Anda di halaman 1dari 3

TEORI BELAJAR KOGNITIF MENURUT JEAN PIAGET

A. TEORI BELAJAR KOGNITIF MENURUT PIAGET


Jean Piaget adalah ahli psikologi yang berasal dari Swiss ( 1896 -1980 ). Berbeda
dengan ahli psikolog lainnya, Piaget mempunyai latar belakang di bidang biologi. Menurut
Jean Piaget dasar dari belajar adalah aktivitas anak yang berinteraksi dengan lingkungan
sosial dan lingkungan fisiknya. Interaksi anak dengan orang lain memainkan peranan penting
dalam mengembangkan pandangannya terhadap alam. Dalam teori ini Piaget menjelaskan
bagaimana anak beradaptasi dan dengan menginterpretasikan objek dan kejadian di
sekitarnya. Bagaimana anak-anak mempelajari ciri dan fungsi dari objek-objek seperti
mainan, perabot, dan makanan serta objek-objek sosial seperti diri, teman, dan orangtua.
Menurut Jean Piaget dalam perkembangan intelektual anak ada 3 hal penting yang
menjadi perhatian Piaget, yaitu :
1. Struktur
Piaget memandang ada hubungan fungsional antara tindakan fisik, tindakan mental
dan perkembangan logis anak-anak. Tindakan ( action ) menuju pada operasi-operasi
menuju pada perkembangan struktur
2. Isi
Pola perilaku anak yang khas yang tercermin pada respon yang diberikannya terhadap
berbagai masalah atau situasi yang dihadapinya.
3. Fungsi
Cara yang digunakan organisme untuk membuat kemajuan intelektual.
Menurut Piaget perkembangan intelektual didasarkan pada 2 fungsi yaitu :
1. Organisasi : merupakan istilah yang digunakan piaget untuk mengintegrasikan
pengetahuan ke dalam sistem-sistem. Dengan kata lain, organisasi adalah sistem
pengetahuan atau cara berfikir yang disertai dengan pencitraan realitas yang
semakin akurat.
2. Adaptasi : merupakan cara anak untuk memperlakukan informasi baru dengan
mempertimbangkan apa yang telah mereka ketahui.
Adaptasi ini dilakukan dengan dua langkah, yaitu:
a. Asimilasi Merupakan istilah yang digunakan Piaget untuk merujuk pada peleburan
informasi baru kedalam struktur kognitif yang sudah ada. Seorang individu dikatakan
melakukan proses adaptasi melalui asimilasi, jika individu tersebut menggabungkan
informasi baru yag dia terima kedalam pengetahuan mereka yang telah ada. Contoh
asimilasi kognitif: seorang anak yang diperlihatkan segi tiga sama sisi, kemudian setelah
itu diperlihatkan segitiga yang lain yaitu siku-siku. Asimilasi terjadi jika si anak
menjawab bahwa segitiga siku-siku yang diperlihatkan adalah segitiga sama sisi.
b. Akomodasi Merupakan istilah yang digunakan Piaget untuk merujuk pada perubahan
yang terjadi pada sebuah struktur kognitif dalam rangka menampung informasi baru. Jadi,
dikatakan akomodasi jika individu menyesuaikan diri dengan informasi baru. Melalui
akomodasi ini, struktur kognitif yang sudah ada dalam diri seseorang mengalami
perubahan sesuai dengan rangsanganrangsangan dari objeknya. Contoh: si anak bisa
menjawab segitiga siku-siku pada segitiga yang diperlihatkan kedua.
Bagi piaget adaptasi merupakan keseimbangan antara asimilasi dan akomodasi. Hal
ini berkaitan dengan Ekuilibrasi dimana individu mampu mempertahankan keseimbangan
dan menyesuaikan diri terhadap lingkungannya. Agar terjadi ekuilibrasi antara diri dan
lingkungan, maka peristiwa asimilasi dan akomodasi harus terjadi secara terpadu.
B. TAHAPAN PEMBELAJARAN KOGNITIF PIAGET

Menurut teori Piaget, setiap individu pada saat tumbuh mulai dari bayi yang
baru dilahirkan sampai menginjak usia dewasa mengalami empat tingkat
perkembangan kognitif. Diantaranya :

1. Tahap Sensorimotor ( 0-2 tahun )


Pada tahap ini bayi belajar tentang mereka sendiri dan dunia mereka
melalui indera mereka yang sedang berkembang melalui aktivitas motor.
2. Tahap Pra-Operasional ( 2-7 tahun )
Pada tahap ini anak telah menunjukkan aktivitas kognitif dalam
menghadapi berbagai hal diluar dirinya. Anak sudah memamahi realitas di
lingkungan dengan menggunakan tanda-tanda dan simbol. Cara berpikir
anak masih bersifat tidak sistematis, tidak konsisten, dan tidak logis.
3. Tahap Operasional Konkret ( 7-11 tahun )
Pada tahap ini anak mengembangkan kemampuan untuk mempertahankan
kemampuan mengelompokkan, mengurutkan, dan menangani konsep
angka.
4. Tahap Operasional Formal (12 tahun-dewasa)
Pada tahap ini pemikiran anak semakin logis, dan tidak lagi bergantung
pada hal-hal yang rill.

IMPLIKASI TEORI BELAJAR KOGNITIF MENURUT PIAGET :


Pemahaman tentang tahap-tahap kognitif anak, dapat membantu guru untuk
memudahkan tatkala melakukan pembelajaran di dalam kelas. Terdapat beberapa hal yang
dapat dimanfaatkan untuk dasar pertimbangan tatkala mengajar :
1. Tatkala guru mengajar hendaknya menyadari bahwa siswa remaja yang belum dapat
mencapai tahap berpikir operasional secara formal secara sempurna, kondisi ini
menuntut konsekuensi pada penyusunan kurikulum, hendaknya tidak terlalu formal
atau abstrak, hal ini karena justru akan mempersulit siswa tatkala menyerap materi
pembelajaran.
2. Kondisi pembelajaran diciptakan dengan nuansa eksplorasi dan penemuan. Sehingga
siswa mempunyai kesempatan untuk mengembangkan minat belajarnya sesuai dengan
kemampuan intelektualnya
3. Metode pembelajaran yang digunakan hendaknya lebih banyak mengarah pada
konstruktivisme, artinya siswa lebih banyak dihadapkan pada problem solving yang
lebih menekankan pada persoalan-persoalan aktual yang dekat dengan kehidupan
mereka, kemudian mereka diminta untuk menyusun hipotesis tentang mencari
solusinya.
4. Setiap akhir pembelajaran dalam satu pokok bahasan, siswa diminta untuk membuat
mind map.

Anda mungkin juga menyukai