PANJANG
D
I
S
U
S
U
n
oleh :
Al kodar (216.02.0015)
Desti santika (216.02.0016)
Neneng arum mia (216.02.0020)
Dengan mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan karunianya
kami dapat menyelesaikan pembuatan makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini berjudul
akuntansi Utang Jangka Panjang“.
Akhir kata kami menyadari bahwa pembuatan makalah ini masih jauh dari sempurna
dan banyak kekurangannya, oleh karena itu kami mengharapkan saran, kritik dan petunjuk
dari berbagai pihak untuk pembuatan makalah ini menjadi lebih baik dikemudian hari.
Semoga makalah yang telah kami buat ini dapat bermanfaat dan menjadi bahan
informasi pada masa yang akan datang, khususnya bagi Mahasiswa universitas Sumbawa
Besar. Terima kasih.
Penyusun
DAFTAR ISI
1. Utang Hipotik
Hutang yang timbul berkaitan dengan perolehan dana dari pinjaman yang dijaminkan
dengan harta tetap. Dalam penjanjian disebutkan harta peminjam yang dijadikan jaminan
berupa tanah atau gedung. Jika peminjam tidak melunasi pada waktunya, pemberi pinjaman
dapat menjual jaminan tersebut yang kemudian diperhitungkan dengan hutang. Adalah
penyerahan tertulis mengenai hak atas harta benda tak bergerak untuk mejamin pembayaran
hutang dengan ketentuan bahwa penyerahan itu akan dibatalkan setelah waktu pembayaran.
Bahwasannya hutang jangka panjang boleh membuat hipotek, dia juga bisa diansur, dan lain-
lain. Yang menjadi contoh dari kewajiban jangka panjang ini adalah sewa/rental.
Pinjaman hipotik biasanya diambil jika dana yang diperlukan dapat dipinjam dari satu
sumber, misalnya dengan mengambil pinjaman dari suatu bank tertentu. Kredit-kredit bank
dengan jaminan harta tak bergerak adalah contoh hipotik yang banyak dijumpai dalam
praktik.
2. Utang obligasi
Hutang yang timbul berkaitan dengan dana yang diperoleh melalui pengeluaran surat-
surat obligasi. Pembeli obligasi disebut pemegang obligasi. Apabila perusaahaan
membutuhkan tambahan modal kerja tetapi tidak dapat melakukan emisi saham baru, dapat
dipenuhi dengan cara mencari utang jangka panjang. Dalam hal sulit mencari utang yang
jumlahnya besar dari satu sumber perusahaan dapat mengeluarkan surat obligasi. Surat
obligasi ini akan dapat di jual bila reputasi perusahaan cukup baik dan dipandang akan tetap
berdiri selama jangka waktu beredarnya obligasi tersebut.
Harga jual obligasi tergantung pada tarif bunga obligasi. Semakin besar bunganya,
harga jual obligasi tersebut akan semakin tinggi dan sebaliknya semakin rendah tingkat bunga
obligasi harga jualnya akan semakin rendah. Pengeluaran obligasi dari suatu perusahaan
dapat dilakukan dengan cara penjualan langsung atau melalui lembaga-lembaga
keuangan.Dalam surat obligasi dicantumkan nilai nominal obligasi, bunga pertahun, tanggal
pelunasan obligasi dan ketentuan lain sesuai jenis obligasi tersebut biasanya meliputi bond,
wesel jangka panjang, dan obligasi sewa. Bond biasanya berasal dari bunga hutang wesel
ditahan yang pada umumnya dikeluarkan oleh sebuah perusahaan, lembaga tinggi, maupun
agen pemerintahan sehingga banyak menarik investor seperti halnya saham biasa yang dijual
dengan jumlah kecil (biasanya dalam ribuan dollar). Bond dalam perusahaan menadatangkan
keuntungan datau tidak. Di antara keuntungan bond adalah tidak adanya pengaruh dari
kontrol pemegang saham, penyimpanan pajak, dan pendapatan/keuntungan yang diperoleh
akan lebih besar sedangkan kerugiannya adalah bunga harus dibayar sesuai periode yang
dipakai dan prinsip nilai akan dibayar ulang waktu jatuh tempo.
1. Government Bond
Seperti T-Bills, US Treasury Notes dan US Teasury Bond adalah sekuritas pemerintah
yang digunakan untuk pendanaan dalam utang pemerintah. Pembayaran kuponnya bersifat
semi-annual. Ketika diterbitkan, US Treasury Notes memiliki masa jatuh tempo 2 (dua)
sampai 10 (sepuluh) tahun dan US Treasury-Bond memiliki masa jatuh temponya lebih dari
10 (sepuluh) tahun. Jenis-jenis obligasi pemerintah yaitu pertama, Callable Bond yang
biasanya dibeli kembali oleh penerbitnya pada harga tertentu di masa yang akan datang.
Kedua, Federal Agency Bond. Ketiga, Municipal Bond, yang diterbitkan oleh pemerintah
lokal untuk mendanai highways, sistem perairan pendidikan dan capital project lainya. Ada 2
(dua) tipe Multicipal Bond yaitu General Obligation Bond dan Revenue Bond.
2. CorporateBond
Corporate Bond adalah sekuritas yang mencerminkan janji dari perusahaan yang
menerbitkan untuk memberikan sejumlah pembayaran berupa pembayaran kupon dan pokok
pinjaman kepada pemlik obligasi, selama jangka waktu tertentu. Perusahaan yang
menerbitkan obligasi disebut debitur, sedangkan investor yang membeli obligasi disebut
kreditur.
3. Registered Bond
Registered Bonds adalah obligasi yang nama pemiliknya tercantum dalam sertifikat.
4. Coupon Bonds atau Bearer Bonds
Coupon Bonds/Bearer Bonds adalah obligasi yang nama pemiliknya tidak
dicantumkan dalam sertifikatnya.
5. . Term Bonds
Term Bonds adalah obligasi yang seluruhnya jatuh tempo pada suatu tanggal tertentu.
6. Serial Bonds
Serial Bonds adalah obligasi yang tanggal jatuh temponya bertahap (pada beberapa
tanggal tertentu).
2. at premium (dengan Premi): Harga Obligasi lebih besar dari nilai nominal Misal:
Obligasi dengan nilai nominal RP 50 juta dijual dengan harga 102%, maka nilai obligasi
adalah 102% x Rp 50 juta = Rp 51 juta.
3. at discount (dengan Diskon): Harga Obligasi lebih kecil dari nilai nominal Misal:
Obligasi dengan nilai nominal Rp 50 juta dijual dengan harga 98%, maka nilai dari obligasi
adalah 98% x Rp 50 juta = Rp 49 juta.
Apabila obligasi dijual tidak tepat pada tanggal pembayaran bunga, pembeli obligasi
di samping membayar harga obligasi juga harus membayar bunga berjalan sejak tanggal
bunga terakhir sampai dengan tanggal penjualan obligasi tersebut. Bunga berjalan yang
dibayar oleh pembeli dicatat perusahaan dengan mengkredit rekening biaya bunga atau
rekening utang bunga obligasi. Sedangkan bila bunga berjalan dikreditkan ke rekening utang
bunga obligasi maka pembayaran bunga obligasi berikutnya dicatat dengan mendebit utang
bunga obligasi sebesar bunga berjalan dan sisanya didebitkan ke rekening biaya bunga. Jika
bunga berjalan dikreditkan ke rekening biaya bunga maka pembayaran bunga obligasi
berikutnya dicatat dengan mendebit rekening biaya bunga obligasi sebesar bunga yang
dibayar.
Amortisasi agio atau disagio dapat dicatat setiap bulan, setiap tanggal pembayaran
bunga atau setiap akhir periode bersama dengan jurnal penyesuaian yang lain. Berikut
disajikan contoh pencatatan utang obligasi, PT Millenia Megah pada tanggal 31 Desember
2005 memutuskan untuk mengeluarkan obligasi pada tanggal 1 Mei 2006 sebesar
Rpl.000.000,-, bunga 10% per tahun dan jatuh tempo pada tanggal 1 Mei 2011. Bunga
obligasi dibayarkan setiap tanggal 1 Mei dan 1 November. Seluruh obligasi dapat dijual pada
tanggal 1 Juli 2006 dengan harga Rpl.029.000,- (yaitu harga jual Rpl.030.000,- dikurangi
biaya penjualan Rpl .000,-) ditambah bunga berjalan untuk jangka waktu 1 Mei 2006 sampai
dengan 1 Juli 2006. Tahun buku PT Millenia Megah adalah tahun kalender, amortisasi agio
dicatat setiap akhir periode. Umur obligasi dihitung sebagai berikut:
2006 = 6 bulan (1 Juli sampai dengan 31 Desember)
2007 = 12 bulan
2008 = 12 bulan
2009 = 12 bulan
2010 = 12 bulan
2011 = 4 bulan
Jumlah = 58 bulan
Dalam perhitungan umur obligasi, yang diperhitungkan adalah lamanya obligasi itu beredar,
yaitu sejak tanggal dijual sampai saat jatuh tempo. Agio obligasi sebesar Rp29.000,-
(Rpl.029.000,- dikurangi Rpl.000.000,-) akan diamortisasikan selama umur obligasi yaitu 58
bulan, sehingga amortisasi agio setiap bulannya sebesar Rp29.000,- : 58 = Rp500,-.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Utang jangka panjang digunakan untuk menunjukan utang-utang yang pelunasannya
akan dilakukan dalam waktu lebih dari satu tahun atau akan dilunasi dari sumber-sunber yang
bukan dari kelompok aktiva lancar.