Anda di halaman 1dari 24

PENGGUNAAN KATION-KATION POLIVALEN

DALAM KAITANNYA DENGAN KETERSEDIAAN FOSFAT


UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI JAGUNG
PADA TANAH GAMBUT

Oleh
ABDUL RACHIM

PROGRAM PASCASARJANA
INSTlTUT PERTANIAN BOGOR

1995
R I NGKASAN

ABDUL RACHIM. Penggunaan Kation-kation Polivalen dalam


Kaitannya dengan Ketersediaan Fosfat untuk Meningkatkan
Produksi Jagung pada Tanah Gambut (Dibawah Bimbingan
Prof. Dr Ir Oetit Koswara sebagai Ketua Komisi, Dr Ir Fred
Rumawas, Dr Ir M. Ismunadji, Dr Ir I.P.G. Widjaja Adhi
dan Dr Ir Supiandi Sabiham masing-masing sebagai Anggota
.
Komisi )

Diantara sekian banyak pembatas kimia tanah, lemahnya


afinitas ion-ion penting pada tapak reaktif gambut merupa-
kan masalah yang mendasar sehingga perlu ditanggulangi le-
bih mendalam agar pemanfaatan gambut sebagai areal perta-
nian menjadi lebih produktif. Rangkaian penelitian ini
bertujuan untuk mempelajari penggunaan beberapa kation po-
livalen sebagai jembatan ikatan untuk unsur P pada tapak
reaktif gambut dan pengaruhnya terhadap sifat-sifat kimia
dan fisik, pertumbuhan dan produksi tanaman jagung.
Penelitian yang dilakukan terdiri dari : (1) penetap-
an kurva erapan Ca, Mn, Zn, Al, Fe dan Cu pada bahan gam-
but; (2) penetapan kurva erapan P pada komplek organo-ka-
tion logam terpilih; (3) penetapan indeks ketersediaan un-
sur hara pada komplek organo-kation logam-P; (4) pengaruh
kation Al, Fe dan Cu terhadap total asam fen01 terekstrak
dengan H20; ( 5 ) pengaruh kation Al, Fe dan Cu terhadap be-
berapa sifat fisik tanah; (6) pelepasan fosfat dari kom-
plek organo-kation logam-fosfat; ( 7 ) pengaruh komplek or-
gano-kation logam-P terhadap pertumbuhan jagung (dosis
tinggi); dan (8) pengaruh komplek organo-kation logam-P
terhadap serapan hara dan produksi biji (dosis relatif
iii

rendah). Rancangan yang digunakan terdiri dari rancangan


acak lengkap untuk perilaku kimia dan fisik tanah dan ran-
cangan petak terpisah untuk tanggapan tanaman.
Hasil analisis erapan Ca, Zn, Mn, Al, Fe dan Cu me-
nunjukkan bahwa nilai R 2 persamaan erapan Ca, Zn, Mn
relatif lebih rendah berkisar antara 0.79 sampai 0.88 bila
dibandingkan dengan R 2 persamaan erapan Al, Fe dan Cu yang
berkisar antara 0.95 sampai 0.99. Walaupun demikian, ni-
lai R 2 untuk ketiga erapan unsur Ca, Mn dan Zn yang diper-
oleh masih nyata. Perhitungan dengan metode Langmuir
menghasilkan erapan maksimum Al, Fe dan Cu yang berkisar
antara 12 3.19 sampai 15 537 pg/g untuk keempat contoh gam-
but. Deret yang diperoleh untuk keempat lokasi gambut se-
bagai berikut : gambut profil I = gambut profil I1 > gam-
but prof il IV > gambut prof il I11 dengan nilai k : gambut
prof il IV > gambut profil I11 > gambut prof il I > gambut
profil 11. Erapan maksimum kation Al, Fe dan Cu mengikuti
deret : Cu > A1 = Fe dengan konstanta k : Fe >>> A1 = Cu.
Erapan maksimum P pada komplek organo-Al, -Fe dan -Cu
mengikuti deret berikut : organo-A1 > organo-Fe > organo-
Cu > tanpa Al, Fe, Cu dengan konstanta k mengikuti deret :
organo-Fe > tanpa Al, Fe, Cu >> organo-A1 = organo-Cu.
Penggunaan kation Al, Fe dan Cu pada erapan maksimum
menurunkan pH tanah antara 0.86 sampai 1.40 satuan pH, KTK
tanah antara 18 sampai 37 me/100 g. Penurunan juga terja-
di pada asam-asam fenol, ruang pori tanah dan air terse-
dia. Sedangkan peningkatan terjadi pada bobot isi. Ter-
hadap K, Ca dan Mg, kation Al, Fe dan Cu bersifat
komplementer, masing-masing menaikkan basa-basa ditukar K,
Ca dan Mg. Kenaikan terbesar terjadi pada K-ditukar.
Disamping itu, ketiga kation polivalen saling berinteraksi
dengan P sehingga saling menurunkan ketersediaannya.
Di dalam kolom tanah, pergerakan Al, Fe, Cu serta P
tergolong sangat rendah dan terdistribusi secara dominan
pada kedalaman 0 - 5 cm. Sedangkan tanpa kation poliva-
len, P terdistribusi secara dominan pada kedalaman 0 - 10

cm. Di dalam air cucian, konsentrasi P tergolong sangat


rendah. Sedangkan konsentrasi K, Ca, Mg, Al, Fe dan Cu
dalam air cucian mengikuti deret : K > Ca > Mg >>> Fe > A1
> Cu.
Pada dosis Al, Fe dan Cu tinggi berkisar antara 3 200
sampai 1 7 500 pg/g, Al, Fe dan Cu menurunkan produksi
brangkasan tanaman secara mencolok sebagai akibat sistem
tertutup. Dengan perlakuan P pada setiap perlakuan kation
Al, Fe dan Cu, tanggapan tanaman bersifat kuadratik.
Pada dosis Al, Fe dan Cu relatif rendah yang berkisar
antara 4 sampai 2 570 pg/g, pertumbuhan dan produksi ta-
naman jauh lebih baik. Kebutuhan P untuk mencapai produk-
si bi ji jagung maksimum berkisar antara 0 . 4 5 sampai 0.52
pg P/ml untuk perlakuan tanpa dolomit dan 0 . 4 4 sampai 0 . 5 2
pg P/ml untuk perlakuan dengan dolomit. Tanpa dolomit,
serapan P untuk mencapai produksi maksimum dicapai pada
dosis antara 0.21 sampai 0.25 pg P/ml,
bersifat linier, kecuali dengan Cu dicapai pada dosis 0.22
P9 P/ml
Dengan uji regresi ganda, keempat perlakuan A1 , Fe,
Cu dan P berpengaruh nyata terhadap produksi bi ji. Untuk
Al, Fe dan Cu berpengaruh menurunkan produksi biji sedang-
kan untuk P berpengaruh secara kuadratik, kecuali untuk
perlakuan Cu yang diikuti dengan penambahan dolomit ber-
pengaruh secara linier. Diantara perlakuan Al, Fe, Cu dan
P, perlakuan P memberi kontribusi terbesar terhadap model,
kemudian menurun untuk perlakuan Al, Fe dan Cu dan teren-
dah pada kombinasi antara Al, Fe, Cu dengan P.
PENGGUNAAN KATION-KATION POLIVALEN

DALAM KAITANNYA DENGAN KETWSEDIAAN FOSFAT

UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI JAGUNG

PADA TANAH GAMBUT

oleh
ABDUL RACHIH

Disertasi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh


gelar Doktor

pads
Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor

PROGRAM PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

B o g o r
1995
KAITAMWA DENGAN KETERSEDIAIW FOSFAT UW-
TfJK MEKIWGKATKAN PRODUKSI JAGmG PADA TA-

Norsor Pokok : 89508

Menyetujui :

Prof. Dr Ir -tit Koswarq

-
7 A Ketua

Br Ir M. 1s-
..
Anggota Anggota

Pr Ir S w & m w
Anggota

2. Ketua Program Studi


Tanah

Prof. Dr Ir Sarwono Hardjowigeno

Tanggal Lulus : 4 Mei 1995


R I W A Y A T HIDUP

Penulis dilahirkan di Desa Tamansari, Genteng - Ba-


nyuwangi pada tanggal 14 April 1943 dari ayah H. Adenan
dan ibu Mutiah sebagai anak kelima dari tujuh bersaudara.
Ayah meninggal dalam tahun 1963 dan ibu meninggal dalam
tahun 1989. Sejak tingkat I Sekolah Rakyat, penulis diam-
bil sebagai anak angkat kakak perempuan ibu yang tidak me-
miliki anak.
Setelah tamat dari Sekolah Rakyat Bondowoso dalam ta-
hun 1957, penulis meneruskan ke Sekolah Menengah Pertama
di kota yang sama dan lulus dalam tahun 1960. Setelah itu
penulis melanjutkan ke Sekolah Menengah Atas juga di kota
yang sama dan lulus dalam tahun 1963. Kemudian penulis
meneruskan pendidikan di Fakultas Pertanian Institut Per-
tanian Bogor dan lulus dalam tahun 1971. Dalam tahun
1971, penulis diterima sebagai staf pengajar pada Departe-
men Ilmu-ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Institut Perta-
nian Bogor. Selanjutnya dalam tahun 1984 mengikuti pro-
gram S2 di Fakultas Pascasarjana Institut Pertanian Bogor
dan lulus dalam tahun 1989, kemudian melanjutkan pada pro-
gram S3 di Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor.
Untuk pertama kalinya dalam tahun 1972 penulis dise-
rahi tugas mengajar hata ajaran Pengelolaan Tanah dan di-
pegang sampai tahun 1984. Kemudian sejak tahun 1985,
penulis diserahi tugas mengajar mata ajaran Pengantar Ki-
mia Tanah sampai sekarang.
Disamping sebagai staf pengajar, penulis diangkat se-
bagai sekretaris Jurusan Tanah selama tujuh periode, sejak
tahun 1971 sampai tahun 1989.
~ktivitas-aktivitaslainnya diantaranya menjadi ang-
gota Tim Lapang Survai dan Pemetaan Tanah baik di lahan
kering maupun daerah pasang surut, mengikuti seminar-
seminar nasional, menjadi sekretaris Kongres Himpunan Ilmu
Tanah Indonesia dalam tahun 1985, pemberi kursus tentang
Soil Fertility di tingkat ASEAN dan kursus-kursus lainnya
pada tingkat nasional.
UCAPAN TERIMA KASIH

Terima kasih yang sebesar-besarnya diucapkan kepada


Prof. Dr Ir Oetit Koswara selaku Ketua Komisi Pembimbing
yang telah banyak memberikan saran dalam perencanaan, pe-
laksanaan hingga penulisan disertasi ini. Penghargaan
yang sama disampaikan pula kepada Dr Ir Fred Rumawas, Dr
Ir M. Ismunadji, Dr Ir I.P.G. Widjaja Adhi dan Dr Ir Su-
piandi Sabiham selaku anggota komisi pembimbing atas sa-
ran-saran pelaksanaan penelitian hingga penulisan diserta-
si ini.
Penghargaan dan terima kasih disampaikan juga kepada
Tim Uanajemen Program Doktor (TMPD) dari Direktorat Jen-
deral Pendidikan Tinggi atas pemberian kesempatan belajar
pada Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor serta
bantuan biaya hidup dan biaya penelitian. Penghargaan
juga disampaikan kepada Direktur Program Pascasarjana In-
stitut Pertanian Bogor yang telah memberi kesempatan bela-
jar serta kepada staf pengajar yang telah membekali ilmu
agar dapat berkembang lebih jauh.
Kepada seluruh analis dan karyawan Jurusan Tanah yang
telah membantu memperlancar analisis laboratorium diucap-
kan terima kasih. Demikian juga kepada Arif Djunaedi,
Puryanto, Ir Tektano Grandiato Satrio, Ir Sukiptiah, Ir
Yoyok A. Andoyo serta M.Z. Muttaqiin diucapkan terima ka-
sih atas pengorbanan yang telah diberikan. Kepada sesama
mahasiswa pascasarjana, khususnya kepada Ir Teguh Budi
Prasetyo, MS, Ir Salampak Dohong, MS dan Ir Sutardjo, MSi
diucapkan terima kasih atas segala dorongan yang diberikan
kepada penulis.
Kepada Bapak Dr D. Muljadi (staf Pusat Penelitian Ta-
nah dan Agroklimat) dan Ir Udju Djuanda (Direktur Pemukim-
an dan Lingkungan Departemen Transmigrasi dan Perambah Hu-
tan) yang bertindak sebagai pengu ji luar dalam ujian ter-
buka yang dilaksanakan pada tanggal 4 Mei 1995, kami ucap-
kan terima kasih atas saran dan sanggahan yang telah di-
berikan.
Disadari bahwa karya tulis ilmiah ini masih jauh dari
sempurna. Atas segala kekurangan ini penulis memohon pe-
ngertian yang sedalam-dalamnya kepada pembaca dan segala
saran yang bersifat konstruktif sangat penulis harapkan.
Semoga disertasi ini bermanfaat bagi pengembangan
ilmu dan para penentu kebijakan dalam menangani petani-
petani yang menempati tanah gambut.

Bogor, September 1995


DAFTAR IS1
Halaman
RINGKASAN .......................................... ii
RIWAYAT HIDUP ...................................... viii
UCAPAN TERIMA KASIH ................................ X

DAFTAR TABEL ....................................... xvii


DAFTAR GAMBAR ...................................... xx
DAFTAR TABEL LAMPIRAN .............................. xxiii

PENDAHULUAN ........................................ 1

Latar Belakang ................................ 1

Tujuan Percobaan .............................. 6

Hipotesa ......................................
TINJAUAN PUSTAKA ...................................
Pembentukan dan Klasifikasi Gambut ............
Pengertian Gambut ........................
Pembentukan Gambut .......................
Klasifikasi Gambut .......................
Kesuburan Tanah Gambut.........................
Kemasaman Tanah ..........................
Hara Nitrogen ............................
Hara Fosfor ..............................
Hara Kalium ..............................
Peranan Fosfor. Tembaga dan Besi dalam Tanaman 29

Hara Fosfor .............................. 29

Hara Tembaga ............................. 32


xiii

Daftar Isi (lanjutan)


Halaman
Hara Besi ................................ 34

Degradasi dan Polimerisasi Senyawa Organik .... 35

Karbohidrat .............................. 36

Asam Amino ............................... 39

Lipida ................................... 40

Asam Nukleat ............................. 40

Lignin ................................... 40

Dekomposisi dan Pembentukan Humus ........ 41


Asam Humat ............................... 42

Muatan pada Bahan Organik ..................... 47

Komplek Senyawa Organo-Kation ................. 50

Macam-macam Ikatan ....................... 52

Reaktivitas Kation dengan Ligan Organik ....... 55

Erapan Anion pada Bahan Organik ............... 66

BAHAN DAN METODE ................................... 73

Lokasi Penelitian ............................. 73

Contoh Tanah .................................. 75

Penyiapan Tanah ............................... 76

Analisis Contoh Tanah Awal .................... 77

Pelaksanaan Percobaan ......................... 77

Percobaan Laboratorium ................... 77

Percobaan 1 : Kurva erapan Ca. Mn.


xiv

Daftar Isi (lanjutan)


Halaman
Percobaan 2 : Kurva erapan P pada
komplek organo-kation logam terpi-
lih ............................... 83

Percobaan 3 : Indeks ketersediaan


unsur hara pada komplek organo-ka-
tion logam-P ...................... 84

Percobaan 4 : Pengaruh kation Al, Fe


dan Cu terhadap total asam fen01
terekstrak dengan H20 ............. 85

Percobaan 5 : Pengaruh kation Al, Fe


dan Cu terhadap beberapa sifat fi-
sik tanah ......................... 85

Percobaan 6 : Pelepasan fosfat dari


komplek organo-kation logam-fosfat 86

Percobaan Rumah Kaca dan Lapangan ........ 87

Percobaan 7 : Pengaruh komplek orga-


no-kation logam-P terhadap pertum-
buhan jagung (dosis tinggi) ....... 87

Percobaan 8 : Pengaruh komplek orga-


no-kation logam-P terhadap serapan
hara dan produksi biji (dosis rela-
tif rendah) ....................... 89

Pengolahan Data ............................... 92

HASIL DAN PEMBAHASAN ............................... 94

Karakterisasi Tanah ........................... 94

Jenis Tanah .............................. 94

Kimia Tanah .............................. 99


Tingkat Kesuburan Tanah .................. 104

Reaksi tanah dan aluminium .......... 104

Bahan organik dan nitrogen tanah .... 108

Fosfor tanah ........................ 110


Daftar Isi (lanjutan)
Halaman
Basa-basa dapat ditukar ............. 113

Kapasitas tukar kation .............. 116

Unsur-unsur mikro Fe, Cu dan Zn ..... 117

Kualitas Air Tanah ............................ 119

Percobaan Laboratorium ........................


Percobaan 1 : Kurva erapan kation
Ca, Mn, Zn, Al, Fe dan Cu .........
Percobaan 2 : Kurva erapan P pada
komplek organo-kation Al, Fe dan Cu
Percobaan 3 : Indeks ketersediaan
unsur hara pada komplek organo-ka-
tion logam-P ......................
Percobaan 4 : Pengaruh kation Al, Fe
dan Cu terhadap total asam fen01
terekstrak dengan H20 .............
Percobaan 5 : Pengaruh kation Al, Fe
dan Cu terhadap beberapa sifat fi-
sik tanah .........................
Percobaan 6 : Pelepasan fosfat dari
komplek organo-kation logam-fosfat
Percobaan Rumah Kaca ..........................
Percobaan 7 : Pengaruh komplek orga-
no-kation logam-P terhadap pertum-
buhan jagung (dosis tinggi) .......
Percobaan Lapang ..............................
Percobaan 8 : Pengaruh komplek orga-
no-kation logam-P terhadap serapan
hara dan produksi biji (dosis tela-
tif rendah) .......................
Serapan Hara Tanaman .....................
xvi

Daftar Isi (lanjutan)


Halaman

PEMBAHASAN UMUM .................................... 207

KESIMPULAN ......................................... 219

DAFTAR PUSTAKA ..................................... 222

LAMPIRAN-LAMPIRAN .................................. 239


DAFTAR TABEL

Nomor Halaman
Teks
1. Kriteria Penggolongan Tingkat Kesuburan Tanah
Gambut (Soepraptohardjo dan Driessen, 1976) 16
2. Karakteristik Kimia Gambut Sumatera dan ~ a l i -
mantan pada Berbagai Tanah Gambut dengan Ke-
dalaman Berbeda (Bogor Agricultural Univer-
sity, 1978) ................................ 17
3. Hasil Analisis Tipikal Asam Humat dan Fulvat
(Schnitzer, 1978) .......................... 47
4. Komposisi Unsur, Distribusi C pada Senyawa
Alifatik, Aromatik dan -COOH, Kernasaman ser-
ta COOH- dan OH-Fen01 pada Asam Humat dan
Fulvat (Tan, 1994) .......................... 49
5. Pengaruh pH pada KTK Tanah (Helling, et al.,
1964) ...................................... 50
6. Jumlah P Tercuci dari Tanah Gambut Masam (Fox
dan Kamprath, 1971) ........................ 68
7. Fosfor Tererap dan Tercuci pada Beberapa Per-
lakuan (Fox dan Kamprath, 1971) ............ 72

8. Jenis dan Metode Analisis Kimia Tanah ........ 78


9. Erapan Maksimum Logam Al, Fe dan Cu pada Keem-
pat Bahan Tanah Organik .................... 82
10. Dosis Al, Fe dan Cu yang Digunakan dalam Per-
cobaan Rumah Kaca .......................... 88
11. Jenis dan Dosis Pupuk Dasar yang Digunakan da-
lam Percobaan Rumah Kaca ................... 88
12. Rata-rata Dosis Al, Fe dan Cu yang Digunakan
dalam Percobaan Lapangan ................... 90
13. Dosis P yang Digunakan dalam Percobaan La-
pangan ..................................... 90
14. Jenis dan Dosis Pupuk Dasar yang Digunakan un-
tuk Percobaan Lapang ....................... 91
xviii

Daftar Tabel (lanjutan)

Nomor Halaman
15. Sifat Kimia Air Irigasi Daerah Dramaga yang
Digunakan dalam Percobaan Lapang ........... 92
16. Karakteristik Kimia Profil Tanah Gambut yang
Diteliti ................................... 95
17. Hasil ~nalisisTotal Kadar Abu dan Unsur pada
Bahan Tanah Gambut yang Diteliti ........... 100
18. Fraksi-fraksi P Tanah Lapisan 0 - 40 cm ...... 112
19. Hasil Analisis Kimia Contoh Air Tanah Berasal
dari Lokasi Profil Tanah ................... 120
20. Hubungan antara Konsentrasi Kation dalam La-
rutan Keseimbangan (c) dengan Jumlah Kation
Terikat pada Bahan Gambut (x/m) ............ 122
21. Parameter Erapan Al, Fe dan Cu yang Diperoleh
dengan Menggunakan Metode Langmuir ......... 123
22. Parameter-parameter Dihasilkan dari Persamaan
Langmuir untuk Erapan P pada Bahan Gambut
Profil I ................................... 135
23. Rata-rata Hasil Analisis pH, Al, Fe, Cu dan P
Terlarut dalam H20 dan Indeks Ketersediaan
Al, Fe dan Cu Akibat Perlakuan Al, Fe, Cu
dan P pada Bahan Gambut I dan IV ........... 144
24. Rata-rata Pengaruh Al, Fe, Cu dan P terhadap
Na, K, Ca, Mg dan KTK Tanah ................ 160
25. Hasil Analisis Total Asam Fen01 Akibat Penga-
ruh Beberapa Dosis Al, Fe dan Cu Inkubasi
Dua Bulan .................................. 163
26. Perubahan Sifat-sifat Fisik Gambut Akibat Pe-
nambahan Al, Fe dan Cu ..................... 166
27. Rata-rata Bobot Kering Brangkasan Akibat Per-
lakuan P, Al, Fe dan Cu pada Dosis Tinggi .. 176
Daftar Tabel (lanjutan)

Nomor Halaman
28. Rata-rata Bobot Kering Akar Akibat Perlakuan
P, Al, Fe dan Cu pada Dosis Tinggi ........... 178
29. Hubungan antara Dosis P Tinggi dengan Berat
Kering Brangkasan Jagung ................... 181
30. Rata-rata Pengaruh Al, Fe, Cu dan P terhadap
Produksi Biji ............................. 184
Pengaruh Pemupukan P terhadap Produksi Biji
Kering Jagung .............................. 186
Hubungan antara Dosis P dengan Produksi Biji
Jagung pada Perlakuan Al, Fe dan Cu serta
Dolomit .................................... 188
Koefisien Determinasi Regresi Ganda Melalui
Stepwise Regression pada Parameter Berpenga-
ruh Nyata .................................. 191
Model Regresi Ganda Pengaruh Dolomit, Al, Fe,
Cu dan P Bersifat Nyata .................... 192
Kadar P Daun Tanaman Umur 60 Hari pada Perla-
kuan Kombinasi Al, Fe, Cu dengan P ......... 194
Pengaruh Perlakuan Al, Fe, Cu dan P terhadap
Rata-rata Konsentrasi Fe, Cu, K, Ca dan Mg
Daun ....................................... 196
Rata-rata Pengaruh P terhadap Konsentrasi Fe,
Cu, K, Ca dan Mg dalam Daun ................ 197
Rata-rata Serapan P Daun pada Perlakuan Al,
Fe, Cu dengan P dan Dolomit ................ 200
Dugaan Produksi Jagung Tiap Hektar ........... 218
DAFTAR GAMBAR

Nomor Halaman
Teks
1. Ketentuan Kadar Bahan Organik dan Bahan Mine-
ral dalam Definisi Tanah Organik yang Disu-
sun oleh McKenzie (1974) .-................. 12
2. Penyebaran Gambut di Indonesia (Polak, 1952) . 15
3. Proses Pembentukan Asam Humat Secara Sederhana
(Driessen dan Suhardjo, 1976) .............. 43
4. Struktur Hipotetik Asam Humat (Mortvedt, et
al., 1972) ................................. 45
5. Hipotetik Ikatan ~ l ~ + , dan Fe3+ pada Asam
Fe2+
Humat (De Coninck, 1978) -.............-.... 56

6. Kemungkinan Reaksi antara Logam dengan Tapak


Reaktif dalam Senyawa Organik (Senesi, 1994) 61
7. Lokasi Pengambilan Contoh Tanah Percobaan .... 74
8. Sketsa Percobaan Pencucian dalam Kolom Tanah . 87
9. Distribusi Kejenuhan Na, K, Ca dan Mg pada Em-
pat Profil Tanah Gambut .................... 115
10. Kurva Erapan A1 pada Bahan Gambut Profil I,
11, I11 dan IV : c vs x/m .................. 124
11. Kurva Erapan Fe pada Bahan Gambut Profil I,
..................
'

11, 111 dan IV : c vs x/m 125


12. Kurva Erapan Cu pada Bahan Gambut Profil I,
11, I11 dan IV : c vs x/m ..*............... 126
13. Kurva Erapan A1 pada Bahan Gambut Profil I,
11, I11 dan IV : c vs c/(x/m) .............. 127
14. Kurva Erapan Fe pada Bahan Gambut Profil I,
11, I11 dan IV : c vs c/(x/m) .............. 128
15. Kurva Erapan Cu pada Bahan Gambut Profil I,
11, I11 dan IV : c vs c/(x/m) .......-...... 129
xxi

Daftar Gambar (lanjutan)

Nomor Halaman
16. Kurva Erapan P pada Komplek Organo-Al, -Fe,
-Cu dan tanpa Kation (Bahan Gambut Profil I)
: c vs x/m ................................. 136
17. Kurva Erapan P pada Komplek Organo-Al, -Fe,
-Cu dan tanpa Kation (Bahan Gambut Profil I)
: c vs c/(x/m) ............................. 137
18. Kurva Erapan P pada Empat Dosis A1 Komplek
Gambut-A1 (Bahan Gambut Profil I) : c vs x/m 139
19. Kurva Erapan P pada Empat Dosis Fe Komplek
Gambut-Fe (Bahan Gambut Profil I) : c vs x/m 140
20. Kurva Erapan P pada Empat Dosis Cu Komplek
Gambut-Cu (Bahan Gambut Profil I) : c vs x/m 141
21. Interaksi antara Al, Fe dan Cu dengan P terha-
dap pH H20 pada Bahan Gambut Profil I dan
IV ......................................... 149
22. Interaksi antara Al, Fe dan Cu dengan P terha-
dap P-H20 pada Bahan Gambut Profil I dan IV 152
23. Interaksi antara Al, Fe dan Cu dengan P terha-
dap P-Bray 1 pada Bahan Gambut Profil I dan
IV ......................................... 153
24. Interaksi antara Al, Fe dan Cu dengan P terha-
dap A1-H 0 , A1-N KC1; Fe-H20, Fe-N NH40Ac pH
4.8: CU-A 0, Cu-0.05 N HC1 pada Bahan Gambut
Profil I aan IV ............................ 155
25. Pengaruh Dosis Al, Fe dan Cu terhadap Jumlah
Asam Fen01 Terekstrak dengan H20 ........... 164
26. Distribusi Al-, Fe- dan Cu-tersedia dalam KO-
lom Tanah pada Kombinasi Perlakuan Al, Fe,
Cu dengan P ................................ 170
27. Distribusi P di dalam Delapan Kolom Tanah .... 172
28. Distribusi Basa-basa Ditukar dalam Kolom Tanah
pada Kombinasi Perlakuan Al, Fe, Cu dengan P 173
xxii

Daftar Gambar (lanjutan)

Nomor Halaman
29. Hubungan antara Dosis Al, Fe dan Cu terhadap
Produksi Biji Jagung pada Keadaan tanpa dan
dengan Dolomit ............................. 185
30. Hubungan antara Dosis P dengan Produksi Jagung 187
31. Hubungan antara Dosis P Larutan dengan Serapan
P Daun Jagung pada Enam Dosis 'Al, tanpa dan
dengan Dolomit ............................. 201
32, Hubungan antara Dosis P Larutan dengan Serapan
P Daun Jagung pada Enam Dosis Fe, tanpa dan
dengan Dolomit ............................. 202
33. Hubungan antara Dosis P Larutan dengan Serapan
P Daun Jagung pada Enam Dosis Cu, tanpa dan
dengan Dolomit ............................. 203
34. Hubungan antara Serapan P dan Produksi Biji
Kering pada Perlakuan Al, Fe, Cu, tanpa dan
dengan Dolomit ............................. 204
DAFTAR TABEL LAMPIRAN

Nomor Halaman
Teks
1. Deskripsi Profil Lokasi Contoh ............... 239

2. Kriteria Penilaian Kandungan Unsur dan Kema-


saman Tanah Daerah Pasang Surut ............ 241

3. Hasil Analisis Erapan Logam.Terseleksi pada


Bahan Tanah Gambut dari Empat Lokasi ....... 242

4. Hasil Analisis Erapan Fosfat Terseleksi pada


Komplek Organik Logam Tanah I .............. 251

5. Hasil Analisis pH, Al, Fe, Cu dan P Terlarut


.
dalam H 0 dan Indeks Ketersediaan Al, Fe, Cu
dan P dibat Perlakuan A1 , Fe Cu dan P .... 253

6. Hasil Analisis Al, Fe dan Cu dalam Larutan


Ekstrak H 0 dan Indeks Ketersediaannya Aki-
2
bat Perla uan Al, Fe, Cu pada Konsentrasi
Rendah ...................................... 259

7. Analisis Ragam dan Regresi Ganda Kombinasi Do-


sis Al, Fe dan Cu terhadap Al-, Fe- dan Cu-
tersedia pada Konsentrasi Rendah ........... 262

8. Pengaruh Logam-logam Al, Fe dan Cu serta Fos-


fat terhadap Basa-basa Ditukar dan KTK Tanah
Ekstrak N NH40Ac pH 7.0 .................... 264

9. Hasil Analisis Kimia Kolom Tanah Setelah Pe-


nambahan Al, Fe dan Cu, Inkubasi 45 Hari,
dan Kemudian Pencucian Bertahap serta Sifat
Kimia Air Cucian ........................... 265

10. Bobot Kering Brangkasan Jagung Umur 14 Hari


Akibat Perlakuan P I Al, Fe dan Cu .......... 268

11. Hasil Analisis Sidik Ragam Percobaan Rumah Ka-


ca : Pengaruh PI Al, Fe dan Cu Dosis Tinggi
terhadap Pertumbuhan Jagung ................ 270

12. Bobot Kering Biji Akibat Pengaruh Al, Fe, Cu


dan P ....................................... 271
xxiv

Daftar Tabel Lampiran (lanjutan)

Nomor Halaman

13. Daftar Sidik Ragam Bobot Kering Jagung Perla-


kuan Ca, P, Al, Fe dan Cu .................. 274
14. Analisis Ragam. Regresi Berganda dengan Menggu-
nakan Stepwise Regression .................. 275

15. Serapan Fe, Cu, K, Ca dan Mg Daun Tanaman Umur


60 Hari pada Perlakuan Kombinasi Al, Fe, Cu
dan P ..................................... 288

Anda mungkin juga menyukai