DINAS KESEHATAN
PEMERINTAH KABUPATEN KOTABARU
TAHUN 2018
A. Latar belakang
1. Profil Organisasi
Puskesmas Tanjung Selayar sebagai salah satu Puskesmas
perawatan di Kabupaten Kotabaru terletak di kecamatan Pulau Laut
Tanjung Selayar. Puskesmas Tanjung Selayar yang berlokasi di Jalan
Pemerintahan RT.06 Desa Tanjung Pelayar Kecamatan Pulau Laut Tanjung
Selayar Kabupaten Kotabaru, mempunyai jarak 114 Km dari Ibukota
Kabupaten.
Dilihat dari ketinggian permukaan tanah dan permukaan laut
(elevasi), wilayah Puskesmas Tanjung Selayar terletak mulai dari 0 m - 10
m dari permukaan laut.
Secara administratif luas wilayah Kerja Puskesmas Tanjung Selayar
adalah 75,16 km², terdiri atas 10 desa. Sebagai daerah Pinggiran Laut yang
kebanyakan penduduknya bermata pencaharian Nelayan dan bercocok
tanam. Sebagaimana musim di Indonesia pada umumnya, di Kabupaten
Kotabaru hanya mengenal dua macam musim yaitu musim kemarau dan
musim hujan.
Puskesmas Tanjung Selayar berada di wilayah Kecamatan Pulau
Laut Tanjung Selayar Kabupaten Kotabaru yang wilayah kerjanya
berbatasan dengan:
• Sebelah Barat Selat Laut
• Sebelah Timur Kecamatan Pulau Laut Kepulauan
• Sebelah Selatan Laut Jawa
• Sebelah Utara Kecamtan Pulau Laut Barat
Visi
Menjadi Puskesmas Dengan Pelayanan Yang Bermutu Dan Merata Menuju
Masyarakat Tanjung Selayar Yang Sehat
Misi
Misi Puskesmas Tanjung selayar adalah:
1) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar secara Promotif,
Preventif, dan Rehabilitatif.
2) Menyelenggarakan pemerataan kesehatan Individu, keluarga, dan
Masyarakat.
3) Meningkatkan Keterjangkauan Pelayanan kesehatan
Tujuan
Tujuan Puskesmas Tanjung selayar adalah mendukung tercapainya
pembangunan kesehatan nasional yakni meningkatkan kesadaran,
kemauan, dan kemampuan untuk hidup yang sehat bagi orang yang
bertempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas Tanjung selayar, agar dapat
terwujud derajat kesehatan yang merata
Struktur
a. Struktur
1) Struktur organisasi Puskesmas Tanjung selayar mengacu pada
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 tahun 2014, yang ditetapkan
sebagal berikut:
c. Tata nilai
SUPER
2. Kebijakan Mutu
Kami jajaran pengelola dan seluruh karyawan Puskesmas Tanjung selayar
dalam meningkatkan kepuasan pelanggan berkomitmen:
a. Memberikan Pelayanan yang berkualitas dan terjangkau
b. Bekerja dan memberikan pelayanan secara efektif dan efisien
c. Mendorong kemandirian masyarakat untuk berperan aktif dalam
membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat
d. Meningkatkan kompetensi petugas untuk menunjang profesionalisme
tenaga kesehatan
e. Mengoptimalkan kerja sama dengan lintas sektor dan lintas program
B. Ruang Lingkup
Lingkup pedoman mutu ini disusun berdasarkan persyaratan Sistem
Manajemen Mutu dan standar akreditasi puskesmas, yang meliputi:
1. Persyaratan umum sistem manajemen mutu
2. Tanggung jawab manajemen
3. Manajemen pengelolaan sumber daya.
4. Proses pelayanan yang terdiri dan penyelenggaraan Upaya Puskesmas,
yang meliputi
a. UKM : upaya Pelayanan promosi kesehatan, Pelayanan kesehatan
Iingkungan, Pelayanan KIA dan KB, Pelayanan gizi, Pelayanan
pencegahan dan pengendalian penyakit.
b. UKP: rawat jalan yang terdiri dan Iayanan Poll Umum, Poll Gigi, KIA-KB,
Imunisasi, Poll Gizi, Poll Sanitasi, VCT, Laborat, TB Paru, Kamar obat,
dan ruang tindakan (tidak tersedia ruang/ unit gawat darurat ). Dalam
penyelenggaraan upaya puskesmas dan pelayanan klinis
memperhatikan keselamatan pasien / pelanggan dengan menerapkan
manajemen risiko.
C. Tujuan
Pedoman mutu ini disusun sebagai acuan bagi Puskesmas Tanjung
Selayar dalam membangun sistem manajemen mutu baik untuk
penyelenggaraan upaya puskesmas maupun untuk penyelenggaraan
pelayanan klinis.
BAB II
SISTEM MANAJEMEN MUTU DAN SISTEM PENYELENGGARAAN
PELAYANAN
A. Persyaratan umum:
Puskesmas Tanjung selayar menetapkan, mendokumentasikan,
memelihara sistem manajemen mutu sesuai dengan standar akreditasi
puskesmas. Sistem ini disusun untuk memastikan teiah diterapkannya
persyaratan pengendalian terhadap proses-proses penyelenggaraan
pelayanan kepada masyarakat baik penyelenggaraan upaya puskesmas
maupun pelayananan klinis, yang meliputi kejelasan proses pelayanan dan
interaksi proses dalam penyelenggaraan pelayanan, kejelasan
penanggungjawab, penyediaan sumber daya, penyelenggaraan pelayanan itu
sendiri mulai dan perencanaan yang berdasar kebutuhan masyarakat
pelanggan, verifikasi terhadap rencana yang disusun, pelaksanaan pelayanan,
dan verifikasi terhadap proses pelayanan dan hasil yang dicapai, monitoring
dan evaluasi serta upaya penyempurnaan yang berkesinambungan.
B. Pengendalian dokumen.
Secara umum dokumen-dokumen dalam sistem manajemen mutu yang
disusun meliputi:
Dokumen level 1 : Kebijakan
Dokumen level 2 : Pedoman / manual
Dokumen level 3 : Standar prosedur operasional
2. Pengesahan Dokumen
a. Kepala puskesmas menerima dokumen yang telah diperiksa oleh
Penanggung Jawab Mutu/ Wakil Manajemen Mutu melalui hardcopy
untuk disetujui.
b. Jika setuju, maka melakukan persetujuan dengan menandatangani
hardcopy dokumen.
c. Jika tidak setuju, maka melakukan penolakan dan dikembalikan kepada
Penanggung Jawab Mutu/ Wakil Manajemen Mutu untuk direvisi.
Persetujuan Dokumen
f. Pengendali Dokumen
1) Mendaftar dokumen internal yang disahkan dalam Daftar Induk
Dokumen Internal / Masterlist Dokumen.
2) Memperbanyak dokumen yang sudah mendapatkan persetujuan
dengan jumlah copy sesuai Daftar Pemegang Dokumen.
3) Membubuhkan stempel “DOKUMEN TERKENDALI” terhadap copy
dokumen.
4) Mendistribusikan dokumen terkendati kepada semua pemegang
dokumen sesuai Daftar Pemegang Dokumen.
5) Menarik dokumen lama, bila ada.
6) Memusnahkan dokumen lama yang sudah tidak berlaku.
7) Memberitahukan kepada seluruh unit kerja terkait tentang dokumen
baru dan/ atau penarikan dokumen lama.
8)
3. Penomoran Dokumen
Metode penomoran dokumen ditetapkan sebagai berikut:
Dokumen 3K (sesuai tata naskah)
AA/SK/BB/YY
AA menyatakan nomor urut dokumen
SK menyatakan Surat Keputusan
BB Menyatakan Bulan terbit SK
Y.Y menyatakan tahun pembuatan SK
Dokumen panduan/manual/pedoman
AA/XX/DD/BB/YY
AA menyatakan nomor urut dokumen
XX menyatakan jenis dokumen ( PN=panduan, PD=pedoman,
MM=manual mutu)
DD menyatakan unit kerja
Dokumen Eksternal
AA/DE/DD01/DE/TU
AA menyatakan nomor urut
DE menyatakan dokumen Eksternal
DD menyatakan unit kerja
Dokumen Formulir
FM/DD/AA
FM menyatakan formulir
DD menyatakan unit kerja
AA menyatakan nomor urut
4. Pemberlakuan Dokumen
Dokumen Surat keputusan diberlakukan mulai Agustus 2018, Pedoman,
Panduan, SOP diberlakukan mulai September 2018,
5. Distribusi
C. Pengendalian Rekaman
Pengendalian rekaman di puskesmas meliputi:
1. Pengidentifikasian rekaman (jenis-jenis rekaman diidentifikasikan pada
masing-masing SOP).
BAB III
TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN
A. Komitmen Manajemen
C. Kebijakan Mutu
Puskesmas menetapkan Kebijakan Mutu yang dan di tinjau secara
berkala. Kebijakan Mutu yang ditetapkan adalah sebagai berikut:
Kami seluruh karyawan Puskesmas Tanjung selayar berkomitmen:
1. Memberikan Pelayanan yang berkualitas dan terjangkau
2. Bekerja dan memberikan pelayanan secara efektif dan efisien
3. Mendorong kernandirian masyarakat untuk berperan aktif dalam
membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat
4. Meningkatkan kompetensi Petugas untuk menunjang profesionalisme
tenaga kesehatan
5. Mengoptimalkan kerja sama dengan lintas sektor dan lintas program
A. Umum
Tinjauan manajemen adalah kajian secara menyeluruh terhadap
penerapan sistem manajemen mutu, serta rekomendasi perbaikan dan
peningkatan yang diperlukan untuk efektivitas dan efisiensi penerapan sistem
tersebut. Rapat tinjauan manajemen dilakukan minimal dua kali dalam
setahun. Prosedur ini mencakup mulai proses penentuan jadwal dan peserta,
pembuatan undangan, pelaksanaan, pembuatan risalah rapat, distribusi hasil
rapat, tindak lanjut hasil rapat dan verifikasi hasil pelaksanaan keputusan
rapat.
Penyelenggaraan Tinjauan Manajemen meliputi:
1. Tinjauan manajemen dihadiri oleh Kepala Puskesmas, penanggung jawab
manajemen mutu, Koordinator administrasi dan manajemen, Koordinator
Upaya puskesmas, koordinator klinis dan seluruh karyawan.
2. Tinjauan manajemen dilakukan untuk memastikan penerapan Sistem
Manajemen Mutu berjalan secara efektif dan efisien dan dilakukan sesuai
dokumentasi Sistem Manajemen Mutu sehingga dapat diketahui perlu
tidaknya mengadakan perubahan dalam Kebijakan Mutu dan dokumentasi
Sistem Manajemen Mutu.
3. Tinjauan Manajemen dilaksanakan secara periodik sekurang-kurangnya
setiap 6 (enam) bulan sekali.
4. Dalam tinjauan manajemen, agenda yang dibahas mencakup:
a. Kebijakan Mutu dan Pencapaian Indikator Mutu setiap bagian.
b. Hasil pencapaian Rencana Manajemen Mutu, termasuk kinerja proses
dan Pelayanan
c. Hasil audit internal maupun eksternal.
d. Umpan balik pelanggan, termasuk hasil pengukuran kepuasan
pelanggan serta keluhan pelanggan.
e. Status Tindakan Perbaikan dan Pencegahan
f. Hasil tindak lanjut dan Tinjauan Manajemen sebelumnya.
g. Perubahan Sistem Manajemen Mutu
h. Rekomendasi untuk peningkatan
i. Tinjauan manajemen tidak terjadwal, dapat dilakukan bila dibutuhkan.
C. Luaran Tinjauan
Hasil yang diharap dan tinjauan manajemen adalah peningkatan efektivitas
sistem manajemen mutu, peningkatan pelayanan terkait dengan persyaratan
pelanggan, dan identifikasi perubahan-perubahan, termasuk penyediaan
sumberdaya yang perlu dilakukan.
C. Infrastruktur
Penataan ruang pelayanan menjadi fokus manajemen agar terjadi kenyamaan
saat menunggu antrian maupun pada saat pelayanan berlangsung.
D. Lingkungan kerja
Pemeliharean Iingkungan setiap saat untuk mempertahankan kebersihan,
keamanan dan keasrian.
n = jumlah sampel
N = jumlah populasi
d = simpangan deviasi = 0.05
b. Pelaksanaan Survey
Survey dilakukan di setiap unit layanan mulai dari loket pendaftaran
sampai kamar obat. Pasien diminta untuk mengisi lembar kuesioner
sesuai dengan unit yang didatanginya. Ada 5 pilihan jawaban untuk
setiap pertanyaan yang mempunyai nilai masing-masing yaitu SP
(Sangat Puas) dengan nilai 5, P ( Puas ) dengan nilai 4, CP (Cukup
Puas) dengan nilal 3, TP (Tidak Puas ) dengan nilai 2 dan STP ( Sangat
tidak Puas dengan nilai 1.
B. Aktivitas Audit
Proses pelaksanaan audit terdiri dan kegiatan untuk: Memastikan (konfirmasi
dan verifikasi); Menilai (mengevaluasi dan mengukur); dan Merekomendasi
(memberikan saran/masukan). Ketiga kegiatan ini umumnya dilakukan oleh
auditor dengan cara:
1. Telaah dokumen
2. Observasi
3. Meminta penjelasan dan auditee (yang di-audit) Meminta peragaan
dilakukan oleh auditee
4. Membandingkan kenyataan dengan standar/kriteria
5. Meminta bukti atas suatu kegiatan/transaksi
6. Pemeriksaan secara fisik terhadap fasilitas
7. Pemeriksaan silang (cross-check)
8. Mengakses catatan yang disimpan auditee
9. Mewawancarai auditee
10. Menyampaikan angket survey
11. Menganalisis data
Manual mutu ini disusun oleh Tim Manajemen Mutu Puskesmas Tanjung
selayar sebagai acuan dalam proses kegiatan manajemen mutu puskesmas dan
juga digunakan sebagal implementasi dan sistem manajemen mutu akreditasi
Puskesmas Tanjung selayar.
Dengan mematuhi pedoman ini diharapkan tidak terjadi kesalahan dalam
memberikan pelayanan sehingga mutu pelayanan dapat dioptimalkan, yang pada
akhirnya dapat mencapai kepuasan pelanggan.