Anda di halaman 1dari 12

TUGAS RINGKASAN MANAJEMEN

PEMASARAN (PAPERMINI)

Limelvi Margaret
18003008
BAB I
PENDAHULUAN
Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan bisnis yang ditujukan untuk
merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang
dapat memuaskan kebutuhan, baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial
(William J. Stanton)
Pemenuhan kebutuhan dari keinginan akan suatu produk dapat dilakukan dengan cara-cara yaitu:
Produksi sendiri (self Production), paksaan (coercive), mengemis/meminta (begging), melakukan
jual-beli atau pertukaran (exchange).

Perbedaan sales dan marketing


Marketing adalah keseluruhan sistem dari kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan
produk, menetapkan harga, mempromosikan produk dan mendistribusikan barang yang bertujuan
untuk memuaskan konsumen.
Selling adalah kegiatan penjualan produk sebagai bagian dari kegiatan marketing.
Kegiatan marketing tercakup 4 unsur-unsur variabel marketing yang terdiri dari Product(produk)
yang dihasilkan, Price (harga), Place (saluran distribusi), dan Promotion (promosi).

Tujuan suatu sistem pemasaran adalah memaksimumkan tingkat konsumsi, memaksimumkan


tingkat kepuasan konsumen, memaksimumkan pilihan, memaksimumkan kualitas hidup.

Fungsi pemasaran adalah fungsi pertukaran yang terdiri dari fungsi penjualan dan fungsi
pembelian, fungsi pengadaan fisik yang terdiri dari fungsi transportasi dan fungsi penyimpanan,
fungsi penunjang yang terdiri dari fungsi penunjang permodalan, fungsi penyediaan informasi
pemasaran, riset pemasaran, dan fungsi standarisasi dan penggolongan mutu, serta fungsi
penanggungan resiko pemasaran.

Bauran pemasaran (marketing mix) mempunyai empat variabel utama yaitu product, price, place,
promotion.

Terdapat 5 macam konsep pemasaran, yaitu konsep produksi, konsep produk, konsep penjulan,
konsep pemasaran, dan konsep pemasaran kemasyarakatan.
BAB II
LINGKUNGAN PEMASARAN PERUSAHAAN

Pengertian Lingkungan Pemasaran


Lingkungan pemasaran adalah lingkungan perusahaan yang terdiri dari pelaku dan kekuatan di
luar pemasaran yang mempengaruhi kemampuan manajemen pemasaran untuk membangun dan
mempertahankan hubungan yang berhasil dengan pelanggan sasaran.

Faktor Lingkungan Pemasaran ada dua yaitu Lingkungan mikro perusahaan dan Lingkungan
makro perusahaan.
Lingkungan mikro perusahaan yaitu pelaku yang dekat dengan perusahaan dan mempengaruhi
kemampuan perusahaan untuk melayani pelanggannya. Lingkungan mikro perusahaan terdiri
dari perusahaan, pemasok, perantara pemasaran, pasar pelanggan, pesaing.

Pengaruh faktor lingkungan makro pemasaran yaitu:


a. faktor demografi, merupakan faktor yang terdiri dari jumlah penduduk, angka kelahiran dan
kematian, komposisi jenis kelamin, usia, pendidikan, pekerjaan, dan sebagainya.
b. faktor ekonomi, merupakan mempunyai pengaruh makro terhadap kinerja perusahaan yang
ada di Indonesia secara keseluruhan.
c. faktor social budaya merupakan masalah yang harus diperhatikan oleh pemasar adalah
kecenderungan perubahan dalam sikap dan perilaku dari masyarakat.
d. faktor politik dan hokum merupakan undang-undang peraturan dan kebijakan yang
diberlakukan pemerintah dapat berpengaruh terhadap pemasaran perusahaan.
e. faktor teknologi merupakan perubahan teknologi dalam memproduksi dan memasarkan
produk akan mempercepat tingkat volume penjualan.
f. faktor persaingan merupakan perusahaan yang mempunyai tujuan sama yaitu memperoleh
keuntungan dengan saingan produk yang sama juga.
BAB III
RISET PEMASARAN DAN SISTEM INFORMASI PEMASARAN

Pengertian Riset Pemasaran


Dapat didefenisikan sebagai pengumpulan pemrosesan, pelaporan, dan penafsiran informasi pada
(Longerecker, Moore, Petty, 2001;186) Ruang Lingkup Riset Pemasaran
Kegiatan riset pemasaran memiliki ruang lingkup seperti, riset pasar dan penjualan, barang,
ekonomi perusahaan, periklanan, dan lingkungan. Riset pasar dan penjualan meliputi yaitu
mengukur potensi pasar, menganalisis luar pasar, menyelidiki karakteristik pasar, menganalisis
penjualan, dan menaksir permintaan produk baru.
Proses riset pamasaran terdiri dari:
1.Perumusan masalah yang merupakan langkah pertama dalam prosedur riset dan merupakan
langkah paling sulit dalam riset pemasaran.
2. Yang kedua menentukan sumber informasi dibagi dua yaitu data primer dan data
sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh peneliti secara langsung ditempat penelitian
atau ditempat objek penelitian dilakukan. Data sekunder adalah data yang dikumpulkan secara
tidak langsung dari sumber lain.
3. Yang ketiga metode pengumpulan data yang dilakukan dengan survey, observasi, dan
eksperimen. Metode survey adalah data yang terkumpul melalui wawancara dengan sejumlah
orang (sampel) yang dipilih dari kelompok yang lebih besar.
Observasi adalah peneliti tidak berhubungan langsung dengan respondennya.
Eksperimen adalah peneliti melakukan pengukuran akibat dari dua variabel atau
lebih. Pencobaan ini dapat dilakukan di laboratorium atau di lapangan.
4. Langkah selanjutnya adalah mengumpulkan data di lapangan. Mencari langsung ke lapangan
agar tidak terjadi kekeliruan.
5. Langkah terakhir adalah menganalisis data dan membuat laporan, setelah data dikumpulkan
mengadakan perbaikan, tabulasi, dan analisis data sebelumnya dibuat laporan. Laporan harus
dibuat secara teliti dan hati-hati karena laporan ini akan dilakukan untuk pengambilan keputusan
dalam bidang pemasaran.
BAB IV
PASAR, SEGMENTASI PASAR, PENCAKUPAN (PEMILIHAN)
PASAR DAN POSISI PASAR

Pasar adalah sekelompok orang yang mempunyai uang untuk dibelanjakan, mempunyai
kemauan, dan kewenangan untuk melakukan pembelian. Penggolongan pasar terdiri dari pasar
konsumen, pasar industri, pasar penjual atau pedagang, dan pasar pemerintah.
Segmentasi pasar adalah kegiatan membagi suatu pasarmenjadi kelompok-kelompok pembeli
yang berbeda yang memilikikebutuhan, karakteristik, atau perilaku yang berbeda yang
mungkinmembutuhkan produk atau bauran pemasaran yang berbeda.
Dasar segmentasi pasar berdasarkan faktor demografis terdiri dari kelurahan/desa, kecamatan,
kabupaten, provinsi. Dasar segmentasi berdasarkan demografik terdiri dari umur, jenis kelamin,
ukuran keluarga, daur hidup keluarga, pendapatan, pekerjaan, pendidikan, agama, dan
ras. Segmentasi pasar berdasarkan psikorafis terdiri dari kelas social, gaya hidup, karakteristik
kepribadian. Faktor segmentasi pasar berdasarkan perilaku terdiri dari pengetahuan, sikap,
kepuasan, tanggap terhadap suatu produk.

Memilih Segmen Pasar


Segmen pasar terdiri dari sekelompok pelanggan yang memiliki pelanggan yang memiliki
sekumpulan kebutuhan dan keinginan yang serupa. Kita dapat menentukan karakter segmen
pasar dengan berbagai cara. Salah satu cara adalah mengidentifikasikan segmen preferensi:
a. Preferensi Homogen adalah suatu pasar dimana semua pelanggan secara umum memiliki
preferensi yang sama pasar tidak menunjukkan segemen alami.
b. Preferensi Terdifusi
adalah Suatu pasar mempunyai preferensi yang sangat bervariasi. Jika ada beberapa merek di
pasar, masing-masing ingin memposisikan diri didalam ruang persaingan dan memperlihatkan
perbedaan nyata untuk menyesuaikan diri dengan perbedaaan dalam preferensi konsumen.
c. Preferensi Kelompok adalah suatu pasar dimana dihasilkan ketika segmen pasar alami muncul
dari kelompok konsumen dengan preferensi yang sama.
Posisi Produk
Merupakan cara produk didefinisikan oleh konsumen berdasarkan beberapa atribut penting
(tempat yang diduduki produk dalam benak konsumen dibandingkan hubungan dengan produk-
produk pesaing) .
BAB V
PASAR KONSUMEN DAN PERILAKU MEMBELI KONSUMEN

Perilaku konsumen adalah studi tentang bagaimana individu, kelompok, dan organisasi memilih,
membeli, menggunakan dan bagaimana barang, jasa, ide, atau pengalaman untuk memuaskan
kebutuhan dan keinginan mereka.

Faktor- faktor yang mempengaruhi konsumen faktor kebudayaan


Kebudayaan mempunyai pengaruh paling luas dan mendalam terhadap prilaku konsumen.
Terdiri dari budaya, sub budaya, dan kelas social. Yang kedua faktor social, Kelas social adalah
divisi atau kelompok yang relative homogen dan tetap dalam suatu masyarakat, yang tersusun
secara hierarkis dan anggota-anggotanya memiliki nilai, minat, dan perilaku yang mirip. Pada
umumnya konsumen sering meminta pendapat dari orang sekitar dan lingkungannya tentang
produk apa yang harus dibeli. Karena itulah lingkungan sosial memberikan pengaruh terhadap
perilaku konsumen.
Faktor Sosial terdiri dari 3 bagian, yaitu: kelompok acuan, keluarga, dan peran. Yang ketiga
Faktor pribadi, Keputusan seorang pembeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi yaitu, usia
pembeli dan tahap siklus hidup, pekerjaan, kondisi ekonomi, gaya hidup, serta kepribadian dan
konsep diri pembeli. Yang keempat faktor psikologis, Sikap pembelian psikologis dipengaruhi
oleh empat facktor psikologis utama, yaitu: motivasi, persepsi, pembelajaran dan kepercayaan.
Teori motivasi Freud, Sigmund Freud mengasumsikan bahwa kekuatan psikologis yang
membentuk perilaku seseorang sebagian orang adalah ketidaksadaran, dan bahwa seseorang
tidak dapat memahami secara penuh motivasinya sendiri.
Teori Motivasi Moslow, Abraham Moslow berusaha menjelaskan mengapa orang didorong oleh
kebutuhan tertentu pada waktu tertentu. Jawabannya adalah bahwa kebutuhan manusia diatur
dalam hierarki dari yang paling menekan sampai yang paling tidak menekan. Kebutuhan
psikologis, kebutuhan keamanan, kebutuhan social, kebutuhan dan penghargaan, dan kebutuhan
aktualisasi diri.
Teori Herzberg, bahwa mempunyai dua implikasi. Pertama, penjual seharusnya melakukan yang
terbaik untuk menghindari ketidakpuasan. Kedua, penjual harus mengidentifikasikan setiap
kepuasan atau motivator utama pembelian di pasar dan kemudian memasok mereka.
Selanjutnya Persepsi, yang artinya sebagai proses bagaimana seseorang menyeleksi, mengatur,
dan meninterpretasikan masukan-masukan informasi untuk menciptakan gambaran keseluruhan
yang bermakna. Pengetahuan, Pengetahuan menggambarkan perubahan dalam perilaku individu
tertentu yang berasal dari pengalaman. Atau pengetahuan adalah seseorang diperoleh dari
keterkaitan dan interaksi antara dorongan (drives), stimuli, petunjuk (cues), respon, dan
penguatan (reinforcement). Keyakinan dan Sikap, Melalui bertindak dan belajar, orang-orang
memperoleh keyakinan dan sikap. Keyakinan adalah pikiran deskriptif yang dianut seseorang
mengenai suatu hal. Sikap menjelaskan evaluasi kognitif, perasaan emosional, dan
kecenderungan tindakan seseorang yang suka atau tidak suka terhadap obyek atau ide tertentu.

Proses Keputusan Pembelian Konsumen


Para perusahaan yang cermat melakukan riset atau Quesioner atas riset atas proses keputusan
pembelian yang ada dalam jenis produk mereka. Ketika membuat keputusan untuk membeli
suatu produk, konsumen melewati tahap-tahap sebagai berikut:
a. Pengenalan Masalah
Proses pembelian dimulai saat pembeli mengenali sebuah masalah atau kebutuhan. Pembeli
merasakan perbedaan antara keadaan aktualnya dengan keadaan yang diinginkannya. Kebutuhan
umum seseorang seperti lapar, haus, saat mencapai titik tertentu dapat menjadi sebuah dorongan.
Kebutuhan juga dapat ditimbulkan oleh rangsangan eksternal seperti ketika seseorang melihat
iklan mobil dan ingin membelinya.
b. Pencarian Informasi
Dalam mencari berbagai alternative pilihan untuk memuaskan kebutuhan, seorang konsumen
dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti beberapa banyak biaya waktu, berapa banyak informasi
dari masa lalu dan sumber-sumber lain yang sudah dimiliki oleh konsumen. Yang menjadi minat
utama pemasar adalah sumber-sumber informasi utama yang menjadi acuan konsumen dan
pengaruh relative dari tiap sumber tersebut terhadap kepuasan pembelian selanjutnya.
Sumber informasi dimana konsumen dibagi menjadi empat kelompok:
1. pribadi: keluarga, teman, tetangga, rekan
2. komersial: iklan, situs web, wiraniaga, penyalur, kemasan, tampilan
3. public: media massa, organisasi pemeringkat, konsumen.
4. Eksperimental: penanganan, pemeriksaan, penggunaan produk.
c. Evaluasi Alternatif
Jika semua alternative yang wajar telah diidentifikasikan, konsumen harus mengevaluasinya satu
per satu sebagai persiapan untuk mengadakan pembelian. Beberapa konsep dasar akan dapat
membantu pemasar dalam memahami proses evaluasi konsumen. Pertama, konsumen berusaha
memenuhi suatu kebutuhan. Kedua, konsumen mencari manfaat tertentu dari suatu produk.
Ketiga, konsumen memandang setiap produk sebagai sekumpulan atribut dengan kemampuan
yang berbeda-beda dalam memberikan manfaat yang dicari untuk memuasakan kebutuhan.
d. Keputusan Pembelian
Setelah mencari dan mengvaluasi berbagai alternative untuk memenuhi kebutuhan, konsumen
pada titik tertentu harus memutuskan antara membeli atau tidak membeli, jika keputusan yang
diambil adalah membeli, konsumen harus membuat rangkaian keputusan yang menyangkut
merk, harga, tempat penjualan, warna, dan lain-lain.
e. Perilaku Pasca Pembelian
Saat membeli suatu produk, bagi seorang konsumen akan mengalami tingkat kepuasan dan
ketidakpuasan tertentu. Perasaan konsumen setelah malakukan pembelian dapat mempengaruhi
pembelian ulang dan juga ditambah dengan apa yang dikatakan oleh konsumen kepada teman
atau kerabat tentang produk tersebut. Biasanya konsumen akan mengalami kecemasan
purnabeli, kecemasan ini disebut disonasi kognitif purnabeli yang terjadi karena setiap
alternative yang dihadapi konsumen memiliki kelebihan dan kekurangan.
Kepuasan pasca pembelian
Merupakan fungsi kedekatan antara harapan dan kinerja anggapan produk. Jika kinerja tidak
memenuhi harapan, konsumen akan kecewa; jika kinerja memenuhi harapan, konsumen akan
puas; jika melebihi harapan, konsumen akan sangat puas.
Tindakan pasca pembelian
Jika konsumen puas, ia akan mungkin membeli produk itu kembali. Sedangkan mereka yang
kecewa mungkin mengabaikan atau mengembalikan produk tersebut.
BAB VI
PRODUK (PRODUCT)

Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk menarik perhatian,
pembelian, pemakaian, atau konsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan yang
dimana produk mencakup objek fisik, pelayanan, orang, tempat, organisasi, dan gagasan.

Tingkatan produk
Produk yang dihasilkan oleh perusahaan memiliki tiga tingkatan yaitu:
Produk inti (Core Product) merupakan jasa pemecahan masalah atau manfaat inti yang diperoleh
konsumen ketika mereka membeli sebuah produk.
Produk actual (Actual Product) merupakan komponen, model, tampilan, nama merk, kemasan
dan ciri-ciri produk lainnya yang berkomunikasi untuk memberikan manfaat produk ini.
Produk tambahan (Augmented Product) adalah pelayanan dan manfaat tambahan yang diperoleh
konsumen yang dibangun di sekeliling produk inti dan produk actual yang meliputi: intalasi,
pelayanan purna jual, jaminan, pengiriman dan kredit.

Klasifikasi Produk Konsumsi (Penggolongan Produk Konsumsi) sehubungan dengan itu maka
produk dapat diklasifikasikan dengan cara berikut:
1. Berdasarkan daya tahan produk dan kewujudannya, yang terdiri dari:
a. Barang tidak tahan lama (non durable goods) yaitu barang-barang konsumsi yang biasanya
dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali penggunaan.
b. Barang tahan lama (durable goods) yaitu barang-barang konsumsi yang digunakan
melebihi periode waktu yang telah ditetapkan dan biasanya memiliki banyak kegunaan.
c. Jasa adalah kegiatan, manfaat atau kepuasan yang ditawarkan untuk penjualan.

2. Berdasarkan kebiasaan konsumen dalam melakukan pembelian (Consumer Buying Habits)


atau berdasarkan tujuan pemakaiannya.
a. convinence goods yaitu produk yang dibeli seketika dan dengan usaha yang minimal.
b. barang belanja/barang lux adalah barang-barang konsumsi yang dalam proses pemilikan dan
pembelian biasanya diperbandingkan menurut kecocokan mutu, harga, dan model.
c. barang khusus adalah barang-barang konsumsi dengan karakteristik atau identifikasi produk
yang unik yang kelompok-kelompok pembeli tertentu bersedia memperoleh dengan upaya
pembelian khusus.
d. Unsought goods yaitu barang yang diketahui konsumen atau konsumen mengetahuinya tetapi
umumnya tidak berfikir untuk membelinya.
Produk Industri adalah barang-barang yang dibeli oleh industri dan organisasi untuk diproses
lebih lanjut atau dipakai dalam menjalankan bisnis. Perbedaan antara barang konsumen dan
barang industri didasarkan pada tujuan pembeliannya.
Klasifikasi Produk Industri
Barang Industri dibagi ke dalam 5 (lima) golongan yaitu bahan baku, komponen dan barang
setengah jadi, perlengkapan operasi, instalasi dan mesin, alat bantu lainnya.
Identifikasi Produk
Merek adalah nama, istilah, tanda, symbol atau desain, atau kombinasi dari semua itu dengan
tujuan mengidentifikasi barang dan jasa dari seorang penjual atau sekelompok penjual dan untuk
membedakannya dari produk dan jasa pesaing.
Pengemasan (packaging)
Pembungkusan atau pengemasan merupakan kegiatan untuk merancang dan membuat bungkus
untuk suatu produk. Suatu pembungkusan dapat memegang peranan penting apabila produk itu
merupakan benda yang kecil bentuknya.
Terdapat tiga jenis kemasan /pembungkus yaitu kemasan primer adalah bungkus yang langsung
menyentuh produk, kemasan sekunder adalah bahan yang melindungi kemasan primer, kemasan
pengiriman yaitu kemasan yang diperlukan untuk menyimpan dan mengirim produk.
Daur hidup produk adalah perjalanan penjualan dari suatu produk dalam masa hidupnya. Siklus
hidup produk merupakan suatu konsep penting yang memberikan pemahaman tentang dinamika
kompetitif suatu produk.
BAB VII
HARGA

Harga adalah sejumlah uang yang dibebankan atas suatu produk atau jasa atau jumlah dari nilai
yang ditukar konsumen atas manfaat-manfaat karena memiliki atau menggunakan produk atau
jasa tersebut.
Tujuan penetapan harga sebagai berikut yaitu untuk bertahan hidup, untuk memaksimalkan laba,
untuk memperbesarkan marketskare, untuk menjaga kesan bahwa produk yang ditawarkan
memiliki kualitas yang tinggi dan menangkal persaingan.
Metode penetapan harga
1. Menghitung seluruh biaya tiap unit ditambah margin tertentu (laba, yang dikehendaki).
Rumus: Harga Jual Produk = Jumlah Biaya + Margin
2. Menggunakan analisis pulang pokok (break even point) yaitu suatu keadaan dimana jumlah
penerimaan dari hasil penjualan sama dengan seluruh biaya yang dikeluarkan (Total Revenue =
Total Cost)
Strategi harga
Ada tiga strategi menetapkan harga suatu barang atau jasa:
Price skimming, dimana sebuah perusahaan mengenakan suatu harga pengenalan yang tinggi
sering disertai dengan promosi besar-besaran.
Penetapan harga penetrasi (penetration Pricing) yakni dimana sebuah perusahaan membebankan
harga yang relative rendah atas suatu produk pada awalnya sebagai cara untuk mencapai pasar
massal.
Penetapan harga keadaan tetap (status Quo Pricing) yaitu kebijakan penetapan harga tetap atau
yang sesuai dengan persaingan. Penetapan harga diskon dan pengurangan harga
Diskon tunai adalah pengurangan harga kepada pembeli yang membayar tagihan mereka lebih
awal. Diskon jumlah adalah pengurangan harga bagi pembeli yang membeli dalam jumlah
besar.
Diskon fungsional adalah diskon yang ditawarkan oleh penjual kepada anggota-anggota saluran
perdagangan yang menjalankan fungsi tertentu seperti menjual, menyimpan, menyelenggarkan
pelaporan.
Diskon musiman adalah pengurangan harga bagi pembeli yang membeli barang dagangan atau
jasa di luar musim.
Potongan harga adalah jenis lain dari pengurangan daftar harga.
Potongan harga promosi adalah pembayaran atau pengurangan harga sebagai imbalan bagi dealer
karena berpartisipasi dalam program pemasangan iklan dan dukungan penjualan.
Penetapan harga psikologis
Ketika konsumen dapat menilai kualitas produk dengan memeriksa produk tersebut atau dengan
mengingat pengalaman masa lalu mengenai produk tersebut menekan sedikit saja menggunakan
harga untuk menilai kualitas. Ketika konsumen tidak dapat menilai kualitas karena mereka
kurang memiliki informasi atau keterampilan, harga menjadi sinyal yang penting atas kualitas.

Anda mungkin juga menyukai