frekuensi HF(3 – 30 Mhz) menggunakan pemodulasi AM dengan salah satu sisi band, baik itu sisi band atas USB (upper side band) atau sisi band bawah LSB (low side band). Biasanya untuk efesiensi daya yang dipancarkan, maka daya pembawa (carrier) ditekan, sehingga disebut SSB-supressed carrier (SSBSC). Untuk radio amatir, pada frekuenssi dibawah 10 MHz digunakan LSB dan di atas 10 MHZ digunakan USB. Pada Single Side Band, didalammnya terdapat modulasi amplitudo (AM). Pada saat modulasi terdapat pencampuran antara frekuensi radio dengan frekuensi audio. Setiap pencampuran dua frekuensi akan terjadi proses penjumlahan kedua frekuensi dan sekaligus terjadi proses pengurangan dari kedua frekuensi tersebut. Jadi setiap kali kita memodulir carrier, akan menghasilkan dua frekuensi sekaligus atau disebut Double Side Band (DSB). Namun agar tidak terjadi pemborosan dan tidak efisien dalam proses pemancaran sehingga cukup memancarkan salah satu side band saja. Mode semacam ini dikatakan mode SSB. Sebuah radio pemancar SSB yaitu input melalui mic / key morse yang berfungsi sebagai pengubah sinyal suara/ketukan menjadi sinyal listrik yang diperlukan oleh radio. Sinyal informasi yang sudah menjadi sinyal listrik pada frekuensi rendah (300 – 3400) Hz diteruskan ke modulator (balance modulator) diperkuat dahulu sinyalnya agar sesuai dengan level minimum yang diperlukan balance modulator. Di dalam modulator ini ada dua pertemuan sinyal (gelombang) yaitu gelombang informasi dan gelombang pembawa (RF / frekuensi carrier) yang nilainya jauh lebih tinggi dari frekuensi informasi. Frekuensi carrier ditimbulkan dari sebuah rangkaian osilator / cristal yang telah disiapkan yang disebut carrier osilator. Output dari modulator balance terdiri dari dua sinyal yaitu USB dan LSB dan dapat juga disebut double side band (DSB). Sinyal ini sudah dalam bentuk termodulasi.Kedua sinyal ini memiliki informasi yang sama, karena yang diinginkan adalah salah satu sinyal saja. Maka diperlukan filter SSB yang akan memfilter salah satu side. Apakah USB atau LSB guna meminimalkan energi yang diperlukan. Output dari filter SSB memiliki sinyal dengan frekuensi sama dengan frekuensi carrier. Untuk bekerja pada frekuensi yang dikehendaki kita menggunakan variable frequency ossilator guna mencampur frekuensi yang sudah termodulasi. Output balance mixer siap untuk dikirimkan / dipancarkan melalui media transmisi. Karena output madi mixer balance memiliki level yang rendah, maka kita perlukan sebuah penguat yang disesuikan keperluan daerah cakupannya (jarak). Penguat ini biasanya disebut blok penguat RF, dimana didalamnya terdapat driver, filter dan penguat akhir sebelum dipancarkan melalui antena misalnya. Penggunaan pemancar SSB secara murni pada stasiun Broadcast tidak pernah kita temui. Tetapi secara tidak langsung dapat kita temui pada pemancar dengan mode FM Stereo . Pada pemancar FM Stereo dapat kita temui DSBSC ( Double Side Band-Suppressed Carrier), yaitu sejenis AM tetapi carriernya praktis menjadi nol. DSBSC pada pemancar FM-Stereo ini digunakan sebagai subchanel multiplexer dengan sub- carrier 38 Khz. HF SSB berfungsi untuk melakukan pertukaran berita penerbangan melalui suara (untuk kordinasi antar unit-unit ATS/Air Traffic Service) dalam bentuk single side band.HF SSB ini digunakan pada bandara bandara kecil sebagai penunjang fasilitas Aeronautical Telecommunication Network (ATN) untuk unit ATS yang belum memiliki AMSC (Automatic Message Switching Center) dan difungsikan untuk melakukan komunikasi point to point. Keuntungan pemancar SSB : 1. Pemancar SSB dikatakan lebih efisien daripada AM (DSB), ini dapat diberikan gambaran sebagai berikut. Misalnya pemancar AM (DSB) dengan power 150 Watt (kedalaman modulasi 100%), maka power pada USB dan LSB masing-masing 25 Watt dan carrier mempunyai power 100 Watt dan diketahui bahwa audio berada pada side band tersebut. Pada pancaran SSB, yang dipancarkan hanya salah satu side band ialah LSB atau USB yang powernya hanya 25 Watt. Dengan pancaran SSB 25 Watt tersebut, audio sudah dapat sampai pada tujuan dengan kejelasan informasi yang sama dengan pancaran AM (DSB) 150 Watt tadi. 2. Lebar band yang dapat lebih sempit. Untuk keperluan komunikasi, mode SSB hanya memerlukan kelebaran band sekitar 3 Kc sedangkan dengan mode DSB diperlukan sekitar 6 Kc, sehingga mode SSB memberikan penghematan penggunaan band.
Sumber :
Sunarto, 1998. Prinsip Kerja Transceiver, Jakarta: s.n.