg/8jam, maka setiap 8 jam pasien
diberikan 1 kapsul amoxicillin. Sehingga dalam 24 jam atau 1 hari pasien
membutuhkan 750mg dan diberikan 3 kapsul. Dalam perhitungan:
750𝑚𝑔
Kapsul/hari: 250𝑚𝑔 = 3 kapsul/hari
Dexamethasone 0.5mg
Jawaban :
Dosis/hari = 1 mg – (1 mg x 10% )
Pemberian obat akan dilakukan sebanyak 3 kali sehari dengan dosis sekali
pemberian sebesar 0,3 mg.
2,7𝑚𝑔
Karena sediaan obat 0,3 mg maka tablet yang dibutuhkan = 0,5𝑚𝑔 = 5,4
tablet
0,9𝑚𝑔𝑥3
Jumlah obat : = 9 kapsul
0,3𝑚𝑔
47
Cefadroxil 500mg
Jawaban :
Diberikan obat cefadroxil dengan dosis dewasa sehari 1-2 g dalam sekali
dosis atau 2 dosis yang terbagi sediaan obat dalam bentuk kapsul 500 mg.
Dosis/hari = 1000mg
1000𝑚𝑔
Dosis/minum = = 500mg
2
Maka dari itu dibutuhkan 1 kapsul setiap kali minum dan untuk 5 hari
dibutuhkan = 1 x 2 x 5 = 10 kapsul
48
Penulisan resep :
49
BAB IV
KESIMPULAN
Dosis obat yaitu sejumlah obat yang diberikan kepada penderita dalam
satuan berat (gram, melli gram, mikro gram) atau satuan isi ( melli liter (ml) liter,
(L) atau unit - unit lainnya (IU). Sejumlah obat yang memberikan Efek terapi pada
penderita dewasa disebut juga sebagai dosis lazim atau dosis terapeutik.
Perhitungan Dosis obat didasarkan pada rumus sediaan obat, berupa sediaan obat
(padat, cair, semi padat). Faktor-faktor yang mempengaruhi Dosis Obat adalah
Umur, bobot badan, luas permukaan badan, berat ringannya penyakit yang
diderita oleh pasien. Bila dosis obat yang diberikan melebihi dosis anjuran atau
melebihi dosis terapeutik dinyatakan dosis toksik, yang dapat menimbulkan
gangguan kesehatan dan bahkan kematian. Obat dapat diberikan melalui : Oral,
Parenteral, Topikal dan cara yang lainya tergantung bentuk sediaan obat yang
diberikan.
50
DAFTAR PUSTAKA
Depkes. 2006. Pedoman Pelayanan Farmasi (Tata Laksana Terapi Obat) Untuk
Pasien Geriatri. Jakarta : Depkes RI
51