Setelah faktor-faktor teridentifikasi, tiga langkah atau pilihan harus dilakukan sebelum model diimplementasikan. Pertama, skala yang digunakan untuk mengukur setiap faktor harus di atur. Biasanya, tiga, lima, hingga tujuh poin skala digunakan. Tanpa memperhatikan skala mana yang digunakan, skala itu juga yang harus digunakan dalam mengukur faktor-faktor yang lainnya. Langkah selanjutnya menerangkan mengenai kepentingan yang relatif antara satu dengan faktor yang lainnya. Jika kepentingan setiap faktor resiko dianggap sama, resiko itu akan memberikan bobot yang sama. Biasanya, pembobotan dapat dilakukan dengan memberi angka dari 0 hingga 100, sehingga jumlah bobot sama dengan 100. Demikian, jika ada lima faktor resiko dan setiap faktor dianggap sama kepentingannya, bobot setiap faktor tersebut ialah 20. Langkah yang terakhir berhubungan bagaimana faktor resiko digabungkan.Pada kebanyakan pendekatan faktor resiko menggunakan weighted-additive model — setiap faktor tersebut bernilai bobot faktor yang dikalikan, dan dijumlahkan pada faktor-faktor tersebut untuk memberikan nilai resiko secara keseluruhan (Exhibit 5-12).Jarak antara nilai resiko dapat disesuaikan jika seluruh nilai telah ditentukan. Kemudian akan muncul kategori-kategori yang dapat digunakan untuk menetapkan setiap proses audit, siklus pertama, kedua, dan tahun-tahun berikutnya. Dengan demikian, jika proses tersebut ditetapkan untuk siklus dua tahunan, seharusnya dilakukan audit setiap dua tahun. Sebagai alternatif dalam menetapkan setiap proseske dalam siklus, memprioritaskan proses dapat membantu menyortir proses tersebut dengan nilai resiko dan memilih salah satu diantara nilai yang paling tinggi untuk dimasukkan ke dalam rencana audit internal hingga perencanaan audit telah lewat. Salah satu tekhnik yang dapat digunakan yaitu menambahkan terkahir kalinya dilakukan audit ke dalam faktor resiko. Beberapa fungsi internal audit lebih memilih untuk tidak membuat keputusan berdassarkan total nilai resiko, tetapi berdasar pada nilai faktor (eksternal, internal, dan lainnya). Hal ini dapat dilakukan dengan cara menetapkan penilaian rendah, medium dan tinggi untuk setiap faktor.