Anda di halaman 1dari 4

PRAKTIKUM MINERAL OPTIK & PETROGRAFI

Acara : Petrografi Batuan Metamorf Nama : Abdul Shodiq SP


Hari/tgl : Senin,17 Desember 2018 NIM : F 121 16 048
No. Sampel 02
Kode Sampel ST. 4 MUH IRFAN
Jenis Batuan METAMORF
Perbesaran 40 x
Kenampakan Warna Absorbsi : Kuning Kecoklatan
Mikroskopis Warna Interferensi : Hijau Kekuningan
Tekstur : Kristaloblastik (Lepidoblastik)
Struktur : Foliasi (Gneissic)
Ukuran Mineral : 0.04 mm – 1 mm
Komposisi Mineral : Kuarsa (65%), Biotit (35%)

Nikol // Nikol X

Deskripsi Mineralogi
Komposisi Mineral % Deskripsi Optik Mineral
Warna absorbsi putih kekuningan, bentuknya
subhedral, belahan tidak ada, pecahan tidak rata,
pleokroisme tidak ada, relief rendah, intensitas
Kuarsa
65 tinggi, ukuran mineral 1.4 mm, warna interferensi
(SiO2)
putih kekuningan, bias rangkap 0.009 (orde 1),
sudut gelapannya 44.50, jenis gelapan miring, dan
tidak memiliki kembaran.
Warna absorbsi kuning kecoklatan, bentuknya
euhedral-subhedral, belahan satu arah, pecahan
Biotit tidak ada, pleokroisme dwikroik, relief sedang,
(K(Mg,Fe)2-3AL1- 35 intensitas sedang, ukuran mineral 0.75 mm, warna
2Si2-3O10(OH,F)2).
interferensi coklat, bias rangkap 0.017 (orde 2),
sudut gelapan 710, jenis gelapan miring, dan
kembaran tidak ada.
Nama Batuan Kuarsa-Biotit Gneiss (SCMR 2007)
Keterangan
Pada praktikum kali ini menggunakan kode sampel ST 4 MUH IRFAN,
jenis batuan metamorf, pembesaran 40 X. adapun deskripsi batuan sebagai berikut
memiliki warna absorbsi kuning kehijauan, warna interferensi hijau, tesktur
kristaloblastik (lepidoblastik), foliasi (schistose), ukuran mineral 0.04 mm – 1 mm
dengan komposisi mineral terdapat Kuarsa (65%), Biotit (35%).

Proses terbentuknya Batuan Gneiss atau genes terbentuk dari proses


metamorfisme regional atau metamorfisme dinamik yang terjadi di batas lempeng
konvergen. Gneiss terbentuk pada temperature 300o-500o C dengan tekanan 0,8-
1,2 GPa serta dengan kedalaman 10-20 Km. Mineral penyusun dalam batuan
geneiss direkristalisasi dengan suhu atau temperatur dan tekanan yang tinggi, oleh
karena itu batuan gneiss dikategorikan sebagai batuan metamorf berkualitas tinggi
dan sulit pecah. Proses rekristalisasi dari mineral penyusun ini menyebabkan
ukuran mineral meningkat dan memisah sehingga memberi kesan garis-garis
(bands). Terbentuknya gneiss yang paling umum dimulai dengan batu serpih,
yang merupakan batuan sedimen. Metamorfosis regional dapat mengubah serpih
(shale) menjadi batu sabak, lalu filit (phyllite), kemudian sekis, dan akhirnya
menjadi genes.batuan ini kemudian tersingkapkan diatas permukaan akibat adanya
pengaruh struktur berupa tektonik.

Penamaan batuan ini berdasarkan pada klasifikasi SCMR Tahun 2007, yang
mana pada klasifikasi ini mementingkan struktur yang terdapat pada batuan yang
diamati secarah mikroskopis. Adapun tekstur pada batuan ini yaitu lepidoblastik
dana mememiliki struktur foliasi (schistose) sehingga nama batuan yang
didapatkan ialah Kuarsa-Biotit Gneiss (SCMR 2007)
Klasifikasi batuan metamorf Menurut SCMR, 2007

ASISTEN PRAKTIKAN
FANA ALFIANTI ABDUL SHODIQ SP

F 121 14 064 F 121 16 004

DAFTAR PUSTAKA
Penuntun Praktikum Mineralogi dan Petrografi Teknik Geologi Universitas
Tadulako 2017-2018
Kaharuddin,MS,1988.Penuntun Petrologi, Fakultas Teknik Jurusan Teknik
Geologi Universitas Hasanuddin Makassar
Judith, B.Hadi S,Soekardi.1981. Diklat Kuliah Mineral Optik, Yogyakarta ; Pusat
Penerbitan Fakultas Teknik Universitas Tadulako Gajah Mada.

Anda mungkin juga menyukai