Anda di halaman 1dari 2

BENIGNA PROSTAT HIPERPLASIA

BPH (Hiperplasia prostat benigna) adalah suatu keadaan di h) Pada gejala yang sudah lanjut, dapat terjadi Azotemia
mana kelenjar prostat mengalami pembesaran, memanjang ke (akumulasi produk sampah nitrogen) dan gagal ginjal
atas ke dalam kandung kemih dan menyumbat aliran urin dengan dengan retensi urin kronis dan volume residu yang besar.
menutup orifisium uretra. BPH merupakan kondisi patologis
yang paling umum pada pria (Smeltzer dan Bare, 2005) 3. Gejala generalisata seperti seperti keletihan, anoreksia, mual
TANDA DAN GEJALA dan muntah, dan rasa tidak nyaman pada epigastrik.
1. Gejala iritatif meliputi :
a) Peningkatan frekuensi berkemih Berdasarkan keluhan dapat dibagi menjadi :
b) Nokturia (terbangun pada malam hari untuk miksi) 1. Derajat I : penderita merasakan lemahnya pancaran
c) Perasaan ingin miksi yang sangat mendesak/tidak dapat berkemih, kencing tak puas, frekuensi kencing bertambah
ditunda (urgensi) terutama pada malam hari
d) Nyeri pada saat miksi (disuria) 2. Derajat II : adanya retensi urin maka timbulah infeksi.
2. Gejala obstruktif meliputi : Penderita akan mengeluh waktu miksi terasa panas (disuria)
a) Pancaran urin melemah dan kencing malam bertambah hebat.
b) Rasa tidak puas sehabis miksi, kandung kemih tidak 3. Derajat III : timbulnya retensi total. Bila sudah sampai tahap
kosong dengan baik ini maka bisa timbul aliran refluk ke atas, timbul infeksi
c) Kalau mau miksi harus menunggu lama ascenden menjalar ke ginjal dan dapat menyebabkan
d) Volume urin menurun dan harus mengedan saat berkemih pielonfritis, hidronefrosis.
e) Aliran urin tidak lancar/terputus-putus
f) Urin terus menetes setelah berkemih
g) Waktu miksi memanjang yang akhirnya menjadi retensi
urin dan inkontinensia karena penumpukan berlebih.
BENIGNA PROSTAT HIPERPLASIA

PENGOBATAN
Terapi medikamentosa
1. Penghambat adrenergik  (prazosin, tetrazosin) :
menghambat reseptor pada otot polos di leher vesika,
prostat sehingga terjadi relaksasi.
2. Penghambat enzim 5--reduktase, menghambat
pembentukan DHT sehingga prostat yang membesar akan
mengecil.
Terapi Bedah
1. Urinalisa 1. Insisi Prostat Transuretral (TUIP) Yaitu suatu
Analisis urin dan mikroskopik urin penting untuk melihat prosedur menangani BPH dengan cara memasukkan
adanya sel leukosit, sedimen, eritrosit, bakteri dan infeksi. instrumen melalui uretra.
Elektrolit, kadar ureum dan kreatinin darah merupakan 2. TURP ( TransUretral Reseksi Prostat ) adalah suatu operasi
informasi dasar dari fungsi ginjal dan status metabolik. pengangkatan jaringan prostat lewat uretra menggunakan
2. Pemeriksaan darah lengkap resektroskop,
Pemeriksaan darah mencakup Hb, leukosit, eritrosit, hitung 3. Prostatektomi Perineal Adalah mengangkat kelenjar melalui
jenis leukosit, CT, BT, golongan darah, Hmt, trombosit, BUN, suatu insisi dalam perineum.
kreatinin serum. 4. Prostatektomi retropubik adalah insisi abdomen lebih rendah
3. Pemeriksaan radiologis mendekati kelenjar prostat, yaitu antara arkus pubis dan
Biasanya dilakukan foto polos abdomen, pielografi kandung kemih tanpa memasuki kandung kemih.
intravena, USG, dan sitoskopi.

Anda mungkin juga menyukai