Anda di halaman 1dari 4

REAKSI REDOKS PADA BATERAI PRIMER

Baterai primer adalah baterai yang hanya dapat digunakan sekali saja dan
tidak dapat diisi ulang. Baterai primer tidak digunakan dalam sistem PV. Baterai
primer banyak dijual di pasaran dan herganya cukup murah, baterai primer
biasanya dibuat dalam bentuk silinder dalam 3 ukuran dengan potensial sama
sebesar 1,5 volt. Sedangkan yang berbentuk kotak dibuat dengan beberapa ukuran
dengan potensial bervariasi dari 6 Volt sampai 12 volt, dalam baterai berbentuk
kotak tersebut berisi beberapa sel yang tersusun secara seri (Parastiwi, 2018)

Macam-macam Baterai Primer:

1. Sel Kering Karbon Seng

Sel Laclanche atau sel kering terdiri atas silinder yang terbuat dari logam
zink yang berisi pasta dan terbuat dari campuran batu kawi (MnO2), NH4Cl,
serbuk karbon dan sedikit air. Logam zink berfungsi sebagai anode sedangkan
katode berupa grafit yang merupakan elektode inert yang ditempatkan di tengah-
tengah pasta, sedangkan pasta itu sendiri berfungsi sebagai oksidator.
Reaksi-reaksi yang terjadi dalam sel Laclanche sebenarnya sangat rumit, tetapi
pada garis besarnya sebagai berikut :

Anoda: Zn (s) Zn2+ (aq) + 2e

Katoda: 2MnO2 (s) + 2NH4+ (aq) + 2e Mn2O3 (s) + 2NH3 (aq) + H2O (l)

Zn (s) + 2MnO2 (s) + 2NH4+ (aq) Zn2+ (aq) + Mn2O3 (s) + 2NH3 (aq) + H2O (l)

Ion Zn2+ yang terbentuk mengikat NH3 membentuk ion kompleks Zn(NH3)42+

Reaksi:

Zn2+ (aq) + 4NH3 (aq) Zn(NH3)42+ (aq)

(Jankowska, 1991).

2. Baterai Alkalin

Baterai alkalin memiliki beberapa keunggulan dibanding dengan baterai


biasa (sel Laclanche), baterai ini mampu menyediakan arus listrik yang lebih
stabil dalam waktu yang lebih lama, dengan potensial yang tetap walaupun bahan
pereaksinya telah berkurang.

Baterai alkalin memiliki kekuatan arus listrik dan beda potensial sebesar
1,5 Volt. Dalam baterai alkalin digunakan padataan KOH dan NaOH yang
digunakan sebagai pengganti NH4Cl. Penggunaan KOH/NaOH yang bersifat basa
menyebabkan baterai alkali memiliki umur lebih panjang dan menyebabkan
energy yang lebih kuat dan tahan lama (Parastiwi, 2018).

Reaksi pada baterai alkali:

Anoda Zn(-) : Zn(s) + 2OH-(aq) Zn(OH)2(s) + 2e

Katoda C(+) : 2MnO2(s) + 2H2O(l) + 2e 2MnO(OH)(s) + 2OH-(aq)

Zn(s) + 2MnO2(s) + 2H2O Zn(OH)2(s) + 2MnO(OH)(s) + 2OH-

Baterai alkalin sangat cocok digunakan untuk peralatan elektronik yang


memerlukan kestabilan arus dan tegangan, misalnya untuk walkman sistem
digital, lampu kilat pada kamera, ataupun peralatan yang lainnya.

3. Baterai Perak Oksida

Baterai perak oksida terdiri atas anoda Zn dan Ag2O sebagai katoda dan
pasta KOH sebagai elektrolit, di mana antara ruang katoda dan anoda dipisahkan
oleh separator.

Reaksi pada baterai perak oksida:

Anoda: Zn(s) + 2OH-(aq) Zn(OH)2(s) + 2e

Katoda: Ag2O(s) + H2O(l) + 2e 2Ag(s) + 2OH-(aq)

Zn(s) + Ag2O(s) + H2O(l) Zn(OH)2(s) + 2Ag(s)

Baterai perak oksida biasanya dikemas dalam kemasan logam yang sangat
kecil, dan digunakan untuk peralatan elektronik portable dan kecil seperti jam
tangan quartz, kalkulator, dan lainnya. Masa pakai baterai perak oksida dapat
mencapai 1 tahun, hal ini karena penyediaan bahan pereaksi dalam baterai yang
cukup dan juga efisiensi peralatan yang tinggi dalam penggunaan arus listrik
(Parastiwi, 2018).

4. Baterai Merkuri Oksida

Sel merkuri atau baterai kancing jenis Ruben Mallory telah dilarang
penggunaannya dan ditarik dari peredaran karena bahaya logam berat merkuri
yang terkandung di dalamnya. Baterai merkuri terdiri atas Zn sebagai anoda dan
HgO sebagai katoda. Kedua elektroda tersebut berupa serbuk padat, dan kedua
elektroda diisi dengan bahan penyerap yang mengandung elektrolit Kalium
Hidroksida (Basa, alkalin).
Reaksi pada baterai merkuri oksida:

Anoda: Zn(s) + 2OH-(aq) ZnO(s) + H2O(l) + 2e

Katoda: HgO(s) + H2O(l) + 2e Hg(l) + 2OH-(aq)

Zn(s) + HgO(s) ZnO(s) + Hg(l)

Potensial sel yang dihasilkan oleh baterai merkuri oksida adalah 1,35 Volt, baterai
ini digunakan sebagai sumber arus pada alat-alat elektronik yang kecil.
Daftar pustaka

Jankowska, H. Swiatkowski, A. dan Choma, J. 1991. Active Carbon. London:


Horwood.

Parastiwi, Andriani. 2018. Baterai. Malang: Polinema Press, Politeknik Negeri


Malang.

Anda mungkin juga menyukai