PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan sarana berpikir ilmiah?
2. Sarana apa saja yang mendukung seseorang untuk berpikir ilmiah?
3. Apa saja keterkaitan dari tiap sarana berpikir ilmiah?
C. Tujuan
Berikut adalah tujuan dari makalah ini:
a. Menjelaskan pengertian dan tujuan dari sarana berpikir ilmiah.
b. Menguraikan dan menjelaskan sarana-sarana yang mendukung seseorang
untuk berpikir ilmiah.
c. Menjelaskan keterkaitan antara sarana bepikir ilmiah.
D. Manfaat
Manfaat yang diharapkan dari makalah ini, adalah:
1. Memberikan pengetahuan seputar sarana berpikir ilmiah
2. Memaparkan sarana-sarana berpikir ilmiah
3. Memberikan penjelasan akan keterkaitan tiap-tiap sarana berpikir ilmiah.
PEMBAHASAN
1. Menurut Salam (1997:139): Berpikir ilmiah adalah proses atau aktivitas manusia
untuk menemukan/mendapatkan ilmu. Berpikir ilmiah adalah proses berpikir
untuk sampai pada suatu kesimpulan yang berupa pengetahuan.
Bahasa adalah alat komunikasi verbal yang dipakai dalam seluruh proses
berpikir ilmiah dimana bahasa merupakan alat berpikir dan alat komunikasi untuk
menyampaikan jalan pikiran tersebut kepada orang lain dengan menguasai bahasa
seseorang akan menguasai pengetahuan, bahasa dapat mengkomunikasikan
sebuah pikiran perasaan dan sikap, bahasa dapat mempermudah kita untuk
menggambarkan suatu objek.
b. Struktur Bahasa
a. Competence (kemampuan)
b. Performance (penampilan)
Suatu bentuk bahasa yang diungkapkan secara lisan atau dalam wujud ujaran/lisan
Menurut Chomsky (2010), Struktur permukaan adalah bahasa yang diujarkan atau
dituliskan baik secara nyata maupun hanya sekedar dalam benak kesadaran atau di
dalam hati.
Pengetahuan ini mungkin saja kita tahu dengan jalan mengukur sudut
dalam seuatu segitiga kemudian menjumlahkannya. Dipihak lain pengetahuan
bisa didapatkan secara deduktif dengan menggunakan matematika. Seperti
diketahui bahwa berpikir deduktif adalah proses pengambilan kesimpulan yang
didasarkan kepada premis-premis yang kebenarannya telah ditentukan. Untuk
menghitung jumlah sudut dalam segitiga tersebut kita dapat mendasarkan pada
premis bahwa jumlah sudut yang dibentuk kedua garis sejajar tersebut dengan
garis ketiga adalah sama. Premis kedua adalah bahwa jumlah sudut yang dibentuk
suatu garis lurus adalah 180°. Kedua premis ini kemudian kitaterapkan dalam
berpikir deduktif untuk menghitung jumlah sudut dalam sebuah segitiga.
d.Perkembangan Matematika
Ditinjau dari perkembangannya maka ilmu dapat dibagi dalam tiga tahap
yakni tahap sistematika, komparatif, dan kuantitatif.
b. Tahap komparatif kita mulai melakukan perbandingan antara objek yang satu
dengan objek yang lain, kategori yang satu dengan kategori yang lain, dan
c. Tahap kuantitatif adalah tahap dimana kita mencari hubungan sebab akibat
tidak lagi berdasarkan perbandingan melainkan berdasarkan pengukuran yang
eksak dari objek yang sedang kita selidiki.
Bahasa verbal berfungsi dengan baik dalam kedua tahap yang pertama,
namun pada tahap yang ketiga maka pengetahuan membutuhkan matematika.
Lambang-lambang matematika bukan saja jelas namun juga eksak dengan
mengandung informasi tentang objek tertentu dalam dimensi-dimensi pengukuran.
1. Formalisme
Ada bermacam keberatan terhadap formalisme, antara lain; (1) formalis dalam
memahami obyek matematika seperti lingkaran, sebagai sesuatu yang kongkrit,
2. Intuisionisme
3. Logisisme
1. Pengertian Statistika
Statistika adalah salah satu ilmu yang menuntun kita untuk berpikir secara
berpikir induktif, dengan urutannya sebagai berikut :
1. Observasi
Statistik dapat mengemukakan secara terperinci tentang analisis yang akan
dipakai dalam observasi.
2. Hipotesis
Hipotesis ini dimaksudkan untuk menerangkan fakta yang diobservasi,
dugaan yang sudah ada dirumuskan dalam sebuah hipotesis. Dalam tahap
kedua ini statistika membantu kita dalam mengklasifikasikan hasil observasi.
3. Ramalan
Berdasarkan hipotesis dikembangkanlah deduksi. Jika teori yang
dikemukakan memenuhi syarat deduksi akan menjadi pengetahuan baru.
Fakta baru ini disebut ramalan.
4. Pengujian kebenaran
Untuk menguji kebenaran ramalan, mulai dari tahapan-tahapan berulang
seperti sebuah siklus.
b. Uji ketepatan, keakuratan dan hasil yang didapat lebih dapat dipercaya.
2. Terdapat tiga sarana berpikir ilmiah yang terdiri dari bahasa, matematika dan
statistika, dimana tiga sarana ini memiliki keterkaitan satu sama lain.
3. Keterkaitan dari tiap sarana berpikir ilmiah antara bahasa, matematika, dan
statistika yaitu saling menyempurnakan satu sama lain. Sehingga,keterkaitan itu
semua bertujuan agar kita mampu berpikir ilmiah untuk mengembangkan ilmu.
B. Saran
Saran dari makalah ini agar pembaca dapat mengenal dan memahami
sarana berfikir ilmiah dan dapat menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari,
sehingga ilmu dapat berkembang dengan baik.
Nama Anggota :