Serat (Fiber)
Pembuatan Kain
Finishing
(pencelupan, merserisasi)pencapan,
Pada kain rajut, kain dibentuk oleh jeratan-jeratan benang satu sama lain.
Latak jeratan-jeratan ini teratur dan merupakan suatu deretan. Deretan kearah
panjang disebut “wale” sedangkan deretan kearah lebar disebut “course”.
Bentuk jeratannya dapat digambarkan sebagai berikut :
COURSE
WALE
Jeratan-jeratan pada salah satu macam kain rajut pakan
Prinsip merajut
Pada mulanya merajut dilakukan orang hanya dengan alat-alat sederhana
(kerajinan tangan), namun ditemukan mesin pembuat jeratan yang dibantu
dengan jarum-jarum. Adapun jarum-jarum itu dikenal ada empat macam jarum
yaitu :
1. Jarum jangut (berd spring needle )
2. Jarum lidah ( latch needle )
3. Jarum gabung (compound needle )
4
Pengatur tegangan
Benang yang akan dirajut sebelum dimasukkan dalam pengantar benang
benang harus melalui pengatur tegangan, oleh karena tanpa mempergunakan
pengatur tegangan benang akan cepat putus
Sisir pancing
Alat ini terdiri dari jarum-jarum yang berlubang ujungnya. Jarum ini
dipasang berjejer pada plat besi. Sisir pancing ini digunakan untuk menarik
benang permulaan bakal kain yang baru ditangkap oleh jarum-jarum rajut agar
lidah-lidah jarum terbuka untuk merajut.
5
4 3
Keterangan gambar
1. Cone
2. Benang
6 3. Kawat tention
5 2 4. Tention
5. Feeder
7 1 6. Silinder tempat jarum
7. Silinder cam
8 8. Pemutar cam
o Silinder cam, ini yang membuat jarum-jarum bergeser didalam alurnya naik
dan turun untuk merajut. Silinder cam terdiri dari: raising cam, stitch cam,
dan guide cam (untuk menahan jarum agar tidak meluncur kebawah).
Pada kain rajut lusi, pembentukan jeratan terjadi berturut-turut dari course
pertama ke course kedua dan seterusnya. Mesin rajut lusi dibuat dalam berbagai
lebar dan kehalusan. Keistimewan kain rajut lusi adalah dapat didesain dengan
sifat kestabilan dimensi yang hampir sama denagn kain tenun, tetapi dapat
dibuat dengan sifat elastis seperti halnya kain rajut pakan.
A: ( dadu rata )
9
C:
(dadu kikis kanan )
E. LAPORAN PRAKTIKUM
I. Alat dan Bahan
Alat dan Bahan yang disebutkan disini hanyalah alat dan bahan yang
digunakan untuk mesin rajut pakan. Alat dan bahan yang digunakan :
Mesin rajut datar
Mesin rajut bundar
Benang rajut berwarna
Sisir pancing pada MRD
Pemberat untuk MRD
Gunting
Sikat untuk MRD
Alat pencucuk benang
II. Langkah Kerja
Langkah Kerja pada mesin rajut datar
1. Menyiapkan mesin
2. Memasang benang pada pengantar benang dimesin
3. Menyusun jarum
4. Membuat pancingan agar diperoleh rajutan yang baik
5. Susun jarum sebanyak 40 untuk bak belakang dan 40 untuk bak depan
6. Masukan benang kecelah bak jarum dan diikatkan pada frame
10
5. Memasang beam benang pada tempat yang sudah disediakan yaitu sesuai
dengan letak nomor bar yang digunakan, baik untuk kain satu bar, maupun
dua bar.
12
8. Bila telah melakukan seperti pada point no. 7, dan tidak ada kendala, maka
mesin sudah dapat DIjalankan dengan menggunakan motor mesin.
IV. Diskusi
Hasil dari proses perajutan adalah kain rajut,tergantung dari mesin
yang digunakan. Kain rajut yang dihasilkan berupa kain rajut pakan dan kain
rajut lusi.Mesin rajut pakan terbagi menjadi 2 yaitu mesin rajut datar dan
mesin rajut bundar. Pada praktikum ini menggunakan mesin rajut datar
single knit..Kain rajut yang dibuat dengan mesin rajut datar,umumnya
dengan kehalusan (cut)rendah sekitar 4 – 16 jarum per inchi ,benang-
benangnya besar,sehingga menghasilkan yang tebal. Kain rajut ini biasa
digunakan untuk sweater,syal dan berbagai pakain luar.
Pada percobaan menggunakan mesin rajut bundar kaos kaki,mesin
rajutnya masih sederhana,pengerjaannya juga manual. Pada MRB kaos
kaki,kesulitan dalam praktikum adalah ketika menjeratkan benang ke
jarum.Ketika alat diputar,benang ada yang tidak menjerat,hal ini yang
menyebabkan hasil kainnya kurang bagus.Kesulitan menggunakan mesin
rajut bundar kaos kaki adalah pembuatan bagian tumit,alas kaki dan ujung
kaki dari kaos kaki.
Pada mesin rajut bundar single knit,semuanya sudah menggunakan
mesin,sehingga kain yang dihasilkan lebih bagus dan konstruksi dari kain
rata.Penyuapan benangnyapun tidak secara manual.Kain yang dihasilkan
biasanya digunakan untuk kaos.
Hasil dari mesin rajut lusi adalah kain rajut lusi.Praktikum ini
menggunakan mesin rajut lusi raschel. Mesin rajut lusi suplay benangnya
dalam bentuk beam sehingga ada proses penghanian.Pada mesin rajut lusi
raschel menghasilkan desain-desain rajut lusi,seperti kain kelambu,trai
lace,gorden, dll. Kain rajut lusi ini jarang sekali digunakan untuk
pakaian,karena jeratan kearah vertikal sehingga tidak nyaman apabila
digunakan untuk pakaian.
Pada pembuatan rajutan diatas banyak kendala yang harus
diselesaikan diantaranya patah jarum, dan lidah jarum yang tidak terbuka,
hal ini mengakibatkan rajutan tidak terbentuk dan akan mengakibatkan
bolong pada rajutan maka dari itu harus dicek terlebih dahulu jarum-
14
jarumnya. Selama proses merajut kita melihat bahwa benang pada kedua sisi
susunan benang pada kedua sisi makin lama makin kendor, dan ini cukup
panjang, hal ini menyebabkan proses agak sedikit terganggu. Hal ini terjadi
karena benang paling pinggir hanya memiliki satu pegangan, yaitu benang di
pinggirnya, sedangkan pinggir yang lain tidak. Selain itu dalam merajut pada
mesin rajut datar harus hati-hati dan pelan-pelan karena kalau terlalu cepat
beresiko macet ditengah jalan, dan mengakibatkan hasil kain akhir kurang
bagus.
V. Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilakukan, bisa disimpulkan bahwa :
Dalam membuat kain rajut, proses persiapan dan penyetelan mesin harus
diperhatikan, sebab itu akan mempengaruhi proses juga hasil kainnya.
Setiap akan mulai merajut, mesin harus dikontrol secara manual.
Penyetelan terutama dilakukan pada kedudukan guide bar. Kesalahan
terutama dilakukan pada kedudukan guide bar. Kesalahan penyetalan bisa
menyebabkan kerusakan mesin / cacat kain.
DAFTAR PUSTAKA