Anda di halaman 1dari 13

SEMINAR NASIONAL RISET INOVATIF III, TAHUN 2015

PENGEMBANGAN KNOWLEDGE MANAGEMENT


SYSTEMBERBASIS WEB PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR
:STUDI KASUS PT. MALINDO FEEDMILL, TBK
1) 2)
Sofian Lusa , Ryan Zulham Ramadhani

1
Magister lmu Komputer, Universitas Budi Luhur, Jakarta
2)
Magister lmu Komputer, Universitas Budi Luhur, Jakarta

jsofian2014@gmail.com

Abstrak

Knowledge sebagai salah satu aspek yang dapat meningkatkan nilai competitive advantage dalam suatu
perusahaan, sudah seharusnya pengetahuan harus dikelola dengan baik dan benar. Pada perusahaan
manufaktur terdapat beberapa kendala bahwa masih banyaknya pengetahuan tacit dan explicit yang masih
tersimpan pada setiap individu, tingginya tingkat turnover karyawan, banyaknya waktu dan tenaga yang terbuang
dalam mencari informasi atau pengetahuan yang dibutuhkan dan kurangnya motivasi karyawan untuk saling
berbagi pengetahuan. Untuk mengatasi hal ini, diperlukan pengelolaan pengetahuan perusahaan dengan
Knowledge Management System berbasis Web. Metode pembentukan knowledge menggunakan model SECI
dan metode untuk penilaian reward menggunakan metode Graphic Rating Scale.Teknik pengujian sistem
dengan pendekatan black-box testing. Kualitas sistem manajemen pengetahuan yang dihasilkan diuji dengan
mengadaptasi empat karakteristik kualitas perangkat lunak model ISO 9126.

Kata Kunci : Knowledge Management, Knowledge Management System, Model SECI, Graphic Rating Scale, ISO
9126.

Abstract

Knowledge as one of the aspects that can increase the value of the competitive advantage of a company, it
should have the knowledge must be managed properly and correctly. In manufacturing companies, there are
several constraints that still many tacit and explicit knowledge stored on each individual, high rates of employee
turnover, amount of time and effort is wasted in searching for information or knowledge required and the lack
motivation of employees to share knowledge. To overcome this, the company needed a knowledge management
with Web-based Knowledge Management System. The method of knowledge creationwith SECImodel and
method for reward assessment using Graphic Rating Scale.Testing of the system with the black-box testing
approach. The quality of the resulting knowledge management system was tested by adapting the four
characteristics of software quality model ISO 9126.

Keywords: Knowledge Management, Knowledge Management System, SECI Model, Graphic Rating Scale, ISO
9126
bukan lagi dalam bentuk money capital atau
sumber daya alam, tapi ke arah knowledge
PENDAHULUAN capital. Karena pengetahuan ini kedepannya
Peran teknologi informasi dalam era memegang peranan penting, maka dari itu
globalisasi sekarang ini sangat vital dan ini harus kita kelola dengan baik dan
terbukti dengan masuknya teknologi informasi berkesinambungan sehingga membawa
dalam setiap lini proses di dalam organisasi manfaat secara terus-menerus bagi
mulai dari sektor pendidikan, perhubungan, organisasi.
perdagangan, pemerintahan hingga sektor Manajemen Pengetahuan (Knowledge
industri untuk mengelola data menjadi Management) apabila dikelola dengan baik
informasi dan selanjutnya dari informasi dapat memberikan dampak yang luas, tidak
menjadi pengetahuan (knowledge) yang dapat hanya bagi individu si pemilik pengetahuan,
memberikan nilai tambah bahkan menjadi aset namun juga dapat berdampak pada orang-
yang berharga dalam organisasi. orang lain di komunitasnya, proses, produk
Peter F Drucker dalam ungkapannya yang dan juga terhadap organisasi secara umum
cukup terkenal ‖ the basic economic resource (Becerra,2010).
is no longer capital, not natural resources, not Agar Sistem Manajemen Pengetahuan
labor. It is and will be knowledge‖ (Drucker, (Knowledge Management System) dapat
1998). Sesuai ungkapan tersebut saat ini sukses diterapkan dan memberikan manfaat
terjadi fenomena bahwa sumber ekonomi yang nyata bagi organisasi ada beberapa

408
SEMINAR NASIONAL RISET INOVATIF III, TAHUN 2015

faktor yang harus dipertimbangkan dari mulai pengetahuan yang dikelola dengan baik untuk
strategi roadmap dalam manajemen mencapai tujuan organisasi.
pengetahuan (knowledge management) Jika diartikan secara luas Knowledge
seperti yang dijelaskan dengan gamblang oleh Management diartikan sebagai ―pengelolaan
Amrit Tiwana dalam 10 langkah strategis atau manajemen dari knowledge organisasi
dalam penyusunan manajemen pengetahuan untuk menciptakan nilai bisnis dan
(Tiwana,1999)., mensinergikan beberapa membangun daya saing‖. Aktivitas Knowledge
elemen Knowledge Management yaitu people Management selalu melibatkan manusia
(manusia), process (proses) dan technology (people), infrastruktur, proses, budaya
(teknologi) (Bechina, 2005). Amrit juga (culture), dan teknologi.
menggaris bawahi solusi Knowledge Knowledge dapat dikelompokan menjadi dua
Management terdiri dari dua komponen yaitu kategori, yaitu:
Knowledge Management process dan 1. Tacit Knowledge
Knowledge Management System, solusi Tacit Knowledge adalah pengetahuan
Knowledge Management tergantung kepada yang bersifat personal memiliki konteks
tiga fondasi: Knowledge Management yang spesifik dimana sangat sulit untuk
mechanisms, Knowledge Management diformulasikan, sulit untuk
technologies, dan Knowledge Management diartikulasikan dengan kalimat atau
infrastructure (Tiwana, 1999). Dan bahkan ada kata-kata karena pengetahuan ini
juga yang mengusulkan model yang secara berada di dalam otak tiap individu
komprehensif terkait dengan sebelas critical sesuai dengan tingkat kompetensinya.
success factors (CSF) yaitu management Pengetahuan tacit dapat berupa ide,
leadership and support, culture, IT, strategy gagasan, persepsi, pengalaman pribadi,
and purpose, measurement, organizational wawasan yang dimiliki, keahlian atau
infrastructure, processes and activities, kemahiran, dan lain-lain. Komponen
motivational aids, resources, training and dari tacit berasal dari pengembangan
education, and HRM (Wong,2005). lebih lanjut dari proses trial dan error
Saat ini Knowledge Management System yang terjadi selama practice.
(KMS) sudah mulai berkembang, terbukti dari 2. Explicit Knowledge
beberapa perusahaan yang sudah Explicit Knowledge merupakan
menerapkan KMS yang bertujuan komponen dari knowledge yang dapat
mempercepat pembelajaran bersama dalam dikodekan dan dapat ditransmisikan ke
pengembangan sumber daya manusia dalam bahasa yang resmi dan
sehingga memiliki daya saing dan merespon sistematis seperti dokumen, database,
perubahan pasar bisnis secara produktif web, email, grafik, dan lain-lain.
terutama perusahaan manufaktur (Sofian, Menurut Nonaka dan Takeuchi pada
2012). Knowledge Management System tahun 1998 terdapat 4 cara dalam penciptaan
(KMS)sebagai sistem berbasis komputer yang pengetahuan (knowledge creation) yang
mendukung penerapan proses KM agar sudah diidentifikasi, yaitu socialization,
penyebaran dan pengaksesan pengetahuan externalization, internalization, dan
lebih efektif dan efisien memiliki keuntungan combination (SECI) (Nonaka, 1998).
seperti format pengetahuan digital mudah 1. Socialization
disimpan dalam jaringan, setiap pegawai Konversi dari pengetahuan tacit menjadi
memiliki tanggung jawab dan hak akses yang pengetahuan tacit yang baru, dilakukan
sama terhadap pengetahuan sesuai dengan dengan interaksi social dan berbagai
kepentinganya, dan mendorong setiap orang pengalaman antar anggota dari
untuk bekerjasama secara lebih baik dengan organisasi.
orang lain untuk menyelesaikan tugas yang 2. Externalization
sedang di kerjakan Konversi dari pengetahuan tacit menjadi
pengetahuan eksplicit yang baru.
1. LANDASAN TEORI DAN KERANGKA 3. Internalization
KONSEP Konversi dari pengetahuan eksplicit
2.1 Tinjauan Pustaka menjadi pengetahuan tacit yang baru.
2.1.1. Knowledge Management System 4. Combination
Ada banyak definisi yang dikemukakan oleh Penciptaan dari sebuah pengetahuan
para ahli mengenai Knowledge Management. eksplisit dengan melakukan
Dari berbagai pandangan dan uraian tentang penggabungan, kategori, klasifikasi
KM (knowledge management), sederhananya ulang, dan mensintesiskan
knowledge management adalah pendekatan pengetahuan eksplicit yang ada.
multidisiplin dengan menggunakan

409
SEMINAR NASIONAL RISET INOVATIF III, TAHUN 2015

atau explicit dengan efektif kepada


orang lain.
4. Knowledge Application System
Knowledge Application System
mendukung proses melalui beberapa
individu yang memanfaatkan
pengetahuan yang dimiliki orang lain
tanpa benar-benar memperoleh,
mempelajari pengetahuan itu sendiri.

2.1.2. Konsep Aplikasi Berbasis Web


World Wide Web (WWW) yang lebih dikenal
dengan web, merupakan salah satu layanan
yang didapat oleh pemakai komputer yang
terhubung ke Internet. Web pada awalnya
Gambar 1. SECI Model
adalah ruang informasi dalam Internet, dengan
Menrut Awad dan Ghaziri, knowledge menggunakan teknologi hypertext, pemakai
management terdiri dari tiga komponen utama, dituntun untuk menemukan informasi dengan
yaitu people, process, dan technology. Dalam mengikuti link yang disediakan dalam
perancangan knowledge Management System dokumen web yang ditampilkan dalam web
tanpa didukung salah satu komponen utama browser. Internet identik dengan web, karena
diatas, maka knowledge Management System popularitasnya sebagai penyedia informasi
yang ada tidak akan berjalan dengan baik. dan tampilan antarmuka (interface) yang
dibutuhkan oleh pengguna Internet dari
masalah informasi sampai dengan
komunikasi. Web memudahkan pengguna
komputer untuk berinteraksi dengan pelaku
Internet lainnya dan menelusuri informasi.
Selain itu web telah diadopsi oleh perusahaan
sebagai bagian dari strategi teknologi
informasinya, karena beberapa alasan yaitu
akses informasi mudah, set-up server lebih
mudah, informasi mudah di distribusikan, dan
bebas platform, yaitu informasi dapat disajikan
oleh web browser pada sistem operasi mana
Gambar 2. Processes,technology and people
components interactio (Bechina, 2015). saja karena adanya standar dokumen
berbagai tipe data dapat disajikan.
Sistem manajemen pengetahuan (Knowledge
Management System) adalah teknologi dan 2.1.3. Metode Graphic Rating Scale
mekanisme yang dikembangkan untuk Graphic Rating Scale adalah metode penilaian
mendukung empat proses pada knowledge kinerja, Dimana penilai menentukan dimensi
management (Becerra, 2010).Sistem kinerja yang akan dinilai dan menentukan
manajemen pengetahuan dapat kategori penilaian yang akan dilakukan.
diklasifikasikan menjadi empat jenis proses, Kategori penilaian ini menggunakan angka 5
yaitu : untuk yang terbaik dan angka 1 untuk yang
1. Knowledge Discovery System terburuk (Budi, 2014). Metode ini menilai
Knowledge Discovery System sejauh mana derajat perilaku yang
mendukung proses pengembangan diperlihatkan oleh seseorang yang dinilai.
pengetahuan tacit maupun explicit baru Derajat perilaku tersebut di tunjuk dengan
dari data dan informasi atau dari angka, kalimat pendek, atau kata sifat.
sintesis pengetahuan sebelumnya. Terdapat beberapa alasan mengapa metode
2. Knowledge Capture System ini banyak dipakai secara luas, yaitu :
Knowledge Capture System mendukung 1. Skala penilaian grafik mudah digunakan
proses pengambilan pengetahuan tacit Penilai dapat menilai banyak individu
maupun explicit yang ada di dalam dalam waktu singkat. Skala-skala ini
individu, artefak, atau entitas organisasi. juga mudah dipahami dan dijelaskan
3. Knowledge Sharing System kepada orang-orang yang dinilai.
Knowledge Sharing System mendukung 2. Metode ini juga mudah dibuat dan
proses berbagi pengetahuan baik tacit dimodifikasi jika dibutuhkan

410
SEMINAR NASIONAL RISET INOVATIF III, TAHUN 2015

Sekala penilaian grafik membandingkan 2. Reliability


kinerja individu terhadap sebuah Kemampuan perangkat lunak untuk
standar absolut. Penilai mengevaluasi perawatan dengan level performansi.
kinerja berbagai dimensi atai kriteria, 3. Usability
seperti kualitas kerja, penerimaan kritik, Kemampuan yang berhubungan dengan
kemauan memikul tanggung jawab dan penggunaan perangkat lunak.
hal-hal yang serupa lainya. Penilai 4. Efficiency
menggunakan skala berupa angka- Kemampuan yang berhubungan dengan
angka mulai dari rendah sampai tinggi, sumber daya fisik yang digunakan
dari yang dinilai jelek sampai ke nilai ketika perangkat lunak dijalankan.
yang baik sekali. Atau dari kriteria yang 5. Maintainability
tidak memuaskan sampai ke kinerja Kemampuan yang dibutuhkan untuk
yang sangat bagus. membuat perubahan perangkat lunak.
6. Portability
2.1.4. Model Kualitas Perangkat Lunak Kemampuan yang berhubungan dengan
menggunakan ISO 9126 kemampuan perangkat lunak yang
ISO 9126 adalah standar internasional yang dikirim ke lingkungan berbeda.
diterbitkan oleh ISO (International Standart for
Organization) untuk mengevaluasi kualitas 2.1.5. Teknik Pengujian Perangkat Lunak
perangkat lunak dan merupakan Pressman mengatakan, setiap produk
pengembangan dari ISO 9001. Standar ini rekayasa perangkat lunak dapat diuji dalam
dibagi menjadi empat bagian yang masing – salah satu kategori pengujian berikut
masing menjelaskan model kualitas, metrik (Pressman, 2012) :
eksternal, metrik internal, dan metrik kualitas 1. Pengujian kotak hitam (black-box testing).
yang digunakan. Ada enam ukuran kualitas Dengan mengetahui fungsi yang telah
yang ditetapkan oleh ISO 9126 yaitu ditentukan, sehingga pengujian dilakukan
fungsionalitas, kehandalan (realibility), untuk mencari kesalahan dalam setiap
kebergunaan (usability), efisiensi, portabilitas, fungsi. Black-box testing dirancang untuk
serta keterpeliharaan (maintainability). Di memvalidasi persyaratan fungsional tanpa
dalam ISO 9126 mempunyai beberapa bagian, perlu mengetahui kerja internal dari sebuah
yaitu: program. Teknik pengujian black-box
1. The ISO 9126 Standard. testing berfokus pada ranah informasi dari
2. ISO/IEC 9126-1:2001 Software perangkat lunak, menghasilkan test case
Engineering – Product quality – Part 1 : dengan cara mempartisi ranah masukkan
Quality model. dan keluaran dari sebuah program dengan
3. ISO/IEC 9126-2:2003 Software cara mencakup pengujian yang
Engineering – Product quality – Part 2 : menyeluruh.
External Metrics. 2. Pengujian kotak putih (white-box testing).
4. ISO/IEC 9126-3:2003 Software Dengan mengetahui cara kerja internal
Engineering – Product quality – Part 3 : suatu produk, pengujian dilakukan untuk
Internal Metrics. memastikan bahwa operasi – operasi
5. ISO/IEC 9126-4:2004 Software internal telah dilakukan sesuai dengan
Engineering – Product quality – Part 4 : spesifikasi dan semua komponen internal
Quality in use metrics. telah dieksekusi. White-box testing
6. ISO/IEC 25000:2005 Software berfokus pada struktur kendali program.
Engineering – Software product quality
requirements and evaluation (SQuaRE) 2.2 Tinjauan Studi
– Guide to SQuaRE. Penelitian mengenai pengembangan
knowledge management system telah menarik
Setiap standar internasional yang diterbitkan perhatian banyak peneliti, beberapa penelitian
oleh ISO, memiliki karakteristik yang berbeda terdahulu adalah :
– beda. Di dalam ISO 9126-1 Software quality 1. Gema, Celline Liawan dan Gerardur Polla
model juga memiliki karakteristik tersendiri. yang berjudul ―Perancangan Prototype
Terdapat 6 karakteristik utama untuk ISO Aplikasi Knowledge Management Pada
9126, yaitu : Divisi Management Automation
1. Functionality Information Untuk mendukung Oracle
Kemampuan untuk memenuhi fungsi Financial Pada Orang Tua Group‖. Hal
produk perangkat lunak yang yang diteliti adalah bagaimana
menyediakan kepuasan kebutuhan membangun suatu budaya knowledge
user. sharing untuk saling berbagi pengetahuan

411
SEMINAR NASIONAL RISET INOVATIF III, TAHUN 2015

dan menyediakan fitur helpdesk yanng Pada tahun 2010, perusahaan ini menambah
dapat menangani masalah dengan lebih pabrik-pabrik pakan ternak yang tersebar di
baik dan mudah dimonitoring. Metodologi Cikande-Banten, Lampung, Banjarmasin, dan
yang digunakan dalam penelitian ini, Majalengka. Malindo Feedmill juga masuk
peneliti menggunakan 7 langkah pertama dalam rangking ke 5 dalam kategori list "A"
dari The 10 Steps Knowledge dalam majalah Forbes. Beberapa anak
Management Road Map yang di uraikan cabang dari perusahaan ini antara lain PT
oleh tiwana (2002). Hasil dari penelitian ini Bibit Indonesia, PT Prima Fajar, PT Leong
adalah Prototype Knowledge Management Ayamsatu Primadona, PT Quality Indonesia.
System yang dikembangkan Dengan komitmennya dalam menjaga kualitas
menggunakan aplikasi SharePoint. produk yang ditawarkan membuat Malindo
2. Lim Bui Ho, Bawa Wuryaningtyas, dan menjadi salah satu produsen pakan ternak
Ronald yang berjudul ―Penerapan terkemuka di Indonesia.
Knowledge Management System Pada
Perusahaan Bisnis Konsultasi PT 2.4 Kerangka Pemikiran
Piramida Sejahtera Abadi (RED Berdasarkan identifkasi masalah, tujuan
PIRAMID)‖. Hal yang diteliti adalah penelitian, kajian teori dan studi dari penelitian
bagaimana menerapkan knowledge sebelumnya, maka dapat dibangun kerangka
Management System pada perusahaan, konsep penelitian tentang Pengembangan
menganalisa manfaat penerapan Knowledge Management System berbasis
knowledge Management System serta web pada perusahaan manufaktur.
membudayakan sharing knowledge pada Akar permasalahan utama yang dihadapi
perusahaan tersebut. Metode penelitian adalah tingginya tingkat turnover karyawan
dilakukan menggunakan focus group sedangkan masih banyak tacit knowledge
discussion, analisa strategi sistem yang belum terdokumentasi dalam organisasi.
informasi dan proses knowledge Selain itu motivasi karyawan untuk saling
management. Hasil dari penelitian ini berbagi pengetahuan menjadi suatu
adalah knowledge Management System permasalahan dalam organisasi. Dua akar
sebagai budaya berbagi pengetahuan bagi permasalahan tersebut menyebabkan
karyawan RED PIRAMID. beberapa permasalahan yang di hadapi saat
3. Lely Indah Sari dan Idria Maita yang ini, beberapa diantaranya adalah : tidak ada
berjudul ―Analisis dan Perancangan inovasi karyawan dalam mengajukan,
Knowledge Management System Pada memproduksi, dan memasarkan produk, tidak
PT. Riau Media Televisi (R-TV)‖. Hal yang ada job description yang jelas, SOP dan
diteliti adalah membuat analisis dan dokumentasi yang baku, terjadinya kesalahan
perancangan Knowledge Management – kesalahan yang seharusnya tidak boleh
System yang bertujuan dapat dirancang terulang.
dan digunakan pada R-TV. Metodologi Berdasarkan analisa yang ada dalam aspek
yang digunakan pada penelitian ini people, aspek process, dan aspek technology
menggunakan analisis SWOT dan yang ada pada perusahaan PT Malindo
konversi knowledge SECI, sedangkan Feedmill Tbk selanjutnya melakukan
teknik pengumpulan data menggunakan pembuatan solusi dari hasil analisa komponen
focus group discussion (FGD). Hasil dari knowledge management, yang nantinya akan
penelitian ini adalah rancangan portal dipetakan ke dalam konversi knowledge
knowledge Management System pada R- management model SECI. Hasil pemetaan
TV. kenowledge dengan model SECI digunakan
untuk mengembangkan knowledge
2.3 Tinjauan Obyek Penelitian Management System dengan metode
PT. Malindo Feedmill, Tbk didirikan untuk pengembangan sistem model prototype,
pertama kalinya pada tahun 1997 sebagai sehingga dihasilkan sebuah knowledge
anak cabang dari dua perusahaan asal Management System berbasis web dengan
Malaysia yakni Leong Hup Holding Berhad menambahkan feature sistem reward
dan Emivest Berhad. Perusahaan ini (penghargaan), penilaian sistem reward
memproduksi dan mendistribusikan pakan menggunakan metode graphic ranting scale
ternak, khususnya pakan ternak broiler dan yang diharapkan dapat menjadi solusi untuk
Commerciall Day Chicks (DOC). Disamping permasalahan yang dihadapi. Validasi
itu, perusahaan ini juga berinvestasi pada kebutuhan fungsional dan fungsi sistem untuk
anak perusahaan yang memproduksi dan memberikan layanan kepada karyawan dalam
memasarkan induk produksi DOC, berbagi pengetahuan diuji dengan
Commercial DOC dan ayam broiler. menggunakan blackbox testing.

412
SEMINAR NASIONAL RISET INOVATIF III, TAHUN 2015

Kualitas knowledge Management System nantinya akan didiskusikan dengan


yang di hasilkan juga diuji mengadaptasi menggunakan FGD (Focus Group
empat karakteristik kualitas perangkat lunak Discussion), analisis dan perancangan sistem
model ISO 9126, yaitu yaitu functionality, dengan pendekatan berorientasi obyek untuk
reliability, usability, dan efficiency. Sehingga menganalisis kebutuhan fungsional dan non-
dapat diketahui kualitas perangkat lunak fungsional pengguna, implementasi hasil
sistem management pengetahuan yang analisis dan perancangan menggunakan
dihasilkan dari penelitian ini. pemrograman WEB berbasiskan PHP,
Hasil akhir yang diharapkan adalah pengujian validasi menggunakan Expert
terwujudnya sebuah Knowledge Management Opinion, serta pengujian kualitas perangkat
System berbasis web berdasarkan model lunak yang dihasilkan dengan mengadaptasi
analisis, perancangan dan implementasi model ISO 9126. Hasil penelitian berupa
dalam penelitian ini yang dapat berfungsi knowledge Management System berbasis
menyediakan wadah untuk mencari, WEB di PT. Malindo Feedmill Tbk langsung
menangkap, saling berbagi dan menggunakan dapat diterapkan untuk pemecahan
pengetahuan. Selain itu juga memperoleh permasalahan yang dihadapi. Kegiatan –
perangkat lunak knowledge Management kegiatan yang dilakukan pada metode ini
System yang berkualitas baik jika diukur antara lain:
dengan mengadaptasi kualitas perangkat Mulai
lunak model ISO 9126.
Identifikasi Permasalahan
2.5 Hipotesis Inisialisasi Penelitian, Rumusan Masalah
Berdasarkan kerangka konsep yang telah
dikemukakan maka pernyataan penelitian ini Tahapan
Perencanaan
Studi Pustaka dan Tinjauan Penelitian
Studi Literatur, Analisa Penelitian Sebelumnya
dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Diduga analisis, perancangan dan Pengumpulan Data
Wawancara, Kuesioner, Observasi
implementasi perangkat lunak untuk
knowledge Management System berbasis
web menggunakan metode Analisis Komponen Knowledge Management
pengembangan sistem informasi dengan Aspek People, Aspek Process, Aspek Technology

prototyping dapat diterapkan pada


Solusi Analisis Komponen Knowledge Management dan
perusahaan manufaktur sehingga memvalidasi solusi yang diajukan

berfungsi menyediakan fasilitas untuk


membangun budaya sharing knowledge Tahapan
Analisis Skenario Knowledge Management
Konversi Knowledge Model SECI
Pemodelan
baik tacit atau explicit knowledge, dan
memotivasi karyawan untuk saling berbagi Analisis Sistem
Analisis infrastruktur, Kebutuhan Fungsional, Kebutuhan non-
pengetahuan. fungsional, Pengguna
2. Diduga tingkat kualitas Knowledge
Management System berbasis web dan Perancangan Sistem
Tampilan sistem, Physical Architecture, Database, dan Infrastruktur
yang dihasilkan dengan mengadaptasi Arsitektur

empat karakteristik model ISO 9126, yaitu:


functionality, reability, usability, dan
Pengkodean
efficiency dapat mencapai kriteria baik. Tahapan
Menggunakan PHP dan MySQL
Konstruksi
Pengujian Validasi
2. METODOLOGI DAN RANCANGAN Validasi Spesifikasi Kebutuhan Fungsional
PENELITIAN

Penelitian dilakukan dengnan menggunakan Implementasi KMS


Implementasi di jaringan internal
metode penelitian Terapan (Applied Research) Tahapan
Deployment, Delivery,
dengan Studi Kasus yang bertujuan agar hasil and Feedback Pengujian Kualitas Perangkat Lunak
Pengujian Kualitas dengan mengadopsi 4 karakteristik kualitas ISO
penelitian dapat langsung diterapkan untuk 9126

memecahkan permasalahan yang dihadapi


(Moedjiono,2014). Dalam penelitian ini
Selesai
digunakan metode pengembangan sistem
informasi model Prototype yang bertujuan
untuk mempersingkat waktu pengembangan
software dan agar penentuan kebutuhan lebih 3. PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
mudah diwujudkan, pada tahap pemodelan 4.1 Analisis People, Process,
dilakukan analisis komponen knowledge Technology
management yang menghasilkan solusi yang

413
SEMINAR NASIONAL RISET INOVATIF III, TAHUN 2015

Analisis ini dilakukan berdasarkan hasil dari b. Karyawan senior memberikan


observasidan wawancara dengan masing – arahan tidak lengkap
masing head divisi, karyawan staff dan c. Tidak ada dokumentasi apabila
karyawan staff lapangan. ada diskusi membahas suatu
masalah.
4.1.1 People 4. Knowledge Discovering
1. Attitude Karyawan kesulitan untuk mencari
a. Ada rasa malu dan segan pada dan bertanya kepada senior atau
karyawan baru untuk bertanya terlalu expert mengenai masalah yang
banyak kepada karyawan yang lebih mereka hadapi.
senior.
b. Karyawan senior terkadang tidak 4.1.3 Technology
terlalu banyak mengajarkan tatacara Berdasarkan hasil observasi, dilakukan
pekerjaan, dikarenakan takut posisi analisa dari sisi aspek teknologi seperti di
mereka digantikan oleh karyawan bawah ini:
baru. 1. File Storage. Tempat penyimpanan file
c. Karyawan baru kurang aktif untuk masih berada di komputer masing –
mencari tahu dan belajar mengenai masing karyawan.
pekerjaan mereka secara mandiri. 2. Knowledge Media. Tidak ada media
d. Tidak ada inisiatif untuk membantu untuk menyampaikan ide dan inovasi-
karyawan lain yang sedang mendapat inovasi terbaru.
kendala dalam pekerjaanya. 3. Discussion Forum. Tidak ada sistem
2. Inovation atau media untuk melakukan diskusi
a. Dalam membuat inovasi karyawan antar karyawan dalam menyelesaikan
hanya sebatas untuk menyelesaikan suatu masalah, biasanya masalah-
pekerjaan mereka dan tidak ada masalah yang ingin didiskusikan oleh
standarisasi dalam membuat karyawan adalah masalah teknis.
laporan atau pengisian data.
b. Kepala bagian atau Manajemen 4.2 Solusi Analisis People, Process,
kurang memperhatikan inovasi yang Technology
telah di buat oleh karyawan. Dari hasil analisa komponen knowledge
3. Skill management yaitu aspek people, process, dan
a. Kemampuan yang dimiliki technology peneliti mencoba menentukan
beberapa karyawan Ada yang tindakan yang harus dilakukan sebagai solusi
tidak sesuai dengan dari masalah-masalah yang telah ditulis
penempatan pekerjaan mereka, sebelumnya yang nantinya solusi ini akan di
sehingga kemampuan yang ada validasi oleh beberapa karyawanyang sesuai
tidak dapat dimanfaatkan kriteriaperusahaan dan expert external
dengan baik bahkan ada yang prusahaan seperti di bawah ini:
hilang seiring dengan waktu. 1. Solusi untuk analisa people
b. Belum ada perencanaan pelatihan a. Membuat panduan dalam
karyawan guna menambah mengerjakan suatu pekerjaan
kemampuan yang diperlukan untuk sehingga karyawan baru dapat lebih
membantu menyelesaikan masalah cepat beradaptasi.
pekerjaan karyawan tersebut. b. Memberikan training dasar atau
4.1.2 Process workshop yang bertujuan untuk
1. Standart Operasional and Procedure menambah wawasan karyawan
Beberapa divisi sudah memiliki SOP dalam menelesaikan pekerjaan
namun tidak semua divisi yang mereka.
memiliki SOP menjalankan SOP 2. Solusi untuk analisa process
dengan baik. a. Melakukan pembagian job
2. Job Description description yang jelas kepada
a. Belum ada job description yang seluruh karyawan sesuai dengan
baku dan jelas. kapasitas karyawan.
b. Masih ada karyawan yang b. Membuat SOP untuk divisi yang
mengerjakan double job. belum memiliki SOP dan karyawan
3. Knowledge Sharing perlu disiplin dalam menerapkan
a. Proses berbagi pengetahuan SOP.
antar karyawan belum berjalan. c. Membuat jadwal diskusi untuk
menyelesaikan masalah atau

414
SEMINAR NASIONAL RISET INOVATIF III, TAHUN 2015

sekedar sharing pengetahuan atau


pengalaman pada asing-masing
divisi.
3. Solusi untuk analisa technology
a. Membuat folder-folder yang sesuai
dengan pembagian dokumen.
b. Menyediakan fasilitas submit artikel,
menyimpan file, gambar atau video
dalam suatu sistem.

4.3 Validasi Solusi Analisis Komponen


Knowledge Management
Pada tahap ini penulis melakukan validasi dari
hasil solusi analisis komponen knowledge
management dengan melakukan Focus Group
Discussion (FGD) kepada beberapa
responden yang dipilih berdasarkan kriteria
yang ditentukan peneliti. Responden dalam
pelaksanaan pengujian ini adalah beberapa
karyawan dari perusahaan dengan divisi dan
jabatan yang berbeda. Proses Pelaksanaan
Focus Group Discussion (FGD) dilakukan di
ruang meeting lantai 1 PT Malindo Feedmill
Tbk pada tanggal 9 Februari 2015 setelah jam Gambar 3. Perancangan Arsitektur Sistem
kerja kantor dengan dihadiri oleh 5 orang Dalam pengembangan
peserta atau responden. Kriteria responden knowledgemanagement system dilakukan
seperti yang sebelumnya sudah perancangan arsitektursistem. knowledge
disebutkan.FGD ini dimulai dengan melakukan management systemdikembangkan dengan
presentasi mengenai apa yang sedang diteliti sistem berbasis web yang dipasang pada
dan menjelaskan hasil analisis komponen server. Setiap lantai diberikan akses jaringan
knowledge management prusahaan dari intranet menggunakan kabel LAN atau akses
beberapa aspek yaitu, aspek people, process, ke WIFI.
dan technology. Setelah melakukan presentasi
tersebut peneliti menyebarkan formulir FGD 4.4.2 Perancangan KMS
untuk memvalidasi solusi yang peneliti buat. Dalam perancangan ini dilakukan
Penulis melakukan diskusi terfokus dengan pemilihan komponen-komponen yang
menampilkan satu per satu solusi yang telah digunakan untuk setiap laporan. Komponen-
dibuat oleh peneliti. Setiap responden akan komponen tersebut dapat dilihat pada gambar
ditanya mengenai bagaimana solusi yang dibawah ini :
telah dibuat satu per satu, dan responden
memberikan pendapat pengenai solusi
tersebut hina responden menentukan bahwa
setiap solusi yang didiskusikan dapat diterima
atau ditolak oleh responden.
Responden juga dapat memberikan tambahan
solusi diluar dari solusi yang dibuat oleh
peneliti dan ditulis pada formulir FGD. Formulir
validasi solusi analisis komponen knowledge
management dengan menggunakan FGD
disertakan pada lampiran beserta hasilnya.

4.4 Perancangan Sistem


4.4.1 Perancangan Arsitektur Sistem

415
SEMINAR NASIONAL RISET INOVATIF III, TAHUN 2015

Lapisan Komponen fokus penelitian. Dari 5 reponden yang


mengisi kuesioner untuk pengujian kualitas
perangkat lunak KMS yang berbasis web,
USER USER USER Admin, Karyawan, Management tanggapan responden terhadap tingkat
kualitas KMS berdasarkan jawaban responden
terhadap indikator kualitas software dengan
mengadaptasi ISO 9126, dapat diukur dengan
Interface Layer Interface : Web menggunakan rumus sebagai berikut:

Access and Authentification Layer Database MySql Engine


Teknik pengujian kualitas yang dilakukan
Collaborative Intelligence
SQL Database Search
dalam penelitian ini dengan pendekatan black-
and Filtering Layer box testing menggunakan kuesioner.

Application Layer PHP and CMS Wordpress Tabel 1. Hasil Pengujian Kualitas

Transport Layer TCP/IP

Middleware and Legacy


Integration Layer
Web Service

WEB Server Folder


Repository
MySQL Database
4.4.5 Pengujian dengan Tools
Gambar 4. Perancangan KMS Pengujian kualitas sistem dalam aspek
performa membutuhkan sejumlah pengguna
4.4.3 Pengujian Validasi yang menggunakan sistem dalam jangka
Tahap pengujian yang pertama adalah waktu yang hampir bersamaan, tujuan dari
pengujian validasi, proses pengujian ini pengujian performa ini adalah mengetahui
dilakukan untuk memastikan knowledge waktu akses web. Penulis memberikan solusi
management system yang telah dibuat apakah untuk pengujian ini dengan menggunakan
sesuai dengan spesifikasi kebutuhan tools WebPageTest, dengan tools ini sistem
fungsional yang diharapkan. Hal ini juga dapat disimulasikan dan di hitung waktu akses
menguji hipotesis pertama dalam penelitian webnya.
ini, yaitu: Diduga analisis, perancangan dan
implementasiperangkat lunak untuk
knowledge Management Systemberbasis web
menggunakan metode pengembangan sistem
informasi dengan prototyping dapat diterapkan
pada perusahaan manufaktur sehingga
berfungsi menyediakan fasilitas untuk
membangun budaya sharing knowledge baik
tacit atau explicit knowledge, dan memotivasi Gambar 5. Hasil Pengujian WebPageTest
karyawan untuk saling berbagi pengetahuan.
Pengujian kualitas tidak hanya diuji
4.4.4 Pengujian Kualitas berdasarkan performa dari kecepatan akses,
Pengujian kualitas sistem dilakukan untuk tapi diuji juga berdasarkan keamanan website.
menguji tingkat kualitas perangkat lunak Penulis menggunakan tools Acunetix untuk
sistem informasi yang dihasilkan berdasarkan memeriksa keamanan dari website yang
empat karakteristik kualitas perangkat lunak dibangun.
yang terdapat di ISO 9126, yaitu functionality,
reliability, usability, dan efficiency.
Hasil identifikasi ISO 9126, dari enam
karakteristik kualitas sebuah aplikasi
ditetapkan hanya empat karakteristik saja
yang dijadikan variable dalam penelitian ini,
yaitu functionality, reliability, usability, dan
efficiency. Dua karateristik lainnya yaitu
maintainability dan portability tidak menjadi

416
SEMINAR NASIONAL RISET INOVATIF III, TAHUN 2015

agar pengaksesan jaringan tidak mengalami


kendala. Dibutuhkan investasi untuk media
penyimpanan data yang cukup untuk
menyimpan data yang banyak, apakah
penyimpanan dilakukan pada tempat yang
sama dengan aplikasi atau di server lain,
misalnya untuk penyimpanan dokumen file
video ukuranya lumayan besar.

2) Aspek Manajerial
Dari aspek manajemen implikasi hasil
penelitian dikelompokan dalam empat
kategori, yaitu :
1. Aspek people
Penerapan KMS ini memberikan
dampak yang signifikan terhadap
Gambar 6. Pengujian Menggunakan Acunetix sumber daya manusia pada perusahaan
tersebut yaitu, Dibutuhkan penambahan
4.4.6 Implikasi Penelitian staff sebagai Chief Knowledge Officer
Langkah berikutnya setelah Knowledge (CKO) yang bertugas mengatur
Management System PT Malindo Feedmill berjalanya knowledge management
Tbk diimplementasikan dalam sebuah sistem system pada perusahaan tersebut.
aplikasi adalah dengan menjabarkan implikasi Proses adaptasi karyawan baru akan
dari aplikasi yang sudah diimplementasikan. jauh lebih cepat sehingga dapat
Berikut adalah aspek-aspek implikasi yang produktif dalam menyelesaikan pekerjan
dijelaskan dalam 3 bagian: dan memberikan fasilitas karyawan
dalam proses belajar antar karyawan.
1) Aspek Sistem 2. Aspek Products
Untuk mengimplementasikan aplikasi Penerapan KMS memberikan dampak
knowledge management system ini diperlukan terhadap produk yang dihasilkan oleh
peningkatan pada beberapa aspek perusahaan, dengan penerapan KMS
infrastruktur agar menunjang kinerja sistem. berbasis web ini karyawan yang
Diperlukan pemanfaatan server sebagai sebelumnya kesulitan dalam membuat
sumber Resources untuk pengembangan inovasi baru dalam pembuatan produk
KMS. Dari arsitektur yang telah dibuat, maka atau bagi karyawan yang memiliki
perangkat keras yang dibutuhkan dapat inovasi tapi mengalami kesulitan untuk
memenuhi standar minimal kebutuhan sistem. berbagi ke atasan sehingga perusahaan
Standar minimal spesifikasi perangkat keras dapat menawarkan produk baru yang
yang dibutuhkan seperti profesor Intel Core 2 belum pernah dihasilkan sebelumnya.
Duo 1.8 GHz, Memori (RAM) 2 GB, Monitor 3. Aspek Process
dengan resolusi 1024 x 768 dan Modem Penerapan KMS nantinya memiliki
koneksi internet. beberapa dampak pada aspek process
Implikasi dari sisi perangkat lunak tidak terlalu perusahaan yaitu, Terjadinya
signifikan karena perangkat lunak yang perubahan job description yang
digunakan adalah browser yang digunakan sebelumnya tidak baku dan tidak jelas
untuk menampilkan sistem, webserver, PHP menjadi lebih baku dan jelas,
dan MySQL database. Web server, program Dibutuhkan policy baru untuk
PHP dan database MySQL telah terinstall mendukung lancarnya penerapan KMS
sebelumnya di server. Browser di PC client pada perusahaan
umumnya sudah terinstall bersamaan dengan 4. Aspek Organizational Peformance
sistem operasi dan sistem sistem operasi yang Penerapan KMS ini dapat berdampak
digunakan adalah sistem operasi yang sudah juga bagi pemilik perusahaan atau
biasa digunakan karena sistem ini berbasis pemegang saham. KMS jika diterapkan
web jadi tidak berpengaruh dengan sistem dengan benar menghasilkan
operasi yang digunakan. pendapatan dan keuntungan atau ketika
Untuk pengembangan KMS di PT Malindo strategi manajemen pengetahuan
Feedmill Tbk infrastruktur jaringan komputer sejalan dengan strategi bisnis.
sudah mendukung, namun untuk
pengoptimalanya dengan mengganti beberapa 3) Aspek Penelitian Lanjut
access poin yang kinerjanya sudah menurun

417
SEMINAR NASIONAL RISET INOVATIF III, TAHUN 2015

Dengan adanya penelitian ini maka para pihak


akademis bisa menggunakan hasil penelitian
ini sebagai referensi untuk penelitian yang
sejenis dan bisa lebih mengembangkan lagi
penelitian yang akan digunakan.
Upaya untuk meningkatkan penelitian dengan
pengembangan KMS yang berbasis web Tabel 4. Indikator Sub Kriteria
dapat dilakukan dengan memperluas ruang
lingkup penelitian. KMS ini dapat
dikembangkan di perusahaan selain
perusahaan manufaktur. Dalam penelitian ini
juga, pengembangan perangkat lunak untuk
penelitian selanjutnya dapat dikembangkan
untuk perangkat mobile, kemudian dari segi Keterangan :
fitur bisa dikembangkan dan ditambah lagi SK=Sangat Kurang, K=Kurang, C=Cukup,
seperti fitur chatting personal dari Knowledge B=Baik, SB=Sangat Baik
owner dan knowledge seeker serta fitur lainya
agar dapat mengakomodir semua kebutuhan Perencanaan implementasi penilaian reward
user. dengan metode Grapic Rating Scale ini
bertujuan untuk memotivasi karyawan untuk
4.4.7 Rencana Implementasi berkontribusi dalam aplikasi knowledge
Rencana implementasi sistem merupakan management yang sudah di implementasikan.
tahap awal dari penerapan sistem dan tujuan
dari kegiatan implementasinya adalah agar 2) Tahapan Rencana Implementasi
sistem yang baru dapat beroperasi sesuai Sistem
yang diharapkan. Dalam proses implementasi KMS PT Malindo
Feedmill Tbk diperlukan beberapa tahapan
1) Penilaian Reward Karyawan perencanaan untuk implementasi sistem.
Pada tahapan rencana implementasi peneliti Tahapan tersebut adalah sebagai berikut:
merencanakan untuk menggunakan metode Tabel 5 Rencana Implementasi Sistem
graphic ranting scale untuk menilai kontribusi
karyawan dalam menggunakan knowledge
management system yang dibuat yang
nantinya akan diberikan reward kepada
karyawan yang berkontribusi tinggi. Metode ini
banyak digunakan karena mudah dibuat dan
di modifikasi sesuai kebutuhan.
Proses penilaian ini dibagi menjadi 2 tahap
yaitu proses perhitungan penilaian dan rumus
perhitungan.
Berikut langkah-langkah dalam proses
penilaian :
1. Menentukan kriteria apa saja yang akan Kegiatan implementasi dilakukan dengan
dinilai dan bobotnya dasar kegiatan yang telah direncanakan dalam
2. Menentukan subkriteria kegiatan implementasi.
3. Menentukan bobot jenis penilai
4. Menentukan Indikator dari bobot 4. KESIMPULAN DAN SARAN
5. Menentukan penilai dan karyawan yang 5.1 Kesimpulan
akan dinilai Berdasarkan pembahasan hasil penelitian
yang telah dibahas di bab sebelumnya, maka
Tabel 2. Bobot Kriteria dapat disampaikan beberapa kesimpulan
sebagai berikut :
1. Model analisis, perancangan dan
implementasi perangkat lunak untuk
KMS berbasis web menggunakan
metode Prototyping dapat menghasilkan
Tabel 3. Kriteria Penilaian sebuah aplikasi KMS yang dapat
diterapkan pada kegiatan perkantoran
perusahaan manufaktur sehingga dapat
meningkatkan penguasaan knowledge

418
SEMINAR NASIONAL RISET INOVATIF III, TAHUN 2015

dan sharing knowledge di antara terpenuhi hal berikutnya yang harus


karyawan. dipersiapkan adalah dari sisi
2. Tingkat kualitas knowledge infrastruktur jaringan. Infrastruktur
management system pada PT. Malindo jaringan diperlukan sebuah layanan
Feedmill Tbk yang dihasilkan internet yang menyediakan sebuah IP
berdasarkan blackbox testing dan address public supaya dapat diakses
mengadaptasi empat karakteristik dari kantor cabang dan infrastruktur
model ISO 9126, yaitu functionality, jaringan didalam kantor haruslah
reliability, usability, dan efficiency dapat terhubung setiap pc dengan pc server.
mencapai kriteria sangat baik. 3. Tahapan implementasi akan dilakukan
dalam 2 bulan yang terbagi pada bulan
5.2 Saran pertama dikhususkan persiapan sistem
Berdasarkan hasil penelitian, implikasi dan didalam server serta pengaturan
rencana implementasi selanjutnya penulis pengaturan didalam jaringan. Dan bulan
dapat memberikan saran yang relevan dengan selanjutnya dilakukan untuk uji coba
hasil penelitian: sistem dan sosialisasi kepada para
1. Perlu diadakan peningkatan di karyawan dan pimpinan PT. Malindo
beberapa aspek, mulai dari aspek Feedmill, Tbk
sistem, aspek manajerial, dan aspek 4. Tahap akhir adalah dengan
penelitian lanjut. Aspek sistem mengevaluasi sistem yang telah diuji
diperlukan pengecekan hardware untuk dan memutuskan apakah KMS dapat
setiap operator dan karyawan tersedia digunakan atau tidak.
aplikasi browser yang akan digunakan
untuk mengakses sistem informasi. Daftar Pustaka
Selain itu pengecekan dari sisi server
juga perlu untuk mengetahui
ketersediaan aplikasi database MySQL Becerra-Fernandez, I., Rajiv Sabherwal. (2010).
server dan web server apache. Knowledge Management : system and
processes, United States of America.
Pengecekan dari sisi jaringan juga
diperlukan supaya setiap komputer Bechina, Arntzen., A.A., (2005). Success Factor in
karyawan terhubung dengan server Implementing Knowledge Base System,
knowledge management system (KMS) Electronic Jurnal of Knowledge
dan juga melalui kantor cabang dapat Management, vol.7.
mengakses server yang berada dikantor
pusat dengan menggunakan VPN. Pada Drucker, P., (1998). The Coming of the New
aspek manajerial diperlukan brainware Organization, Harvad Business Review on
untuk memelihara dan mengoperasikan Knowledge Management, Harvad Business
School Press.
KMS yang telah dikembangkan
sehingga membutuhkan alokasi waktu Moedjiono.(2012). Pedoman Penelitian,
khusus untuk memberikan pelatihan Penyusunan dan Penilaian Tesis (V.5),
khusus yang berkaitan dengan http://pascasarjana.budiluhur.ac.id/.(diakses
knowledge management system yang 15 Oktober 2014).
dibuat. Aspek penelitian lanjut dapat
digunakan sebagai panduan untuk Nonaka, Ikojiro., Noburo Konno.(1998). The
melakukan pengembangan selanjutnya Concept of ―BA‖: Building A Foundation For
dimana penggunaan perangkat mobile Knowledge Creator, California: California
Management.
seperti smartphone android dapat
dimanfaatkan untuk mempermudah Pressman, S, Roger (2012). Software Engineering:
pencarian dan pengaksesan knowledge A Practitioner‘s Approach, 7th ed.
pada KMS yang diharapkan selanjutnya Dialihbahasakan oleh Nugroho, Adi, et.al.
dapat dikembangkan. Yogyakarta: ANDI.
2. Untuk mengimplementasikan
knowledge management system perlu Sofian, Jonathan, (2012). Apa Dampak Knowledge
dilakukan pengadaan hardware dan Management Bagi Perusahaan?,
software untuk menunjang kinerja dari https://jsofian.wordpress.com (Diakases 10
Oktober 2014)
knowledge management system baik
dari sisi server maupun client, hardware Tiwana, A.,(1999). The Knowledge Management
untuk webserver dan pc client haruslah Toolkit: Practical Techniques for Building A
sesuai dengan kebutuhan sistem. Knowledge Management System, First
Setelah sisi hardware dan software Edition, New Jersey:Prentice Hall.

419
SEMINAR NASIONAL RISET INOVATIF III, TAHUN 2015

smal and medium enterprises, Industrial


Wong, K.Y.,(2005). Critcal suces factors for Management & Data Systems, Vol. 105,No.
implementing knowledge management in 3.

420

Anda mungkin juga menyukai